Anda di halaman 1dari 23

RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.

)
TERHADAP PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS PUPUK NPK

LAPORAN
OLEH :
MUHAMMAD AWWALUL IKHWAN
190301196
AGROTEKNOLOGI-IV

LABORATORIUM BUDIDAYA TANAMAN PANGAN A : PADI JAGUNG KEDELAI UBI KAYU


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)TERHADAP
PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS PUPUK NPK

LAPORAN
OLEH :
MUHAMMAD AWWALUL IKHWAN
190301196
AGROTEKNOLOGI-IV

Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Komponen Penilaian di Laboratorium
Budidaya Tanaman Pangan A : Padi Jagung Kedelai Ubi Kayu Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

LABORATORIUM BUDIDAYA TANAMAN PANGAN A : PADI JAGUNG KEDELAI UBI KAYU


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
Judul : Respon Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max
L.) Terhadap Pemberian Beberapa Dosis Pupuk NPK
Nama/NIM : Muhammad Awwalul Ikhwan/190301196
Program Studi : Agroteknologi-IV

Diperiksa Oleh : Diperiksa Oleh :


Asisten Korektor I Asisten Korektor II

(Muhammad Thoha Rhamadhan) ( Agus Setiawan Syahputra)


NIM : 160301218 NIM : 160301153

Mengetahui:
Dosen Mata Kuliah

(Dr. Ir. Yaya Hasanah, M.Si)


NIP. 196901102005022003

LABORATORIUM BUDIDAYA TANAMAN PANGAN A : PADI JAGUNG KEDELAI UBI KAYU


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

dan rahmat-Nya penulisa dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.

Adapun judul dari laporan ini ialah “Respon Pertumbuhan Tanaman Kedelai

(Glycine max L.)Terhadap Pemberian Beberapa Dosis Pupuk NPK” yang merupakan

salah satu syarat untuk memenuhi komponen penilaian dalam Laboratorium Budidaya

Tanaman Pangan A : Padi Jagung Kedelai Ubi Kayu Program Studi Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini,penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen

penanggung jawab praktikum;Dr.Ir.YayaHasanah,M.Si.; Dr. Nini Rahmawati, SP.,

M.Si dan Dr. Ir. Jonatan Ginting, MS danserta abang dan kakak asisten Laboratorium

Budidaya Tanaman Pangan A: Padi, jagung, kedelai dan ubi kayu yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membantu dalam kesempurnaan

laporan ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih. Semoga laporan ini dapat

bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan


Medan, Mei 2021

Penulis

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

PENDAHULUAN
LatarBelakang .......................................................................................................... 1
TujuanPenulisan ....................................................................................................... 2
KegunaanPenulisan .................................................................................................. 2

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman ....................................................................................................... 4
SyaratTumbuh .......................................................................................................... 4
Iklim ...................................................................................................................... 4
Tanah ......................................................................................................................5
Pupuk NPK ........................................................................................................... 5

BAHAN DAN METODE


Tempat danWaktu Praktikum .................................................................................. 7
Alat danBahan Praktikum ........................................................................................ 7
ProsedurPraktikum ................................................................................................... 7

PELAKSANAAN PERCOBAAN
Persiapan Media Tanam ........................................................................................... 9
Persiapan Benih ........................................................................................................ 9
Penanaman ............................................................................................................... 9
Pemeliharaan ............................................................................................................ 9
Pemupukan ......................................................................................................... 9
Penyiraman ......................................................................................................... 9
Penyulaman ...................................................................................................... 10
Penjarangan ...................................................................................................... 10
Penyiangan ....................................................................................................... 10
Pengendalian Hama dan Penyakit .................................................................... 10
Perubahan Pengamatan .........................................................................................11
Tinggi Tanaman (cm) ............................................................................. ..........11
Jumlah Daun .......................................................................................... ..........11
Diameter Batang..................................................................................... ..........11
Jumlah Bunga ......................................................................................... ..........11

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil ....................................................................................................................... 12
Pembahasan ............................................................................................................ 13

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA ii
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar belakang iii

Kedelai merupakan komoditas pangan penghasil protein nabati yang sangat

penting,baik karena gizinya, aman dikonsumsi, maupun harganya yang relatif murah

dibandingkan dengan sumber protein hewani. Di Indonesia, kedelai umumnya

dikonsumsi dalam bentuk pangan olahan seperti tahu, tempe, susu kedelai dan berbagai

bentuk makanan ringan (Damardjati et al, 2017).

Kedelai yang dibudidayakan sebenarnya terdiri atas paling tidak dua spesies yaitu

Glycine max (disebut kedelai putih, yang bijinya bisaberwarna kuning, agak putih, atau

hijau) dan Glycine soja (kedelai hitam, berbijihitam). Glycine max merupakan tanaman

asli daerah Asia subtropik seperti RRC dan Jepang selatan, sementara Glycine soja

merupakan tanaman asli Asia tropis di Asia Tenggara (Padjar,2010).

Negara dengan produksi kedelai terbesar di dunia pada tahun 2016 yaitu negara

Amerika dengan volume produksi 116.920.300 ton atau sekitar 33,57 persen dari

keseluruhan produksi kedelai dunia. Sedangkan Indonesia menempati urutan ke 14

negara penghasil kedelai dengan produksi sebesar 860.000 ton atau sekitar 0,25 persen

dari total keseluruhan produksi kedelai di dunia (FAO, 2016).

Produksi kedelai Sumatera Utara saat ini terbesar di Pulau Sumatera dari keempat

provinsi yang dibawah Kodam I/Bukit Barisan yakni Sumatera Utara, Riau, Kepulauan

Riau dan Sumatera Barat seperti yang ditargetkan paling besar dalam upaya mendorong
swasembada pangan nasional 2017. Angka itu naik cukup besar dari tahun 2014 yang

masih 4680 ton dari luas panen 4.363 (BPS, 2017).


2

Rendahnya harga kedelai impor selain karena efisiensi usaha tani yang sudah

cukup baik juga, adanya kebijakan perlindungan yang diterapkan terhadap petani

produsen, maupun perlindungan melalui subsidi impor yang diterapkan oleh negara-

negara pengekspor. Sedangkan kedelai nasional, selain belum efisien, perlindungan

terhadap petani juga masih sangat kurang. Sementara itu permintaan kedelai dari tahun

ke tahun terus mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan penduduk.

Tingginya permintaan kedelai dalam negeri, menyebabkan impor kedelai tetap

berlangsung dalam jumlah yang besar (Widonto dan Arifin, 2014).

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui respon

pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine max L.) terhadap pemberian beberapa dosis

pupuk NPK.

Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan dari penulisan laporan ini adalah Sebagai salah satu syarat

untuk memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Budidaya Tanaman Pangan A :

Padi Jagung Kedelai Ubi Kayu, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian,

Universitas Sumatera Utara. Dan sebagai sumber informasi bagi pihak yang

membutuhkan.
TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman

Kedelai merupakan tanaman semusim berupa semak rendah, tumbuhan tegak,

berdaun lebat, dan beragam morfologi. Tinggi tanaman kedelai ini berkisar antara 10-

200 cm dapat bercabang sedikit atau banyak. Kultivar yang berdaun lebar dapat

memberikan hasil yang lebih tinggi karena mampu menyerap sinar matahari lebih

banyak bila dibandingkan dengan yang berdaun sempit (Jufri, 2014).

Daun kedelai adalah daun majemuk berwarna hijau, hijau tua atau hijau

kekuningan tergantung varietasnya. Daun kedelai memiliki ciri-ciri antara lain helai

daun oval, dan tata letaknya pada tangkai daun bersifat majemuk berdaun tiga. Daun ini

berfungsi untuk proses asimilasi, respirasi dan transpirasi (Rukmana, 2012).

Tanaman kedelai memiliki batang perdu, bentuknya tegak dan. Anak cabang

sering melebar atau terkadang panjangnya hampir sama dengan batang atau sejajar.

Batang kedelai biasanya berwarna ungu atau hijau tua. Kedelai berbatang semak dengan

tinggi antara 30 cm-100 cm. Batang kedelai dapat membentuk 3-6 batang (Fattah, 2010).

Kedelai memiliki akar tunggang, dan memiliki bintil-bintil akar yang merupakan

koloni dari bakteri Rhizobium japonicum. Bakteri Rhizobium bekerja mengikat nitrogen

dari udara yang kemudian dapat digunakan untuk pertumbuhan tanaman. Pada tanah

gembur, akar tanaman kedelai dapat tumbuh sampai kedalaman 150 cm. Akar kedelai

dapat mencapai kedalaman 150 cm dalam tanah, tetapi kebanyakan kedalaman


perakaran hanya mencapai 60 cm. Sistem perakaran yang berada 15 cm lapisan atas 4

tanah banyak berperan dalam mengabsorbsi air dan unsur hara (Pangli, 2014).

Biji kedelai berkeping dua yang terbungkus oleh kulit biji. Embrio terletak

diantara keping biji. Warna kulit biji bermacam-macam ada yang kuning, hitam, hijau

dan coklat. Bentuk biji kedelai pada umumnya bulat lonjong, ada yang bundar atau bulat

agak pipih. Besar biji bervariasi tergantung varietasnya. Di Indonesia besar biji

bervariasi dari 6 – 30 gram (Suprapto, 2011).

Bunga kedelai termasuk bunga sempurna (hermaphrodite), artinya dalam setiap

bunga terdapat alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Penyerbukan terjadi pada saat

mahkota bunga masih tertutup, sehingga kemungkinan terjadi kawin silang secara alami

sangat kecil. Bunga terletak pada ruas-ruas batang, berwarna ungu atau putih, dan tidak

semua bunga menjadi polong walaupun telah terjadi penyerbukan sempurna (Gardner,

2017).

Syarat Tumbuh

Iklim

Tanaman kedelai dapat tumbuh pada iklim panas dengan jumlah bulan kering

selama 3 – 6 bulan. Iklim yang terlalu basah menyebabkan tanaman kurang

menghasilkan biji walaupun tumbuhnya subur, maka dalam pertumbuhannya terutama

menjelang tua tanaman kedelai memerlukan iklim kering. Ketinggian tempat 0 – 750 m

di atas permukaan laut, kecuali varietas Orba yang menghendaki ketinggian sampai 900

m di atas permukaan laut. Suhu yang cocok adalah 250– 300C, sedangkan suhu

optimum adalah 280C (Rusdi, 2011).

Tanah
Keasaman tanah yang cocok untuk tanaman kedelai adalah pH 6 – 6,8. Pada 5

pH kurang dari 5,5 kedelai masih dapat bereproduksi, tetapi pertumbuhannya sangat

lambat karena keracunan alumunium. Untuk mengatasi hal tersebut lahan perlu diberi

kapur atau pengapuran (Najiyati, 2016)

Pupuk NPK

Pupuk NPK merupakan tiga unsur hara utama yang diperlukan tanaman sedap

malam untuk mendukung pertumbuhannya. Keunggulan dari pupuk NPK Mutiara (16 :

16 : 16) yaitu memiliki sifat yang tidak mudah larut sehingga dapat mengurangi

kehilangan unsur hara tanaman sedap malam. Pupuk NPK Mutiara (16:16:16)

mengandung 16% nitrogen, 16% fosfor, 16% kalium dan mengandung 0,5% magnesium,

6% kalsium. Kandungan masing-masing dari unsur hara tersebut dibutuhkan dalam

mendukung pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman sedap malam (Pratama, 2011).

Unsur fosfor (P) dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar selain N dan K.

Tanaman menyerap sebagian besar unsur hara P dalam bentuk ion orthofosfat primer

(H2PO4). Apabila tanaman kekurangan unsur P antara lain menyebabkan tanaman

tumbuh dengan lambat, tanaman menjadi kerdil, perkembangan akar terhambat, tepi

daun, cabang dan batang berwarna keunguan atau merah yang kemudian mengering dan

menjadi kering (Endah, 2008).

Pupuk majemuk NPK merupakan pupuk campuran yang mengandung lebih dari

satu macam unsur hara tanaman (makro maupun mikro) terutama N, P, dan K. Dengan

satu kali pemberian pupuk majemuk dapat mencakup beberapa unsur sehingga lebih

efisien dalam penggunaan bila dibandingkan dengan pupuk tunggal. Pupuk majemuk

NPK mempunyai komposisi yang berbeda-beda. Penelitian ini unsur kalium (K) berperan

selama pertumbuhan tanaman yaitu tahan terhadap penyakit. Tanaman yang cukup akan
unsur kalium menyebabkan tanaman lebih tegar, sehingga proses fotosintesis dan proses 6

metabolisme berjalan dengan baik. Kalium berperan dalam proses membuka dan

menutupnya stomata, menunjang proses pembentukan akar, daun, bunga dan buah

sehingga tidak mudah layu dan gugur (Endah, 2008).

Pupuk NPK mengandung berbagai unsur hara yaitu nitrogen, fosfor, kalium dan

sulfur. Nitrogen dimanfaatkan tanaman untuk merangsang pertumbuhan tanaman secara

keseluruhan dan merangsang pertumbuhan vegetatif seperti daun, fosfor digunakan

tanaman untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman dan merangsang

pembungaan dan pembuahan, kalium berfungsi dalam proses fotosintesis, pengangkutan

hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air, dan sulfur yang berfungsi sebagai

pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas (Shinta, 2014).

Unsur nitrogen berpengaruh terhadap aktivator enzim untuk pembentukan asam

amino dan protein berguna untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif serta mendorong

pertumbuhan meristem ujung batang.Nitrogen adalah unsur essensial untuk pertumbuhan

tanaman. Peran nitrogen bagi tanaman yaitu untukmerangsang pertumbuhan tanaman

secara keseluruhan, khususnya batang, cabang dan daun serta berperan penting dalam

pembentukan hijau daun yang berguna dalam proses fotosintesis (Lingga, 2002).
BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Praktikum

Adapun tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah dirumah masing- masing

praktikan.Untuk pelaksanaan praktikum yang dilakukan oleh penulis berada di rumah

penulis yang berada di Gampong Lengkong, Kota Langsa, Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam dengan ketinggian 25 mdpl, pada hari Rabu, pukul 08.00 sampai dengan

selesai.

Alat dan Bahan Praktikum

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah polybag ukuran 5 kg

sebagai tempat media tanam, sprayersebagai alat penyemprot tanaman, sendok teh untuk

takaran pupuk, penggaris untuk mengukur tinggi tanaman (cm), jangka sorong untuk

mengukur diameter batang (mm), Handphone untuk dokumentasi gambar kegiatan, buku

dan pulpen untuk mencatat data.

Adapun bahan yang digunakan dalam paraktikum ini adalah benih kedelai,benih

padi dengan varietas gogo,serta baying ubi kayu sebagai bahan amatan, air untuk

menyiram tanaman, Pupuk NPK sebagai nutrisi/unsur hara tanaman, dan tanah hitam/top

soil yang sudah diayak sebagai media tanam.

Prosedur Praktikum

1. Diterima benih Padi gogo,kedelai anjasmoro,dan batang ubi kayu

2. Disaring dan diaduk homogen tanah hitam dan dimasukkan ke polybag ukuran 5 kg

dengan volume sampai setinggi 5 cm dari bibir polybag.

3. Dipindah tanamkan benih ke polybag ukuran 5 kg pada tanggal 03Maret 2021.

4. Ditanam benih pada polybag yang telah diisi tanah yang sudah diayak.
5. Diberi label untuk mengetahui perlakuan yang diberi sesuai dengan dosis pupuk 8
pada komoditi. Disiram secara rutin 2 kali sehari pada pagi hari dan sore hari.

6. Diukur beberapa parameter mulai dari 0 MST-10 MST

7. Diberi pupuk NPK Sesuai dengan perlakuan pada komoditi

8. Dilakukan penyiangan gulma dan penyiraman komoditi

9. Dilakukan pengambilan dokumentasi pada setiap MST.

10. Diinput data dan logbook

11. Dibuat laporan praktikum.


PELAKSANAAN PERCOBAAN

Persiapan Media Tanam

Persiapan Media merupakan salah satu hal yang penting untuk menunjang

peletakan benih yang nantinya akan tumbuh tanaman,persiapan media tanam meliputi :

Polybag 5 kg,Top Soil, dan Sekop,lalu persiapan media tanam yang dilakukan dalam versi

luas lahan yang sangat kecil.

Persiapan Benih

Benih yang digunakan pada budidaya tanaman kedelai ialah anjasmoro

.Persiapan benih dilakukan dengan merendam benih selama 30 menit pada sebuah air

sebelum tanam dan benih yang dipilih untuk ditanam adalah benih yang tenggelam.

Penanaman

Penanaman dilakukan dengan cara membuat lubang tanam dengan kedalaman 2

cm - 3 cm pada media tanam. Pada saat penanaman, benih yang dipakai yaitu benih yang

terendam. Penanaman benih dilakukan dengan menanam tiga benih dalam satu lubang

tanam.

Pemeliharaan

Pemupukan

Pemupukan adalah kegiatan untuk menambah unsur hara pada tanah yang

dipergunakan tanaman untuk pertumbuhannya. Pemupukan dilakukan pada saat

tanaman sudah memasuki MST 2 dengan perlakuan dosis berbeda dengan teknik

tugal.

Penyiraman
Penyiraman dilakukan guna memenuhi kebutuhan air tanaman dan menunjang 10

pertumbuhan serta perkembangan tanaman. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari agar

kebutuhan air pada tanaman tercukupi dan tidak terjadi kekeringan.

Penyulaman

Penyulaman bertujuan untuk mengganti tanaman yang tidak tumbuh atau mati.

Waktu penyulaman dilakukan satu minggu setelah tanam. Bahan sulaman diambil dari

tanaman cadangan yang sama pertumbuhannya dengan tanaman yang dilapangan.

Penjarangan

Penjarangan dilakukan dengan memilih 1 tanaman yang baik per lubang

tanamnya dan memotong tanaman yang lain dengan menggunakan gunting agar ruang

tumbuh tanaman menjadi lebih baik dan untuk memudahkan dalam pengamatan.

Penjarangan dilakukan setelah 2 MST

Penyiangan

Penyiangan dilakukan secara mekanis dengan tangan waktu tanaman berumur 3-

4 minggu dan 8 minggu. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penyiangan pertama

dan 1-2 minggu sebelum muncul malai.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman dilakukan agar tanaman yang

akan dibudidayakan tidak terserang oleh gangguan OPT.

Panen

Panen adalah proses pemungutan pengambilan hasil dari tanaman yang telah

dirawat. Panen kedelai dapat dilakukan pada saat akhir masa generatif yang ditandai

dengan menguningnya kemudian rontok daun tanaman kedelai. Pemanenan sebaiknya

dilakukan dengan waktu yang tepat.


Perubahan Pengamatan 11

Tinggi Tanaman (cm)

Diukur dari patok standar sampai daun tertinggi pada umur 2 MST, dengan inteval

1 minggu sekali.

Jumlah Daun

Dihitung jumlah daun pada tanaman yang muncul dari batang utama pada saat

daun tanaman mulai muncul sekitar 2 MST dengan interval 1 minggu sekali.

Diameter Batang

Dihitung lebar diameter batang pada batang tanaman saat batang mulai tumbuh

sekitar 2 MST dengan interval 1 minggu sekali

Jumlah Bunga

Dihitung jumlah bunga pada tanaman kedelai saat bunga sudah mulai muncul

sekitar 5 MST dengan interval 1 minggu sekali.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Jumlah Daun Tanaman

Data Tinggi tanaman kedelai umur 2,3,4,5,6,7,8,9 dan 10 MST pada beberapa dosis NPK.

Tabel 1. Jumlah daun tanaman

Hasil yang diperoleh dari pengamatan 2 – 10 MST pada perlakuan D1 (dosis 75 kg/ha),

menghasilkan jumlah daun tanaman tertinggi, diikuti dengan D2 (dosis 150 kg/ha) dan

perlakuan D0 (dosis 0 kg/ha).

Tinggi Tanaman

Tabel 2. tinggi tanaman

Hasil yang diperoleh dari pengamatan 2 – 10 MST pada perlakuan D1 (dosis 75 kg/ha),

menghasilkan tinggi tanaman tertinggi, diikuti dengan D2 (dosis 150 kg/ha) dan

perlakuan D0 (dosis 0 kg/ha).


Jumlah Bunga 13

Tabel 3. Jumlah bunga

Hasil yang diperoleh dari pengamatan 2 – 10 MST pada perlakuan D1 (dosis 75 kg/ha),

menghasilkan jumlah bunga tertinggi, diikuti dengan D0 (Dosis 0 kg/ha) dan perlakuan

D2 (dosis 150 kg/ha).

Diameter Batang Tanaman

Tabel 4. Diamter batang tanaman

Hasil yang diperoleh dari pengamatan 2 – 10 MST pada perlakuan D1 (dosis 75 kg/ha),

menghasilkan diamter batang tanaman tertinggi, diikuti dengan D2 (dosis 150 kg/ha) dan

perlakuan D0 (dosis 0 kg/ha).

Pembahasan

Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa Pada parameter data jumlah daun

tanaman didapatkan rata rata dari MST 1-5 pada sampel D0( tanpa perlakuan) memiliki

rata rata 1,2 . Pada parameter D1(dengan perlakuan 0,3 gram NPK) memiliki rata rata

2,6 . Pada parameter amatan ke 3 yaitu D2(dengan perlakuan 0,5 gram NPK) memiliki
nilai rata rata 1,4. Dari jumlah rata rata ini dapat disimpulkan bahwa jumlah daun 14

terbanyak terdapat pada Perlakuan D1 atau 0,3 gram NPK yaitu 2,6. Dari hasil

pengamatan NPK berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan Tanaman

kedelai terutama pada jumlah daun tanaman kedelai. Hal ini sesuai dengan literature

Endah (2008) yang menyatakan bahwa, Pupuk majemuk NPK mempunyai komposisi

yang berbeda-beda. Penelitian ini unsur kalium (K) berperan selama pertumbuhan

tanaman yaitu tahan terhadap penyakit. Tanaman yang cukup akan unsur kalium

menyebabkan tanaman lebih tegar, sehingga proses fotosintesis dan proses metabolisme

berjalan dengan baik. Kalium berperan dalam proses membuka dan menutupnya stomata,

menunjang proses pembentukan akar, dan daun.

Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa Pada parameter data tinggi tanaman

didapatkan rata rata dari MST 1-5 pada sampel D0( tanpa perlakuan) memiliki rata rata

3,03 . Pada parameter D1(dengan perlakuan 0,3 gram NPK) memiliki rata rata 6,44 .

Pada parameter amatan ke 3 yaitu D2(dengan perlakuan 0,5 gram NPK) memiliki nilai

rata rata 3,15. Dari jumlah rata rata ini dapat disimpulkan bahwa tanaman kedelai tertinggi

terdapat pada Perlakuan D1 atau 0,3 gram NPK yaitu 6,44. Hal ini dikarenakan peran

Nitrogen yang terkandung dalam pupuk NPK yang berpengaruh terhadap pertumbuhan

vegetatif seperti tinggi tanaman. Hal ini sesuai literatur Shinta (2014) yang menyatakan

bahwa Nitrogen dimanfaatkan tanaman untuk merangsang pertumbuhan tanaman secara

keseluruhan dan merangsang pertumbuhan vegetatif seperti daun, fosfor digunakan

tanaman untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman dan merangsang

pembungaan dan pembuahan.

Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa Pada parameter data jumlah bunga

didapatkan rata rata dari MST 1-5 pada sampel D0( tanpa perlakuan) memiliki rata rata
0,8 . Pada parameter D1(dengan perlakuan 0,3 gram NPK) memiliki rata rata 1,2 . Pada 15

parameter amatan ke 3 yaitu D2(dengan perlakuan 0,5 gram NPK) memiliki nilai rata rata

0,4. Dari jumlah rata rata ini dapat disimpulkan bahwa jumlah bunga terbanyak terdapat

pada Perlakuan D1 atau 0,3 gram NPK yaitu 1,2. Hal ini dikarenakan pemberian pupuk

NPK Mutiara berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan generatif seperti pertambahan

jumlah bunga. Hal ini sesuai literatur Pratama (2011) yang menyatakan bahwa, Pupuk

NPK Mutiara (16:16:16) mengandung 16% nitrogen, 16% fosfor, 16% kalium dan

mengandung 0,5% magnesium, 6% kalsium. Kandungan masing-masing dari unsur hara

tersebut dibutuhkan dalam mendukung pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman.

Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa Pada parameter diameter batang

tanaman didapatkan rata rata dari MST 1-5 pada sampel D0( tanpa perlakuan) memiliki

rata rata 0,096 . Pada parameter D1(dengan perlakuan 0,3 gram NPK) memiliki rata rata

0,131 . Pada parameter amatan ke 3 yaitu D2(dengan perlakuan 0,5 gram NPK) memiliki

nilai rata rata 0,097. Dari jumlah rata rata ini dapat disimpulkan bahwa diameter batang

tanaman tertinggi terdapat pada Perlakuan D1 atau 0,3 gram NPK yaitu 0,131. Hal ini

dikarenakan peran hara N yang terkandung pada pupuk NPK berpengaruh terhadap

diamter batang tanaman. Hal ini sesuai literatur Lingga (2002) yang menyatakan bahwa,

Unsur nitrogen berpengaruh terhadap aktivator enzim untuk pembentukan asam amino

dan protein berguna untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif serta mendorong

pertumbuhan meristem ujung batang. Peran nitrogen bagi tanaman yaitu untuk

merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, khususnya batang, cabang dan

daun.

KESIMPULAN
1. Dari jumlah rata rata jumlah daun, dapat disimpulkan bahwa jumlah daun terbanyak

terdapat pada Perlakuan D1 atau 0,3 gram NPK yaitu 2,6.

2. Dari jumlah rata rata tinggi tanama, dapat disimpulkan bahwa tanaman kedelai

tertinggi terdapat pada Perlakuan D1 atau 0,3 gram NPK yaitu 6,44.

3. Dari jumlah rata rata jumlah bunga, dapat disimpulkan bahwa jumlah bunga terbanyak

terdapat pada Perlakuan D1 atau 0,3 gram NPK yaitu 1,2.

4. Dari jumlah rata rata diameter batang, dapat disimpulkan bahwa diameter batang

tanaman tertinggi terdapat pada Perlakuan D1 atau 0,3 gram NPK yaitu 0,131.

DAFTAR PUSTAKA
BPS. 2017. Statistik Daerah Kecamatan Umbulharjo 2013: Badan Pusat Statistik Kota
Yogyakarta.
Damardjati A. dan T. Sundari. 2012. Respon tanaman kedelai terhadap lingkungan
tumbuh. Buletin Palawija. No. 23: 13-26.
Endah. 2008. Kedelai, Budidaya dengan Pemupukan yang Efektifdan Pengomptimalan
Peran Bintil akar. Penebar Swadaya. Jakarta. 108 hal.
Endah. 2008. Respon Jarak Tanam dan Dosis Pupuk Organik granul yang berbeda
terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai. Jurnal Agrisistem. 9(1); 16-23
FAO. 2016. Street Foods. Report of an FAO Technical Meeting on Street Foods Calcutta,
India, 6-9 November 2015. FAO Food and Nutrition Paper n. 63. Rome.
Fattah. 2010. Palawija, Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Penebar Swadaya.: Jakarta
Gardner. 2017. Pengaruh Dosis Pupuk NPK Majemuk Susulan Saat Awal Berbunga (R1)
pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max [L.]
Merill).Bandar Lampung. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol. 17 (2): 138-
144.
Jufri. 2014. Budidaya Kacang Kacangan. Penerbit Kanisius; Yogyakarta
Lingga. 2002. Pengaruh Pupuk Organik Cair (POC) HasilFermentasi dan Gamal, Batang
Pisang dan Serabut Kelapa Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao.Jurnal
Agrisistem. 7 (1): 29- 37.
Najiyati. 2016. 1001 Cara Menghasilkan Pupuk Organik. Ed. I. Yogjakarta
Padjar. 2010. Budidaya Kedelai Tropika. Penebar Swadaya : Jakarta
Pratama. 2011. Keragaan pertumbuhan dan komponen hasil beberapa varietas unggul
kedelai di Aceh Besar.Universitas Syiah Kuala, Aceh. Jurnal Floratek 9: 46 – 52.
Pangli. 2014. Petunjuk Praktis Menanam Kedelai.Bandung:Penerbit Erlangga.
Rukmana. 2012. Peningkatan Produksi Kedelai Melalui Pengelolaan Tanaman Terpadu
di Provinsi Aceh. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh
Rusdi. 2011. Kedelai Sumber Pertumbuhan Produksi Dan Teknik Budidaya. Gramedia.
Bogor
Suprapto. 2011. Bertanam Kedelai. Bogor: Penebar Swadaya
Shinta. 2014. Kedelai. Penebar Swadaya. Jakarta.
Widonto dan Arifin. 2014. Pemuliaan Tanaman. Rineka Cipta. Jakarta. 336 hal

Anda mungkin juga menyukai