BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP DASAR
terjadi melalui rute fecal-oral melalui konsumsi makanan atau air yang
memiliki sanitasi buruk dan rendahnya akses mendapatkan makanan dan air
dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari orang
1
2
yang terinfeksi kuman salmonella .Typoid adalah penyakit infeksi akut usus
halus yang disebabkan oleh kuman salmonella typoid dan salmonella thypi
dan salmonella para Thypi A,B,C sinonim dari penyakit ini adalah typoid dan
2. Anatomi Fisiologi
( Hartono, 2018 )
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak
di antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus
dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), dan usus penyerapan (ileum).
Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan
2
3
sekitar 6-8 meter, lebar 25 mm dengan banyak lipatan yang di sebut Vili atau
jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi memperluas permukaan usus halus yang
Selama di usus halus, semua molekul pati dicernakan lebih sempurna menjadi
molekul-molekul glukosa.
asam amino, dan semua molekul lemak dicernakan menjadi gliserol dan asam
lemak. Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak bersifat
kimiawi ini. Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang berperan di usus halus
a. Cairan empedu
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air dan tidak
mengandung enzim. Akan tetapi, mengandung mucin dan garam empedu yang
Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan masuk ke usus
halus. Dalam proses pencernaan ini, empedu berperan dalam proses pencernaan
lemak, yaitu sebelum lemak dicernakan, lemak harus bereaksi dengan empedu
3
4
terlebih dahulu. Selain itu, cairan empedu berfungsi menetralkan asam klorida
dalam kimus, menghentikan aktivitas pepsin pada protein, dan merangsang gerak
peristaltik usus.
b. Getah pankreas
Hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk pulau-pulau yang di sebut pulau-pulau
langerhans. Insulin ini berfungsi menjaga gula darah agar tetap normal dan mencegah
diabetes melitus. Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran pankreas
masuk ke usus halus. Dalam pankreas terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang
membantu dalam pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan protein, dan
c. Getah usus
Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu menghasilkan
terakhir di usus halus mulai diabsorpi atau di serap melalui dinding usus halus
terutama di bagian jejunum dan ileum. Selain itu vitamin dan mineral juga di serap .
sedangkan vitamin yang larut dalam air penyerapannya dilakukan oleh jonjot usus.
4
5
mineral dan perbedaan struktur bagian-bagian usus. Di dalam Vili ini terdapat
pembuluh darah, pembuluh kil ( limfa ), dan sel goblet . Di sini asam amino dan
glukosa diserap dan di angkut oleh darah menuju hati melalui sistem Vena porta
hepatikus, sedangkan asam lemak bereaksi terlebih dahulu dengan garam empedu
membentuk emulsi lemak. Emulsi lemak bersama gliserol diserap ke dalam Vili.
Selanjutnya di dalam Vili, asam lemak di lepaskan, kemudian asam lemak mengikat
gliserin dan membentuk lemak kembali. Lemak yang terbentuk masuk ke tengah Vili,
yaitu ke dalam pembuluh kil (limpfa). Melalui pembeluh kil, emulsi lemak menuju
Vena sedangkan garam empedu masuk kedalam darah menuju hati dan dibentuk lagi
menjadi empedu. Bahan-bahan yang tidak dapat diserap di usus halus akan di dorong
3. Etiologi
Etiologi typoid adalah salmonella Thypi . Salmonella para typhi A,B, dan C .
Ada dua sumber penularan salmonella Thypi yaitu pasien dengan demam typoid dan
Pasien dengan carier . Carier adalah orang yang sembuh dari demam typoid dan
masih terus mengekresi salmonella Thypi dalam tinja dan air kemih selama lebih dari
kuman salmonella Typhosa / Eberthella Typhosa yang merupakan kuman negatif, dan
5
6
tidak menghasilkan spora. Kuman ini dapat hidup baik sekali pada pada suhu tubu
manusia maupun suhu yang lebih rendah sedikit serta mati pada suhu 70° C maupun
oleh antiseptik. Sampai saat ini diketahui bahwa kuman ini hanya menyerang
4. Patofisiologi
Feses dan muntah pada penderita typoid dapat menularkan kuman salmonella
Thypi kepada orang lain. Kuman tersebut dapat ditularkan melalui perantara lalat,
dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan dikonsumsi oleh orang yang sehat.
tangan dan makanan yang tercemar kuman Salmonella typhi masuk ke tubuh orang
yang sehat melalui mulut. Kemudian kuman masuk ke dalam lambung, sebagai
kuman akan di musnahkan oleh asam lambung dan sebagaian lagi masuk ke usus
halus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid. Di dalam jaringan limpoid ini
6
7
kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan mencapai sel-sel
sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnya masuk limpa, usus
Semula disangka demam dan gejala toksemia pada Typoid disebabkan oleh
berperan pada patogenesis typoid, karena membantu proses inflamasi lokal pada usus
sintesis dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang.
(Padalia, 2013)
6. Manifestasi Klinis
Nyeri kepala, lemah, lesu, demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung
suhu tubuh meningkat pada malam hari dan menurun pada pagi hari. Pada minggu
kedua suhu tubuh terus meningkat, dan pada minggu ketiga suhu berangsur-angsur
Gangguan pada saluran cerna yaitu halitosis, bibir kering, dan pecah-pecah,
lidah di tutupi sealaput putih kotor (coated tongue), meteorismus, mual, tidak nafsu
7
8
bintik kemerahan pada kulit (roscola) akibat emboli basil dalam kapiler kulit .( Andra
7. Pemeriksaan Diagnostik
Biakan darah positif memastikan demam typoid, tetapi biakan darah negatif
tidak menyingkirkan demam typoid. Biakan tinja positif menyokong diagnosis klinis
demam typoid. Peningkatan titer uji widal tes 4 kali lipat selama 2-3 minggu
memastikan diagnosis demam typoid . Pada beberapa pasien uji widal tes tetap
1. Widal Tes
Sampai saat ini Widal tes merupakan reaksi serologis yang digunakan
untuk membantu menegakkan diagnosa Typoid. Dasar Widal tes adalah reaksi
8
9
sensitif karena adanya sejumlah penderita dengan hasil biakan positif tetapi
tidak pernah didektasi adanya antibodi dengan tes ini, bila dapat dideteksi
adanya titer antibodi sering titer naik sebelum timbul gejala klinis, sehingga
demikian juga grup A dan B Salmonella tyfosa, titer H tetap meningkat dalam
waktu sesudah infeksi. Untuk dapat memberikan hasil yang akurat, Widal tes
sebaiknya tidak hanya dilakukan satu kali saja melainkan perlu satu seri
pemeriksaan, kecuali bila hasil tersebut sesuai atau melewati nilai standar
a. Jika hasil titer widal tes terjadi pada antigen O (+) positif > 1/200
b. Jika hasil titer widal tes terjadi pada antigen H dan V1 (+) positif >
8. Klasifikasi
epidemiologi, pejamu, reaksi biokimia dan struktur antigen O,H dan Vi (jika
9
10
ada).
evolusioner. Saat ini, genus salmonella dibagi menjadi dua spesies yang
keterkaitan DNA-nya, sehingga sekarang hanya terdapat dua spesies Salmonella yaitu
enterica serovar Thypi yang disingkat S.Tyhpi. Salmonella yang menyerang manusia
disebut sebagai strain dalam subspecies I atau S.enterica ( Farihatun nafiah, 2018 )
9.Komplikasi
1. Komplikasi Intestinal
a. Perdarahan Usus
10
11
ml/kgBB/jam.
b. Perforasi Usus
timbul pada minggu ketiga namun dapat pula terjadi pada minggu
2. Komplikasi Ekstraintestinal
hemolitik.
perinefritis.
artritis.
11
12
nafiah, 2018 )
10. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan penyakit typoid sampai saat ini dibagi menjadi tiga bagian
yaitu :
makanan, minuman, mandi, buang air kecil dan buang air besar akan membantu
kebersihan tempat tidur, pakaian dan perlengkapan yang dipakai. Posisi pasien
perlu diawasi untuk mencegah dekubitas dan pneumonia ortostatik serta hygiene
penyakit demam typoid, karena makanan yang kurang akan menurunkan keadaan
umum dan gizi penderita akan semakin turun dan proses penyembuhan akan
menjadi lama. Di masa lampau penderita Demam Typoid diberi bubur saring
perposi usus. Hal ini disebabkan ada pendapat bahwa usus harus di istirahatkan.
Beberapa peneliti menunjukkan bahwa pemberian makanan padat dini yaitu nasi
12
13
3. Pemberian antibiotik
a. Klorampenikol
dapat diberikan peroral atau intravena, diberikan sampai dengan 7 hari bebas
demam.
b. Tiampenikol
c. Kotrimoksazol
13
14
efektif untuk demam typoid adalah sefalosforin, dosis yang di anjurkan adalah
3-4 gram dalam dektrose 100cc diberikan selma 1/2 jam perinfus sekali sehari
14