19

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Pada pemeriksaan secara klinis terdapat sisa akar pada regio kanan dan kiri pada
rahang bawah. Menurut anamnesa dan pemeriksaan intra oral di diagnosa periodontitis
apikalis kronis. Dari analisa kasus dapat di simpulkan bahwa penyebab terjadinya rasa
sakit adalah pembuatan gigi tiruan yang tidak sesuai prosedur, gigi tiruan dipasang pada
gigi yang masih terdapat sisa akar sehingga menyebabkan rasa sakit karna gigi tiruan
menekan sisa akar dan jaringan di bawahnya.
Pada kasus periodontitis apikalis kronis dilakukan perawatan ekstraksi dengan
mengukur tanda-tanda vital terlebih dahulu, pada pasien terdapat riwayat penyakit
hipertensi pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan pengukuran tekanan darah
yaitu 143/80mmhg, pasien mengkonsumsi obat antihipertensi secara tidak teratatur,
pasien tetap dilakukan perawatan pencabutan dengan pertimbangan keluhan pasien
bersifat urgent karena pasien merasakan sakit dan jika tidak dilakukan pencabutan
pasien akan terus mengalami rasa sakit, dan pasien mengkonsumsi obat anti hipertensi
hingga didapatkan tekanan darah 143/80 mmhg, tekanan darah yang mendekati
prehipertensi yang merupakan batas aman untuk dilakukan tindakan pencabutan
mengingat usia pasien dalam kategori lansia yaitu umur 67 tahun. Pencegahan yang
dapat dilakukan agar tidak terjadi komplikasi yang tidak diinginkan seperti bleeding
adalah mengintruksikan pasien untuk terus menggigit tampon sampai perdarahan
berhenti dan menghubungi dokter jika terdapat keluhan.

4.2. Saran
1.Bagi Pasien

 Menyarankan pada pasien untuk melakukan pencabutan sisa akar yang

tertinggal ketika tekanan darah pasien terkontrol.

19
 20

 Menyarankan kepada pasien untuk dilakukan pembuatan gigi tiruan baru yang
sesuai dengan syarat gigi tiruan.
 Mengedukasi pasien untuk melakukan pemeriksaan berkala tekanan darah.

2.Bagi Puskesmas

 Puskesmas dapat memberikan penyuluhan kepada pasien periodontitis

apikalis kronis dengan gigi tiruan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan

masyarakat.