Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN

Maghfiroh, K. R. 2019. Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Negeri di


Situbondo pada Materi Reaksi Redoks dan Elektrokimia. Skripsi, Jurusan Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang.
Pembimbing: (I) H.Herunata, S.Pd., M.Pd.
Kata Kunci: keterampilan berpikir kritis, reaksi redoks dan elektrokimia, metode
survei
Pada abad XXI manusia dituntut memiliki kemampuan berpikir dengan
baik dalam membuat keputusan serta menyaring suatu informasi. Sehingga, berpi-
kir kritis sangat diperlukan untuk perkembangan berpikir siswa khususnya dalam
bidang kimia. Salah satu materi pada bidang kimia adalah materi reaksi redoks
dan elektrokimia. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi keterampilan ber-
pikir kritis yang berhubungan dengan memfokuskan pertanyaan, menganalisis
argumen, bertanya dan menjawab pertanyaan yang membutuhkan jawaban, meni-
lai kredibilitas suatu sumber, menilai hasil pengamatan, membuat dan memper-
timbangkan nilai keputusan, mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan defi-
nisi, memutuskan suatu tindakan pada materi reaksi redoks dan elektrokimia.
Penelitian menggunakan rancangan penelitian deskrtiptif kuantitatif de-
ngan metode survei. Subjek penelitian dilakukan pada dua sekolah yaitu SMAN 1
Situbondo sebanyak 2 kelas dan SMAN 1 Besuki sebanyak 3 kelas. Instrumen pe-
nilaian keterampilan berpikir krtiis yang digunakan pada materi reaksi redoks dan
elektrokimia adalah instumen yang dikembangkan oleh Yesika (2018) dengan me-
ngadaptasi 12 indikator berpikir kritis menurut Ennis (2011). Data yang diperoleh,
dianalisis sesuai dengan indikator keterampilan berpikir kritis menurut Ennis
(2011). Hasil analisis tingkat keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan ja-
waban siswa yang menjawab benar dengan alasan benar pada soal pilihan ganda
dan jawaban benar siswa pada soal uraian.
Hasil penelitian menunjukkan, materi reaksi redoks dan elektrokimia yang
diajarkan oleh guru ternyata mampu memunculkan keterampilan berpikir kritis
siswa denga tingkat keterampilan berpikir kritis yang masih tergolong sangat ren-
dah dengan rata-rata antara lain: 1) Pada aspek memberikan penjelasan dengan in-
dikator memfokuskan pertanyaan, keterampilan berpikir kritis siswa SMAN dika-
bupaten Situbondo pada materi reaksi redoks dan elektrokimia tergolong sangat
rendah, 2) Pada aspek memberikan penjelasan sederhana dengan indikator menga-
nalisis argumen, keterampilan berpikir kritis siswa SMAN dikabupaten Situbondo
pada materi reaksi redoks dan elektrokimia tergolong rendah, 3) Pada aspek mem-
berikan penjelasan sederhana dengan indikator bertanya dan menjawab pertanya-
an yang membutuhkan jawaban, keterampilan berpikir kritis siswa SMAN dikabu-
paten Situbondo pada materi reaksi redoks dan elektrokimia tergolong sangat ren-
dah, 4) Pada aspek membangun keterampilan dasar dengan indikator menilai kre-
dibilitas suatu sumber, keterampilan berpikir kritis siswa SMAN di kabupaten Si-
tubondo pada materi reaksi redoks dan elektrokimia tergolong sangat rendah, 5)

i
ii

Pada aspek membangun keterampilan dasar dengan indikator menilai hasil penga-
matan, keterampilan berpikir kritis siswa SMAN dikabupaten Situbondo pada ma-
teri reaksi redoks dan elektrokimia tergolong sangat rendah, 6) Pada aspek menge-
mukakan kesimpulan dengan indikator membuat dan mempertimbangkan nilai ke-
putusan, keterampilan berpikir kritis siswa SMAN dikabupaten Situbondo pada
materi reaksi redoks dan elektrokimia tergolong sangat rendah, 7) Pada aspek
memberikan penjelasan lebih lanjut dengan indikator mendefinisikan istilah dan
mempertimbangkan definisi, keterampilan berpikir kritis siswa SMAN dikabupa-
ten Situbondo pada materi reaksi redoks dan elektrokimia tergolong sangat ren-
dah, 8) Pada aspek memperkirakan dan mengintegrasikan dengan indikator me-
mutuskan suatu tindakan, keterampilan berpikir kritis siswa SMA Negeri dikabu-
paten Situbondo pada materi reaksi redoks dan elektrokimia tergolong rendah.

Anda mungkin juga menyukai