Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1

Nama : Yuwanda Citra Barus


NIM : P07520120123
Kelas : 2C D-III Keperawatan
Dosen : Suriani Ginting, S.Kep, Ns, M.Kep

DFDHDH
SOP PEMASANGAN NGT (NASOGASTRIC TUBE)

A. DEFINISI
Melakukan pemasangan selang (tube) dari rongga hidung ke lambung (gaster) menggunakan
tekhnik non steril (bersih).
 
B. TUJUAN

1. Memasukkan makanan cair/obat-obatan, cair/padat yang dicairkan.


2. Mengeluarkan cairan/isi lambung dan gas yang ada dalam lambung (bilas lambung).
3. Mengirigasi karena perdarahan/keracunan dalam lambung.
4. Mencegah/mengurangi nausea dan vomiting setelah pembedahan atau trauma.
5. Mengambil spesimen dalam lambung untuk studi laboratorium.

 
C. PERSIAPAN ALAT

1. Selang NGT No.10,12,14,16,18 (tergantung kebutuhan)


2. Jelly
3. Spatel lidah
4. Handscoen bersih
5. Senter atau penlight
6. Catethertip ukuran 50cc
7. Plester / hypavix
8. Stetoskop
9. Tissue kering

 
D. PROSEDUR

1. Mendekatkan alat ke samping klien.


2. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya.
3. Membantu klien pada posisi terlentang - semi fowler.
4. Mencuci tangan.
5. Periksa kepatenan nasal. Minta pasien untuk bernapas melalui satu lubang hidung saat lubang
yang lain tersumbat, ulangi pada lubang hidung yang lain, bersihkan mucus dan sekresi dari
hidung dengan kassa/lidi kapas. Periksa adanya infeksi.
6. Memakai sarung tangan bersih.
7. Buka kemasan selang NGT.
8. Mengukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan cara menempatkan ujung selang
dari hidung klien ke ujung telinga atas lalu dilanjutkan sampai processusxipodeus.
9. Beri tanda pada selang yang telah diukur dengan plester.
10. Beri jelly pada NGT sepanjang 10-20 cm dari ujung selang tersebut.
11. Meminta klien untuk rileks dan bernapas normal. Masukkan selang perlahan sepanjang 5-
10cm. Meminta klien untuk menundukkan kepala (fleksi) sambil menelan.
12. Masukkan selang sampai batas yang ditandai.
13. Jangan memasukkan selang secara paksa bila ada tahanan.

a. Jika klien batuk, bersin, hentikan dahulu lalu ulangi lagi. Anjurkan klien untuk tarik
napas dalam.
b. Jika tetap ada tahanan, menarik selang perlahan-lahan dan masukkan ke hidung yang
lain kemudian masukkan kembali secara perlahan
c. Jika klien terlihat akan muntah, menarik tube dan menginspeksi tenggorokan lalu
melanjutkan memasukkan selang secara bertahap.
    14. Mengecek kepatenan
a. Masukkan ujung pipa sampai dengan terendam dalam mangkok berisi air, klem
dibuka jika ternyata sonde masuk dalam lambung maka ditandai dengan tidak
adanyagelembung udara yang keluar.
b. Masukkan udara dengaspuit 2-3 cc ke dalam lambung sambil mendengarkan dengan
stetoskop. Bila terdengar bunyi kemudian udara dikeluarkan kembali dengan
menarik spuit.
15. Pasang spuit/corong pada pangkal pipa apabila sudah yakin pipa masuk lambung

16. Memfiksasi selang pada hidung dengan plester


17. Membantu klien mengatur posisi yang nyaman
18. Merapikan dan membereskan alat
19. Melepas sarung tangan
20. Mencuci tangan
 
E. TAHAP TERMINASI

1. Mengevaluasi respon klien


2. Dokumentasian tindakan dan hasil.
SOP HUKNAH

A.  DEFINISI
Memasukkan larutan kedalamrectum dan kolon sigmoid. Memasukkan cairan kedalamrectum guna
membuang feses ( gas) dari kolon dan rectum.

1. Huknah Rendah : Memasukkan Cairan Melalui Anus Sampai Kolon Desenden. 


2. Huknah Tinggi :  memasukkan cairan melalui anus sampai kolon asenden.

B. TUJUAN
Huknah Rendah

1. Meningkatkan defekasi dengan merangsang peristaltic


2. Mengosongkan usus sebagai persiapan operasi, kolonskopi
3. Tindakan pengobatan

Huknah Tinggi

1. Membantu mengeluarkan feses akibat konstipasi atau impaksifekal


2. Membantu defekasi normal sebagai bagian dari program latihan defekasi ( boweltraining
program)
3. Tindakan pengobatan / pemeriksaan diagnostic

C. INDIKASI
Konstipasi
Deficit perawatan diri, toileting
Persiapan operasi

D. PERSIAPAN PASIEN
Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan tindakan

E.  PERSIAPAN ALAT

1. Irrigator lengkap ( irrigator, selang, klem, selang rectal


2. Ukuran selang rektal untuk bayi dan anak – anak 10-12 G French, 22-26 G Frenc Untuk
dewasa
3. Cairan ( air hangat, NaCl 0,9% hangat, air kran, larutansabun)Bayi 150 - 250 cc
4. Toddler 250 - 350cc
5. Usia sekolah 300 - 500 cc
6. Remaja 500 - 750 cc
7. Dewasa 750 - 1000 cc
8. Bengkok, vaselin / jel
9. Beberapa potong kain kassa
10. Alas bokong
11. Selimut mandi
12. Pot / pispot dan tutupnya, air cebok dalam botol, kertas closet atau tissue
13. Bangku untuk pot
14. Standar untuk irrigator
15. Sarung tangan
16. Skort
17. Sampiran bila perlu

F.  CARA KERJA

1. Jelaskan prosedur kepada klien


2. Tutup ruamgan / pasang sampiran
3. Bantu klien pada posisi miring kekiri ( lateral kekiri) untuk huknah rendah dan miring
kekanan untuk huknah tinggi dengan lutut kanan fleksi,. Anak – anak pada posisi dorsal
rekumben
4. Letakkan perlak dibawah bokong
5. Pasang selimut mandi, area anal yang kelihatan
6. Pasang irrigator set ( irrigator, selang, klem, selang rectal)
7. Gantung di standar irrigator
8. Tututp klem pengatur
9. Masukan larutan ke irrigator sesuai indikasi ( jenis dan diklem lagi )
10. Letakkan standaranirrigator dekat klien ( dekat bokong sebelah kanan untuk huknah tinggi
dan sebelah kiri untuk huknah rendah)
11. Letakkan pispot dekat tempat tidur
12. Cuci tangan, pasang sarung tangan dan pasang skort
13. Beri pelumas / gel 3-4cm pada ujung selang rectal
14. Dengan perlahan regangkan bokong dn cari letak anus, instriksikan klien rileks dengan
menghembuskan napas perlahan melalui mulut
15. Masukkan selang rectal secara perlahan dengan mengarahkan kearahumbilicus klien,
panjang insersi 7,4-10 cn untuk dewasa,5-7,5 untuk anak-anak 2,5-3,5 untuk bayi. Tarik
selang dengan segera jika ditemukan obstruksi
16. Naikanirrigator secara perlahan sampai pada keitnggiandiatas anus (30-45 cm untuk
hukanh tinggi dan 30 cm untuk hukanh rendah dan 7,5 cm untuk bayi.
17. Buka klem dan alirkan secara perlahan. Waktu pengaliran sesuai dengan pemberian
volume cairan ( 1 liter dalam 10 menit)
18. Bila klien mengeluh kram, rendahkan irrigator atau klem selama 30 detik, kemudian
alirkan kembali secara lambat
19. Klem selang setelah larutan habis
20. Beritahu klien untuk menahan napas ketika selang ditarik
21. Letakkan tissue pada sekitar anus dan Tarik selang anus secara perlahan
22. Buang tissue pada bengkok
23. Jelaskan pada klien bahwa perasaan distensi adalah normal. Minta klien untuk menahan
larutan selama mungkin saat berbaring ditempat tidur, untuk bayi dan anak – anak dengan
perlahan pegang kedua bokong selama beberapa menit
24. Singkirkan irrigator set dan selang tempat yang sudah disediakan
25. Atur posisi terlentang
26. Bantu klien ke kamar mandi atau pasang pispot di bawah bokong
27. Observasi karakter feses dan larutan ( beritahu klien jagan menyiram toilet sebelum feses
di observasi oleh perawat
28. Lepaskan perlak dari bawah bokong
29. Bantu / anjurkan klien untukb membersihkan daerah anal dengan air hangat dan sabun
30. Lepaskan sarung tangan, cuci tangan dan lepaskan skort
31. Catat hasil enema pada lembar observasi

Anda mungkin juga menyukai