Anda di halaman 1dari 2

SINOPSIS PENELITIAN TESIS

Evaluasi Kadar Monokloropropanediol (MCPD) dan Glisidol pada


Produk-Produk Minyak Sawit di Indonesia
Oleh: Muhammad Ashari Yusuf
1. Pendahuluan
Minyak sawit merupakan minyak nabati terbanyak diproduksi di dunia di mana
kuantitas produksinya memiliki tren yang terus meningkat setiap tahunnya. FAOSTAT, yang
dapat diakses di http://www.fao.org/faostat/en/#data/FBS, menunjukkan bahwa Indonesia
merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia. Minyak sawit merupakan komoditas
minyak nabati utama yang diproduksi oleh Indonesia.
Dewasa ini, isu terkait keamanan dari minyak sawit muncul terkait ditemukannya
senyawa monokloropropanediol ester (MCPDe) dan glisidil ester (GE) dalam produk minyak
sawit. Senyawa MCPDe merupakan produk samping yang terbentuk pada proses rafinasi,
tepatnya pada tahap deodorisasi, dari minyak sawit. Klorinasi asilgliserol pada suhu tinggi
menyebabkan terbentuknya senyawa 3-monokloro-1,2-propanediol (3-MCPD) (Zelinková et
al. 2006) dan 2-monokloro-1,3-propanediol (2-MCPD) (Destaillats et al. 2012a). Senyawa GE
terbentuk dari senyawa monoasilgliserol (MAG) dan diasilgliserol (DAG) dalam minyak sawit
pada pemanasan suhu tinggi (>200 °C) (Destaillats et al. 2012b).
Senyawa MCPDe dan GE merupakan induk dari senyawa MCPD serta glisidol. Kedua
senyawa ini berpotensi membahayakan kesehatan manusia. Hasil studi International Agency
for Research on Cancer (IARC) menyatakan bahwa MCPD dikelompokkan ke dalam Group
2B ([IARC] 2013) sedangkan glisidol dikelompokkan ke dalam Group 2A ([IARC] 2000), di
mana senyawa pada kedua kelompok tersebut memiliki kemungkinan bersifat karsinogen pada
manusia. Oleh karena itu, Komisi Regulasi EU mengambil langkah tegas dengan mengatur
kadar maksimum dari MCPD dan glisidol dalam produk minyak nabati pada Regulasi
Commission Regulation (EU) 2018/290.
Indonesia saat ini belum meregulasi kadar MCPD dan GE pada matriks produk minyak
sawit. Standar minyak sawit Indonesia terbaru, standar SNI 7709:2019 Minyak Goreng Sawit,
belum mengatur terkait kadar MCPD dan GE pada produk minyak sawit. Hal tersebut
berpotensi menjadi salah satu interferens ekspor produk minyak sawit Indonesia, terutama ke
negara-negara Uni Eropa.
Batasan kadar MCPD dan GE pada produk minyak sawit belum diregulasi di Indonesia
serta kadar GE pada produk-produk minyak sawit yang beredar di pasar Indonesia belum
pernah dievaluasi sebelumnya sehingga diperlukan evaluasi kadar MCPD dan GE diperlukan
sebagai informasi untuk pertimbangan keputusan ataupun regulasi yang mungkin akan diambil
di masa mendatang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kadar MCPD dan GE pada produk-produk
minyak goreng sawit yang dipasarkan di Indonesia dengan menggunakan metode Zwagerman
dan Overman (2019), yang akan divalidasi secara internal (intralaboratory) pada penelitian ini
dengan parameter validasi terdiri atas uji linearitas, uji selektifitas, uji limit deteksi, uji limit
kuantitasi, uji akurasi, dan uji presisi. Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan
informasi untuk menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan regulasi dan
memberikan data kepada peneliti untuk penyusunan rencana mitigasi dalam produksi minyak
sawit.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Sampel merupakan minyak goreng sawit yang dibeli dari penjual lokal dan dilakukan
secara acak. Penelitian ini akan menggunakan metode Zwagerman dan Overman (2019) yang
merupakan hasil optimasi dari metode sebelumnya, metode Zwagerman dan Overman (2015).
Metode ini adalah metode uji MCPD dan GE yang menggunakan kromatografi gas dan
spektrometri massa. Metode ini merupakan pengembangan dari metode analisis MCPD dan
GE dengan transesterifikasi basa cepat yang merupakan metode resmi AOCS Cd 29c-13 yang
kemudian diadopsi oleh ISO dengan nomor metode ISO 18363-1:2015. Selain itu, metode ini
juga dicanangkan sebagai metode resmi ISO selanjutnya dengan nomor metode ISO 18363-4.
Metode ini akan menggunakan standar MCPD dan glisidol dalam bentuk esternya yang
diperlukan dalam mengoreksi galat yang berasal dari tahap transesterifikasi. Standar ester 3-
MCPD-d5 digunakan dalam metode ini sebagai standar internal koreksi respons 3-MCPD.
Standar ester 3-MCPD-13C5 juga digunakan untuk mengoreksi glisidol yang berasal dari
MCPD akibat perlakuan basa pada tahap transesterifikasi. Selain itu, standar 2-MCPD akan
digunakan dalam metode ini untuk kuantifikasi 2-MCPD dalam sampel sehingga akan
diperoleh kadar MCPD total (2-MCPD dan 3-MCPD).
Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu kromatografi gas dengan
spektrometri massa, kolom kromatografi gas Rxi-5Sil MS (20 m × 0.18 mm × 0.18 µm) atau
kolom setara dengan USP fase G27 atau G36, dan Rxi-5Sil pre-column (2 m × 0.53 mm × 0.10
µm) atau packed pre-column setara lainnya.

3. DAFTAR PUSTAKA

[IARC] International Agency for Research on Cancer. 2000. IARC Working Group on the
Evaluation of Carcinogenic Risks to Humans, Volume 77: Some Industrial Chemicals.
Lyon(FR): IARC.
[IARC] International Agency for Research on Cancer. 2013. IARC Working Group on the
Evaluation of Carcinogenic Risks to Humans, Volume 101: Some Chemicals Present in
Industrial and Consumer Products, Food, dan Drinking-Water. Lyon(FR): IARC.
Destaillats F, Craft BD, Dubois M, Nagy K. 2012b. Glycidyl ester in refined palm (Elaeis
guineensis) oil and related fractions, Part I: Formation mechanism. Food Chemistry,
131(2012): 1391-1398.
Destaillats F, Craft BD, Sandoz L, Nagy K. 2012a. Formation mechanisms of
monochloropropanediol (MCPD) fatty acid diesters in refined palm (Elaeis guineensis) oil
and related fractions. Food Additives and Contaminants, 29(1): 29-37.
Zelinková Z, Svejkovská B, Velíšek, Doležal M. 2006. Fatty acid ester of 3-chloropropane-1,2-
diol in edible oils. Food Additives and Contaminants, 23(12):1290-1298.
Zwagerman R, Overman P. 2015. A novel method for the automatic sample preparation and
analysis of 3-MCPD, 2-MCPD, and glycidylesters in edible oils and fats. European Journal
of Lipid Science and Technology, 117: 1-10.
Zwagerman R, Overman P. 2019. Optimized analysis of MCPD- and glycidyl esters in edible oils
and fats using fast alkaline transesterification and 13C-correction for glycidol
overestimation: Validation including interlaboratory comparison. European Journal of
Lipid Science and Technology, 121: 1-12.

Anda mungkin juga menyukai