Anda di halaman 1dari 31

“ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN ANAK DEWASA”

Disusun Oleh :
1. Ahmad Irhash M. A 18215006
2. Amelianis Ananda 18215015
3. Anisa Fitriana 18215021
4. Euis Vini 18215023
5. Arum Arofiyah W 18215027
6. Aura Hariyanto Putri 18215031
7. Dian Purnamasari 18215049
8. Dina Meliyani 18215051
9. Dwiyanti Putri. PN 18215057
10. Eni Hernawati 18215061

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ( STIKes ) Yatsi Tangerang

Jl. Aria Santika No. 40 A, Bugel, Margasari, Karawaci Kota Tangerang


151113

Telp: (021) 55726558/55725974 Fax: ( 021 ) 33352518

Email: stikesyatsi@yahoo.com

Tahun 2021
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq, serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan
makalah yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK
DEWASA” dengan tepat waktu. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada : Ibu
Ns.Yayah Choeriyah, S.Kep., M.KM selaku dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan
Keluarga. Serta teman-teman yang membantu penyelesaian makalah ini secara langsung
maupun tidak langsung.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Baik dalam
penyajian materi, teknik penulisan, dan lain sebagainya. Maka dari itu kami sebagai penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini, serta kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya.

Tangerang, Juli 2021

Penulis
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................... 2
C. Tujuan.............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Stress Kerja.................................................... 3
B. Jenis – Jenis Stress........................................................... 4
C. Gejala – Gejala Stress Kerja............................................ 6
D. Faktor Yang Mempengaruhi Stress Kerja....................... 9
E. Tahapan Stress Kerja....................................................... 14
F. Dampak Stress Kerja....................................................... 17
G. Pengendalian Stress Kerja............................................... 18
H. Hubungan Stress Kerja Dengan Kepuasan Kerja............ 21

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................... 24
B. Saran................................................................................ 24
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tuberkulosis menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama selama masa
revolusi industri di Eropa. Terjadinya urbanisasi ke kota-kota di Eropa Barat
menyebabkan munculnya kepadatan penduduk, meluasnya kemiskinan dan rendahnya
kebersihan, ini semua menjadikan penyakit tuberculosis menyebar cepat di Eropa
Barat. 20 % kematian di Eropa Barat pada waktu itu disebabkan oleh tuberculosis.
Puncak epidemic tuberculosis di Eropa terjadi pada awal tahun 1800 dan di Amerika
terjadi pada tahun 1900 (Ni made mertaniasih dkk, 2013:2).
Di seluruh dunia, penyakit ini telah menjadi begitu luas, sehingga pada tahun
1993 Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan keadaan darurat TB global. TB saat itu
menjadi penyebab kematian kedua penyakit infeksi utama di dunia. Menurut laporan
WHO 2011, pada tahun 2010 ditemukan 8,8 juta penderita TB baru di dunia dengan
angka kematian 1,1 juta pada penderita TB tanpa HIV dan 0,35 juta pada penderita
dengan HIV. Indonesia masih dalam kategori High Burden Countries, dengan insiden
dan prevalensi tertinggi rangking 4 setelah India, Cina dan Afrika Selatan (Ni made
mertaniasih dkk, 2013:3).
Dalam pelayanan kesehatan khususnya TB paru tidak terlepas dari keterlibatan
keluarga sebagai orang terdekat dengan pasien. Masalah kesehatan yang dialami oleh
salah satu anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain
(Kemenkes RI, 2017).
Keluarga dapat dijadikan sebagai PMO (Pengawas Minum Obat), karena
dikenal, dipercaya dan disetujui, baik oleh petugas kesehatan maupun penderita, selain
itu harus disegani, dihormati dan tinggal dekat dengan penderita serta bersedia
membantu penderita dengan sukarela (Notoatmodjo, 2014).
Peran keluarga sebagai motivator sudah optimal. Keluarga sebagai PMO
berperan memberikan motivasi atau dorongan agar pasien termotivasi untuk
menjalani pengobatan sesuai aturan hingga sembuh. Bentuk peran yang diberikan
adalah berupa dukungan moral dan harapan kesembuhan bagi pasien. seorang PMO
5

yang akan mengawasi pasien dalam proses pengobatan, memberikan edukasi kepada
pasien, memberi motivasi, mengantar pasien menjemput obat, bahkan saat pasien
tidak mampu datang menjemput obat atau mengantar sputum untuk pemeriksaan
follow up pengobatan (Notoatmodjo, 2014)

B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-
istri, suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya
(UU No.10 tahun 1991) dalam Salvari Gusti (2013).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Dep Kes RI, 1998) dalam
Ns. Komang Ayu Henny Achjar (2010).
1. Tahap Keluarga Dengan Anak Dewasa
Tugas perkembangannnya adalah memperluas siklus keluarga dengan
memasukkan anggota keluarga baru yang didapat melalui perkawinan anak-
anak, melanjutkan untuk memperbaharui hubungan perkawinan, membantu
orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun istri, membantu
anak mandiri, mempertahankan komunikasi, memperluas hubungan keluarga
antara orang tua dengan menantu, menata kembali peran dan fungsi setelah
ditinggalkan anak.

B. TB Paru
1. Definisi TB Paru
Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit menular langsung yang disebabkan
oleh kuman Mycrobacterium Tuberculosis. Sebagian besar kuman tuberculosis
menyerang paru tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lainnya (Depkes, 2008).
Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis yang dapat menyerang pada berbagai organ tubuh mulai dari paru
dan organ di luar paru seperti kulit, tulang, persendian, selaput otak, usus serta
ginjal yang sering disebut dengan ekstrapulmonal TBC (Chandra, 2012).
Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit infeksi yang menyerang paru-paru
yang secara khas ditandai oleh pembentukan granuloma dan menimbulkan
7

nekrosis jaringan. Penyakit ini bersifat menahun dan dapat menular dari penderita
kepada orang lain (Santa Manurung, 2013). Infeksi awal biasanya terjadi 2-10
minggu setelah pemajanan. Individu kemudian dapat mengalami penyakit aktif
karena gangguan atau ketidak efektifan respon imun.
2. Etiologi
a. Penyebab Tuberkulosis adalah Mycobacterium Tuberkulosis dengan ukuran
panjang 1 - 4/mm dan tebal 0.3 - 0.6/mm. Kuman mycobacterium tuberculosis
adalah kuman terdiri dari asam lemak, sehingga kuman leih tahan asam dan
tahan terhadap gangguan kimia dan fisis (Santa Manurung, 2013).
b. Kuman TBC menyebar melalui udara (batuk, tertawa dan bersin dan
melepaskan droplet. Sinar matahari langsung dapat mematikan kuman, akan
tetapi kuman dapat hidup beberapa jam dalam suhu kamar (Dep Kes RI 2010).

C. Pengkajian Keperawatan Keluarga Dengan Anak Dewasa


1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. A
b. Alamat : Kp. Cikoneng Girang,
Tangerang
c. No. Hp : 081295719931
d. Pekerjaan Kepala Keluarga : Karyawan Swasta
e. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
f. Tipe Keluarga : Nuclear Family
g. Suku Bangsa : Jawa
h. Agama : Islam
i. Status Sosial Ekonomi Keluarga : Tn A adalah karya wanswasta dengan
penghasilan rata-rata Rp 4 juta akan tetapi tidak tetap dan seluruh
penghasilannya digunakan untuk keperluan sehari-hari
j. Aktivitas rekreasi keluarga : Keluarga Tn S mempunyai aktivitas yang tidak
terjadwal, aktivitas biasanya berkumpul dengan keluarga yang lain, rekreasi ke
luar kota jarang dilakukan, jenis rekreasi keluarga yaitu menonton tv bersama
keluarga dan belanjan bulanan ke supermarket.
8

Genogram

Keterangan:

: Laki-Laki

: Klien Penderita TB Paru / Laki-laki

: Perempuan
9

2. Komposisi Keluarga

No Nama JK Hubungan Umur Pendidikan


dengan KK

Kepala
1 Tn. A L 50 th SMA
Keluarga
2 Ny. F P Istri 48 th SMA

3 An. S L Anak 26 th S1

4 An.B P Anak 24 th S1

5 An. J P Anak 20 th S1

3. Riwayat Dan Tahap Perkembangan


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. A saat ini adalah perkembangan keluarga
dengan anak dewasa karena anak tertua Tn. A berusia 26 tahun.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Anak – anak Tn. A belum ada yang menikah
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut Ny F riwayat masing-masing anggota keluarganya yaitu Tn A, istri
dan anak-anaknya dalam keadaan sehat, tidak pernah sakit serius. Tetapi anak
pertama Tn. A yang bernama An. S menderita TB Paru sejak 1 bulan yang
lalu.
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
1) Riwayat penyakit keluarga dari pihak Tn A: Bapak dari Tn A sudah
meninggal 10 tahun yang lalu karena menderita hipertensi, sedang ibu Tn
A dalam keadaan sehat dan saat ini tinggal di Tangerang bersama adik
Laki – Laki Tn A.
2) Riwayat penyakit keluarga dari pihak Ny F: Bapak dari Ny F sudah
10

meninggal sejak 5 tahun yang lalu akibat serangan Asma, sedangkan ibu
dari Ny F juga sudah meninggal sejak 7 tahun yang lalu tahun yang lalu
karena penyakit Hipertensi.

4. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditinggali oleh keluarga Tn A merupakan sebuah rumah
kontrakan permanen yang sudah di beli oleh Tn. A dengan luas rumah ± 36
m², terdiri dari 2 kamar tidur, dimana 1 kamar tidur tidak mempunyai jendela
karena dindingnya saling berdampingan dengan rumah kontrakan yang lain
b. Karakterisktik tetangga dan komunitas RT/RW
Tipe rumah adalah couple yang terdiri dari 2 rumah kontrakan yang saling
berdampingan, akan tetapi antar tetangga saling tolong menolong bila
dibutuhkan, dan apabila ada tetangga yang sakit saling menjenguk.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn A merantau ke kota Tangerang dan tinggal menempati rumah
kontrakan berpindah-pindah. Saat ini keluarga Tn A tinggal disebuah rumah
kontrakan yang sudah dibeli oleh Tn. A.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn A berkumpul pada malam hari, karena pada siang hari Tn A dan
anak pertama serta keduanya berkerja.
e. Sistem Pendukung Keluarga
Saat ini anggota keluarga Tn A yaitu anak pertamanya yang bernama An. S
menderita TB Paru. Keluarga mempunyai sistem pendukung yaitu kakak,
tetangga dan keluarga, dan apabila keluarga Tn A mengalami masalah-
masalah kesulitan dana ataupun adanya masalah dalam keluarga pasti selalu
dimusyawarahkan untuk pemecahan masalah.

5. Struktur Keluarga
a. Steruktur Peran
Peran saat ini Tn A sebagai kepala rumah tangga yang mencari nafkah untuk
11

keluarganya, sedangkan tugas istri sebagai ibu rumah tangga. An. S dan An.
B bekerja sedangkan An. J masih melanjutkan pendidikan S1 nya.
b. Nilai atau Norma Keluarga
Keluarga Tn A menganut agama islam, walaupun berbeda suku dengan Ny F
akan tetapi antara Tn A dan Ny F saling memahami dan mengerti kebiasaan
masing-masing.
c. Pola Komunikasi
Dalam kehidupan sehari-hari keluarga Tn A menggunakan bahasa Jawa dan
bahasa Indonesia. Komunikasi di keluarga Tn A cukup baik dan selalu
terbuka.
d. Struktur Kekuatan Keluarga
Tn A merupakan pemegang kendali di dalam rumah tangga. Tetapi dalam
pengambilan keputusan Tn A dan Ny F selalu mendiskusikan terlebih dahulu.
6. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Menurut Ny F keluarga selalu menerapkan kasih sayang dan perhatian yang
cukup kepada satu sama lain. Setiap anggota keluarga saling menghormati dan
selalu menunjukan rasa kasih sayang.
b. Fungsi Sosialisasi
Hubungan antar sesama anggota keluarga terlihat baik, demikian juga dengan
tetangga keluarga selalu aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di
lingkungannya.
c. Fungsi Pemeliharaan / Perawatan kesehatan keluarga
Menurut Tn A kesehatan adalah terhindar dari gejala penyakit. Tn A
mengatakan ada anggota keluarganya yang sakit yaitu anak pertama Tn A
tepatnya adalah An. S. Keluarga masih bingung bagaimana cara mengetahui
tanda dan gejala serta merawat An.S yang menderita penyakit paru agar tidak
semakin parah penyakitnya. Menurut Ny F apabila ada anggota keluarga yang
sakit, biasanya berobat kepuskesmas atau klinik terdekat.
d. Fungsi Reproduksi
Tn A mempunyai 3 orang anak sebagai penerus keturunan dan Ny F
12

merupakan akseptor KB suntik.


e. Fungsi ekonomi
Tn A bekerja sebagai pekerja swasta dengan penghasilan yang tidak tetap
dengan rata-rata Rp 4 Juta / bulan
7. Stress Dan Koping Keluarga
a. Stresor jangka pendek dan panjang
1) Jangka pendek :
 Tn A khawatir karena kesibukannya mencari nafkah tidak begitu
memperhatikan kesehatan dan kebutuhan anak dan istrinya.
 Ny. Y khawatir terhadap perkembangan penyakit anaknya karena
An.S tidak nafsu makan semenjak di diagnosa penyakit paru
 Keluaga khawatir dengan perilau An.S yang sering meludah
sembarangan dan takut menularkan ke orang lain
2) Jangka panjang : Tn A khawatir tidak sanggup membiayai pengobatan
anak tertuanya yang sedang sakit paru.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi stressor:
Tn A mengatakan keluarga hanya bisa pasrah dan tetap berdoa memohon
kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi kesehatan dan kemurahan rezeki
sehingga tetap berusaha semampu mereka untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
c. Strategi koping yang di gunakan
Keluarga selalu mencari solusi atas masalah yang dihadapi bila tidak sanggup
keluarga meminta bantuan dari sanak saudara, tetangga.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Fungsi dan peran masing-masing anggota keluarga dijalankan sesuai dengan
hak dan kewajibannya.
8. Pemeriksaan Fisik
No Yang Diperiksa Bapak Ibu Anak 1 Anak Anak
2 3
1 Keadaan Umum Baik Baik Baik Baik Baik

2 Tanda-tanda
13

Vital Tekanan 130/90 110/60 120/80


82x/m 80x/m 90x/m
darah Nadi
37°c 36,5°c 36,5°c
Suhu 20x/m 20x/m 25x/m
Pernafasa
n
3 Tinggi Badan 165 cm 157 cm 152 cm 126 100
cm cm
4 Berat Badan 70 kg 54 kg 40 kg 26 kg 16 kg

5. Kepala Normal Normal Normal Normal Normal

6. Rambut Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih

7. Mata Sklera : Sklera : Sklera : Sklera : Sklera :


non non ikterik non ikterik non non
ikterik Konjungtiv Konjungtiv ikterik ikterik
Konjung a : anemis a : anemis Konjung Konjung
tiva : tiva : tiva :
anemis anemis anemis
8. Telingga Normal Normal Normal Normal Normal

9. Hidung Normal Normal Normal Normal Normal

10. Mulut Normal Mukosa Normal Normal Normal


bibir
kering
11. Leher Normal Normal Normal Normal Normal

12. Dada Normal Normal Inpeksi: Normal Normal


Terlihat
tarikan
dinding
dada

palpasi:
tidak ada
benjolan
14

perkusi:
terdengar
suara
pekak
saat di
ketuk

Aukultas
i:
Terdapat
bunyi ronki
13. Abdomen Normal Normal Normal Normal Normal

14. Ektreminas atas Normal Normal CRT > 3 Normal Normal


detik, akral
dingin,
tampak
pucat
15. Ektremitas bawah Normal Normal CRT > 3 Normal Normal
detik, akral
dingin,
tampak
pucat

9. Harapan Keluarga
Keluarga Tn A berharap agar anak pertamanya yaitu An. S yang saat ini menderita
TB paru bisa segera sembuh dan sehat seperti sebelumnya, keluarga berharap An. S
dapat melakukan pengobatan TB secara teratur dan tepat waktu selama 6 bulan.
15

10. Analisa Data


No Data Masalah Etiologi

1 Ds : Kurang pengetahuan Ketidakmampuan


Keluarga Tn.A bertanya tentang penyakit TB keluarga mengenal
tentang apa itu penyakit paru, tanda dan gejala masalah kesehatan
TB paru, tanda dan serta merawat anggota
gejala, pengobatan serta keluarga yang sakit
bagaimana merawat
klien yang menderita TB
paru

Do:
Keluarga Tn.A tampak
bingung, karena klien/
An.S selalu bertanya
tentang penyakit dan
bagaimana
pengobatannya
2. Ds : Perubahan nutrisi Ketidakmampuan
Kelarga Tn.A kurang dari kebutuhan keluarga merawat
mengatakan anaknya tubuh dikarenakan anggota keluarga
kurang nafsu makan, proses penyakit TB yang sakit
porsi makan masih ½ paru
porsi

Do :
Klien tampak masih
lemah
BB masih tetap 40 kg,
bila dibandingkan saat
sebelum sakit 50 kg
16

3. Ds : Resiko tinggi Ketidakmampuan


Kelyarga Tn.S bertanya penyebaran infeksi keluarga
tentang cara pencegahan pada orang lain memelihara
dan penularan penyakit /memodifikasi
TB paru lingkungan untuk
kesehatan keluarga
Do:
Ny F tampak bingung,
Karena An.S masih
membuang ludah
sembarangan, saat batuk
klien tidak menutup
mulut, Kamar tidur
tampak kurang terang,
Jendela rumah masih
tertutup di pagi hari

11. Skoring Prioritas


Setelah data keperawatan keluarga dianalisa dan ditetapkan masalah dan
etiologinya, selanjutnya masalah kesehatan keluarga yang ada perlu diprioritaskan
dengan menggunakan proses skoring dan memperhatikan sumber daya dan
sumber dana yang dimiliki keluarga.

Skala Prioritas masalah kesehatan : Kurang pengetahuan tentang penyakit TB


Paru
No Kriteria Skor Angka Bobot Perhitunga Pembenaran
Tertinggi n
1. Sifat 1 3 1 1/3x1=1/3 Masalah sudah
masalah: terjadi dan
Potensial perlu segera
diatasi
17

2. Kemugkinan 2 2 2 2/2x2=2 Keluarga


masalah kurang
untuh pengetahuan
diubah: mengenai
Mudah penyakit TB
paru, namun
kakak Tn A
mau bertanya
mengenai
penyakit TB
paru sehingga
dengan mudah
petugas
memberikan
informasi
3. Potensi 2 3 1 2/3x1= 2/3 Diharapkan
masalah keluarga Tn A
untuk dapat
dicegah: mengetahui
Cukup penyebab dan
penularan
penyakit TB
paru dengan
baik
4. Menonjolny 1 2 1 1/2x1= ½ Menurut Tn A
a masalah : dan keluarga
Ada masalah adanya masalah
tapi tida dan kurangnya
segera pengetahuan
ditangani keluarga
mengenai TB
18

paru harus
segera
ditangani.

Skala Prioritas masalah kesehatan: Perubahan nurtrisi kurang dari kebutuhan


tubuh
No Kriteria Skor Angka Bobot Perhitunga Pembenaran
Tertinggi n
1. Sifat 3 3 1 3/3x1=1 Hasil
masalah: pemeriksaan
Aktual fisik Tn A berat
badan saat sakit
5o kg,
sementara pada
saat sebelum
sakit adalah 56
kg
2. Kemugkinan 2 2 2 2/2x2=2 Dengan
masalah diberikannya
untuh penyuluhan
diubah: kesehatan
Mudah tentang proses
penyakit TB
paru,kakak Tn
A paham
bagaimana
kebutuhan
nutrisi pada
penderita TB
paru
3. Potensi 2 3 1 2/3x1= 2/3 Dengan
masalah pemberian
19

untuk kebutuhan
dicegah: nutrisi yang
Cukup baik Tn A dapat
meningkatkan
berat badannya
sehingga
berpengaruh
pada proses
penyembuhan
penyakitnya
4. Menonjolny 2 2 1 2/2x1= 1 Keluarga
a masalah : kurang
Segera mengetahui
ditangani bahwa
perubahan pola
nutrisi pada
penyakit TB
paru dapat
terjadi

Skala Prioritas masalah Kesehatan: Resiko penyebaran infeksi pada orang lain
No Kriteria Skor Angka Bobot Perhitunga Pembenaran
Tertinggi n
1. Sifat 2 3 1 2/3x1=2/3 Penularan
masalah: belum terjadi,
Ancaman tapi resiko
Kesehatan terjadi
penularan
cukup besar,
masalah
20

ancaman
kesehatan dan
perlu segera
diatasi
2. Kemugkinan 1 2 2 1/2x2=1 Dengan
masalah diberikannya
untuh penyuluhan
diubah: kesehatan
Hanya tentang TB
sebagian paru,keluarga
paham
mengenai
lingkungan
yang baik bagi
penderita TB
paru
3. Potensi 2 3 1 2/3x1= 2/3 Dengan
masalah keluarga
untuk paham
dicegah: mengenai
Cukup lingkungan
yang baik,
diharapkan
resiko
penularan
infeksi tidak
terjadi yaitu
dengan
membuka
jendela kamar
dan rumah
21

pada pagi hari


4. Menonjolny 2 2 1 2/2x1= 1 Adanya masalah
a masalah : dan kurangnya
Masalah pengetahuan
berat, harus pada keluarga
segera Tn A harus
ditangani segera ditangani

12. Diagona Prioritas Masalah


a. Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan anggotan keluarga merawat anggota tubuh yang sakit.
c. Resiko tinggi penyebaran infeksi pada orang lain berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memelihara/ memodikasi lingkungan

13. Perencanaan/ Intervensi Keperawatan Keluarga


Tujuan Hasil/ Standar
Dx Jangka panjang Jangka Kriteria Intervensi
Pendek
1 Setelah Setelah Pengetahuan: Keluarga  Beri penjelasan
dilakukan dilakukan terutama dan diskusikan
tindakan tindakan An.S mampu pada keluarga
keperawatan keperawata menjelaskan mengenai
setiap minggu n tentang pengertian
sebanyak 3x sebanyak1x penyakit TB penyakit TB
selama 30 kunjungan paru dan Paru, tanda dan
menit rumah melakukan gejala,
perkunjungan selama pengobatan pengobatan serta
rumah, 30menit, teratur motivasi
diharapkan keluarga keluarga dalam
keluarga dapat Sikap: Keluarga memberikan
22

khususnya Tn mengenal mampu perawatan dan


A dapat masalah mengatasi pendampingan
mengerti kesehatan, masalah minum obat
memahami, dengan Kesehatan pada klien
dan mau menyebutka dengan tepat dengan TB paru
melaksanakan n pengertian  Jelaskan pada
atas informasi tanda dan Keluarga keluarga akibat
yang sudah gejala,peng mampu bila klien tidak
diberikan obatan merawat mendapat
petugas penyakit TB anggota perawatan dan
tentang paru keluarga pengobatan
penyakit TB yang sakit maksimal
paru

2. Setelah Setelah Verbal Keluarga  Jelaskan pada


dilakukan dilakukan terutama keluarga
Tindakan tindakan An.S mampu mengenai
keperawatan keperawata menjelaskan pentingnya
setiap minggu n sebanyak tentang gizi nutrisi sehat
sebanyak3x 1x tinggi bagi klien
selama 30 kunjungan kalori ,tinggi yang
menit rumah protein bagi menderita
perkunjungan, selama 30 klien penyakit TB
diharapkan penderita paru
menit,
keluarga penyakit TB  Anjurkan
keluarga
khususnya An.S paru agar keluarga
dapat
dapat mengerti nafsu makan untuk
menyebutka
dan memahami meningkat menyajikanm
n manfaat
atas pentingnya akanan
nutrisi bagi
kebutuhan Sikap Keluarga hangat sehat
penderita
nutrisi bagi klien mampu bergizi dan
TB
23

penderita mengkomuni dalam porsi


penyakit TB paru, dan kasikan kecil tapi
paru, dan pentingnya tentang gizi sering
diharapkan gizi yang tinggi kalori
An.S bertambah tinggi dan tinggi
nafsu makannya kalori, protein
dan berat badan tinggi untuk
klien bertambah protein bagi dikonsumsi
klien pasien TB
dengan TB Paru.
paru Tindakan
Keluarga
menyediakan
makanan
yang sehat
dan bergizi
dengan porsi
kecil untuk
pasien TB
Paru
3. Setelah Setelah Pengetahuan Keluarga  Jelaskan pada
dilakukan dilakukan terutama keluarga
tindakan tindakan An.S mampu proses
keperawatan keperawata menjelaskan penularan
setiap minggu n sebanyak tentang cara penyakit TB
sebanyak 3x 1x agar infeksi paru
selama 30 kunjungan penularan  Anjurkan
menit rumah tidak terjadi keluarga untuk
perkunjungan selama yaitu seperti menerapkan
rumah, 30menit, malakukan PHBS dan cuci
diharapkan keluarga PHBS, tangan pakai
24

keluarga dapat menutup sabun dirumah


mengerti menyebutka mulut  Anjurkan agar
resiko n selama klien menutup
penyebaran bagaimana batuk/ mulut saat
infeksi cara menggunaka batuk /
penyakit TB pencegahan n masker, menggunakan
Paru kepada agar tidak menampung masker, dan
orang lain terjadi dahak pada tidak
dan Infeksi resiko satu wadah membuang
tidak terjadi penularan tertutup dan dahak
infeksi pada jendela sembarangan
orang lain terbuka.  Anjurkan
keluarga untuk
Sikap membuka
Keluarga jendela rumah
terutama
Anak.S
mampu
menunjukan
kemampuan
untuk
mencegah
timbulnya
Tindakan infeksi

Keluarga
terutama
Anak.S
mampu
melakukan
perilaku hidup
25

sehat

14. Implementasi Keperawatan


a. Kunjungan Rumah hari ke-1
Tanggal dan No.Dx Implementasi
waktu Keperawatan
27 Juni 2021 a. Memberi penjelasan dan mendiskusikan pada keluarga
Pukul: mengenai pengertian penyakit TB Paru, tanda dan
13:00- 13:30 gejala, serta motivasi keluarga dalam memberikan
1 perawatan dan pengobatan rutin pada klien dengan TB
paru
b. Menjelaskan pada keluarga akibat bila klien tidak
mendapat perawatan dan pengobatan maksimal
27 Juni 2021
Pukul: a. Menjelaskan pada keluarga mengenai pentingnya
13:30- 14:00 nutrisi sehat bagi klien yang menderita penyakit TB
paru
2
b. Menganjurkan keluarga untuk menyajikan makanan
hangat sehat bergizi dan dalam porsi kecil tapi
sering

27 Juni 2021 3 a. Menjelaskan pada keluarga proses penularan penyakit


Pukul: TB paru
14:00- 14:30
b. Menganjurkan keluarga untuk menerapkan PHBS dan
cuci tangan pakai sabun dirumah

c. Menganjurkan agar klien menutup mulut saat batuk /


menggunakan masker, dan tidak membuang dahak
sembarangan
26

d. Menganjurkan keluarga untuk membuka jendela


rumah

b. Kunjungan Rumah hari ke-2


Tanggal dan No.Dx
Implementasi
waktu Keperawatan
04 Juli 2021 Menjelaskan dan mendiskusikan kembali bersama
Pukul: keluarga mengenai penyakit TB paru yang telah
10:00- 10:30 dijelaskan oleh petugas pada saat kunjungan I dan terus
1 memotivasi keluarga dalam pendampingan minum obat
pada klien

04 Juli 2021 Mereview dan mendiskusikan kembali bersama keluarga


Pukul: mengenai makanan-makanan sehat bergizi yang baik
10:30- 11:00 2 untuk penderita TB

04 Juli 2021 Mereview kembali dan mendiskusikan kembali cara


Pukul: pencegahan penularan penyakit TB paru, mengingatkan
3
11:00- 11:30 agar klien menutup mulut saat batuk, dan membuang
dahak pada tempatnya
c. Kunjungan Rumah Hari ke-3
Tanggal dan No.Dx
Implementasi
waktu Keperawatan
11 Juli 2021 1 Menjelaskan dan mendiskusikan kembali bersama
Pukul: keluarga mengenai penyakit TB paru yang telah
14:00- 14:30 dijelaskan oleh petugas pada saat kunjungan I dan terus
memotivasi keluarga dalam pendampingan minum obat
pada klien
27

11 Juli 2021 Mereview dan mendiskusikan kembali bersama keluarga


Pukul: mengenai makanan-makanan sehat bergizi yang baik
14:30- 15:00 2 untuk penderita TB

11 Juli 2021 Mereview kembali dan mendiskusikan kembali cara


Pukul: pencegahan penularan penyakit TB paru, mengingatkan
15:00- 15:30 3 agar klien menutup mulut saat batuk, dan membuang
dahak pada tempatnya

15. Evaluasi Keperawatan


a. Evaluasi hari ke-1
Tanggal dan No. Dx Evaluasi hasil
waktu
27 Juni 2021 1 S : Setelah dilakukan 1x
Pukul: kunjungan rumah selama 30
13:00- 13:30 menit, Ny F mengatakan
mengerti sebagian mengenai
penyakit TB paru, tanda dan
gejala tetapi belum mengerti
mengenai perawatan dan
pendampingan minum obat
pada anaknya yang menderita
TB paru
O : Keluarga Pasien (Tn.A)
tampak masih bingung
mengenai bagaimana
merawat anaknya yang sakit
TB paru
A : Tujuan tercapai sebagian,
28

masalah teratasi sebagian


P : Intervensi dilanjutkan

27 Juni 2021 2 S : Setelah dilakukan 1x


Pukul: 13:30- kunjungan rumah selama 30
14:00 menit, Tn A dan Ny F
mengerti sebagian pentingnya
nutrisi bagi kesehatan anaknya
yang sedang menderita TB
paru
O : Ny F masih bingung dan
bertanya makanan apa saja
yang baik untuk menaikkan
berat badan anaknya
A : Tujuan tercapai sebagian,
masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

27 Juni 2021 3 S : Setelah dilakukan 1x


Pukul: 14:00- kunjungan rumah selama 30
14:30 menit, Ny F mengatakan
mengatakan mengerti sebagian
proses penularan penyakit TB
paru
O : Keluarga Pasien (Ny F)
tampak masih bingung dan
bertanya bagaimana cara
membuang ludah/dahak yang
benar
29

A : Tujuan tercapai sebagian,


masalah teratasi Sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

b. Evaluasi hari ke-2


Tanggal dan No. Dx Evaluasi hasil Paraf dan
waktu nama jelas
04 Juli 2021 1 S : Setelah dilakukan 2x kunjungan Eni
Pukul: rumah selama 30 menit, Ny F Hernawati
10:00- 10:30 menjelaskan cara merawat anaknya
yang sakit TB paru dan akan
mengingatkan anaknya untuk minum
obat teratur
O : Keluarga Pasien (Ny F)
tampak antusias menceritakan
perkembangan kesehatan anaknya
A : Tujuan tercapai ,
masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

04 Juli 2021 2 S : Setelah dilakukan 2x kunjungan Eni


Pukul: 10:30- rumah selama 30 menit, kakak Tn A Hernawati
11:00 yaitu Ny F menjelaskan pentingnya
gizi yang sehat bagi anaknya yang
sakit, porsi makan sudah meningkat
menjadi ¾ porsi
O : Ny F tampak masih bingung dan
bertanya berapa lama berat badan
anaknya bisa kembali seperti sebelum
sakit, Berat badan anaknya masih 50
kg
30

A : Tujuan tercapai sebagian,


masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

04 Juli 2021 3 S : Setelah dilakukan 2x kunjungan Eni


Pukul: 11:00- rumah selama 30 menit, Ny F Hernawati
11:30 menjelaskan bahwa jendela rumahnya
sudah dibuka setiap pagi dan anaknya
sudah memakai masker
O : Keluarga Pasien (Tn.A) tampak
masih bingung dan bertanya
bagaimana cara membuang
ludah/dahak yang benar
A : Tujuan tercapai sebagian,
P : masalah teratasi sebagian

c. Evaluasi hari ke-3


Tanggal dan No. Dx Evaluasi hasil Paraf dan
waktu nama jelas
11 Juli 2021 2 S : Setelah dilakukan 3x kunjungan Eni
Pukul: 15:00- rumah selama 30 menit, Tn A d a n Hernawati
15:30 Ny F mengatakan porsi makan masih
¾ porsi tapi berat badan anaknya
masih tetap
O : Ny F tampak masih bingung dan
bertanya kembali berapa lama berat
badan anaknya bisa kembali
A : Tujuan tercapai sebagian,
masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
31

11 Juli 2021 3 Eni


Pukul: 14:30- S : Setelah dilakukan 3x Hernawati
15:00 kunjungan rumah selama 30 menit,
Ny F menjelaskan cara menampung
dahak dalam wadah tertutup yang
sudah diberi wipol
O : Ny F tampak antusias
menceritakan anaknya sudah
membuang dahak/ludah ditempat
yang sudah Ny F sediakan
A : Tujuan tercapai, masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai