Kenyataannya kesehatan dan gizi atau nutrisi yang baik cenderung lebih banyak dialami anak yang sehat dan cukup mendapat makanan yang bergizi dari pada yang tidak. Anak yang diimunisasi sejak tahun-tahun awal akan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan anak yang tidak diimunisasi. Laycock dan Caylor ( dalam Vasta dkk, 1992 ) menjelaskan bahwa anak berbakat mungkin berasal dari lingkungan, dimana semua anak tumbuh lebih besar karena mendapat gizi dan perawatan kesehatan yang lebih baik.
B. HUBUNGAN GIZI DENGAN KEPRIBADIAN DAN EMOSIONALITAS
Dikatakan bahwa kekurangan gizi dapat berakibat anak anak menjadi rewel atau mudah marah. Kegagalan nonorganik dan deprivasi dwarfism dapat menghasilkan masalah emosionalitas yang serius pada anak. Kelebihan makan juga dapat memberikan efek psikologis yang negatif pada anak. Jika hal ini tidak di tangani akan mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. Penelitian Cravioto, dkk. (dalam Ichsan, 1986) menyimpulkan bahwa kekurangan gizi pada usia kurang dari 2 tahun selain berhubungan dengan tingkat inteligensia, juga berhubungan dengan perilaku penyesuaian diri anak.
C. HUBUNGAN GIZI DAN KECERDASAN
Malnutrisi dapat mempengaruhi perkembangan otak dan juga dapat berakibat mengalami kelambanan dalam pertumbuhan dan berpengaruh pada masa remajanya. Kekurangan gizi dapat merusak organ-organ pencernaan dan fungsi-fungsi pertama kehidupan karena pertumbuhan otak yang sesungguhnya justru terjadi pada masa ini ( Vasta dkk,1992 ).