Anda di halaman 1dari 7

TUGAS DARING KEAMANAN PANGAN

Ayu Zahra

6511418065

Rombel 4B

Resume Materi GMO pada Kuliah Online Jum’at, 27 Maret 2020 pukul 09.00 WIB

GMO adalah hasil rekayasa genetic untuk menghasilkan sifat organisme yang lebih baik.

GMO berasal dari luar Indonesia.

Cara pembuatan GMO lebih banyak kontranya bagi masyarakat Indonesia.

Untuk membuat PRG/GMO, butuh alat yang banyak agar mengetahui genetika yang cocok.

Tidak hanya BPOM, namun ada lembaga lain yg mengurus GMO.

Tidak semua hasil rekayasa genetic langsung dimanfaatkan. Harus melalui uji coba :

1. Saat melakukan uji, apakah rekayasa tersebut dapat lulus atau tidak

2. Uji selanjutnya menggunakan hewan, bila hasilnya positif maka artinya aman dan dapat
sertivikasi.

Pertanyaan dan penjelasan terkait GMO.

1. Apakah proses GMO ada yg pernah gagal? Dan kalo ada kenapa?

Jawaban :

Pernah. PRG ini diperoleh berdasarkan uji coba yang dilakukan tidak hanya dalam jangka waktu
singkat. Selama proses uji coba, peneliti pasti mengalami gagal dan kemudian diuji cobakan lagi
sehingga pada akhirnya diperoleh produk akhir yang sudah sempurna (tidak gagal). Terkait
“kenapa” tidak dijelaskan secara spesifik karena jurnal penelitian hanya menyebutkan produk
yang tidak gagal.
2. Kenapa produk GMO lebih murah dibanding tanaman biasa padahal pada prosesnya
memerlukan teknologi yang lebih susah?

Jawaban :

PRG dipatok dengan harga yang tidak terlalu mahal karena PRG yang telah melalui proses uji
coba. Ini pada akhirnya menghasilkan produk yang unggul sehingga biaya pemeliharaannya jauh
lebih rendah dibandingkan jika menanam tanaman yang non PRG. Sama halnya juga dengan
risiko kerugian biaya, tentu akan lebih rendah jika yang ditanam adalah bibit unggul.

3. Maksud dari kumpulan gen yang kompatibel secara seksual itu apa ya bu? yang dijelaskan di
ppt pada dampak perbaikan sifat tanaman

Jawaban :

PRG ini kan menggabungkan beberapa gen ke dalam suatu organisme (dalam hal ini tanaman).
Nah, dalam mencari dan menyisipkan gen kita juga harus mempertimbangkan gen tersebut cocok
atau tidak satu sama lain. Analoginya sama dengan transfusi darah atau transplantasi organ,
antara pendonor dan resipien harus cocok kan, jika tidak cocok dampaknya akan terjadi
komplikasi. Jika analogy ini kita bawa ke PRG, apabila gennya tidak cocok, maka PRG akan
gagal. Kurang lebihnya penjelasannya seperti itu.

4. Bila terjadi kesalahan dalam proses GMO, tanaman tersebut akan diapakan?

Jawaban :

Prosedur penelitian biasanya mencantumkan pula protocol pemusnahan sampel atau unit
penelitian yang gagal. Jadi PRG yang gagal biasanya memang akan dimusnahkan.

5. Jika proses GMO gagal, apabila produknya dikonsumsi apakah akan menimbulkan efek pada
tubuh?

Jawaban :

PRG yang gagal tidak akan dipasarkan ke konsumen, kecuali jika ada oknum tidak bertanggung
jawab yang menjual poduk PRG dengan cara dioplos dengan produk non PRG. Dampaknya bagi
tubuh tentu ada, dan inilah sebenarnya kekhawatiran masyarakat yang kontra dengan adanya
PRG di Indonesia.
6. Apakah GMO dapat dilakukan disemua tanaman? Di ppt disebutkan bahwa GMO dapat
mengobati penyakit, apakah jika sudah direkayasa ada kemungkinan timbul penyakit baru?

Jawaban :

Bisa saja dilakukan di semua tanaman. Asalkan gen yang akan disisipkan memiliki kecocokan
dengan tanaman yang akan dikembangkan menjadi PRG. Spekulasi bu Vinda, bagaimanapun
sempurnanya produk PRG ini telah diujicoba, namun jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama
masih dapat memunculkan risiko munculnya efek samping yang “unknown”. Karena masih
jarang penelitian yang mengkaji efek samping jangka panjang baik di tingkat metabolisme,
bahkan tingkat genomik atau genetik. Tidak hanya itu, ukuran konsumsi juga tidak ditetapkan
dan menjadi perhatian, sehingga dampaknya pun masih membutuhkan banyak studi lanjut.

7. Apakah tanaman trangenik dapat merugikan varietas tanaman lain?

Jawaban :

Jika PRG ini saat proses pengembangan atau ujicoba lingkungan dapat merusak lingkungan,
merugikan tanaman yang tumbuh disekitarnya, mencemari tanah dan sumber air disekitarnya,
artinya produk PRG ini tidak boleh dipasarkan, harus dikaji ulang dan dibenahi terlebih dahulu
stuktur genetiknya.

8. Mengapa transfer gen horizontal itu berbahaya?

Jawaban :

Transfer gen horizontal merupakan perpindahan gen yang dapat berasal dari spesies yang sama
atau spesies yang tidak berkerabat. Sedangkan transfer vertical diperoleh melalui proses
reproduksi. Nah rekayasa genetik yang dilakukan dalam proses ujioba PRG ini menggunakan
transfer gen horizontal buatan. Mengkombinasikan gen dari spesies berbeda untuk dikonstruksi
ulang sehingga menghasilkan organisme baru yang lebih sempurna. Dari segi struktur,
konstruksi ini tidak stabil, mengandung banyak sambungan lemah dan cenderung putus serta lalu
bergabung lagi secara tidak pas, atau bergabung dengan materi genetik dari genom lain. Dengan
kata lain, proses rekayasa genetik meningkatkan potensi terjadinya transfer gen horizontal yang
tidak terkendali.

Transfer horizontal dari DNA transgenik dapat menciptakan virus dan bakter penyebab penyakit
baru, menyebarkan gen tahan antibiotik ke patogen sehingga membuat penyakit tidak dapat
diobati. Penyisipan DNA asing ke dalam sel binatang juga dapat memicu kanker.
9. Apakah untuk GMO sendiri perlu untuk adanya sertifikasi halal atau hanya ijin dari
pemerintah saja sudah cukup bu?

Jawaban :

Yang utama adalah ijin dari pemerintah dek. Jika institusi terkait ingin lebih meyakinkan
konsumen dengan penjaminan keamanan PRG yang diproduksi, bisa saja diajukan sertifikasi
halalnya.

10. Aspek-aspek apa saja yang kira kira bisa menjadi hambatan untuk mengembangkan tanaman
transgenik di indonesia dalam skala besar?

Jawaban :

Yang menjadi kendala utama tentu saja dampaknya terhadap lingkungan. Biar bagaimanapun,
ujicoba PRG juga melibatkan ujicoba penanaman kan, jika dalam prosesnya ternyata
mengakibatkan kerusakan lingkungan, tentu akan merusak ekosistem dan dampaknya besar
untuk kelangsungan hidup makhluk yg lain. Adapun ujicoba lingkungan juga tidak mungkin
hanya dilakukan satu kali kan, bisa berkali kali, bayangkan apa yang akan terjadi, apalagi jika
dilakukan dalam skala besar.

11. Apakah tanaman transgenik ini dapat di kembangkan secara umum? misalnya dikembangkan
oleh petani-petani desa?

Jawaban :

Tidak boleh. Harus dibawah badan penelitian yang memperoleh ijin dari pemerintah. Kecuali
jika petani ini menanam bibit tanaman PRG yang sudah terdaftar ijinnya, maka boleh saja.

12. Apakah ilegal jika kita pesan tanaman transgenik dari luar negri itu ilegal ?

Jawaban :

Pada dasarnya sistim ekspor-impor di Indonesia pun sudah ada regulasinya. Apalagi produk
khusus yang harus dilabeli, misal pangan PRG maupun iradiasi, tentu akan ada regulasi yang
ketat. Pesan bisa, tapi biasanya untuk dikembangkan kembali di Indonesia, itupun oleh badan
yang sudah berlisensi.
13. Apakah tanaman GMO bisa berperan untuk penyembuhan suatu penyakit?

Jawaban :

Bisa saja tergantung dari PRG apa yang dikembangkan dan dengan spesifikasi sifat genetic
seperti apa yang dihasilkan.

14. Apakah ada pengaruh terhadap kandung gizi jika tanaman mengalami rekayasa genetik?

Jawaban :

Bisa saja tergantung dari PRG apa yang dikembangkan dan dengan spesifikasi sifat genetic
seperti apa yang dihasilkan.

15. Dalam ppt disebutkan bahwa gmo dapat meningkatkan toleransi zat kimia, yang ingin saya
tanyakan apakah semua zat kimia dapat di toleransi, atau hanya zat kimia tertentu?

Jawaban :

Tergantung dari spesifikasi PRG yang akan dikembangkan ya. Misalnya ingin mengembangkan
PRG yang tahan pestisida. Spesifik sesuai dengan sifat apa yang dikehendaki ada pada PRG.

16. Apakah jika mengkonsumsi produk GMO dapat memicu terjadinya alergi bagi orangorang
yang mudah terkena alergi?

Jawaban :

Bisa saja. Karena orang dengan alergi memang lebih rentan dibandingkan dengan yang non
alergi.

17. Apakah hanya bisa dimasukkan satu gen saja?

Jawaban :

Bisa saja lebih dari satu tergantung dari PRG apa yang dikembangkan dan dengan spesifikasi
sifat genetic seperti apa yang dihasilkan.
18. Apakah perlu legalitas dari pihak berwenang ketika hanya memproduksi beberapa tanaman
dan tidak untuk diperjual belikan maupun diperbanyak?

Jawaban :

Tetap perlu dek. Karena selama ujicoba, akan ada dampak ekosistem yang ditimbulkan, pastinya
akan merugikan banyak pihak juga.

19. Vaksin transgenik untuk mengatasi penyakit hewan. Penyakit hewan apa yg dimaksud Bu?
Dan apakah semua tanaman bisa buat mengobati?

Jawaban :

Vaksin ini bisa dibuat dari bakteri atau virus yang dilumpuhkan. Jadi yang direkayasa secara
genetika adalah bakteri atau virus yang telah dilumpuhkan tersebut. Penyakit hewan yang bisa
diobati apa saja, tentu yang diakibatkan bakteri atau virus. Kalau untuk vaksin, yang digunakan
bukan tanaman tapi lebih kearah rekayasa genetika mikroorganisme

20. Pada tahap pengujian hasil rekayasa, apakah hanya melalui dua tahap itu saja ataukah masih
terdapat tahap pengujian lainnya?

Jawaban :

Tahapannya : 1. Identifikasi gen/sifat  butuh waktu 2-4 tahun 2. Pembuktian konsep 


kegiatan optimasi gen (misalkan: pemilihan promotor yang paling tepat untuk tanaman target,
dengan pola ekspresi yang optimal), transformasi ke tanaman target, bioassay, pengujian rumah
kaca dan lapang. Tujuan dari tahap ini adalah untuk membuktikan bahwa gen yang terpilih pada
tahap pertama betul-betul memberikan efikasi yang diharapkan ketika diekspresikan pada
tanaman target. 3. Ujicoba awal  pengembangan di lingkungan terbatas di laboratorium  1-2
tahun 4. Silang balik hasil terbaik pertama dan kedua (hasil uji langkah ketiga) untuk
memindahkan transgen ke varietas unggul. Dilakukan pula pengumpulan data keamanan pangan,
pakan, dan lingkungan  1-2 tahun 5. Permohonan deregulasi didaftarkan yang selanjutnya akan
diperiksa oleh Komisi Keamanan Hayati Nasional. Pada tahap ini juga dilakukan produksi benih
skala besar untuk komersialisasi. Tahap kelima ini memerlukan waktu 1-3 tahun.

21. Apakah standar penilaian yang digunakan di Indonesia berbeda dengan luar negeri, sehingga
hanya beberapa varietas saja yang sudah legal?

Jawaban :
Varietas yang dikembangkan baru beberapa saja karena adanya pertimbangan terhadap dampak
ekosistem yang ditimbulkan. Mengingat proses pembuatan PRG ini memakan waktu yang tidak
sebentar.

Anda mungkin juga menyukai