NIM : E1A018085
Kelas :A
TUGAS PARTISIPASI II
TENTANG
Disusun Oleh :
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Dewasa ini banyak warga negara yang bergelut di bidang usaha kost-kostan dan salah satu
elemen penting dalam menata kostan adalah penataan daerah tempat kost. Walaupun usaha ini
membutuhkan modal yang cukup besar, tetapi bisnis ini sangat menjanjikan untuk masa depan.
Bisnis ini bisa dijalankan oleh semua orang. Bisnis ini dapat dengan mudah ditemukan bisnis
kost-kostan di tempat-tempat strategis seperti kawasan universitas, sekolah, dan perkantoran.
Karena bisnis kost-kostan adalah bisnis yang menyewakan tempat tinggal, maka secara otomatis
keuntungan yang lebih besar bisa didapatkan jika warga negara merintis bisnis ini di kawasan-
kawasan yang sudah disebutkan. Tidak hanya terletak di kawasan pada penduduk, bisnis kost-
kostan juga akan sangat menguntungkan jika letaknya starategis yaitu dekat jalan raya sehingga
memudahkan akses para penghuninya untuk berpergian ke berbagai tempat.
Berdasarkan Pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 memberikan hak kepada setiap orang untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan. Pengaturan tersebut menujukkan adanya pengaturan hak atas perumahan
dan hak untuk melakukan usaha. Berdasarkan pengaturan tersebut pemerintah daerah wajib
memberikan pelayanan publik dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman
agar masyarakat mampu bertempat tinggal serta menghuni rumah yang layak dan terjangkau di
dalam perumahan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Kabupaten
Banyumas sebagai salah satu bagian dari kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah berdasarkan
kewenangannya memiliki sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau
social di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat.
Mengenai otonomi dan tugas pembantuan ditentukan dalam Pasal 18 ayat (2) UUD 1945,
bahwa pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemerintahan daerah
menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang
ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat (Pasal 18 ayat (5) UUD 1945).
Kegiatan penataan ruang di Provinsi Jawa Tengah saat ini berlandaskan pada Perda Nomor 6
tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029. Perda ini secara umum
memuat materi tentang tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang, rencana struktur dan pola
ruang, penetapan kawasan strategis, arahan pemanfaatan ruang, dan ketentuan pengendalian
pemanfaatan ruang. Sejak masa ditetapkan hingga saat ini, ditenggarai terdapat beberapa kondisi
lingkungan strategis, dinamika pembangunan, dan permasalahan teknis yang terkait dengan
lampiran peta RTRW Provinsi Jawa Tengah.
1) Mengkaji kawasan yang memiliki pengaruh ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup,
memiliki potensi sumber daya alam, serta pertahanan dan keamanan untuk ditetapkan
sebagai kawasan strategis kabupaten Banyumas.
2) Menyempurnakan hal-hal lain yang terkait dengan ketentuan operasional RTRW Provinsi
Jawa Tengah dari landasan Teoritis, Sosiologis, dan Yuridis.
3) Perumusan tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang yang mempertimbangkan
dinamika pembangunan dan kondisi lingkungan strategis,
4) Menyempurnakan rencana pola ruang berikut dengan ketentuan umum peraturan
zonasinya,
Penyusunan Naskah Akademik ini dilakukan dengan pendekatan Pendekatan konsep hukum
(Conceptual Approach) dilakukan dengan menelaah pandangan-pandangan mengenai
pendelegasian kewenangan sesuai dengan penelitian tentang Rumah Kos. Disamping itu
digunakan pendekatan kontekstual terkait dengan penerapan hukum dalam suatu waktu yang
tertentu.