Anda di halaman 1dari 8

PERKEMBANGAN SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI

Eka Setiani, 7111418023

Tahap perkembangan sejarah pemikiran ekonomi dimulai pada masa purba pada tahun 500SM.

1. Perkembangan Pemikiran Tokoh-Tokoh Masa “Yunani Kuno”

Pemikiran Ekonomi Masa Pra-Klasik

Perkembangan & Pemikiran Ekonomi Masa “Yunani Kuno” Konsep-konsep ekonomi


dari masa Yunani kuno ditemukan terutama dalam ajaran-ajaran agama, kaidah-kaidah
hukum, etika atau aturan-aturan moral. Misalnya dalam kitab Hammurabi dari Babilonia
tahun 1700 SM. Beberapa konsep ekonomi di zaman Yunani Kuno yang berkembang
pada saat itu adalah sebagai berikut: a. Pertanian merupakan dasar perekonomian. b.
Pentingnya aktivitas ekonomi dilakukan dengan arif dan bijaksana. c. Tata dan perilaku
ekonomi berkaitan erat dengan satuan sosial di mana kegiatan tersebut berlangsung. d.
Produksi dan barter dibenarkan hanya jika bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
e. Distribusi dan barter barang dan jasa hendaknya diatur secara adil dengan pengaturan
struktur masyarakatnya sehingga setiap warga masyarakat memberikan yang terbaik
sesuai dengan kemampuan. f. Konsep ekonominya berdasarkan ajaran kitab suci, bahwa
cinta dan uang adalah akar dari segala kejahatan. Tokoh-tokoh ekonomi pada zaman
Yunani Kuno antara lain (1) Plato (427 SM – 347 SM); (2) Aristoteles (384 SM – 322
SM); (3) Xenophon (440 SM – 355 SM)

a. Plato (427 SM – 347 SM). Plato, dilahirkan pada tahun 428-347 SM pada tahun awal
perang pelopannesos. Dia seorang bangsawan yang masih punya kekerabatan dengan
kalangan keluarga Athena. Di masa remaja dia berkenalan dengan filosof Socrates yang
jadi guru sekaligus sahabatnya, yang sangat dicintai dan dihormati. Pada masa
kejayaanya ia mempunyai karya yang berjudul “Republic”, yang mempunyai pemikiran
tentang filsafat murni. Menurut Plato, “untuk menjadi yang negara ideal, tergantung pada
pembagian kerja yang bertujuan untuk membangun kualitas manusia. Agar tercipta
kesejahteraan manusia secara merata, maka tiap orang perlu dan berkewajiban
mengendalikan nafsu keserakahannya untuk memenuhi semua keinginan yang melebihi
kewajaran” 41 . Ternyata gagasan Plato tersebut hampir sama dengan gagasan yang
dibuat oleh Adam Smith. Tetapi, terdapat perbedaan dalam hal ini yaitu, division of labor
oleh smith dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan output dan pembangunan ekonomi,
sedangkan oleh Plato dimaksudkan untuk pembangunan kualitas manusia.

b. Aristoteles (384 SM – 322 SM). Aristoteles merupakan tokoh pemikir ulung yang sangat
tajam, dan menjadi dasar analisis ilmuwan modern sebab analisisnya berpangkal dari
data. Aristoteles lahir pada tahun 384 SM di Thrakia, Yunani Utara. Beberapa buku karya
Aristoteles yang terkenal adalah “Politics” dan “Nicomachean Ethics”, Aristoteles
berpendapat bahwa “ekonomi merupakan suatu bidang tersendiri yang pembahasannya
harus dipisahkan dengan bidang lain” . Konsep pemikiran ekonominya didasarkan pada
konsep pengelolaan rumah tangga yang baik, melalui tukar-menukar.

c, Xenophon (440 SM – 355 SM). Xenophon di perkirakan lahir pada tahun 431 SM di
wilayah Deme, Athena Yunani. Ayah Xenophon bernama Grylus. Xenophon merupakan
seorang filsuf, pejuang, penulis sekaligus pengagum Socrates. Karya utama Xenophon
adalah “On the Means of Improving the Revenue of The State of Athene”. dalam
bukunya tersebut dia menjelaskan bagaimana negara meningkatkan pendapatan dengan
memanfaatkan kesuburan tanah, keindahan alam dan kekayaan tambang alam, seperti
emas dan perak. Pemikiran kapitalisme telah mulai dimunculkan oleh Xenophon, ia
menganjurkan peningkatan penambangan perak untuk memajukan kesejahteraan dan
perdagangan, menyetujui adanya modal patungan antar perorangan dalam menjalankan
usaha, namun ia juga membenarkan perbudakan dan usaha pertambangan dan usaha
lainnya sebagai milik negara.

2. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Aliran “Klasik”

a. Adam Smith (1723 – 1790). Adam Smith adalah seorang pemikir besar dan ilmuwan
kelahiran Kirkcaldy pantai timur Skotlandia dekat Edinburgh pada Juni tahun 1723.
Ayahnya juga bernama Adam Smith yang bekerja sebagai pengawas pabean di
Kirkcaldy. Sebagai seorang pendukung kebebasan alamiah, Smith percaya pada
pemerintahan yang hemat namun kuat. Menurutnya terdapat 3 (tiga) tujuan pemerintah
(Danhert: 1974)89, yaitu: (1) Mengangkat negara dari barbarisme rendah menuju tingkat
kemakmuran tertinggi dengan cara damai; (2) memberikan pajak yang rendah; (3)
memberikan pelayanan administrasi yang adil dan toleran. Secara lebih rinci dan spesifik,
Smith mendukung beberapa hal terkait pemerintahan, yaitu: (1) Perlunya pendanaan yang
cukup untuk milisi yang bertugas membela negara; (2) Sistem hukum yang bisa
melindungi kebebasan hak milik, untuk menjamin perjanjian dan pembayaran utang; (3)
kerja publik, seperti jalan, kanal, jembatan, pelabuhan, dan proyek infrastruktur ; (4)
pendidikan umum menyeluruh untuk mengimbangi efek aliensi dan penurunan mental
akibat spesialisasi (pembagian kerja) sistem kapitalisme.

b. Jean Baptiste Say (1767 – 1832). J. B. Say J. B. Sayy adalah tokoh ekonomi Prancis yang
lahir di Lyon, Prancis pada tahun 1767 tepat sembilan tahun sebelum The Wealthof
Nation dicetak. J. B. Say adalah pendukung utama pemikiran Adam Smith tentang sistem
ekonomi, kebebasan alamiah, dan pembatasan campur tangan pemerintah, dan juga
sependapat dengan konsep kapitalisme laissez faire. Adapun kontribusi Say adalah sebagai
berikut: (1) Penyusunan teori berdasarkan fakta dan observasi; (2) menyusun teori “utilitas
subjektif” sebagai pengganti “teori nilai kerja”; (3) peran vital “entrepreneur”;(4)
“hukum pasar Say”.

c. David Ricardo (1772 – 1923). David Ricardo David Ricardo adalah anak ketiga dari 23
bersaudara dari keluarga Yahudi yang bernama Abraham Israel Ricardo yang bekerja
sebagai seorang pialang, dia lahir di London pada tahun 1772. Saat menawarkan solusi
dengan menuliskan pemikiran ekonomi pertamanya pada tahun1811 yang berjudul “The
High Price of Bullion”, dalam bukunya tersebut dia mengatakan bahwa penyebab inflasi
tersebut dikarenakan Bank of England menerbitkan uang kertas (bank note) secara
berlebihan. David Ricardo sependapat dengan Teori Kuantitas Uang seperti David Hume,
yang menyatakan bahwa “tingkat harga dipengaruhi oleh perubahan jumlah uang yang
beredar. Untuk menjaga stabilitas moneter suatu negara, David Ricardo berpendapat
sistem moneter harus menggunakan “standar nilai tukar emas”,artinya uang yang beredar
di suatu negara baik dalam bentuk simpanan ataupun kredit dapat dikonversikan dengan
harga emas yang sudah ditetepkan, dengan tujuan agar harga emas tetap sama nilainya
dengan uang kertas (Bank Note).

d. Thomas Robert Malthus (1766 – 1834). Thomas Robert Malthus Malthus dilahirkan pada
tanggal 13 Pebruari 1766 di Surrey, Inggris dari seorang keluarga kaya. Nama Thomas
Robert adalah nama yang didapatkan saat dibaptis sehingga dia lebih dikenal dengan
sebutan Thomas Malthus. Dalam bukunya Essay on Population Malthus menuliskan
tentang: (1) populasi manusia cenderung bertambah sesuai dengan deret ukur atau secara
geometri (1, 2, 4, 8, 16, 32, …); (2) sedangkan untuk produksi makanan (Sumber Daya
Alam) cenderung bertambah menurut deret hitung atau secara aritmatika (1, 2, 3, 4, 5, 6,
…). Sehingga yang terjadi adalah krisis di mana sumber daya alam tidak bisa memenuhi
kebutuhan manusia yang terus bertambah.

e. John Stuart Mill (1806 – 1873). J. S. Mill John Stuart Mill dilahirkan di Pentonville -
London, anak sulung dari Skotlandia filsuf, sejarawan dan imperialis yang bernama James
Mill (1773 – 1836) dan ibunya yang bernama Harriet Burrow. tilitarianisme merupakan
paham buah dari hasil pandangan dan pemikiran Mill tentang manusia dan masyarakat
yang diterima sebagai landasan moral, utilitis, atau prinsip kebahagiaan yang menganggap
bahwa tindakan dikatakan benar jika sebanding dengan kecenderungan untuk mendorong
kebahagiaan, dan dikatakan salah jika sebanding dengan kecendrungan untuk
menghasilkan ketidakbahagiaan.

3. Pemikiran Ekonomi Neo Klasik (Marginalis)

Dalam perkembangannya, tokoh-tokoh ekonomi yang mengulas kembali tentang nilai


surplus Marx dan Engel tersebar dari berbagai penjuru negara, ada tokoh-tokoh ekonomi
yang berasal dari Vienna Austria, ada yang berasal dari Laussanne Prancis, dan Cambridge
Inggris dengan konsep pemikiran dan sudut pandang masing-masing, sehingga dalam
pembahasan pemikir-pemikir neo-klasik saat ini, kita akan membaginya menjadi 3
Mazhab, yaitu: (1) Mazhab Austria; (2) Mazhab Laussanne; (3) Mazhab Cambridge

4. Pemikiran Ekonomi Aliran Sosialis

Sosialisme muncul sejak awal abad ke-19 sebagai protes terhadap kapitalisme. Sosialisme
berasal dari kata “societas” dalam bahasa Yunani yang berarti “Masyarakat”. Sosialisme
adalah paham yang lebih mengutamakan kepentingan masyarakat, namun bukan berarti
altruisme ataupun kolektifisme, sosialisme dalam arti gerakan dan paham adalah meliputi
segala aspek kehidupan. Istilah “sosialisme” ini juga sering disandingkan dengan istilah
“komunisme”. Namun sosialisme dan komunisme adalah dua tahapan yang berbeda dari
ideologi yang sama. Kehadiran sosialisme pada umumnya bertolak dari rasa kekecewaan
(a sense of disillusion), penindasan, atau frustasi terhadap ketidakefisiensian, serta
ketidakadilan dari sistem kapitalis. Kehancuran sistem kapitalisme dipengaruhi oleh
beberapa faktor :

1. Meluasnya revolusi industri

2. Meningkatnya tariff

3. Munculnya imperialisme

4. Menghilangnya pemisahan antara ilmu ekonomi dan politik

5. Terbentuknya serikat buruh

6. Terbentuknya trusry dan kartel

7. Intervensi pemerintah diperlukan

8. Tidak konsistennya ajaran-ajaran klasik

9. Munculnya konsepsi “walfare state

Tokoh-tokoh:

a. Comte Henri de Saint Simon (1760 – 1825) Comte Henri de Saint Simon adalah tokoh
sosialis yang hidup di kota Paris, ia merupakan seorang pemikir yang sangat optimis. Ia
tidak menginginkan adanya uniformitas, melainkan ia menghendaki adanya kesamaan
dalam kesempatan

b. Charles Fourier (1772 – 1837) Charles Fourier merupakan tokoh sosialis yang masa
hidupnya sekitar tahun 1772 – 1837. Ia berharap agar dunia dapat berubah kea rah system
yang lebih baik. Ketika ia melihat pertarungan antara kaum kapitalis dengan kaum buruh,
ia mengusulkan untk membangun sebuah perumahan yang memisahkan kelompok-
kelompok politik dan ekonomi.

c. Robert Owen (1771 – 1858) Robert Owen anak seorang pengusaha tekstil di Glasgow -
Skotlandia, masa hidupnya antara tahun 1771 – 1858. Jika dibandingkan dengan tokoh
sosialis sebelumnya, pandangan sosialisnya tidak bersifat integral, karena hanya
mementingkan perbaikan masyarakat dan penyelesaian masalah kaum kapitalis dengan
kaum buruh

d. Pierre Joseph Proudhon (1809-1865 ) Pierre Joseph Proudhon adalah tokoh sosialis yang
percaya akan kesamaan dan ia adalaha musuh utama terhadap pemilikan pribadi dalam
dunia usaha. Tetapi juga sangat berbeda dengan kaum sosialis pada umumnya, karena ia
juga menentang pemerintahan. Bentuk tertinggi dalam memimpin negara adalah harmony
anarchi dan orde.

e. Louis Blanc (1811 – 1882) Louis Blanc lahir pada tanggal 29 Oktober 1811 – 6 Desember
1882), Ia merupakan seorang politisi dan sejarawan Perancis. Seorang sosialis yang
menyukai reformasi, dia menuntut pembentukan koperasi untuk menjamin pekerjaan kaum
miskin kota.

f. Karl Marx (1818 – 1883) Biografi Singkat Karl Marx Karl Marx lahir di Trier, Prussia,
pada 5 Mei 1818 (Beilharz, 2005). Ayahnya adalah seorang pengacara, memiliki
kehidupan keluarga kelas menengah. Dalam Capital, yang dipublikasikan pada 1867, Karl
Marx berusaha memperkenalkan model alternatif untuk ekonomi klasik Adam Smith.
Sistem ini dimaksudkan untuk menunjukkan secara “ilmiah” bahwa sistem kapitalisme
mengandung cacat fatal, yakni hanya menguntungkan kapitalisme dan bisnis besar dengan
mengeksploitasi buruh, dan kapitalisme akan mengalami krisis yang pada akhirnya akan
menghancurkan dirinya sendiri.

5. Aliran Neo Klasik

Neo klasik mempelajari tingkat bunga, yaitu harga modal yang menghubungkan nilai
pada saat ini dan yang akan datang. Pembicaraan mengenai tigkat bunga akhirnya sampai
masalah akumulasi capital.Pada bidang ini kaum neo klasik banyak menyumbangkan
pendapat terhadap teori perkembangan. Pendapat neo klasik mengenai perkembangan
ekonomi dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

1. Akumulasi Capital Menurut neo klasik tingkat bunga dan tingkat pendapatan
menentukan tingkat tingginya tabungan. Pada tingkat teknik tertentu, tingkat bunga akan
menetukan tingginya tingkat investasi. Mengenai pembentukan capital adalah penting
untuk perkembangan ekonomi. Karena, investasi yang bertambah maka tingkat bunga naik
yang selanjutnya akan menaikkan jumlah tabungan.

2. Perkembangan sebagai proses gradual Marshall yang merupakan tokoh neo klasik
mengatakan bahwa dengan tidak mengurangi pentingnya penemuan-penemuan, baik
investasi maupun penggunaan teknik baru merupakan proses yang gradual dan terus-
menerus.

3. Perkembangan sebagai proses yang harmonis dan komulatif Maksudnya proses


perkembangan yang meliputi berbagai faktor yang faktor-faktor itu tumbuh secara
bersama-sama, yaitu bila ada teknik produksi yang baru akan menaikkan produksi total
atau menaikkan pendapatan total. Selanjutnya di butuhkan tenaga kerja yang banyak
sehingga terjadi kenaikan permintaan. Harmonisnya perkembangan itu karena adanya: a)
Internal economies Timbul karena adanya kenaikan skala produksi yang terkandung pada
sumber-sumber dan efisiensi dari pengusaha sendiri yang merupakan hasil dari adanya
mesin-mesin yang lebih baru dan spesialisasi yang lebih jauh dan lebih luas dan
managemen yang lebih baik. b) Eksternal economies Bergantung pada perkembangan
industri, pada umumnya menyediakan kebutuhan antara industri itu sendiri.

6. Pemikiran Ekonomi Kaum Merkantilis

Perkembangan Pemikiran Ekonomi Kaum “Merkantilis” Merkantilisme adalah “suatu teori


ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh
banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa
besarnya volume perdagangan global teramat sangat penting. Merkantilisme mengajarkan
bahwa pemerintahan suatu negara harus mencapai tujuan ini dengan melakukan
perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan mendorong ekspor (dengan banyak
insentif) dan mengurangi impor (biasanya dengan pemberlakuan tarif yang besar).
Kebijakan ekonomi yang bekerja dengan mekanisme seperti inilah yang dinamakan dengan
sistem ekonomi merkantilisme. Kebijakan ekonomi lebih bersifat makro, hal ini
berhubungan dengan tujuan proteksi industri di dalam negeri, dan menjaga rencana
perdagangan yang menguntungkan, hal ini dilakukan dalam usaha meningkatkan
peranannya dalam perdagangan internasional dan perluasan-perluasan kolonialisme.
Pelopor Teori Merkantilisme antara lain Sir William Petty, Thomas Mun, Jean Bodin,
David Hume dan Jean Baptiste Colbert.

Anda mungkin juga menyukai