Anda di halaman 1dari 10

KOBSTRUKSI PILIHAN GANDA BIASA (PG BIASA)

Di Ajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur


Mata Kuliah : Evaluasi Pendidikan

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Dewi Nur Fitriani
Ela Fitria
Khusnul Khotimah
Biologi – A / VI

JURUSAN TADRIS IPA-BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
SYEKH NURJATI CIREBON
2015
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Multiple choice test atau yang lebih dikenal dengan tes pilihan ganda adalah
sejenis tes objektif yang masing-masing butir tes nya memiliki lebih dari dua pilihan
jawaban. Dengan jumlah pilihan yang lebih banyak (dibandingkan dengan pilihan salah-
benar) tes pilihan ganda memiliki keampuhan dalam sifat menjebak, yaitu berkurang nya
presentase kuatnya pilihan.
Konstruksi pilihan ganda meliputi Inti permasalahan harus ditempatkan pada
pokok soal atau stem. Tidak ada pengulangan kata, rumusan kata yang berlebihan, dan
tidak menggunakan menggunakan pilihan "Semua yang di atas benar“ atau “salah”
pokok soal merupakan pernyatan yang belum lengkap, maka kata atau kata-kata yang
melengkapi harus diletakkan pada ujung pernyataan, bukan di awal / tengah kalimat.
Tes pilihan ganda memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah
Dapat digunakan untuk mengukur semua jenjang kemampuan berfikir dalam ranah
kognitif. Memperkecil kemungkinan menebak benar kunci jawaban. Dapat dibuat
menjadi banyak ragam/variasi bentuk. Sedangkan kekurangannya adalah Pokok soal
tidak cepat cukup jelas sehingga terdapat kemungkinan ada lebih dari satu jawaban yang
benar dan Kadang-kadang jawaban soal dapat diketahui siswa meskipun belum diajarkan
karena adanya petunjuk jawaban yang benar.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian tes pilihan ganda ?
2. Apakah konstruksi tes pilhan ganda ?
3. Apakah kelebihan dan kelemahan pilihan ganda ?
4. Bagaimanakah kisi-kisi dan contoh pilihan ganda ?
C. Tujuan
1. Apakah pengertian tes pilihan ganda ?
2. Apakah konstruksi tes pilhan ganda ?
3. Apakah kelebihan dan kelemahan pilihan ganda ?
4. Bagaimanakah kisi-kisi dan contoh pilihan ganda.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Tes Pilihan Ganda


Multiple choice test atau yang lebih dikenal dengan tes pilihan ganda adalah
sejenis tes objektif yang masing-masing butir tes nya memiliki lebih dari dua pilihan
jawaban. Jumlah pilihan ini terdiri sekurang-kurangnya tiga, pada umumnya empat, dan
kadang-kadang lima. Dari lima pernyataan tersebut hanya terdapat satu pernyataan yang
benar atau jawaban kunci. Sedangkan yang lainnya adalah jawaban atau pernyataan yang
difungsikan sebagai jawaban pengecoh. Secara harfiah jawaban pengecoh digunakan
untuk menguji atau mengetes peserta sebagai alat ukur kemampuan menguasai materi
yang diujikan.
Dengan jumlah pilihan yang lebih banyak (dibandingkan dengan pilihan salah-
benar) tes pilihan ganda memiliki keampuhan dalam sifat menjebak, yaitu berkurang nya
presentase kuatnya pilihan. Hal ini bila dihitung secara matematis hasil setiap pernyataan
akan berpresentase sekitar 25% dari setiap pernyataan (pernyataan sebanyak 4 pilihan).
Sifat dari tes pilihan ganda meliputi beberapa rincian, yaitu ciri-ciri pokok, kelebihan test
pilihan ganda, kelemahan pilihan ganda, pengembangan dan penggunaan tes pilihan
ganda.
Dalam Journal of Educational Enquiry disebutkan Multiple-choice questions are
an efficient means of knowledge assessment (particularly in well defined subjects that do
not change with time. They are a widely used assessment ). Artinya yakni beberapa
pertanyaan pilihan merupakan sarana yang efisien dalam penilaian (Khususnya untuk
mata pelajaran yang tidak berubah dengan waktu). Bentuk tes pilihan ganda banyak
digunakan dalam metodologi penilaian. Dan dalam jurnal internasional yang lain
disebutkan A conventional multiple-choice test is one of the most widely used assessment
methods. When faced with a question in a conventional multiplechoice test, a candidate
must evaluate each option and choose the most. Artinya yakni tes pilihan ganda
konvensional adalah salah satu bentuk tes yang paling banyak digunakan metode
penilaian
B. Kontruksi Tes Pilihan Ganda
1. Inti permasalahan harus ditempatkan pada pokok soal atau stem
2. Hindari pengulangan kata-kata yang sama dalam pilihan.
3. Hindari rumusan kata yang berlebihan (padat & jelas, tanpa kata berbunga)
4. Kalau pokok soal merupakan pernyatan yang belum lengkap, maka kata atau kata-
kata yang melengkapi harus diletakkan pada ujung pernyataan, bukan di awal / tengah
kalimat.
5. Susunan alternatif jawaban dibuat teratur dan sederhana (kata alfabet, bilangan, dan
urut).
6. Hindari penggunaan kata-kata teknis ilmiah atau istilah yang aneh, kecuali bila
terminologi tersebut yang menjadi persoalan. Semua pilihan jawaban harus homogen
dan dimungkinkan sebagai jawaban yang benar.
7. Hindari keadaan dimana jawaban yang benar selalu ditulis lebih panjang daripada
jawaban yang salah.
8. Hindari adanya petunjuk/ indikator pada jawaban yang benar
9. Hindari menggunakan pilihan "Semua yang di atas benar“ atau “salah”
10. Pada pokok soal, hindari menggunakan kata atau ungkapan yang bermakna tidak
tentu
11. Pokok soal sedapat mungkin dalam pernyataan positif, jika terpaksa menggunakan
pernyataan negatif maka kata negatif tsb digarisbawahi atau ditulis tebal.
C. Keunggulan dan Kekurangan Tes Pilihan Ganda

Adapun kelebihan bentuk tes pilihan ganda yaitu:

1. Dapat digunakan untuk mengukur semua jenjang kemampuan berfikir dalam ranah
kognitif
2. Memperkecil kemungkinan menebak benar kunci jawaban
3. Dapat dibuat menjadi banyak ragam/variasi bentuk, yakni:
a.Variasi jawaban yang benar
b. Variasi jawaban yang paling banyak
c. Variasi banyak jawaban
d. Variasi pernyataan tidak lengkap
e.Variasi negative
f. Variasi pengganti
g. Variasi alternatif yang tidak lengkap
h. Variasi jawaban terpadu.
4. Jawabannya tidak harus mutlak benar, tetapi dapat berupa jawaban yang paling benar,
atau dapat pula mengandung jawaban yang semuanya benar
5. Dapat digunakan pada semua jenjang sekolah dan kelas
6. Dapat diskor dengan sangat obyektif
7. Dapat diskor dengan mudah dan cepat
8. Ruang lingkup bahan yang ditanyakan sangat luas. (Suke Silverius, 1991:67-68)
Betapapun unggulnya bentuk pilihan ganda dibandingkan bentuk-bentuk tes yang
lain, bentuk tes pilihan ganda tidak luput dari kelemahan. Adapun kelemahan dari bentuk
tes pilihan ganda yaitu:
1. Pokok soal tidak cepat cukup jelas sehingga terdapat kemungkinan ada lebih dari satu
jawaban yang benar
2. Kadang-kadang jawaban soal dapat diketahui siswa meskipun belum diajarkan karena
adanya petunjuk jawaban yang benar, atau karena butir soal itu mengukur sikap dan
bukan mengukur pengetahuan
3. Sampai suatu tingkat tertentu keberhasilan atas suatu jawaban dapat diperoleh melalui
tebakan
4. Sulit membuat pengecoh (distraktor) yang berfungsi, yakni yang mempunyai peluang
besar untuk dipilih siswa
5. Membutuhkan waktu yang lama untuk menulis soal-soalnya
6. Siswa cenderung mengembangkan cara belajar terpisah-pisah menurut bunyi tiap
soal. (Suke Silverius, 1991:68-69)

D. Kisi-kisi Tes Pilihan Ganda

Jawaban Jenis
Tingkat Kognitif
Soal Soal
No Indikator Soal Soal
C C C C C C
1 2 3 4 5 6
1. Siswa mampu Jika pada seorang pria terdapat gen X A PG
memperkirakan terpaut seks dalam kromosom x-nya, Biasa
pewarisan sifat maka sifat itu akan diwariskan
gen pada tingkat kepada...
kromosom a. 25% anak laki-laki
b. 50% anak laki-laki
c. 50% anak perempuan
d. 100% anak perempuan
e. 100% anak laki-laki
2. Siswa mampu Pernyataan berikut adalah C PG
meramalkan kemungkinan keturunan hasil Biasa
hasil perkawinan terpaut seks:
perkawinan 1. Semua anak perempuan akan
terpaut seks normal
yanag terpaut 2. 50% anak perempuan akan
gen kromosom x normal
resesif 3. Semua anak laki-laki akan buta
warna
4. 50% anak laki-laki buta warna
Buta warna disebabkan oleh gen
terpaut kromosom x resesif. Jika
seorang wanita yang buta warna
menikah dengan pria normal, mak
kemungkinan turunannya...
a. 1 dan 2
b. 2 dan 4
c. 1, 2, dan 3
d. 4 saja
e. Semua benar
3. Siswa mampu Berikut ini adalah pernyataan yang X B PG
meramalkan berhubungan dengan perkawinan dua Biasa
hasil individu yang memiliki kelainan
perkawinan terpaut seks:
terpaut seks 1. Ayah normal, ibu normal
yanag terpaut heterozigot
gen kromosom x 2. Ayah hemofilia, ibu normal
resesif heterozigot
3. Ayah hemofilia, ibu normal
homozigot
Hemofilia adalah kelainan genetik
yang disebabkan oleh adanya gen
resesif yang terpaut kromosom x.
Seorang laki-laki yang hemofilia dapat
lahir dari perkawinan...
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 1 saja
e. Semua benar
4. Siswa dapat Hasil uji urin seorang pasien yang X E PG
menyebutkan ditetesi larutan peroksida 5% Biasa
hasil uji menunjukan warna hijau kebiruan. Hal
kelainan pada ini merupakan ciri penderita...
darah a. Hemofilia
b. Albino
c. Buta warna
d. Talasemia
e. Gangguan mental
5. Siswa mampu Apabila terjadi perkawinan antara X B PG
memperjelas perental bergolongan darah A Biasa
hasil heterozigot dengan B heterozigot,
perkawinan maka kemungkinan golongan darah
terpaut darah anak-anaknya adalah...
a. A dan B
b. A dan AB
c. AB dan O
d. A, B, AB dan O
6. Siswa dapat Jika pada seseorang terdapat sifat X PG
menelaah kasus terkait seks dalam kromosom X-nya, Biasa
seks terpaut ia akan mewariskan sifat itu kepada...
kromosom X a. ½ dari jumlah anaknya yang
laki-laki
b. ½ dari jumlah anaknya yang
perempuan
c. ¼ dari jumlah anaknya yang
laki-laki
d. Semua anaknya yang laki-laki
e. Semua anaknya yang
perempuan
7. Siswa dapat Silsilah berikut menunjukan X PG
menelaah menurunnya kelainan genetik buta Biasa
konsep tentang warna.
kelainan generik
buta warna

Pernikahan antara wanita dan laki-laki


yang keduanya berpenglihatan normal,
menghasilkan seorang anak laki-laki
yang buta warna dan dua anak
perempuan yang berpenglihatan
normal. Dari kasus ini dapat diketahui
bahwa...
a. Ibu adalah seorang homozigot
dominan
b. Ibu adalah homozigot resesif
c. Ibu adalah pembawa
d. Ayah adalah pembawa
e. Ayah adalah homozigot
dominan
8. Siswa mampu Jika seorang wanita normal menikah X PG
mengkalkulasik dengan pria penderita hemofilia, Biasa
an kemungkinan kemungkinan anak-anaknya yang
anak-anak yang dilahirkan adalah...
dilahirkan oleh a. Semua anak perempuannya
seorang normal
penderita b. Semua anak perempuannya
hemofilia normal
c. Semua anak laki-lakinya
normal tetapi pembawa
hemofilia
d. Semua anak laki-lakinya
menderita hemofilia
e. Semua anak perempuannya
menderita hemofilia
9. Siswa mampu Seorang wanita normal mempunyai X PG
mengkalkulasik anak laki-laki yang albino dan Biasa
an kemungkinan hemofilia. Anak tersebut mewarisi
anak-anak yang gen..
dilahirkan oleh a. Albino dan hemofilia dari ayah
seorang dan ibunya
penderita b. Albino dari ayah dan ibunya,
hemofilia hemofilia dari ayahnya
c. Albino dari ayah dan ibunya,
hemofilia dari ibunya
d. Albino dari ayah, hemofilia
dari ayah dan ibunya
e. Albino dari ibunya, hemofilia
dari ayah dan ibunya
10. Siswa mampu Jika seorang laki-laki normal menikah X PG
mengkalkulasik dengan seorang wanita normal dan Biasa
an kemungkinan keduanya mempunyai gen resesif
anak-anak yang untuk albino, maka keturunnnya akan
dilahirkan oleh mempunyai perbandingan fenotipe...
seorang a. 1 normsl : 1 albino
penderita albino b. 1 normal : 3 albino
c. 3 normal : 1 albino
d. 1 normal : 2 albino
e. 2 albino : 1 normal

Anda mungkin juga menyukai