Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SEPTIN

NIM : 17042037
MATKUL : POLITIK KEBIJAKAN PUBLIK

TUGAS PERTEMUAN 10
1. Contoh kasus faktor penentu suatu kebijakan publik?
Jawab :
Menurut Edward III dalam Winarno (2002:109-124), mengajukan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap keberhasilan atau kegagalan impelementasi kebijakan salah satunya yaitu
komunikasi. Dalam permasalahan yang dialami oleh Pemerintah DKI Jakarta yang dimana
dalam menyediakan fasilitas Terminal Terpadu Pulo Gebang yang merupakan terminal terbesar
se-Indonesia dan disebut-sebut sebagai terminal terbesar se-Asia Tenggara dianggap gagal dalam
memenuhi tujuan yang telah ditetapkan pada awalnya. Hal ini dikarenakan masih ada sebagian
dari masyarakat tidak memilih untuk berangkat dari terminal yang baru melainkan masih
berangkat dari terminal bayangan yang dimana seringkali kita menemukan tempat di mana
terdapat agen PO yang menjual tiket di luar wilayah terminal resmi. Jika kita perhatikan, kondisi
dari terminal bayangan yang ada jauh dari kata layak sebagai tempat untuk keberangkatan
penumpang. Tetapi yang menarik adalah walaupun dengan kondisi yang kurang layak dan
terdapat larangan dari pemerintah setempat, penumpang tidak kehilangan niat untuk tetap
membeli tiket bus disana. Padahal di Terminal Terpadu Pulo Gebang sudah tersedia berbagai
fasilitas seperti tempat makan, tokotoko, gedung parkir yang luas, halte, kursi roda, ruang
menyusui, dan lain-lain.

Tentunya ada hal yang menjadi faktor dari terjadinya masalah tersebut. Beberapa alasan
yang menjadi penyebab masalah tersebut adalah karena akses transportasi umum untuk mencapai
lokasi masih tergolong belum memadai dan banyak yang menganggap bahwa tempat tersebut
kurang strategis. Sehingga tidak heran jika sebagian masyarakat masih memilih untuk
menggunakan terminal bayangan ataupun pool-pool bus. Padahal setelah dilakukan soft
launching Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menggelar rapat dengan asosiasi
Perusahaan Otobus (PO) Dia menegaskan agar asosiasi PO mengikuti pemerintah terkait
pelaksanaan pengoperasian Terminal Terpadu Pulo Gebang. Berdasarkan pernyataan tersebut,
terdapat indikasi bahwa adanya ketidakharmonisan lantaran kurangnya komunikasi antara
pemerintah dengan para stakeholder yang menyebabkan penyelenggaraan Terminal Terpadu
Pulo Gebang kurang optimal. Stakeholder yang dimaksud di sini adalah Perusahaan Otobus,
Organisasi Angkutan Daerah, dan Pengusaha Kios.

Anda mungkin juga menyukai