id/JKDH/index
ABSTRACT
Hypertension in pregnancy is one of the main causes of increased morbidity and
Keywords: mortality rates for mothers, fetuses, and neonates. Besides pharmacological
warm water therapy, deep management, it can also be done a safer non-pharmacological management with foot
breathing relaxation, bath using warm water and deep breathing relaxation in pregnant women with
hypertensi, pregnant women
hypertension. The objective of this study was to determine the effect of giving warm
water therapy and deep breathing relaxation on reducing blood pressure in pregnant
women with hypertension.
The design used was quasi experimental on 21 pregnant women with
hypertension in Puskesmas Kertosono, Nganjuk. The instrument used to measure blood
pressure is a digital tensimeter, and the results are recorded in an observation sheet.
Data were analyzed using Paired Sample T- Test.
The results of study showed p-value = 0,000 with α (0.05). Thus it can be
concluded that warm water therapy and deep breathing relaxation affect the decrease
blood pressure in pregnant women with hypertension with after 2 weeks of therapy.
dan kematian ibu hamil, janin dan bayi baru dengan air hangat terdapat penurunan tekanan
lahir. darah paling banyak mencapai 9 mmHg.
Menurut data WHO (Worl (World Health Rendam
endam kaki dengan air hangat merupakan
Organization) pada tahun 2012 jumlah kasus salah satu terapi alamiah yang bertujuan untuk
hipertensi ada 839 juta kasus dan diperkirakan meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi
akan semakin tinggi pada tahun 2025 sekitar edema, meningkatkan relaksasi otot,
29% dari total penduduk dunia. Secara global, menyehatkan jantung, mengendorkan otot- otot
80% kematian ibu hamil yang tergolong dalam otot, menghilangkan stres, meningkatkan
penyebab kematian ibu secaraecara langsung, yaitu permeabilitas kapiler, sehingga bermanfaat
disebabkan karena terjadi perdarahan (25%), untuk terapi penurunan tekanan darah pada
hipertensi pada ibu hamil (12%), partus macet ibu hamil preeklamsi.
(8%), aborsi (13%) dan karena sebab lain (7%). Teknik
nik relaksasi nafas dalam merupakan
Data dari Perkumpulan Obstetri dan cara lain dalam pengobatan hipertensi pada ibu
Ginekologi Indonesia (POGI) tahun 2016 di hamil secara non-farmakologis
farmakologis. Latihan olah
Indonesia, Angka Kematian ematian Ibu (AKI) napas dan bermeditasi, seperti yoga atau taichi
tergolong cukup tinggi di negara Asia efektif untuk menurunkan hormon stress.
Tenggara yaitu 228 per 100.000 KH. Ada tiga Terapi relaksasi nafas dalam dapat
penyebab kematian ibu di Indonesia yaitu meningkatkan saturasi oksigen,
oks memperbaiki
perdarahan (30%), eklampsia (25%), dan infeksi keadaan oksigenasi dalam darah, dan membuat
(12%). suatu keadaan rileks dalam tubuh (Muttaqin,
Jawa Timur menduduki urutan kelima dari A. 2009).
seluruh provinsi di Indonesia
ndonesia yang memiliki Relaksasi nafas dalam mengajarkan kepada
jumlah kematian ibu terbanyak (Krisnamurti, klien bagaimana cara melakukan nafas dalam,
2012). Kabupaten Nganjuk termasuk 7 nafas lambat dan menghembuskan nafas secara
kabupaten dengan AKI tinggi di Jawa Timur perlahan, selain
elain itu dapat menurunkan
dan diberlakukan program Gerakan Bersama intensitas nyeri, dapat meningkatkan ventilasi
Amankan Kehamilan (Gebrak) oleh Dinas paru dan meningkatkan oksigenasi darah
Kesehatan Provinsi Jawa Timur da dalam upaya (Smeltzer
Smeltzer dan Bare 2001 dalam Niken 2010).
2010)
penurunan AKI (Asrofin, 2017). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Pengontrolan tekanan darah ibu dengan mengetahui adanya penurunan tekanan darah
antihipertensi penting untuk menurunkan pada ibu hamil penderita
nderita hipertensi setelah
insidensi perdarahan serebral dan mencegah diberikan terapi air hangat dan relaksasi nafas
terjadinya stroke maupun komplikasi dalam.
serebrovaskular (Sidani, 2011). Tetapi terapi
obat memilikii resiko masuk ke sirkulasi darah
janin yang mungkin bersifat teratogenik, METODE PENELITIAN
sehingga pemilihan obat selama kehamilan Model yang digunakan pada penelitian ini
perlu mempertimbangkan manfaat dan resiko adalah kuasi eksperimen. Pada penelitian kuasi
untuk menghasilkan terapi yang aman dan eksperimen dilakukankan dua kali pengukuran,
rasional (Schellack G, Schellack N. 2011). yaitu mengukur tekanan darah sebelum dan
Pengobatan hipertensi
rtensi non
non-farmakologis setelah diberikan terapi air hangat dan
adalah pengobatan alamiah diantaranya adalah relaksasi nafas dalam. Dari dua buah
dengan terapi herbal, terapi nutrisi, pengukuran tersebut akan didapat dua buah
aromaterapi, pijat refleksiologi dan terapi nilai, yaitu nilai awal (O1) tekanan darah
rendam kaki dengan air (Damayanti, 2014). dimana belum diberikan terapi
terap dan nilai akhir
Penelitian yang dilakukan oleh Sabattani, (O2) dimana telah diberikan terapi air hangat
2014 pada ibu hamil penderitaenderita preeklamsi dan relaksasi nafas dalam.
menunjukkan dengan terapi rendam kaki
Responden penelitian adalah ibu hamil peningkatan tekanan darah 30 mmHg
dengan usia kehamilan ≥ 20 minggu dengan selama kehamilan di wilayah UPTD
tekanan darah ≥130 130 mmHg atau terjadi
DISKUSI
Dari hasil penelitian diperoleh
peroleh data sebagai berikut :
1. Distribusi tekanan darah ibu hamil hipertensi sebelum terapi dan setelah terapi
Tabel 1 Distribusi frekuensi tekanan darah ibu hamil hipertensi sebelum dan setelah terapi.
terapi
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TD Sebelum Terapi 21 134 156 146,00 6,442
TD Setelah Terapi 21 124 150 135,19 7,434
Berdasarkan tabel 5 diatas menggambarkan hangat tekanan darah paling rendah 140/97
bahwa sebelum dilakukan terapi air hangat dan mmHg dan paling tinggi sebesar 160/98
relaksasi nafas dalam seluruh responden mmHg. Setelah diberikan terapi
te rendam kaki
mempunyai tekanan darah yang tinggi (>130 dengan air hangat tekanan darah paling rendah
mmHg) yaitu sebanyak 21 orang (100,0%) 133/92 mmHg dan yang paling tinggi 156/98
dengan tekanan darah terendah 134 mmHg mmHg.
dan tekananan darah tertinggi 156 mmHg dengan Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
rata-rata
rata 146 mmHg. Setelah pemberian terapi Ayumi (2014) di Puskesmas Kendit Situbondo
air hangat dan relaksasi nafas dalam yang yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
dilakukan secara rutin selama 2 minggu, maka relaksasi nafas dalam terhadap penurunan
terdapat penurunan tekanan darah ibu hamil tekanan darah, didapatkan hasil bahwa 53,4%
hipertensi dengan rata-ratarata 135,19 mmHg responden sebelum dilakukan relaksasi nafas
dengan tekanan darah terendah 12 124 mmHg dalam mengalami hipertensi stadium 1 dan
dan tertinggi 150 mmHg. setelah dilakukan relaksasi nafas dalam
didapatkan 43,4% responden
responde mengalami
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
tekanan darah normal.
Sabbatani (2014) yang berjudul Efektivitas
Rendam Kaki dengan Air Hangat terhadap Hipertensi dalam kehamilan adalah hipertensi
Penurunan Tekanan Darah pada Ibu Hamil yang terjadi saat kehamilan berlangsung dan
Penderita Preeklamsi Di Puskesmas Ngaliyan biasanya pada bulan terakhir kehamilan atau
Semarang menyebutkan adanya penurunan lebih setelah 20 minggu usia kehamilan pada
tekanan darah paling banyak mencapai 9 wanita yang sebelumnya normotensif, tekanan
mmHg yang berarti terdapat perbedaan darah
arah mencapai nilai 140/90 mmHg, atau
tekanan darah
arah pada ibu hamil penderita kenaikan tekanan sistolik 30 mmHg dan
preeklamsi sebelum dan sesudah diberikan tekanan diastolik 15 mmHg di atas nilai normal
rendam kaki dengan air hangat. Sebelum (Junaidi, 2010).
dilakukan terapi rendam kaki dengan air
2. Pengaruh pemberian terapi air hangat dan relaksasi nafas dalam terhadap penurunan
p
tekanan darah
Tabel 2 Hasil Uji Analisis pemberian terapi air hangat dengan penurunan tekanan
darah
Nilai t dF Sig. (2-tailed) Signifikansi
(α=0,05)
Terapi 6,833 20 0,000 Signifikan
Dari tabel 2 diatas dapat diketahui nilai Sig.
Sig.(2- hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas
tailed) sebesar 0,000 < α (0,05). Maka H0 Kertosono Kabupaten Nganjuk.
Nganjuk
ditolak, artinya ada perbedaan rata rata-rata
Merendam kaki dengan air hangat
penurunan tekanan darah ibu hamil hipertensi
mempunyai efek fisik panas/hangat yang dapat
yang signifikan. Dengan demikian dapat
menyebabkan zat cair, padat, dan gas
disimpulkan bahwa pemberian terapi air mengalami
galami pemuaian ke segala arah dan dapat
hangat dan relaksasi
elaksasi nafas dalam mampu
meningkatkan reaksi kimia. Pada jaringan akan
menurunkan tekanan darah pada ibu hamil terjadi metabolisme seiring dengan