Anda di halaman 1dari 27

PELAYANAN SOSIAL DI YAYASAN JEMBER

BERBAGI BERKAH BERSAMA

Disusun sebagai tugas akhir pada Matakuliah Bahasa Indonesia Kelas 48

Oleh:
Maharani Nadhira L.H.P
NIM. 180910301048

PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
2020
PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Maharani Nadhira L.H.P
NIM : 180910301048

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul


“Pelayanan Sosial di Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama: adalah benar-benar
hasil karya sendiri, kecuali kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya, belum
diajukan pada instansi mana pun, dan bukan karya ilmiah jiplakan. Saya bertanggung
jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang harus
dijunjung tinggi.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan
paksaan dari pihak mana pun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika ternyata
di kemudian hari pernyataan tidak benar.

Jember, 30 Desember 2020


Yang menyatakan,

Maharani Nadhira L.H.P


NIM. 180910301048

ii
PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah berjudul “Pelayanan Sosial di Yayasan Jember Berbagi


Berkah Bersama” telah diuji dan disahkan pada:

Hari/tanggal :

Tempat : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember.

Mengesahkan

Dosen Pengampu Matakuliah Bahasa Indonesia,

Dra. A. Erna Rochiyati, S., M. Hum.

NIP. 1960110719888022001

iii
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat dan karunia berupa kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiah dengan judul “Pelayanan Sosial di Yayasan Jember Berbagi Berkah
Bersama”.
Ucapan terima kasih penulis kepada dosen Bahasa Indonesia Kelas 48 yaitu
Ibu Dra. A. Erna Rochiyati, S., M. Hum. yang selalu memberikan dukungan serta
bimbingannya sehingga karya tulis ilmiah ini dapat selesai tepat waktu dan disusun
dengan dengan baik. Semoga karya tulis ilmiah yang telah disusun ini turut
memperkaya khazanah Ilmu Kesejahteraan Sosial serta bisa menambah pengetahuan
bagi para pembaca.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih memiliki banyak
kekurangan. Maka dari itu, peneliti memohon maaf apabila masih terdapat banyak
kesalahan di dalam karya tulis ilmiah ini serta penulis juga mengharapkan saran dan
kritikan dari para pembaca demi penyusunan karya tulis ilmiah yang lebih baik lagi.

Jember, 30 Desember 2020

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..................................................................................................i
HALAMAN

PERNYATAAN...........................................................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................iii

PRAKATA...................................................................................................................iv

DAFTAR ISI.................................................................................................................v

BAB I.............................................................................................................................1

PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................2

1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................2

BAB II...........................................................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................3

2.1 Manajemen Lembaga Pelayanan Sosial..........................................................3

2.2 Human Service Organizations (HSO).............................................................4

2.3 Metode Asesmen.............................................................................................5

2.4 Metode Intervensi Level Mezzo.....................................................................6

BAB III..........................................................................................................................7

PEMBAHASAN............................................................................................................7

3.1 Profil Lembaga................................................................................................7

3.2 Sasaran Lembaga............................................................................................9

3.3 Pendanaan Lembaga.....................................................................................10

v
3.4 Program Lembaga.........................................................................................10

3.5 Struktur Organisasi Lembaga.......................................................................11

3.6 Jaringan Kerjasama Lembaga.......................................................................11

3.7 Asesmen Lembaga........................................................................................12

3.8 Analisis Hasil Penelitian...............................................................................15

B. Membandingkan dengan Realitas.....................................................................15

BAB IV KESIMPULAN.............................................................................................18

BAB V REKOMENDASI...........................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................20

vi
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jurusan Ilmu Kesejahetraan Sosial sebagai jurusan yang ilmunya terkategori
sebagai ilmu terapan proses pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas
(Classroom Teaching), tetapi juga di lapangan (Field Teaching) melalui kegiatan
penelitian. penelitian menjadi wahana bagi mahasiswa Ilmu Kesejahetraan Sosial,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember untuk mampu
memahami fenomena sosial yang ada di lingkungannya. Penelitian juga melatih
mahasiswa memiliki sikap tanggap terhadap permasalahan yang terjadi di
masyarakat dan kesempatan mengasah keterampilan dalam praktik pekerjaan
sosial secara lebih memadai.
Pengalaman penelitian dilapangan diharapkan membuat mahasiswa mampu
menemukan realitas yang lebih luas dari apa yang telah mereka pelajari di kelas.
Kenyataan tersebut akan memotivasi mahasiswa untuk mampu memadukan
antara konsep atau teori yang dipelajari dengan kenyataan yang dihadapi. Selain
itu, diharapkan mahasiswa memiliki kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat
serta mampu mengadaptasikan teori kedalam penelitian.
Peneliti pekerjaan sosial modern tidak bisa terlepas dari organisasi karena
para pekerja sosial juga dapat dipahami sebagai representasi suatu organisasi
pelayanan sosial. Pada penelitian lembaga pelayanan sosial yang menjadi sasaran
adalah Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama. Yayasan ini bergerak dibidang
pelayanan sosial yang menjadi sasaran prioritas dari yayasan ini adalah panti
asuhan dan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE). Panti asuhan yang
diberikan layanan oleh yayasan tersebut adalah panti asuhan yang pendanannya
kurang mencukupi, fasilitas yang kurang memadai, dan minimal memiliki 10
anak asuh. Menurut Kementrian Sosial Republik Indonesia, wanita rawan sosial
ekonomi memiliki kriteria diantaranya pencari nafkah bagi keluarganya,
pendidikan rata-rata rendah, dan berpenghasilan sangat kurang. (Mohammad Nur,
2019). Yayasan ini memberikan bantuan kepada janda dengan kriteria sudah

1
lanjut usia, tidak berpenghasilan, tempat tinggal tidak layak huni, serta hidup
sendirian.
Dengan demikian, berdasarkan paparan di atas yang menjadi titik fokus
adalah pelayanan sosial di yayasan yang diberikan kepada klien. Judul yang
diangkat adalah “Pelayanan Sosial di Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama.”

1.2 Rumusan Masalah


Setelah membaca pemaparan latar belakang di atas, maka yang menjadi
rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Bagaimana pelayanan sosial yang
diberikan oleh Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama kepada sasaran atau
klien?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian tentaang lembaga pelayanan sosial ini adalah :
1. Agar mampu mengidentifikasi serta menganalisis terkait profil lembaga,
prosedur layanan, sarana prasarana, pendanaan, serta jaringan kerjasama
2. Agar mampu mengidentifikasi serta menganalisis terkait layanan yang
diberikan kepada penerima layanan.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian tentang lembaga pelayanan sosial bagi peneliti
adalah:
a. Meningkatnya kepekaan peneliti terhadap masalah sosial yang dihadapi oleh
lembaga pelayanan sosial;
b. Meningkatnya kemampuan peneliti dalam mengaplikasikan nilai dan etika
pekerjaan sosial aras mezzo;
c. Meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian,
pencatatan, dan pelaporan.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Lembaga Pelayanan Sosial


Manajemen organisasi pelayanan sosial merupakan suatu proses kegiatan
untuk mencapai tujuan-tujuan dalam bidang sosial dengan menggunakan sumber
daya yang terdapat di lingkungan masyarakat secara efisien dan efektif.
Keefektifitasan dalam hal pelayanan sosial ternyata memiliki tiga aspek kerja
yang dapat kita ketahui, yaitu keberhasilan organisasi untuk menghasilkan
perubahan pada sasaran pelayanan (klien), apakah perorangan, keluarga,
kelompok, organisasi, masyarakat atau lingkungan. Contoh dari hal ini adalah
perorangan dan keluarga memerlukan perubahan perilaku, pengetahuan, sikap,
tingkat keterampilan, perubahan status sosial atau perubahan kondisi lingkungan
yang tidak sehat. Contoh lain adalah organisasi sosial memerlukan perubahan
dalam hal perencanaan atau koordinasi, agar dapat mengembangkan pelayanan-
pelayanan sosial baru atau menata kembali menyediakan sumber-sumber lagi
sasaran pelayanan atau bagi program baru. Hal lain yang dapat kita lihat adalah
kualitas pelayanan atau seberapa kompeten (berkemampuan tinggi) organisasi
melaksanakan metode-metode dan teknik-teknik yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan pelayanan.
a. Kualitas pelayanan dapat diukur berdasarkan standar yang dibuat oleh
organisasi atau dari literatur profesional atau dari lembaga-lembaga yang
bertugas mengatur. Contoh dari kualitas pelayanan adalah tepat waktu, taat
azas, dapat diakses, manusiawi, dan kelayakan teknis pelayanan. Dan yang
terakhir kepuasan klien (sasaran pelayanan), yaitu berkaitan dengan penilaian
klien tentang kualitas dan pengaruh pelayanan. Kepuasan klien dapat juga
diperoleh dari data tentang tingkat kehadiran klien, pemutusan hubungan yang
terlalu awal, permintaan klien untuk memperoleh lagi pelayanan, dan rujukan
dari klien-klien sebelumnya.

3
b. Setelah mengetahui tiga aspek untuk mengetahui keefektifitasan pelayanan
sosial, terdapat juga aspek-aspek yang digunakan untuk mengukur indikator
kinerja organisasi/lembaga pelayanan sosial seperti keluaran, yaitu kuantitas
pelayanan yang diberikan dan apakah pelayanan diberikan kepada klien yang
tepat. Kemudian produktivitas, yaitu penggunaan sumber-sumber secara
efisien untuk memberikan pelayanan. Lalu perolehan sumber-sumber, yaitu
keberhasilan organisasi sosial mendapatkan sumber-sumber dari
lingkungannya, dan kemampuan untuk menjaga agar penurunan anggaran
sekecil mungkin. Pengelolaan organisasi sosial yang berorientasi pada
efektifitas terkait juga dengan bagaimana meningkatkan kinerja dari aspek
keluaran, efesisiensi dan perolehan sumber-sumber agar dapat meningkatkan
efektifitas pelayanan.
c. Dalam penelitian tentang Lembaga Pelayanan Sosial ini, peneliti
menggunakan teori atau konsep manajemen lembaga pelayanan sosial. Bukti
atau data untuk keperluan studi kasus didasarkan atas enam sumber bukti
yaitu (1) dokumen, (2) rekapan arsip, (3) wawancara, (4) pengamatan
langsung, (5) observasi partisipan, dan (6) perangkat-perangkat fisik. Selain
sumber-sumber individual diatas ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan dalam pengumpulan data studi kasus, antara lain : (1) berbagai
sumber bukti yaitu bukti dari dua atau lebih sumber, tetapi menyatu dengan
serangkaian fakta atau temuan yang sama, (2) data dasar, yaitu kumpulan
formal bukti yang berlainan dari laporan akhir studi kasus yang bersangkutan,
dan (3) serangkaian bukti yaitu keterkaitan yang eksplisit antara pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan, data yang terkumpul, dan konklusi-konklusi
yang ditarik.
2.2 Human Service Organizations (HSO)
Human Service Organizations didefinisikan sebagai sebuah organisasi yang
berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan dan tujuan konsumen serta
berkontribusi juga pada kesejahteraan sosial secara keseluruhan (Jones & May,
1992 dalam Iga Larasati, 2019). Selain itu, Human Services Organization (HSO)

4
adalah organisasi yang berfokus pada penyediaan pelayanan bagi manusia
Organisasi ini membawa misi sosial untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat atas dasar nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas, kedermawanan dan
kebersamaan yang tabu berbicara keuntungan materi. Sebagai organisasi
pelayanan, di dalam HSO juga terdapat praktik-praktik ekonomi yang tentunya
bukan sebagai bagian utama dalam aktivitas organisasi dan bukan menjadi
prioritas bagi HSO.
Adapun karakteristik HSO menurut Hasenfeld (1983 dalam Iga Larasati,
2019), yaitu
1. Manusia yang menjadi klien HSO memiliki latar belakang sosial budaya,
keinginan, dan motivasi yang berbeda-beda sehingga dalam memilih
teknologi pelayanan, organisasi dibatasi oleh sistem nilai yang berlaku umum
di mana organisasi tersebut berada. Selain itu, latar belakang dan afiliasi sosial
klien tidak dapat diabaikan oleh organisasi. Human Service Organizations
harus mengembangkan mekanisme untuk menanggulangi self activating dari
klien agar teknologi pelayanannya berjalan dengan efektif pada klien.
2. Tujuan HSO bersifat problematik dan tidak jelas, yang berarti lingkungan
HSO terdiri dari banyak kelompok sosial dan organisasi formal lainnya yang
memiliki kepentingan dan harapan dalam kaitannya dengan klien. Hal ini
berimplikasi pada organisasi yang akan menentukan tujuan secara abstrak
agar bisa diterima semua pihak. Selain itu, organisasi juga mengejar tujuan
yang banyak untuk memenuhi tuntutan dari kelompok-kelompok yang
berbeda. Oleh karena itu, organisasi menentukan tujuannya berdasarkan
tuntutan dari kelompok kepentingan yang paling berpengaruh terhadap
organisasi.
2.3 Metode Asesmen
Asesmen diartikan dalam terma profesional sebagai bentuk, batasan dan
intensitas masalah klien yang dibawa ke dalam penelitian pekerjaan sosial.
Asesmen merupakan rentang yang luas dan termasuk penilaian mengenai potensi,
kebutuhan dan jaringan sosial klien yang menentukan cakupan dan beratnya

5
masalah. Dalam sebuah proses perubahan terencana, fokus pekerja sosial yang
amat penting adalah mengumpulkan informasi yang cukup dari klien dan orang
lain yang ada di lingkungan klien. Pengumpulan data merupakan aktivitas
memperoleh informasi yang diperlukan sebagai upaya untuk memahami situasi-
situasi klien, yang menjadi syarat dalam merancang rencana pemecahan masalah
klien. Oleh karena itu pekerja sosial dituntut memiliki keterampilan dalam
memilah data mulai dari hasil wawancara sampai kepada kompilasi data,
tujuannya agar ada kesesuaian data yang dibutuhkan untuk melakukan asesmen
masalah. Dalam praktik pekerjaan sosial secara langsung, pekerja sosial perlu
mengenalkan konsep-konsep diagnosis yang akan digunakan dalam proses
pencarian data asesmen. Diagnosa dilakukan terhadap masalah klien, dan kondisi
atau situasi klien serta dilakukan pengklasifikasian dan pengkategorian khusus.
(Husmiati, 2012)
2.4 Metode Intervensi Level Mezzo
Menurut Kemensos RI, intervensi pekerjaan sosial adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh pekerja sosial dalam upaya membantu memecahkan
masalah baik secara individu, maupun kelompok dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan sosial. Jadi intervensi sosial adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh pekerja sosial untuk membantu memecahkan masalah baik pada
level mikro, mezzo, dan makro dalam rangka mewujudkan kesejahteraan sosial.
Tujuan metode intervensi mezzo yaitu upaya untuk memperbaiki kualitas
hidup masyarakat di tingkat yang lebih luas, misalnya di tingkat provinsi,
regional, ataupun nasional (Adi, 2013: 188 dalam Widyaningsih, 2018).
Intervensi mezzo dalam hal ini keahlian pekerja sosial adalah untuk mengatasi
masalah yang dihadapi komunitas dan organisasi. Model utama yang biasa
diterapkan oleh pekerja sosial dalam pendekatan mezzo adalah community care
(pelayanan komunitas), community organization (pengorganisasian masyarakat),
community development (pengembangan masyarakat), social/ community
planning (perencanaan komunitas dan perencanaan sosial), community education
(pendidikan komunitas), community action (aksi komunitas). intervensi mezzo

6
untuk mengatasi masalah yang dihadapi komunitas dan organisasi, dan intervensi
makro untuk mengatasi masalah yang dihadapi komunitas, masyarakat, dan
lingkungannya.

7
BAB III

PEMBAHASAN
3.1 Profil Lembaga
Jember Islamic Movement (JIM) adalah sebuah komunitas pemuda muslim
yang memiliki tujuan atau ambisi yang sama untuk saling bersinergi dan
bermanfaat untuk orang lain. Awal didirikan komunitas ini pada tahun 2017.
Seiring berjalannya waktu, dengan konsistensi tujuan bersama, banyak teman
pemuda yang akhirnya tertarik dan bergabung kedalam komunitas ini. Mengingat
semakin bertambahnya jumlah anggota serta bertambah juga donasi dan tanggung
jawab kepada komunitas, sehingga melahirkan sebuah ide untuk menjadikan
komunitas ini menjadi sebuah yayasan. Selain itu, alasan mendasar komunitas ini
dijadikan sebuah yayasan adalah agar memiliki payung hukum (legalitas).
Dalam proses transisi dari komunitas menjadi sebuah yayasan, diperlukan
nama yang tidak mengandung bahasa asing, sehingga komunitas Jember Islamic
Movement (JIM) berubah nama menjadi Yayasan Jember Berbagi Berkah
Bersama pada tahun 2018, tanpa menghilangkan makna dari tujuan awal
terbentuknya komunitas JIM.
Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama terletak di pusat keramaian Desa
Semboro, yaitu di lingkungan Pasar Semboro. Berjarak 1 km dari Pabrik Gula
Semboro. Aksesnya mudah, karena berada tepat di persimpangan Pasar Burung
Semboro. Lokasi yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama berada di Jalan Gajah
Mada No. 3 Dusun Semboro Pasar, Desa Semboro, Kecamatan Semboro.
Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama memiliki visi dan misi, yaitu :
 Visi : Mewujudkan lambaga pemuda Islam yang unggul dalam melayani
umat di bidang sosial, pendidikan, dan keagamaan untuk membangun
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkarakter dan berakhlaq mulia serta
membangun pusat dakwah sosial dan keagamaan pada masyarakat
khususnya pemuda.
 Misi :

8
1. Menyelenggarakan berbagai layanan sosial kemanusiaan dan
keagamaan.
2. Mengorganisir, mengelola, dan bekerja sama dengan berbagai pihak di
bidang sosial, pendidikan, dan agama secara professional, terintegrasi,
dan berkesinambungan sehingga menjadi kekuatan kekeluargaan.
3. Mengelola segala potensi kedermawanan donatur dengan asas gotong
royong dalam hal kepedulian terhadap sesame dan lingkungan serta
memiliki kepekaan untuk membantu masyarakat sekitar lainnya.
4. Meningkatkan kompetensi dan potensi pemuda demi untuk terciptanya
Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berintegritas tinggi.
Selain adanya visi dan misi, tujuan didirikannya Yayasan Jember Berbagi
Berkah Bersama adalah memberikan pelayanan sosial untuk mewujudkan
kesejahteraan kehidupan bagi masyarakat prasejahtera.
3.2 Sasaran Lembaga
Persyaratan untuk menjadi sasaran pemberian donasi oleh Yayasan Jember
Berbagi Berkah Bersama tidaklah banyak dan rumit. Para anggota Yayasan
Jember Berbagi Berkah Bersama akan melakukan observasi yaitu dengan
mendatangi rumah-rumah dan panti asuhan yang telah direkomendasikan oleh
setiap pengurus dan anggota, setelah melakukan observasi, mereka akan
mengadakan rapat dan menentukan lokasi atau sasaran yang sesuai dengan syarat
menjadi sasaran pemberian donasi oleh Yayasan Jember Berbagi Berkah
Bersama. Setelah semua sepakat, maka akan dilakukan pendataan yang telah
memenuhi syarat menjadi sasaran pemberian atau penyaluran donasi oleh
Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama. Syarat-syarat tersebut antara lain:
 Panti asuhan dengan pendanaan yang tidak mencukupi
 Dari segi fasilitas, panti asuhan yang memiliki fasilitas yang kurang memadai
 Jumlah anak asuh dalam panti asuhan minimal 10 orang
Untuk sasaran penyaluran donasi kepada individu atau selain panti asuhan,
Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama tidak banyak memberikan syarat,
contohnya Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE), yaitu janda yang sudah

9
lanjut usia dan tidak berpenghasilan serta pertempat tinggal di rumah yang sudah
tidak layak huni. Kemudian PMKS, seperti gelandangan, pengemis, tukang becak
dan tukang ojek yang sepi penumpang, serta para tukang becak yang juga tidak
luput menjadi sasaran donasi Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama.
3.3 Pendanaan Lembaga
Pendaan Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama murni berasal dari para
donatur tidak tetap. Para donator bisa mendonasikan uang secara langsung kepada
para pengurus atau para donator juga dapat mentransfer uang donasinya melalui
beberapa pilihan, seperti transfer ke rekening bank yang telah disiapkan maupun
OVO. Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama juga akan memberikan laporan
pemasukan, pengeluaran, dam sasaran donasinya melalui akun instagram
Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama maupun via whatsapp, yaitu dengan
cara setiap pengurus maupun anggota membuat whatsapp story, sehingga para
doatur tetap mendapatkan informasi yang jelas tentang uang yang telah mereka
donasikan tersebut. Tidak ada data mengenai nama donator, karena memang
pihak yayasan hanya mendata nominal uang donasinya saja. Yayasan Jember
Berbagi Berkah Bersama tidak selalu memberikan donasi berupa uang kepada
para sasarannya, namun mereka sudah mendata terlebih dahulu tentang kebutuhan
apa saja yang dibutuhkan oleh sasaran. Dana yang tersisa akan digunakan untuk
pengembangan Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama.

3.4 Program Lembaga


Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama memiliki 1 (satu) program rutin,
yaitu penyaluran donasi kepada sasaran yang dilaksanakan seminggu sekali setiap
hari Jum’at yang diberi nama Jum’at Berbagi. Selain memeiliki kegiatan Jum’at
Berbagi, Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama juga memiliki kegiatan lain,
yaitu mereka selalu mengadakan perkumpulan atau pertemuan antara pengurus
dengan anggota di hari yang sudah disepakati oleh para pengurus dan anggota,
sehinggaa tidak selalu pasti pada hari apa di setiap minggunya. Tujuan dari
perkumpulan atau pertemuan tersebut adalah agar setiap pengurus dan anggota
dapat lebih akrab dan mengenal satu sama lain. Selain itu mereka juga

10
mengadakan evaluasi mengenai kegiatan Yayasan Jember Berbagi Berkah
Bersama, serta mencari dan memutuskan jalan keluar bersama apabila ada
kendala dan masalah selama melaksanakan kegiatan tersebut.
3.5 Struktur Organisasi Lembaga
Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama terdiri dari 32 (tiga puluh dua)
anggota. Setiap melaksanakan program ada 5 (lima) orang perwakilan dari
pengurus dan anggota untuk memberikan donasi dari setiap wilayah sasaran.
Anggota Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama terbagi menjadi 2 (dua)
wilayah, yaitu: pertama, wilayah Jember Kota dan sekitarnya, dan yang kedua,
wilayah Jember Barat dan sekitarnya. Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama
juga memiliki 1 (satu) orang admin sebagai tangan kanan dari para pengurus
untuk menyampaikan pesan dari para donatur dan lingkungan yayasan.
Berikut adalah struktur organisasi Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama
1. Ketua : Kautsar Bilqisti, SE.
(Penanggung jawab dan manajemen yayasan)
2. Wakil Ketua : Rizki Budi Utomo, SH.
(koordinator SDM dan penanggung jawab
kegiatan di lapangan)
3. Bendahara : Muhammad Andi Adriwahyudi, SE.
(Penerima dana donasi dari para donatur dan
bertanggung jawab atas dana yayasan)
4. Wakil Bendahara : Novita Elok Permata Sari, Spd.
(Menampung dana donasi dari para donatur)
5. Sekertaris : M. Sulton Maulana, KG.
(surat menyurat, notulen, perantara ke admin)
6. Anggota : Jumlah anggota 32 orang yang terbagi 2;
berdomisili di wilayah Jember Barat dan
Jember Kota.
(membantu pengurus dalam proses penyaluran
donasi)

11
3.6 Jaringan Kerjasama Lembaga
Sebuah organisasi atau lembaga tidak bisa berdiri sendiri, untuk itu mereka
mau tidak mau harus berinteraksi dengan sistem di luarnya demi keberlangsungan
organisasi atau lembaga. Kontak yang dilakukan merupakan kerjasama dalam
bidang bantuan jasa. Jaringan kerjasama Yayasan Jember Berbagi Berkah
Bersama yaitu dengan Kantor Desa setempat, Karang Taruna, dan berbagai
organisasi pemuda lainnya.
3.7 Asesmen Lembaga
Perolehan data atau informasi klien berdasarkan serangkaian wawancara yang
dilakukan oleh peneliti kepada klien dari Yayasan Jember berbagi Berkah
Bersama :
a. Identitas Klien
Nama : Supatmi
Umur : 68 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Dusun Semboro Kidul, Desa Semboro, Kecamatan
Semboro
Lama Menjadi Klien : 4 Bulan
b. Riwayat Masa Lalu Klien
Klien menceritakan bahwa dulunya tidak bertempat tinggal dirumah
sekarang. Suami klien sudah lama meninggal dan tidak meninggalkan harta.
Pekerjaan terkahir suami klien sebagai kuli, namun tidak dijelaskan kuli di
bidang apa, klien hanya menyebutkan pekerjaan mantan suaminya adalah kuli,
karena faktor usia klien juga mengalami gangguan pendengaran dan
bahasanya sedikit susah dimengerti. Klien sedari dulu memang tidak pernah
bekerja, ia hanya menjadi Ibu Rumah Tangga (IRT). Klien bisa menjadi
sasaran pemberian layanan sosial dari Yayasan Jember Berbagi Berkah karena
merupakan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) yang mana klien
adalah seorang janda yang tidak berpenghasilan dan hidup sebatang kara, serta
tempat tinggal klien yang tidak layak huni. Berawal dari beberapa pengurus

12
yayasan yang melakukan survei, kemudian mereka menemukan rumah Ibu
Supatmi. Setelah dilakukan rapat oleh para pengurus dan anggota, akhirnya
Ibu Supatmi menjadi salah satu penerima bantuan tetap dari Yayasan Jember
Berbagi Berkah Bersama.
c. Keberfungsian Sosial
Klien dalam kondisi yang masih sehat di usianya yang sudah
menginjak 68 Tahun. Klien masih menjalani aktivitasnya dengan mencari
kayu bakar setiap pagi untuk dijadikan bahan bakar memasak. Klien
mengandalkan bantuan dari para tetangga dan Masjid di sekitar tempat
tinggalnya untuk bertahan hidup, karena klien tidak memiliki mata
pencaharian dan penghasilan.
d. Kondisi dan Situasi Sosial Keluarga Klien
Klien hidup sendirian, sebelumnya klien hidup dengan suami dan
seorang anaknya. Namun suami klien sudah terlebih dahulu meninggalkan
klien untuk selama-lamanya, sedangkan anak perempuan semata wayangnya
sudah lama menikah dan memilih untuk tinggal dengan suaminya. Sebenarnya
klien masih mempunyai saudara, namun saudaranya tersebut tinggal lumayan
jauh dari rumahnya, sehingga tidak terlalu sering mengunjungi klien. Setiap
datang mengunjungi klien, saudaranya ini selalu meberikan bantuan, namun
paling sering sebulan hanya 2 (dua) kali.
e. Kondisi Ekonomi dan Sosial Budaya yang Terkait dengan Masalah Klien
Sebelum menjadi penerima bantuan tetap oleh Yayasan Jember
Berbagi Berkah Bersama, klien yang tidak memiliki penghasilan dan hidup
sendirian, hanya mengandalkan bantuan dari Masjid dan juga tetangga sekitar
tempat tinggalnya. Bantuan dari Masjid tersebut bisa berupa uang maupun
sembako dan tetangga klien juga sering membantu dengan memberikan
makanan. Klien juga masih aktif bersosialisasi dengan para tetangganya,
karena menurut klien hal tersebut dapat mengusir rasa kesepiannya.
f. Gejala dan Jenis Masalah yang Dihadapi Klien
Masalah utama yang dihadapi klien adalah masalah ekonomi, karena

13
klien sendiri memang tidak memiliki mata pencaharian dan penghasilan.
Sehingga klien hanya bergantung kepada bantuan untuk menyambung
hidupnya. Apabila klien sakit, tetanggalah yang membantu merawatnya
hingga sembuh. Syukurnya klien tidak pernah dan tidak memiliki riwayat
sakit yang parah sehingga tidak menambah beban hidupnya.
g. Fokus Penanganan Klien
Fokus penanganan yang diberikan oleh Yayasan Jember Berbagi
Berkah Bersama adalah dengan menjadikan klien sebagai salah satu penerima
bantuan tetap, karena memang program rutin dari Yayasan Jember Berbagi
Berkah Bersama adalah Jum’at Berbagi yang merupakan pembagian donasi
dari para donatur. Proses yang dilakukan oleh yayasan untuk mencari sasaran
mencari sasaran penerima bantuan dengan cara setiap pengurus dan anggota
mensurvei beberapa lokasi di sekitar yayasan. Setelah mendapatkan sasaran,
kemudian para pengurus dan anggota melakukan rapat untuk menentukan
penerima bantuan tersebut.
Pertemuan klien dengan Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama
berawal pada saat pengurus dan anggota melakukan rapat untuk menentukan
sasaran yang akan menjadi penerima bantuan tetap. Kemudian, pengurus
memerintahkan semua anggota untuk melakukan survei klien yang memiliki
kriteria Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE), yaitu janda yang sudah
lanjut usia dan tidak berpenghasilan serta memiliki tempat tinggal yang tidak
layak huni. Salah satu anggota (Mas Alan) menemukan klien yang merupakan
tetangganya sendiri yang dirasa sesuai dengan kriteria. Klien tersebut adalah
Mbah Supatmi, usianya 68 tahun. Ketika melakukan asesmen klien kepada
Mbah Supatmi, Mas Alan mendapat sedikit kendala ketika berkomunikasi
dengan Mbah Supatmi, karena kemampuan pendengarannya sedikit
bermasalah, namun tetap mampu memberikan maupun menangkap informasi
yang diberikan Mbah Supatmi.
Setelah melakukan rapat untuk menentukan klien, akhirnya para
pengurus setuju untuk memasukkan Mbah Supatmi ke dalam daftar penerima

14
bantuan tetap, bantuan yang diberikan berupa beras sesuai dengan permintaan
Mbah Supatmi. Setiap 2 minggu sekali, klien mendapatkan bantuan berupa
beras sebanyak 5 kg dari Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama. Menurut
klien bantuan tersebut lebih dari cukup untuk 2 minggu, sehingga klien sering
menukarkan beras yang masih tersisa dengan sayur, karena sistem barter di
toko sekitar tempat tinggalnya masih berlaku.
h. Pemanfaatan Sistem Sumber dalam Menangani Masalah Klien
Potensi dan sumber kesejahteraan sosial dapat berasal atau bersifat
manusiawi, sosial dan alam. Adapun Yayasan Jember Berbagi Berkah
Bersama yang berperan menjaga, menciptakan, mendukung atau memperkuat
usaha kesejahteraan sosial di Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama
adalah para pengurus dan anggota yang membantu para donatur untuk
menyampaikan donasi mereka untuk membantu meringankan beban hidup
klien. Sistem sumber dalam menangani masalah klien adalah Yayasan Jember
Berbagi Berkah Bersama, karena sistem penugasan untuk menyulurkan donasi
dilakukan oleh seluruh pengurus dan anggota secara bergantian.
3.8 Analisis Hasil Penelitian
A. Membandingkan Antara Tujuan dan Hasil yang Diperoleh
Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama memiliki tujuan
memberikan pelayanan sosial untuk mewujudkan kesejahteraan kehidupan
bagi masyarakat prasejahtera.. Setelah melakukan analisis pada lembaga,
peneliti melihat kesesuaian antara tujuan dengan hasil yang peneliti lihat di
lapangan. Hal tersebut dapat dilihat dengan terselenggaranya program rutin
dengan baik dari pelayanan sosial para pengurus dan anggotanya untuk
mewujudkan tujuan utama Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama.
B. Membandingkan dengan Realitas

Berdasarkan assessment yang dilakukan dengan salah satu klien yang


menjadi penerima tetap dari Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama bahwa
pemberian pelayanan sangat memuaskan. Dimana mereka mengatakan bahwa
merasa sangat terbantu dengan bantuan yang diberikan oleh Yayasan jember

15
Berbagi Berkah Bersama. Bantuan yang diberikan yaitu berupa uang dan juga
menyesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan oleh klien. Para pengurus
dan anggota juga terlebih dahulu melakukan survei dan pendataan sebelum
menentukan dan memberikan bantuannya kepada klien.
C. Menganalisis Dibandingkan dengan Teori
Dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, diperlukan peran
masyarakat yang seluas-luasnya, baik perseorangan, keluarga, organisasi
keagamaan, organisasi sosial kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat,
organisasi profesi, badan usaha, lembaga kesejahteraan sosial, maupun
lembaga kesejahteraan sosial asing demi terselenggaranya kesejahteraan sosial
yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan. Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan
Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan
sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi
rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan
sosial. Sedangkan dalam arti sempit, pelayanan sosial mencakup program
pertolongan dan perlindungan kepada golongan yang tidak beruntung seperti
pelayanan sosial bagi anak terlantar, keluarga miskin, cacat, tuna sosial, dan
sebagainya (Muhidin, 1992:41 dalam Pramudika, 2018).
Jika dibandingan dengan teori, pelayanan sosial yang diberikan oleh
Yayasan Jember Berbagi berkah Bersama sudah sesuai. Karena menurut teori,
pelayanan sosial mencakup program pertolongan dan perlindungan kepada
golongan yang tidak beruntung. Dapat dilihat dari program Jum’at Berbagi
oleh Yayasan Jember Berbagi berkah Bersama, dimana mereka memberikan
bantuan kepada golongan yang kurang mampu.
D. Dibandingkan dengan Tingkat Kepuasan Lembaga Pelayanan
Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama merasa telah berhasil dalam
pelayanan sosial mereka. Hal ini dapat dilihat dari assessment yang sempat
dilakukan kepada klien yang menunjukkan bahwa klien puas dengan
pemberian bantuan berupa beras sebanyak 5 kg setiap 2 minggu sekali.

16
Bantuan beras tersebut dirasa sangat cukup oleh klien karena beras sebanyak 5
kg itu lebih dari cukup untuk kebutuhan makannya selama 2 minggu,
sehingga klien dapat menukarkan beras sisanya di toko terdekat dengan lauk
dan sayuran.

17
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, maka dapat


disimpulkan bahwa pemberian layanan Yayasan Jember Berbagi Berkah
Bersama terhadap Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) dapat
dikategorikan berhasil dan sesuai dengan apa yang menjadi visi, misi dan
tujuan dari lembaga tersebut. Program sosial di Yayasan Jember Berbagi
Berkah Bersama bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan klien di bidang
ekonomi.
Adapun kesesuaian antara tujuan dan hasil program pelayanan yang
dilaksanakan Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama dalam program
Jum’at Berbagi adalah penyaluran donasi kepada sasaran yang dilaksanakan
seminggu sekali setiap hari Jum’at.
kesesuaian antara tujuan dan hasil program pelayanan yang diberikan
oleh Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama, yaitu pelayanan sosial;
bertujuan meringankan beban para klien ataupun sasaran. Bagi para penerima
bantuan Yayasan Jember Berbagi Berkah Bersama, pelayanan yang diberikan
oleh lembaga sangat memuaskan. Mereka merasa sangat terbantu dengan
adanya bantuan yang diberikan oleh lembaga.

18
BAB V
REKOMENDASI

Rekomendasi yang bisa diberikan peneliti kepada pihak Yayasan Jember


Berbagi Berkah Bersama adalah:
 Penambahan anggota agar pelaksanaan program pelayanan sosial dapat lebih
maksimal
 Admin pengelola akun media sosial instagram Yayasan Jember Berbagi Berkah
bersama harus lebih aktif dalam membagikan dan mempromosikan kegiatan
yayasan untuk menarik perhatian para donatur baru dan meningkatkan jumlah
donasi sehingga lebih banyak sasaran yang mendapatkan bantuan

19
DAFTAR PUSTAKA

Adi, Isbandi Rukminto. 2017. Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan Sosial,


Pembangunan Sosial, dan Kajian Pembangunan). Bandung: Rajawali Pers.

Hidayat, Mohammad Nur. 2019. Wanita Rawan Sosial Ekonomi Di Kecamatan


Semin, Gunungkidul. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 1 No. 2

Huda, Miftachul. 2009. Pekerjaan Sosial dan Kesejahteraan Sosial: Sebuah


Pengantar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Husmiati. 2012. Asesmen dalam Pekerjaan Sosial: Relevansi dengan Praktik dan
Penelitian. Jurnal Informasi Vol. 17 No. 03. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Kesejahteraan Kemensos RI.

Larasati, Iga. 2019. Hubungan Tingkat Work-Life Balance Terhadap Tingkat


Kepuasan Kerja Karyawan Organisasi Pelayanan Kemanusiaan, Karyawan
Yayasan Plan International Indonesia. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, Jilid
20, Nomor 2.

Lendriyono, Fauzik. 2017. Strategi Penguatan Organisasi Pelayanan Sosial Berbasis


Keagamaan. Jurnal Sospol Vol. 3 No. 2. ___.

Muhidin, Syarif. 1992. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Sekolah Tinggi


Kesejahteraan Sosial (STKS): Bandung.
Nawawi, Hadari. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang
Kompetitif. Gajah Mada University Press: Yogyakarta.

Pramudika, Shindi. 2018. Pelayanan Sosial Bagi Penyandang Disabilitas Mental


(Eks Psikotik) Oleh Dinas Sosial Provinsi Riau. Skripsi. FISP, Ilmu
Administrasi Negara, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau.

20
Suharto, Edi. 1997. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Sekolah
Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung: Bandung.

21

Anda mungkin juga menyukai