Anda di halaman 1dari 3

MEMBENTUK PERILAKU MASYARAKAT MENGGUNAKAN

TEORI RADICAL,CLASICAL DAN FAVLOV

Disusun oleh:

HANA MARDHIYAH
P21341120028

JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
2021/2022
1. Bagaimana kita bisa membentuk perilaku masyarakat menggunakan teori radical,
classical dan paflov (kaitkan dengan vaksin)

 TEORI CLASSICAL & IVAN FAVLOV


Ivan Pavlov adalah seorang ilmuan besar Rusia yang berhasil menggondol hadiah Nobel pada
tahun 1909 atas hasil eksperimennya tentang pembiasaan (pengkondisian) klasik. Teori
pembiasaan klasik (classical conditioning) merupakan sebuahprosedurpenciptaan
refleksbarudengancaramendatangkan stimulus sebelum terjadinya sebuah refleks. Pengkodisian
klasik adalah tipe pembelajaran dimana suatu organisme belajar untuk mengaitkan atau
mengasosiasikan stimuli. Sebagai contohnya adalah bunyi bel dikelas untuk penanda waktu atau
tombol antrian di bank. Tanpa disadari, terjadi proses pembentukan yang menandai sesuatuya itu
membedakan bunyi-bunyian dari pedagang makanan(es,nasigoreng,siomay,dan lain-lain) yang
sering lewat dari rumah dan bel masuk kelas istirahat. Dari contoh tersebut dapat diketahui
bahwa dengan menerapkan teori Pavlov ternyata perilaku individu dapat dikendalikan melalui
cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan
respon yang diinginkan. Sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh
stimulus yang berasal dari luar dirinya.
Orang takut naik pesawat terbang karena sebelumnya, ketika naik pesawat ia pernah mengalami
gerakan memutar dan gerakan naik dan turun secara drastis yang menimbulkan rasa sakit.
Sebagian besar percobaan teori kondisioning klasik meneliti proses kondisioning dengan hanya
satu CR. Padahal dalam banyak kasus, beberapa respon dapat terkondisikan

 Kaitkan dengan vaksin


Banyak sekali berita hoax terkait vaksin oleh karena itu banyak sekali masyarakat yang ragu
menerimanya. perubahan perilaku dan sudut pandang masyarakat terhadap vaksin.
Jika dikaitin sama vaksin berati masyarakat agak khawatir dengan vaksin tersebut ,banyak isu
kalo di vaksin itu bakal ada efek samping yang bakal mengkhawatirkan masyarakat.sehingga
masyarakat ada yang berasumsi bahwa vaksin yang dipakai Presiden RI dan yang disebar
luaskan masyarakat berbeda maka dari itu masyarakat kurang percaya dengan vaksin.
Masyarakat banyak yang takut di vaksin karena terdapat banyak berita negatif mengenai vaksin ,
ketika masanya akan di vaksin masyarakat mengalami rangsangan berupa naiknya tekanan darah
dengan naiknya tekanan darah dia harus menurunkan tekanan darahnya agar bisa divaksin.
Vaksin tidak boleh dilakukan saat tekanan darah sedang diatas normal, banyak juga karena
kondisi ramai banyak orang yang merasa kepanasan itu bisa menyebabkan suhu naik.

Untuk membantu menyukseskan program vaksinasi, maka sudut pandang dari ilmu ekonomi
perilaku bisa digunakan.
Ekonomi perilaku (behavioral economics) adalah cabang studi ilmu ekonomi yang mempelajari
bagaimana efek faktor psikologis mempengaruhi dan menjelaskan pengambilan keputusan
ekonomi.

Agar masyarakat bisa percaya dengan berlangsungnya vaksin pemerintah harus terbuka dengan
informasi/ informasi transparan, ada bukti bukti sosial dan pemerintah harus bisa menangka hoax
yang beredar.

Anda mungkin juga menyukai