KEPERAWATAN ANAK
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
DOSEN PENGAMPU:
NURLAILI,S.Sos.,M.Kes
Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Neonatus merupakan bayi yang berusia antara 0 sampai 1 bulan (28 hari). Walaupun
sebagian proses persalinan terfokus pada ibu tetapi karena proses tersebut merupakan proses
pengeluaran hasil kehainilan (bayi), maka penatalaksanaan suatu persalinan dikatakan
berhasil apabila selain ibunya, bayi yang dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optima.
Memberikan pertolongan dengan segera, aman dan bersih adalah bagianesensial dan
asuhan bayi baru lahir. Sebagian besar (85%-90%) persalinan adalahnormal, tetapi gangguan
dalam kehainilan dan proses persalinan dapat mempengaruhikesehatan bayi-bayi yang baru
dilahirkan. Sebagian besar kesakitan dan kematian bayi baru lahir disebabkan oleh asfiksia,
hipotermia dan atau infeksi. Kesakitan dankematian bayi baru lahir dapat dicegah bila
asfiksia segera dikenali dan ditatalaksanasecara adekuat, dibarengi pula dengan penccgahan
hipotermia dan infeksi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara mempertahankan status pernafasan ?
2. Bagaimana mempertahankan termoregulasi (suhu) ?
3. Bagaimana mempertahankan nutrisi BBL ?
4. Bagaimana cara mencegah infeksi ?
C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui cara mempertahankan status pernafasan.
2. Agar dapat mengetahui cara mempertahankan termoregulasi (suhu).
3. Agar dapat mengetahui cara mempertahankan nutrisi BBL.
4. Agar dapat mengetahui cara mencegah infeksi.
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP NEONATALUS ESENSIAL
1. Definisi Adaptasi
Adaptasi neonatal (bayi baru lahir) adalah proses penyesuaian fungsional neonatus
dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus. Kemampuan adaptasi fisiologis
ini disebut juga homeostatis. Homeostatis adalah kemampuan mempertahankan fungsi-
fungsi vital, bersifat dinamis, dipengaruhi oleh tahap pertumbuhan dan perkembangan,
termasuk masa pertumbuhan dan perkembangan intrauterin. Bila terdapat gangguan pada
adaptasi maka bayi akan sakit. Sedangkan pada bayi yang kurang bulan terdapat gangguan
mekanisme adaptasi.
5). Ventilasi
1). Ventllasi dapat dilakukan dengan tabung dan sungkup ataupun dengan balon dan
sungkup. Jika menggunakan tabung dan sungkup:
a. Udara sekitar harus dihirup ke dalam mulut dan hidung penolong kemudian
dihembuskan lagi ke jalan napas bayi melalui mulut- tabung-sungkup
b. Untuk memasukkan udara baru, penolong harus melepaskan mulut dari
pangkal tabung untuk menghirup udara segar dan baru memasukkannya
kernbali ke jalan napas bayi (bila penolong tidak melepaskan mulutnya dari
pangkal tabung, mengambil napas dari hidung dan langsung meniupkan
udara, maka yang masuk adalah udara ekspirasidari paru penolong)
c. Jika menggunakan balon sungkup udara dimasukkan ke bayi dengan
meremasbalon.
2). Pastikan bagian dada bayi tidak terselimuti kain agar penolong dapat menilai
pengembangan dada bayi waktu peniupan udara/ peremasan balon.
3). Pasang sungkup melingkupi hidung, mulut dan dagu (perhatikan perlekatan
sungkup dan wajah bayi).
4). Ventilasi Pereobaan : Tiup pangkal tabung atau remas balon 2 kali dengan
tekanan 30 em air mengalirkanudara ke jalan napasbayi
a. Perhatikan gerakan dinding dada naiknya dinding dada mencerminkan
mengembangnya paru dan udara masukdengan baik
b. Bila dinding dada tidak naik/ mengembangperiksa kernbali:
Perlekatansungkup, adakahkebocoran?
Posisikepala, apakahdalam posisi menghindu?
Apakah ada sumbatan jalan napas oleh lendir pada mulut atau hidung?
Lakukankoreksi dan ulangi ventilasi pereobaan
5). Ventilasi Definitif/ Lanjutan: Setelah ventilasi pereobaan berhasil maka lakukan
ventilasi definitif dengan jalan meniupkan udara pada tabung atau meremas
balon dengan tekanan 20 em air, frekwensi 20 kali dalam waktu 30 detik.
6). Lakukan penilaian ventilasi, buat keputusan dan lanjutan tindakan:
a. Jika bayi bernapas normal dan atau menangis, hentikan ventilasi kemudian
lakukan asuhan pasca resusitasi
b. Jika bayi megap-megap atau tidak bernapas, lanjutkan tindakan ventilasi,
7). Jika bayi belum bernapas spontan atau megap-megap, lanjutkan ventilasi 20
kalt dalam 30 detik selanjutnya dan lakukan penilaian ulang - lihat Langkah
16 bagian 1 dan 2, demikian selanjutnya
a. Jika bayi megap-megap atau tidak bernapas dan resusitasi telah lebih dari 2
menit - nilai jantung, siapkan rujukan, lanjutkan ventilas
b. Pada penilaian ulang hasil ventilasi berikutnya, selain penilaian napas
lakukan juga penilaian denyut jantunq bayi
c. Jika bayi tidak bernapas dan tidak ada denyut jantung, ventilasi tetap
dilanjutkan tetapi jika hingga 10 menit kemudian bayi tetap tidak bernapas
dan denyut jantung tetap tidak ada, pertimbangkan untuk menghentikan
resusitasi.
3. Pencegahan Infeksi
Pencegahan Infeksi merupakan penatalaksanaan awal yang harus dilakukan pada bayi baru
lahir karena bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi. Pada saat penanganan bayi baru
lahir, pastikan penolong untuk melakukan tindakan pencegahan infeksi. Tindakan Pencegahan
Infeksi pada bayi baru lahir meliputi :
a. Mencuci tangan secara sekasama sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan bayi
b. Memakai sarung tangan bersih saat melayani bayi yang belum dimandikan
c. Memastikan semua peralatan telah disterilkan
d. Memastikan semua perlengkapan bayi dalam keadaan bersih,
e. Memastikan semua alat-alat yang bersentuhan dengan bayi dalam keadaan bersih,
f. Menganjurkan ibu menjaga kebersihan diri, terutama payudara
g. Membersihkan muka, pantat,dan tali pusat bayi dengan air bersih hangat dan sabun setiap
hari
h. Menjaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi.
Adaptasi neonatal (bayi baru lahir) adalah proses penyesuaian fungsional neonatus dari
kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus. Kemampuan adaptasi fisiologis ini
disebut juga homeostatis. Homeostatis adalah kemampuan mempertahankan fungsi-fungsi vital,
bersifat dinamis, dipengaruhi oleh tahap pertumbuhan dan perkembangan, termasuk masa
pertumbuhan dan perkembangan intrauterin. Bila terdapat gangguan pada adaptasi maka bayi
akan sakit. Sedangkan pada bayi yang kurang bulan terdapat gangguan mekanisme adaptasi.
DAFTAR PUSTAKA