Anda di halaman 1dari 18

Stikes PERTAMEDIKA

2020
PENY ARIANI, AMKEB
Anatomi payudara
• Payudara berkembang sejak usia
6 minggu kehamilan
• Estrogen meningkatkan pertumbuhan
duktus-duktus dan saluran
penampung. Progesteron merangsang
pertumbuhan tunas-tunas alveoli.
Hormon-hormon lain seperti prolaktin,
growth hormone, adenokortikosteroid
dan tiroid juga diperlukan dalam
kelenjar susu.
Bila dilihat dari luar, payudara terbagi
menjadi 3 bagian utama, yaitu :
• Korpus (badan), yaitu bagian yang besar
• Areola, yaitu bagian tengah yang
berwarna kehitaman
• Papilla atau nipple atau puting susu, yaitu
bagian yang menonjol di puncak
payudara

Struktur payudara terdiri dari tiga bagian,


yaitu:
• kulit,
• sub kutan (jaringan dibawah kulit)
• corpus mammae. Corpus mammae terdiri
dari parenkim dan stroma. Parenkim
merupakan suatu struktur yang terdiri
dari
: duktus lactiferus (duktus), duktulus
(duktuli), lobus dan alveolus.
• Pada 15-25 duktus laktiferus  20-40
duktuli  10-100 alveolus yang berfungsi
sebagai satu kesatuan kelenjar. 
kelenjar susu tunggal.
• ujung puting susu terdapar 15-25
muara lobus (duktus laktiferus),dan
areola mengandung sejumlah kelenjar
minyak yang mengeluarkan cairan agar
puting tetap lunak dan lentur.
PERAWATAN PAYUDARA
 Tujuan breast care
 Memelihara kebersihan payudara
 Melenturkan dan menguatkan puting susu
 Mengeluarkan puting susu yang masuk kedalam atau
datar
 Mempersiapkan produksi ASI

 Prinsip
 Dikerjakan dengan sistematis dan teratur
 Menjaga kebersihan sehari-hari
 Nutrisi harus lebih baik dari sebelum hamil
 Memakai bra yang bersih dan menopang payudara
 Dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 6 bulan
 Beberapa keadaan yang berkaitan dengan
teknik dan saat perawatan payudara
 Pada ibu dengan puting susu yang sudah menonjol
dan tanpa riwayat abortus, perawatnnya dapat dimulai
pada usia kehamilan 6 bulan keatas
 Ibu dengan puting susu yang sudah menonjol dengan
riwayat abortus, perawatannya dapat dimulai pada
usia kehamilan diatas 8 bulan
 Pada puting susu yang mendatar atau masuk
kedalam, perawatannya harus dialkukan lebih dini,
yaitu usia kehamilan 3 bulan, kecuali bila ada riwayat
abortus dilakukan setelah usia kehamilan setelah 6
bulan.
Perawatan Payudara Prenatal
 Tujuan  Menjaga kebersihan payudara,
memperbaiki kondisi putting susu, Menstimulasi
produksi ASI
 Persiapan Alat :
 Baki dan alasnya
 Kain kasa / Kapas
 Minyak kelapa/ Baby oil
 Handuk / waslap
 Air bersih
 Scherm
 Persiapan pasien
 Pasien diberitahu tentang tujuan pemeriksaan
 Pasien diatur dalam posisi duduk bersandar dan santai
 Pasang scherm
 Pakaian dan bra pasien dibuka
 Letakkan handuk diatas pangkuan ibu atau ikat di abdomen ibu
 Perawatan putting susu yang normal :
 Siapkan alat dan bahan
 Mulai lakukan pada usia kehamilan 28 minggu ke atas
atau trimester III
 Licinkan kedua telapak tangan dengan baby oil, kompres
putting susu dengan kapas atau kain kasa yang di beri baby oil
atau m. kelapa selama 5 menit.
 Letakkan ibu jari dan telunjuk pada dasar putting susu, lalu
dengan hati” putar putting susu kekiri dan kekanan sambil ditarik
keluar, lakukan gerakan 20 kali.
 Pegang pangkal payudara dengan kedua tangan lalu urut ke
arah putting susu sebanyak 20 kali gerakan
 Pijat putting susu hingga keluar cairan untuk memastikan
bahwa saluran susu tidak tersumbat.
 Bersihkan putting susu dan sekitarnya degan handuk /
waslap hingga bersih
 Anjurkan ibu melakukan perawatan payudara pada setiap
akan mandi
 Anjurkan ibu untuk memakai bra yang menekan payudara
 Perawatan putting susu yang mendatar atau masuk kedalam
(kelainan bentuk)
 Mulai lakukan pada usia kehamilan 28 minggu ke atas
atau trimester III
 Kompres kedua putting susu dengan kain kasa atau kapas yang
telah dibasahi dengan minyak kelapa/ baby oil, agar kotoran
mudah terangkat.
 Licinkan tangan dengan minyak kelapa dan baby oil, berdiri
di depan pasien, letakkan ke dua jari di atas areola
 Lakukan tekanan dan hentakan menjauhi putting susu
lakukan dengan perlahan-lahan.
 Dengan cara yang sama tempatkan kedua ibu jari diatas dan
dibawah putting susu, lakukan tekanan dan hentakan
menjauhi putting susu secara bergantian dengan payudara
yang lain.
 Kemudian bersihkan dengan waslap yang sudah dibasahi
dengan air, sehingga kotoran terangkat.
 Setiap gerakan dilakukan 4 – 5 kali sehari setiap pagi disaat putting
susu tegang
 Hindari penggunaan alkohol dan sabun yang dapat
menyebabkan kulit menjadi kering dan menimbulkan lecet pada
putting susu.
Perawatan Payudara Postnatal
 Tujuan :
 Menjaga kebersihan payudara
 Melancarkan sirkulasi payudara
 Menstimulasi produksi ASI
 Mencegah pembengkakan payudara
 Persiapan alat :
 Baki dan alasnya
 Kain kasa / kapas
 Minyak kelapa / baby oil
 Waskom berisi air hangat dan air dingin
 Scherm
 Persiapan pasien dan bidan sama dengan
perawatan prenatal
 Persiapan petugas :
 Perkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan pemeriksaan
 Mencuci tangan
 Mengatur posisi sesuai dengan tindakan yang
akan dilakukan
 Prosedur Tindakan :
 Cara I
 Basahi kedua telapak tangan dengan minyak kelapa/ baby oil
 Berdiri dibelakang ibu, tempatkan tangan di dada ibu,
lakukan gerakan memutar mengelilingi payudara ke arah
luar
 Saat di bawah payudara, angkat payudara dan lepaskan
secara perlahan ke arah depan
 Lakukan gerakan 25 – 30 kali
 Cara II
 Lanjutkan dengan membentuk kepalan tangan, dengan buku-
buku jari lakukan pengurutan dari pangkal ke ujung ke arah
putting susu merata keseluruh payudara dengan tangan non
dominan menopang payudara.
 lakukan secara bergantian
 Lakukan gerakan 25 – 30 kali
 Cara III
 lanjutkan cara III dengan menggunakan sisi tangan , lakukan
pengurutan mulai dari pangkal payudara sampai ke ujung ke
arah putting susu dengan tangan non dominan menopang
payudara.
 Lakukan secara bergantian
 Lakukan gerakan 25 – 30 kali
 Cara IV
 Cara yang lain dapat dilakukan massase dengan kedua tangan ke
arah putting susu, kedua jari di atas payudara dan jari-jari yang
lain menopang payudara
 Lakukan massase berulang-ulang 25 – 30 kali
 Perawatan terakhir :
 Lakukan gerakan memelintir putting susu sampai
putting susu elastis dan kenyal
 Kompres payudara dengan handuk atau waslap
yang telah dibasahi dengan air hangat secara
bergantian selama 5 menit
 Lakukan bergantian mulai dari kompres hangat
, kompres dingin dan diakhiri dengan air dingin.
 Ulangi bergantian sebanyak 3 kali pada ssetiap
payudara ibu
 Lakukan pengeluaran ASI, kemudian keringkan dan
ibu siap untuk menyusui bayinya.
 Lakukan perawatan payudara setiap hari
terutama sebelum mandi
 Perhatikan cara ibu menyusui dan posisi saat ibu
menyusui bayinya
 Perawatan buah dada pada masa nifas
 Jika puting susu masuk kedalam dan pada perawatan kehamilan puting
susu tidak berhasil keluar, maka ditolong dengan menggunakan tepel
hoed. Alat ini digunakan pada puting susu yang terlalu besar atau lecet.
Pada puting susu yang lecet bisa diberi zalf lanolin, gentian violet ditutup
dengan kain kasa, dimana sebelum meneteki payudara harus
dicuci/dibersihkan dulu.

 Menjaga payudara tetap bersih dan kering (terutama puting susu)


 Menggunakan BH yang menyokong payudara
 Apabila puting susu lecet oleskan colostrum atau ASI yang keluar pada
sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui, menyusui tetap
dilakukan dimulai dari puting susu yang tidak lecet
 Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI
dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok
 Untuk menghilangkan rasa nyeri ibu dapat minum parasetamol 1
tablet setiap 4-6 jam
 Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI, lakukan :
pengompresan payudara menggunakan kain basah dan hangat selama 5
menit, urut payudara dari arah pangkal menuju puting susu, keluarkan
ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga puting susu menjadi
lunak, susukan bayi setiap 2-3 jam, apabila tidak dapat menghisap ASI
sisanya dikeluarkan dengan tangan
 Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui

SADARI
• Liha NEWS……….

t
• Pijat
• Rab
a
TERIMA KASIH

IBU SEHAT
KELUARGA
BAHAGIA

Anda mungkin juga menyukai