Penentuan Prioritas Masalah Andre Satria 1804002
Penentuan Prioritas Masalah Andre Satria 1804002
HANLON.
DisusunOleh :
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam penetapan prioritas pemecahan masalah,
namun kali ini kami akan membagikan sebuah metode yang bernama metode Hanlon.
Seperti halnya metoda yang lain, metoda Hanlon dalam proses awalnya menggunakan curah
pendapat (brain storming) dari anggota kelompok untuk menentukan nilai dan bobot.
Anggota kelompok menyepakati interval dan nilai dari masing-masing interval pada faktor-
faktor yang menentukan besarnya masalah. Sebagai contoh, lihat gambar berikut (interval dapat
menyesuaikan):
Langkah selanjutnya adalah anggota kelompok menentukan angka-angka dari setiap masalah
berdasarkan kolompok besarnya masalah. Perhatikan tabel berikut (untuk masalah A, B dan C):
Dengan membandingkan angka-anga yang ada pada kedua tabel tersebut, maka diperoleh nilai
besar masalah sebagai berikut:
1. Tingkat urgensinya
2. Keeendrungannya
3. Tingkat keganasannya.
Angka 1 berarti bahwa masalah tersebut sulit ditanggulangi dan angka 5 berarti bahwa masalah
tersebut mudah dipecahkan. Kelompok menentukan kriteria berdasarkan kemampuan dan
tersedianya sumberdaya untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan kriteria l=amat sulit
2=sulit 3=cukupsulit/cukupmudah 4=mudah 5=sangat mudah.
Contoh simulasi hasil konsensus yang dicapai pada langkah ini memberikan nilai rata-rata
sebagai berikut:
Masalah A= 3+2+1+4+3+2+4 dibagi 6=19/6=3,17
Masalah B= 2+2+3+2+2+3+3 dibagi 6 =17/6=2,83
Masalah C= 3+4+5+3+3+5+4 dibagi 6 =27/6=4,5
Kelompok kriteria 4 terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan dapat atau tidaknya
suatu program dilaksanakan. Faktor tersebut meliputi:
P=Kesesuaian (Appropriateness)
E=Secara ekonomi murah (Economicfeasibility)
A=Dapat diterima (Acceptability)
R=Tersedia sumber daya (Resourcesavailability)
L=Legalitas terjamin (Legality)
Masing-masing masalah harus diuji dengan faktor PEARL.Tujuannya adalah untuk menjamin
terselenggaranya program dengan baik. Jawaban hanya dua yaitu ya atau tidak. Jawaban ya nilai
1 dan jawaban tidak nilainya 0. Dengan cara aklamasi atau voting maka tiap faktor dapat
diperoleh angka 1 atau 0 untuk masing-masing masalah.
Nilai PEARL
Dengan mengalikan angka dalam kolom PEARL diperoieh nilai PEARL masalah C bernilai 0
dari hasil perhitungan. Hal ini disebabkan faktor tersedianya sumberdaya rnasih tanda tanya.
Langkah terakhir untuk menentukan prioritas masalah adalah dengan menetapkan Nilai Prioritas
Total Setelah nilai ratarata kelompok 1, 2 dan 3 ditetapkan. Maka nilai rata-rata tersebut
dimasukan dalam tabel untuk penetapan skor tertinggi. Skor tertinggi pada setiap pemecahan
masalah akan menjadi prioritas masalah. Sebagai contoh, perhatikan tabel berikut:
Prioritas Masalah
Berdasarkan rekapitulasi nilai rata-rata dari ke empat kelompok kriteria yang ditetapkan maka
prioritas 1 adalah pemecahan masalah A dan prioritas 2 adalah pemecahan masalah B dan
pemecahan masalah C tidak dapat diintervensi karena dari nilai faktor PEARL tidak layak untuk
dilaksanakan