Anda di halaman 1dari 2

1. Bagaimana proses membuka hubungan Diplomatik ?

2. Kapan berakhirnya hubungan resmi antar negara ?

Jawab :

1.Perwakilan diplomatik (Diplomat) adalah perwakilan yang kegiatannya mewakili negaranya


atau organisasi internasional guna melaksanakan kepentingan negara / organisasinya di luar
negeri. 

            Ada beberapa tahapan/prosedur dalam proses pengangkatan seorang diplomat,


diantaranya :

1.    Kepala negara maupun departemen luar negeri mengadakan kegiatan pendahuluan guna
bertukar informasi akan kemungkinan dibukanya perwakilan diplomatik.

2.    Setelah saling mendapatkan informasi yang dibutuhkan, masing-masing pihak kemudian


mengajukan permohonan perse tujuan (agreement) untuk menempatkan diplomat (duta besar/
duta) yang diajukan oleh masing-masing pihak.

3.    Apabila tahap kedua mendapat persetujuan antara kedua pihak, maka diplomat akan
memperoleh surat kepercayaan (letter of credence).

4.    Diplomat yang memperoleh surat kepercayaan (letter of credence) wajib menemui direktur
protokol departemen luar negeri untuk memperoleh keterangan mengenai ketentuan yang
harus mereka laksanakan saat bertugas.

5.    Diplomat kemudian menyerahkan surat kepercayaan kepada pihak yang akan menerima.
Surat kepercayaan wajib diserahkan secara langsung kepada kepala negara maupun menteri
luar negeri negara penerima. Setelah diplomat menyerahkan surat kepercayaan, kemudian ia
harus menyampaikan pidato di hadapan kepala negara atau menteri luar negeri penerima.

2. Mochtar Kusumaatmadja mengemukakan dalam salah satu bukunya yang berjudul


“Pengantar Hubungan Kerja Sama Internasional” bahwa suatu perjanjian berakhir karena hal-
hal  sebagai berikut :

a. Telah tercapai tujuan perjanjian internasional.

b. Masa berlaku perjanjian internasional sudah habis.

c. Salah satu pihak peserta perjanjian menghilang atau punahnya objek perjanjian.

d. Adanya persetujuan dari peserta untuk mengakhiri perjanjian.


e. Adanya perjanjian baru di antara para peserta yang kemudian meniadakan perjanjian yang
terdahulu.

f. Syarat-syarat tentang pengakhiran perjanjian yang sesuai dengan ketentuan perjanjian sudah
dipenuhi.

 g. Perjanjian secara sepihak diakhiri oleh salah satu peserta dan pengakhiran itu diterima oleh
pihak lain.

Konvensi wina

Konvensi Wina pada tahun 1969, suatu perjanjian internasional dapat dinyatakan batal karena
hal-hal sebagai berikut :

a. Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan hukum nasional oleh salah satu negara
peserta.

b. Adanya unsur kesalahan pada saat perjanjian itu dibuat.

c. Adanya unsur penipuan dari negara peserta tertentu terhadap negara peserta yang lain pada
waktu pembentukan perjanjian.

d. Terdapat penyalahgunaan atau kecurangan (corruption), baik melalui kelicikan atau


penyuapan.

Nama: benaya lay bustika

Anda mungkin juga menyukai