Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Badan Usaha Perseroan terbatas (PT) merupakan badan usaha yang didirikan

berdasarkan perjanjian dan dalam melakukan kegiatan-kegiatan usaha dengan modal

dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham-saham serta memenuhi persyaratan yang

ditetapkan dalam Undang-undang dan peraturan pelaksanaannya.

Bank rakyat indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak badan usaha

perseroan terbatas sebagai lembaga keuangan milik negara yang bergerak dibidang

pelayanan masyarakat sebagai sarana penyimpan dan pemberian kredit yang

orientasinya adalah untuk mensukseskan pembangunan serta memberikan kontribusi

terhadap peningkatan perekonomian masyarakat.

Dinegara yang sedang berkembang maupun negara-negara maju peranan bank untuk

memajukan pembangunan sangat penting mengingat kemampuan bank untuk menarik

dana dari masyarakat atau sebaliknya kemampuan bank untuk memenuhi kebutuhan

modal usaha merupakan salah satu faktor yang menentukan berhasilnya pembangunan

perekonomian suatu negara.

Bank rakyat indonesia didalam aktivitas sehari-harinya selalu mengharapkan

laba yang maksimal agar tetap dapat bertahan ditengah persaingan dengan bank lain,

untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang benar-benar berkwalitas serta

dapat bersaing, maka bank memerlukan manajemen yang mampu melakukan

pembinaan terhadap karyawan dengan sebaik mungkin, karena karyawan merupakan

motorik dari sebuah bank atau perusahaan.

Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas karyawan adalah dengan

memberikan kepada mereka sarana-sarana yang dapat memacu para karyawan agar
dapat bekerja dengan lebih baik, yaitu dengan memberikan insentif, bonus, jaminan

sosial, penghargaan dan sarana lainnya yang bermanfaat bagi kesejahteraan karyawan

dalam mencapai tujuan bank untuk memperoleh keuntungan yang maksimal.

Berdasarkan hal diatas, penulis merasa tertarik untuk memilih judul yang dirumuskan

sebagai “Pengaruh Pembinaan Sumber Daya Manusia Terhadap Peningkatan

Produktivitas Karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Pembantu

Pematang Siantar.”

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan suatu gambaran atas objek yang akan diteliti

melalui pengamatan. berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis

mengidentifikasi masalah tentang pembinaan sumber daya manusia dan pengaruhnya

terhadap peningkatan produktivitas karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Cabang Pembantu Pematang Siantar.

Identifikasi dari masalah diatas adalah :

1. Belum optimalnya pimpinan dalam menerapkan pembinaan sehingga

berpengaruh pada peningkatan produktivitas kerja karyawan.

2. Kurang maksimalnya pembinaan yang dilaksanakan sehingga berpengaruh pada

penurunan disiplin kerja karyawan di bank rakyat indonesia capem Pematang

Siantar.

3. Kurangnya skill atau keahlian karyawan yang mempengaruhi tingkat produktivitas

karyawan.

C. Batasan - Batasan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Setiap bank atau perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak terlepas dari

permasalahan, baik masalah yang datang dari luar maupun dari dalam bank itu
sendiri. Mengingat keterbatasan kemampuan waktu, tenaga dan biaya, maka penulis

membatasi penelitian ini pada pengaruh pembinaan sumber daya manusia terhadap

peningkatan produktivitas karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang

Pembantu Pematang Siantar.

2. Rumusan Masalah

Didalam kegiatan operasionalnya, bank senantiasa menghadapi berbagai

permasalahan, untuk itu seberapa besar respon bank dalam mengatasi permasalahan

tergantung pada kemampuan pimpinan bank dalam memecahkan masalah tersebut.

Melalui penelitian ini, maka penulis menyimpulkan permasalahan yang dihadapi bank

yaitu “ Seberapa besar pengaruh pembinaan sumber daya manusia terhadap

peningkatan produktivitas karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang

Pembantu Pematang Siantar.”

D. Tujuan Penelitian

Dengan pelaksanaan penelitian ini, diharapkan dapat bertujuan :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan sumber daya manusia di bank rakyat

indonesia capem Pematang Siantar.

2. Untuk mengetahui apakah dengan pembinaan yang dilakukan mampu

meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

3. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi bank dalam meningkatkan

produktivitas kerja.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi bank rakyat indonesia capem Pematang Siantar

untuk pembinaan dan peningkatan produktivitas karyawan.


2. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan solusi pemecahan masalah

sehingga bank dapat mengambil tindakan yang tepat dalam menyelesaikan

permasalahan.

3. Untuk melatih dan menambah pengetahuan penulis tentang pembinaan sumber

daya manusia serta membandingkan teori yang ada dengan kenyataan.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Uraian Teoritis

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengolahan sumber daya manusia telah dilaksanakan berabad-abad yang lalu

yaitu sejak adanya hubungan antara atasan dan bawahan, namun pada masa lalu

perhatian terhadap sumber daya manusia belum serius, karena sumber daya manusia

masih dianggap sebagai barang dagangan pesuruh yang harus tunduk dan patuh

terhadap atasan dan majikan, namun pada masa sekarang ini sumber daya manusia

telah lebih dihargai dan dihormati apalagi jika sumber daya manusia tersebut

memiliki keahlian dan ketrampilan yang akan menjadikan sumber daya manusia

tersebut lebih berkwalitas maka akan dibutuhkan oleh orang banyak.

Sebelum penulis memaparkan lebih jauh, maka penulis akan menjelaskan apa

arti Manajemen, apa arti dari Sumber Daya Manusia, dan apa arti dari Manajemen

Sumber Daya Manusia.

Manajemen dapat dipandang sebagai ilmu dan seni yang mengatur proses

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien

untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen sebagai ilmu artinya manajemen

memenuhi kriteria ilmu dan metode keilmuan yang menekankan kepada konsep-

konsep, teori, prinsip dan teknik pengolahan. Manajemen sebagai seni artinya

kemampuan pengolahan sesuatu itu merupakan seni menciptakan (kreatif). Dan hal

ini merupakan ketrampilan dari seseorang dengan kata lain, penerapan ilmu

manajemen bersifat seni.

Menurut Terry dkk (2001;1) “ Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja

yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah


tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud lainnya. ” sedangkan pengertian

dari Sumber Daya Manusia adalah : menurut Hasibuan (2001;244), “ Sumber Daya

Manusia merupakan kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki

individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya,

sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.

“ menurut Komaruddin (1994;157) “ Sumber Daya Manusia adalah alat untuk

mencapai tujuan perusahaan, sumber daya manusia mempunyai kedudukan yang

berbeda dengan organisasi, sumber daya manusia harus dianggap sebagai manusia

yang utuh, karena itulah maka manajemen sumber daya manusia modern menganggap

pekerja sebagai sudut yang tak terpisahkan. “

Dalam manajemen sumber daya manusia difokuskan pada unsur manusia

pekerja yaitu karyawan. Manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu dan seni

mengatur hubungan dengan peranan tenaga kerja, agar lebih efektif dan efisien untuk

membantu tercapainya tujuan.

Sampai saat ini pengertian yang jelas tentang manajemen sumber daya manusia belum

ada yang diterima secara universal, karena para penulis memberikan pendapat dan

pengertian yang berbeda antara satu dengan lainnya, namun pada dasarnya pengertian

manajemen sumber daya manusia merupakan pembauran atau gabungan dari fungsi

manajemen dan fungsi operasional.

Adapun fungsi manajemen adalah :

1. Perencanaan (Planning)

2. Pengorganisasian (Organizing)

3. Pengarahan (Actualiting)

4. Pengawasan (Controlling)
Sedangkan fungsi operasional adalah :

1. Pengadaan

2. Pengembangan

3. Kompensasi

4. Integrasi

Untuk lebih jelas arti dari Manajemen Sumber Daya Manusia, beberapa pendapat para

ahli mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia adalah: menurut Gomez (1997;6), “

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,

pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk

membantu tercapainya tujuan organisasi, individu, dan masyarakat. “

Menurut Umar (1998;3), ” Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan,

pengembagan kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan

kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan secara terpadu. ” Menurut

Handoko (1999;4), ” Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penarikan, seleksi,

pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai

tujuan-tujuan individu dan organisasi. ”

2. Metode dan sistem Pembinaan

a. Metode Pembinaan

Pembinaan ditetapkan oleh penanggung jawab pembinaan yaitu manajer

sumber daya manusia, seorang pembina harus memiliki nilai dan pengetahuan yang

lebih dari orang yang dibinanya, kelebihan yang dimaksud adalah menurut saydam

(1996;412) antara lain :

a. Menguasai seluk beluk pekerjaan yang ditangani oleh bawahan.


b. Mampu berkomunikasi dengan baik.

c. Mempunyai jiwa kebapakan yang dihormati oleh bawahan.

d. Dapat memberikan ketauladanan yang baik.

e. Berani mengambil keputusan.

b. Sistem Pembinaan.

Untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan dalam suatu proses kerja

diperlukan karyawan, karena kelancaran suatu proses kerja bergantung pada

keterampilan yang dimiliki karyawan. Jika karyawan memiliki keterampilan yang

tinggi maka bank akan mendapatkan profitabilitas yang tinggi, sebaliknya karyawan

yang memiliki keterampilan rendah bank akan mendapatkan kerugian.

Untuk mencapai tujuan maksimum bank, diperlukan pembinaan karyawan

dengan suatu sistem yang efektif dan sesuai dengan pola yang terarah. Menurut

B.Siswanto (2002;33) terdapat beberapa sistem pembinaan karyawan dalam

perusahaan, antara lain:

1. Sistem kepantasan (Merit System)

Sistem kepantasan adalah sistem pembinaan karyawan yang didasarkan atas

kecakapan yang dimiliki karyawan tersebut. Kecakapan yang dimiliki karyawan

diinventarisasi dan diorganisasikan sesuai dengan bidangnya. Selanjutnya berdasarkan

kecakapan tersebut diadakan pembinaan berkelanjutan.

2. Sistem Karier (Carrier System)

Merupakan sistem pembinaan karyawan, pengangkatan pertama didasarkan

atas kecakapan karyawan yang bersangkutan, sedangkan pembinaan lebih lanjut

didasarkan pada masa kerja, pengalaman kerja, kesetiaan, pengabdian, dan syarat-

syarat objektif lainnya.


Dalam sistem ini memungkinkan karyawan dapat menempati jabatan yang

lebih tinggi beberapa tingkat dari jabatan sebelumnya. Sistem pembinaan karier ini

adalah salah satu sendi perusahaan yang baik sehingga pelaksanaan karyawan yang

efektif dapat menciptakan semangat kerja para karyawan dalam perusahaan tersebut.

3. Sistem Nepotisme (Nepotism System)

Sistem Nepotisme adalah sistem pembinaan karyawan yang pembinaannya

didasarkan atas keanggotaan keluarga, kerabat, golongan, suku maupun agama.

Sehingga sistem ini tidak akan memberikan keuntungan kepada perusahaan karena

jauh dari profesionalisme karena mengutamakan teman dan kerabat.

4. Sistem Kinerja (Performance System)

Sistem kinerja adalah sistem pembinaan karyawan untuk pengangkatan

karyawan dalam suatu jabatan yang didasarkan atas kecakapan dan prestasi yang telah

dicapai karyawan yang akan diangkat. Kecakapan tersebut harus dibuktikan dengan

seleksi baik lisan maupun tulisan. Seleksi tidak lepas dari ruang lingkup pekerjaan

dan jabatan yang akan diberikannya. Prestasi dapat dibuktikan dengan hasil kerja

secara nyata oleh karyawan yang bersangkutan.

3. Tujuan Pembinaan Sumber Daya Manusia.

Adapun tujuan dari pembinaan pegawai dilakukan dalam suatu sektor

pemerintahan maupun swasta sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Musanef

(1992;16), menyebutkan ada tujuh tujuan pembinaan karyawan.

Adapun tujuh tujuan pembinaan karyawan itu adalah sebagai berikut:

1. Diarahkan untuk menjamin penyelenggaraan tugas pemerintahan dan

pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna baik dalam sektor

pemerintahan maupun badan swasta.


2. Untuk meningkatkan mutu ketrampilan serta memupuk kegairahan kerja sehingga

dapat menjamin terwujudnya kesempatan berpartisipasi dalam melaksanakan

pembangunan secara menyeluruh.

3. Diarahkan kepada terwujudnya suatu komposisi pegawai baik dalam bentuk

jumlah maupun mutu yang memadai, serasi dan harmonis sehingga mampu

menghasilkan prestasi kerja yang optimal.

4. Diarahkan kepada terwujudnya pegawai-pegawai yang setia dan taat kepada

pancasila dan UUD 1945, negara dan pemerintah sehingga pegawai hanya

mengabdikan kepada negara dan masyarakat demi terwujudnya aparatur yang

bersih dan berwibawa.

5. Ditujukan kepada terwujudnya suatu iklim kerja yang serasi dan menjamin

terciptanya kesejahteraan jasmani maupun rohani serta adil dan merata sehingga

mampu melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan dengan

sebaik-baiknya.

6. Diarahkan kepada penyaluran, penyebaran, dan pemanfaatan pegawai secara

teratur, terpadu, dan berimbang atas dasar kriteria-kriteria objektif secara individu

maupun secara kelompok sehingga dapat memberikan manfaat dari usaha

instansi/unit organisasi yang bersangkutan.

7. Diarahkan pada pembinaan sistem karir dan pembinaan prestasi kerja yang dalam

pelaksanaannya dapat diwujudkan dalam bentuk pembinaan tertib administrasi,

pembinaan mutu, pembinaan kesejahteraan, pembinaan karier.

Dengan tujuh tujuan pembinaan tersebut maka diharapkan pegawai yang ada

dalam bank/perusahaan yang bersangkutan dapat memberikan prestasi kerja yang

sebaik-baiknya sehingga benar-benar dapat berfungsi sebagai penghasil kerja yang

tepat guna dan berhasil guna sesuai dengan sasaran yang akan dicapainya.
4. Pengertian Produktivitas

Produktivitas merupakan ukuran yang menggambarkan tingkat pemanfaatan

sumber daya manusia dalam mencapai target lain dalam bank. Sumber daya ini terdiri

dari sumber daya manusia, tanah, mesin-mesin, dan uang.

Menurut defenisi yang diberikan Persatuan Buruh Internasional (ILO=International

Labour Organizatian), (1996;3) tentang produktivitas adalah “ Perbandingan antara

pengeluaran (output) dan masukan (input).” sedangkan menurut Sinungan (1997;8) “

Produktivitas adalah sebagai hasil nyata maupun fisik (barang atau jasa) dengan

maksud yang sebenarnya, misalnya saja produksi adalah ukuran efisiensi produktif,

suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan atau output banding input.

Misalkan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran dapat

diukur dalam kesatuan fisik bentuk dari nilai.”, kemudian menurut Moekijat

(1990;441) “ Produktivitas dinyatakan sebagai imbangan dari pada hasil karya rata-

rata dalam hubungan dengan orang rata-rata dari tenaga kerja yang diberikan dalam

proses tersebut. Menurut Mali (1998;89) dalam manajemen prodiktivitas total ”

Produktivitas tidak sama dengan produksi tetapi produksi, performasi kualitas, hasil-

hasil, merupakan komponen dari usaha-usaha produktivitas. ” Dengan demikian

produktivitas merupakan suatu kombinasi dari efektifitas dan efisiensi.

Dari definisi diatas dapat diambil suatu kesimpulan antara lain:

1. Produktivitas merupakan perbandingan antara output yang terdapat pada bank

ditinjau dari segi ekonomi secara menyeluruh.

2. Produktivitas merupakan kesanggupan untuk meningkatkan output yang dapat

dicapai saat ini akan melebihi output pada periode lalu.

3. Produktivitas menekankan kecenderungan pada perbandingan tiap bank secara

fisik dengan metode kerja selama output tersebut dapat ditingkatkan lagi.
5. Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas.

Faktor produktivitas tenaga kerja memiliki peranan besar dalam menentukan

keberhasilan suatu bank atau perusahaan didalam mencapai tujuannya. Secara

konsepsional, produktivitas manusia sering juga disebut sebagai sikap mental yang

selalu memiliki pandangan bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari

esok harus lebih baik dari pada hari ini. Oleh karena itu agar produktivitas sumber

daya manusia dapat ditingkatkan maka harus memenuhi beberapa faktor.

Sinugan (1999;36), mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

produktivitas adalah sebagai berikut:

a. Manusia

b. Modal

c. Metode/Proses

d. Produksi

e. Lingkaran Organisasi (internal)

F. Lingkungan negara (eksternal)

g. Lingkungan Internasional (regional)

h. Umpan Balik

6. Hubungan Pembinaan terhadap Poduktivitas

Sebuah bank atau perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan tujuannya

menggunakan faktor-faktor produktivitas internal dan eksternal. Didalam sistem

operasional bank, faktor tersebut hampir seluruhnya direfleksikan dalam sumber

pokok, menurut sinungan (1999;56) sumber pokok yang dimaksud adalah manusia

dan bahan-bahan atau melalui :

a. Tenaga Kerja

b. Modal (perlengkapan, material, energi, tanah, dan bangunan).


c. Manajemen dan organisasi

B. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual yaitu kerangka berfikir penulis yang digunakan dalam

penelitian, kerangka ini muncul setelah penulis mempelajari secara mendalam tentang

kajian atau landasan teori yang berhubungan dengan objek penelitian tersebut.

Setiap bank memiliki kegiatan operasional tertentu agar dapat mencapai tujuan

yang telah ditetapkan yaitu memaksimalkan laba yang akan dipergunakan untuk

kelangsungan bank tersebut. Dalam hal ini, bank harus menerima kenyataan, bahwa

eksistensinya dimasa depan tergantung pada sumber daya manusianya, maka pihak

bank sangat perlu memperhatikan sumber daya manusia yang ada dalam bank

tersebut, sebagai seorang pimpinan harus lebih memperhatikan karyawannya dalam

membangun semangat melalui pembinaan seperti pembinaan loyalitas, pembinaan

hubungan kerja, pembinaan moril dan semangat kerja, pembinaan disiplin kerja,

pembinaan mental dan spiritual, serta pendidikan dan latihan guna tercapainya

produktivitas yang tinggi, maka tujuan bank untuk memperoleh laba yamg maksimal

akan tercapai.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:


Gambar 1.
Hubungan Pembinaan Sumber Daya Manusia terhadap Peningkatan
Produktivitas Karyawan.

Pendidikan dan
Latihan BANK
Pembinaan
Loyalitas

Pembinaan PEMBINAAN
Hubungan Kerja SDM

Pembinaan
Moril
PRODUKTIVITAS
YANG TINGGI
Pembinaan
Disiplin Kerja

PENCAPAIAN
Pembinaan
TUJUAN
Mental dan
Spiritual

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas terjadinya suatu masalah yang

masih harus diuji kebenarannya melalui penelitian. Berdasarkan perumusan masalah

yang telah dikemukakan, maka disusun hipotesis. Pada bagian ini penulis akan

merumuskan hipotesis dari penelitian, yaitu : “ Ada pengaruh positif dan signifikan

antara pembinaan sumber daya manusia terhadap produktivitas karyawan pada PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Pembantu Pematang Siantar.”


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang

Pembantu Pematang Siantar.

Objek Penelitian : “ Pengaruh Pembinaan Sumber Daya Manusia terhadap

Peningkatan Produktivitas Karyawan. ”

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan dari bulan Juni 2012 sampai dengan Agustus

2012. Hal ini tergambar dalam jadwal rencana kegiatan sebagai berikut:

No Kegiatan Juni 2012 Juli 2012 Agustus 2012


I II III IV I II III IV I II III IV
1 Persiapan
Penelitian
2 Pembuatan
Proposal
3 Survei
(Pengolahan Data)
4 Konsep
Penulisan
5 Penyusunan
Skripsi

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiono (2001;72), “ Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kwalitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. “


Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan PT.

Bank Rakyat Indonesia Cabang Pembantu Pematang Siantar yang berjumlah 38 orang

karyawan.

2. Sampel Penelitian.

Agar penelitian dapat dilaksanakan secara praktis dan efisien maka populasi

tersebut diambil sampel. Menurut Arikunto (1991;107), “ Jika jumlah populasi besar

dapat diambil sample antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. ” namun karena

jumlah keseluruhan karyawan hanya sebanyak (…) orang maka penulis melakukan

penelitian ini pada semua karyawan yang ada di bank tersebut.

C. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data serta informasi yang dibutuhkan maka penulis

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan menghimpun data teoritis yang

didasarkan atas kepustakaan dengan mempelajari dan menelaah berbagai buku ilmiah,

tulisan-tulisan dan catatan perkuliahan yang ada hubungannya dengan masalah yang

akan dibahas.

2. Teknik Wawancara (Interview)

Yaitu penulis mengadakan wawancara secara langsung dengan pimpinan dan

karyawan.

3. Quisioner

Yaitu menyebarkan angket kepada responden yang dijadikan sebagai sampel

penelitian, dimana responden memilih salah satu jawaban yang disediakan.


D. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pembinaan sumber daya manusia

terhadap produktivitas karyawan, maka penulis menggunakan metode analisis

kuantitatif yaitu dengan menarik kesimpulan dan menguji hubungan atau pengaruh

dengan menggunakan Korelasi Product Moment menurut Arikunto (1993;160) yaitu:

N  xy    x   y 
rxy 
 N . x 2
  x
2
 N . y 2
  y
2

Dimana :

rxy = Koefisien korelasi X dan Y

X = Pembinaan Sumber Daya Manusia (Variabel bebas)

Y = Peningkatan Produktivitas Karyawan (Variabel terikat)

N = Jumlah Responden

Namun untuk menguji hipotesis, signifikasi atau dapat diterima positif, tidak

hanya dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi saja, diteruskan dengan uji t, yaitu :

r N 2
Uji t =
1 r2

Kemudian untuk mengetahui berapa besar pembinan terhadap peningkatan

produktivitas sumber daya manusia adalah dengan menggunakan rumus Determinasi

yaitu :

D = rxy2 x 100%

Anda mungkin juga menyukai