Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT PROGRAM BANK SAMPAH DI DUSUN


SURODADI, DESA SURODADI, KECAMATAN
CANDIMULYO, KABUPATEN MAGELANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan dan


Pengorganisasian Masyarakat

Oleh:

1. Indra Dwi Jayanti (6411419001)


2. Masfiyatur Rohmah (6411419005)
3. Dewi Nur Isnaini (6411419014)
4. Hanik Anur Maria (6411419018)
5. Lina Pitri Arub (6411419035)
6. Naily Tasyakurillah (6411419038)

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLHARAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan program serta
penyusunan laporan pemberdayaan masyarakat dengan topik “Bank Sampah”,
sebagai salah satu tugas mata kuliah pengembangan dan pengorganisasian
masyarakat.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dapat terlaksana dengan baik


berkat bantuan, bimbingan, dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Allah SWT. atas berkat dan Rahmat-Nya, sehingga penulis mampu


menyelesaikan laporan pemberdayaan masyarakat ini.
2. Ayahanda dan ibunda penulis yang selalu mendukung dan mendoakan
penulis.
3. Ibu Alfiana Ainun Nisa, S.K.M., M.Kes., selaku pengampu mata kuliah
Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat, yang telah memberikan
arahan, bimbingan, serta dukungan kepada penulis.
4. Bapak Yanto, selaku Kepala Dusun Surodadi beserta staffnya yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan kegiatan pemberdayaan
masyarakat di Dusun Surodadi, Desa Surodadi, Kecamatan Candimulyo,
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
5. Ibu-ibu kader Dusun Surodadi dan Dusun Giyombong yang telah
menyambut penulis dengan penuh kehangatan.
6. Ibu Sunarti beserta keluarga, yang telah memberikan tempat tinggal yang
nyaman selama penulis berada di Dusun Surodadi.
7. Semua pihak yang turut serta membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.

Peneulis menyadari bahwa tidak ada hal yang sempurna di dunia ini,
begitu pula dengan laporan pemberdayaan masyarakat ini yang terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar penulis dapat menyajikan hasil yang lebih baik di
waktu yang akan datang.
Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya, dan peneliti pada khususnya.

Magelang, 24 Juni 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu upaya untuk memberikan
daya (empowerment) atau penguatan (strengthening) kepada masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan dapat mewujudkan perbaikan dalam kehidupan
masyarakat, seperti perbaikan kelembagaan, perbaikan usaha, perbaikan
pendapatan, perbaikan lingkungan, perbaikan kehidupan, serta perbaikan
masyarakat. Suatu pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi jika
masyarakat itu sendiri ikut berpartisipasi.
Berdasarkan Analisis Urgency Seriousness Growth (USG) dari wilayah
tempat tinggal masing-masing anggota tim, kami memutuskan untuk
melakukan program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di Dusun
Surodadi, Desa Surodadi, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang,
Jawa Tengah, yang mana daerah ini merupakan tempat tinggal dari salah satu
anggota tim kami.

1.2 Kondisi Lokasi


Dusun Surodadi merupakan salah satu dari 18 dusun yang ada di Desa
Surodadi, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang. Secara
administratif, di sebelah utara, dusun ini berbatasan dengan Dusun Dondong,
di sebelah Selatan dengan Dusun Dudan, di Sebelah Barat dengan Dusun
Tidem, dan di sebelah Timur dengan Dusun Munung. Berdasarkan
informasi didapatkan dari salah satu penduduk Dusun Surodadi, Dusun
Surodadi berada di daerah yang subur, sehingga mayoritas penduduknya
bermata pencaharian sebagai petani.
(Lokasi PPM: Titik Merah)

Dilihat dari sumber daya kesehatannya, di Dusun Surodadi terdapat


Posyandu dan Posbindu yang hingga kini masih berjalan aktif. Posyandu dan
Posbindu tersebut dilaksanakan satu kali dalam satu bulan, yang dikelola oleh
kader-kader di Dusun Surodadi bersama dengan Bidan Desa. Tenaga kesehatan
yang tersedia di Dusun Surodadi yaitu satu Bidan Desa, dan satu mantri yang
bertempat tinggal tepat di Dusun Surodadi.

Masyarakat Dusun Surodadi secara keseluruhan memiliki kesadaran


akan pentingnya perilaku kesehatan. Hal ini ditunjukkan dengan kepemilikan
jamban oleh hampir seluruh masyarakat, serta akses air bersih yang memadai.
Sumber utama air bersih di Dusun Surodadi ialah dari air PAM yang dimiliki
dan dikelola oleh masyarakat Dusun Surodadi sendiri.

Desa Surodadi terbagi menjadi 2 (dua) RW dan 4 (empat) RT. Secara


keseluruhan, jumlah Kepala Keluarga (KK) di Dusun Surodadi berjumlah
sebanyak 770 jiwa, dengan rincian di RT 01 sebanyak 163 jiwa, RT 02
sebanyak 174 jiwa, RT 03 sebanyak 134 jiwa dan RT 04 sebanyak 203 jiwa.
Dengan banyaknya jumlah penduduk, dan tidak adanya tempat pembuangan
akhir, menyebabkan sampah domestik yang dihasilkan penduduk menjadi
masalah yang cukup serius. Sejauh ini, mayoritas masyarakat Dusun Surodadi
membuang sampah rumah tangganya di tempat yang tidak semestinya, yaitu di
parit, sekitar perkebunan, serta beberapa sudut selokan di Dusun Surodadi.
Selain itu, ada pula warga yang memilih untuk membakar sampah rumah
tangganya.
Tindakan-tindakan tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak
negatif, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak langsung yang
dapat terjadi yaitu menurunnya kualitas lingkungan. Sampah yang tidak
dikelola dengan baik tentu akan menimbulkan bau tidak sedap dan
mengganggu estetika. Hal ini serupa dengan kondisi beberapa sudut Dusun
Surodadi yang dipenuhi oleh sampah warga. Selain itu, secara tidak langsung,
sampah yang dibiarkan begitu saja dapat menurunkan kualitas lingkungan, baik
udara, air, maupun tanah, dan dikhawatirkan dapat menjadi media
perkembangbiakan vektor penyakit, seperti gangguan pernafasan, pencernaan,
atau pun penyakit kulit.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan inovasi terkait


pengelolaan sampah di Dusun Surodadi dengan cara yang tepat, sehingga dapat
meminimalisir dampak negatif dari sampah yang ada. Oleh karena itu, kami
berinisiatif untuk memberikan pelatihan terkait pemilihan dan pengolahan
sampah organik dan anorganik di Dusun Surodadi, yaitu dengan memberikan
pendidikan dan pemahaman terhadap masyarakat terkait penyediaan bank
sampah, sebagai wadah untuk pendidikan pentingnya memilah dan memilih
sampah, serta membudayakan menabung sejak dini.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka, dapat dirumuskan masalah,
yaitu sebagai berikut,

1.3.1 Bagaimana cara untuk mengubah kebiasaan mayoritas masyarakat


Dusun Surodadi yang sering membuang sampah di tempat yang tidak
semestinya?
1.3.2 Bagaimana cara meningkatkan partisipasi masyarakat Dusun Surodadi
dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama terkait pengelolaan
sampah agar dapat meminimalisir dampak negatif dari sampah
tersebut?
1.3.3 Bagaimana cara meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan
keterampilan masyarakat Dusun Surodadi terkait pengolahan sampah
yang baik agar dapat memberikan nilai ekonomis?
1.4 Tujuan
Kegiatan pemberdayaan ini memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1.3.1 Untuk mengubah kebiasaan mayoritas masyarakat Dusun Surodadi
yang sering membuang sampah di tempat yang tidak semestinya.
1.3.2 Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Dusun Surodadi dalam
menjaga kebersihan lingkungan, terutama terkait pengelolaan sampah
agar dapat meminimalisir dampak negatif dari sampah tersebut;
1.3.3 Untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan
masyarakat Dusun Surodadi terkait pengolahan sampah yang baik
agar dapat memberikan nilai ekonomis.
BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-


peraturan suatu metode, sedangkan metode merupakan suatu prosedur atau cara
untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Apabila
dipandang dari sudut filsafat, maka melodologi penelitian merupakan epistimologi
penelitian. yaitu menyangkut bagaimana peneliti mengadakan penelitian.
Metodologi penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini dijelaskan
sebagai berikut.

2.1 Lokasi Penelitian

Penentuan lokasi pemberdayaan dilakukan untuk mempermudah dan


memperlancar objek yang menjadi sasaran dalam penelitian, sehingga
permasalahan yang diselesaikan tidak terlalu luas dan umum. Adapun lokasi
dari pemberdayaan ini yaitu di Dusun Surodadi, Desa Surodadi, Kecamatan
Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

2.2 Waktu Penelitian

Kegiatan pemberdayaan dilakukan dalam beberapa tahap berikut.

1) Hari pertama, yaitu pada hari Senin tanggal 24 Mei 2021. Kegiatan yang
dilaksanakan berupa pengajuan perizinan kepada Kadus Dusun Surodadi.
2) Hari kedua, pada hari selasa tanggal 25 Mei 2021. Kegiatan yang
dilakukan yaitu pertemuan perdana dengan kader dusun, yang
dilaksanakan secara daring dengan menggunkan media google meet. Di
sini kami mengambil dua orang perwakilan kader dusun, yaitu ibu Sunarti
dan ibu Muslikhah.
3) Hari ketiga, pada tanggal 12 Juni 2021 yang merupakan hari pelaksanaan
dari proses pengorganisasian dan pemberdayaan masyarakat di Dusun
Surodadi itu sendiri. Kegiatan dimulai dari pukul 09.00-14.00 WIB.
Dalam proses tersebut, kami melakukan observasi ke Dusun sebelah, yaitu
Dusun Giyombong untuk melakukan perbandingan pengelolaan sampah
yang sudah ada di dusun tersebut dengan, dusun Surodadi yang menjadi
tempat sasaran pemberdayaan. Kegiatan dilanjutkan dengan wawancara
bersama kader dusun Giyombang, kemudian diakhiri dengan mengadakan
pertemuan bersama seluruh kader Dusun Surodadi yang meliputi kader
dari RT 1, RT 2, RT 3, dan RT 4.
2.3 Teknik Pengumpulan Data

Kegiatan pemberdayaan ini menggunakan beberapa metode


pengumpulan data, yaitu sebagai berikut.

a. Observasi
Pengumpulan data dengan observasi atau dengan pengamatan langsung
adalah cara pengambilan data dengan menggunakan alat indera yang lebih
difokuskan pada mata. Observasi menjadi lebih berguna apabila peneliti
bisa mengambil bukti-bukti seperti foto-foto pada saat penelitian. Dalam
pemberdayaan ini, teknik observasi dilakukan untuk mengetahui
bagaimana efektivitas dan keaktifan organisasi masyarakat yang ada di
Dusun Surodadi.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan
oleh dua belah pihak yaitu: pewawancara dan narasumber. Dalam
pemberdayaan ini, teknik wawancara dilakukan untuk memperoleh
informasi mengenai organisasi masyarakat di Dusun Surodadi, yaitu
dengan mewawancarai lima ibu kader di Dusun Surodadi, yaitu Ibu
Sunarti, Ibu Muslikhah, Ibu Atika Imawati, Ibu Masfiyah, dan Ibu Marsih,
serta ketua Organisasi Posyandu Dusun Surodadi, yaitu Ibu Sunarti.
c. Dokumentasi
Teknik dokumentasi dilakukan guna mendokumentasikan kegiatan yang
berlangsung selama pengamatan di Dusun Surodadi dan Dusun
Giyombong, serta dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
pemberdayaan ini. Selain itu, teknik dokumentasi kami juga dilakukan
dengan merekam audio maupun mengambil video pada saat proses
pemberdayaan masyarakat berlangsung.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Hasil Kegiatan


Berdasarkan hasil analisis situasi yang telah dilakukan pada tanggal 2
April, 2021, prioritas masalah di Dusun Surodadi, Desa Surodadi, Kecamatan
Candimulyo, Kabupaten Magelang yaitu terkait pengelolaan sampah. Sejauh
ini mayoritas masyarakat membuang sampah rumah tangganya di tempat yang
tidak semestinya, yaitu di parit, sekitar perkebunan, serta beberapa sudut
selokan di Dusun Surodadi. Selain itu, ada pula warga yang memilih untuk
membakar sampah rumah tangganya. Dari tindakan tersebut, sangat
dimungkinkan hal-hal negatif akan terjadi. Dampak langsung yang dapat
terjadi yaitu menurunnya kualitas lingkungan. Sampah yang tidak dikelola
dengan baik tentu akan menimbulkan bau tidak sedap dan mengganggu
estetika. Hal ini serupa dengan kondisi beberapa sudut Dusun Surodadi yang
dipenuhi oleh sampah warga. Tidak hanya itu, sampah yang dibiarkan begitu
saja, dapat menurunkan kualitas lingkungan, baik udara, air, maupun tanah,
dan dikhawatirkan dapat menjadi media perkembangbiakan vector penyakit,
baik berupa gangguan pernafasan, pencernaan, atau pun penyakit kulit.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan inovasi pengelolaan
sampah di Dusun Surodadi dengan cara yang tepat. Kami berinisiatif untuk
memberikan pelatiahan terkait pemilihan dan pengolahan sampah organik dan
anorganik di Dusun Surodadi, yaitu dengan memberikan pendidikan dan
pemahaman terhadap masyarakat terkait penyediaan bank sampah. Sebagai
wadah untuk pendidikan pentingnya memilah dan memilih smpah, serta
membudayakan menabung sejak dini.

a. Lokasi : Dusun Surodadi, Desa Surodadi, Kecamatan


Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
b. Sasaran
Primer : Perkumpulan ibu-ibu Yasinan RT 04
Sekunde : Ibu-ibu penggerak yang aktif
r
Tersier : Kepala Dusun Surodadi
c. Konsep : Mengatasi permasalahan sampah dengan menggerakkan
bank sampah melalui perkumpulan ibu-ibu Yasinan di
Dusun Surodadi dan memberikan pelatihan tentang
pengolahan pupuk dari sampah organik. Bank sampah
merupakan suatu sistem pengelolaan sampah kering
secara kolektif (gotong royong) yang mendorong
masyarakat untuk ikut berperan aktif di dalamnya. Bank
sampah ini akan menampung, memilah dan menyalurkan
sampah bernilai ekonomi pada pasar (pengepul/lapak)
sehingga warga mendapatkan keuntungan ekonomi dari
menabung sampah. Kemudian dari sampah organik yang
dikumpulkan dapat diolah bersama sebagai pupuk untuk
membantu perawatan tanaman hias yang sekarang sedang
tren di kalangan ibu rumah tangga.

Bank sampah merupakan suatu sistem pengelolaan sampah kering secara


kolektif (gotong royong) yang mendorong masyarakat untuk ikut berperan aktif di
dalamnya. Bank sampah ini akan menampung, memilah dan menyalurkan sampah
bernilai ekonomi pada pasar (pengepul/lapak) sehingga warga mendapatkan
keuntungan ekonomi dari menabung sampah. Kemudian dari sampah organik
yang dikumpulkan dapat diolah bersama sebagai pupuk untuk membantu
perawatan tanaman hias yang sekarang sedang tren di kalangan ibu rumah tangga.

Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari Bapak Kepala Dusun


Surodadi bahwa di Dusun Giyombong sudah melaksanakan bank sampah. Dusun
Giyombong merupakan salah satu dusun yang berada di Desa Surodadi yang telah
berhasil melaksanakan bank sampah yang sudah berjalan selama 3 tahun. Maka
dari itu, untuk menggali informasi lebih dalam mengenai pengeololaan sampah
yang baik, kami melakukan survei dan wawancara ke tempat penampungan bank
sampah yang ada di Dusun Giyombong. Kami melakukan survei tersebut pada
tanggal 12 Juni 2021 pukul 08.00 WIB dengan narasumber bersama Ibu Kepala
Dusun Giyombong dan dan pengurus bank sampah setempat. Dari hasil
wawancara yang kami peroleh, kami bisa mempelajari dan membandingkan
pengelolaan bank sampah yang ada di Dusun Giyombong karena memiliki
karakteristik masyarakat yang hampir sama.

Untuk tindak lanjutnya, kami melaksanakan kegiatan inti ke Dusun


Surodadi berupa sosialisasi kepada kader Desa Surodadi pada pukul 11.00 WIB di
rumah Bapak Kadus. Sosialisasi tersebut dihadiri oleh 6 kader desa yang terdiri
atas perwakilan setiap RT di Dusun Surodadi. Para kader antusias dengan
pengadaan bank sampah karena sebelumnya warga Dusun Surodadi sudah
berencana akan mendirikan bank sampah dalam waktu dekat. Akan tetapi,
berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan di Desa Surodadi pengadaan bank
sampah terkendala pada penyediaan tempat sebagai sarana mengumpulkan
sampah. Dari permasalahan di atas, kami memberikan solusi untuk mengadakan
bank sampah meskipun tanpa tempat pengumpulan sampah. Yaitu dengan cara
mengumpulkan sampah rumah tangga yang sudah dipilah dan memiliki nilai jual.
Kemudian dijual kepada pengepul sampah dan hasil penjualan sampah masuk ke
kas Dusun yang nantinya akan digunakan sebagai dana sosial masyarakat.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan terkait pemberdayaan masyarakat
yang telah dilakukan, yaitu mengenai Bank Sampah, dihasilkan kesimpulan
sebagai berikut:
4.1.1 Dusun Surodadi merupakan salah satu dusun dari 15 dusun yang berada
di Desa Surodadi, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang.
Dusun Surodadi memiliki jumlah penduduk yang padat, namun tidak
diiringi dengan jumlah tempat pembuangan akhir yang cukup.
4.1.2 Dari pemberdayaan masyarakat yang telah kami laksanakan, kami dapat
menyimpulkan bahwa pengadaan bank sampah di dusun tersebut sudah
direncanakan dan perlu dukungan aktif dari berbagai pihak agar dapat
berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

4.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan mengenai
pemberdayaan masyarakat di Dusun Surodadi, Desa Surodadi, Kecamatan
Candimulyo, Kabupaten Magelang, maka saran yang dapat ditawarkan adalah
sebagai berikut.

4.2.1 Bagi Kader Desa


Sebaiknya Kader bersama masyarakat dapat saling bekerja sama dalam
mewujudkan program bank sampah di Dusun Surodadi
4.2.2 Bagi Pemangku Adat
Alangkah baiknya, pemangku kebujakan memberi dukungan baik moral
maupun material kepada masyarakat.
LAMPIRAN

1. Senin, 3 Mei 2021: Rapat Persiapan secara Daring

2. Senin, 24 Mei 2021: Pengajuan perizinan kepada Kadus Dusun Surodadi


3. Selasa, 25 Mei 2021: Pertemuan perdana dengan kader dusun secara
daring

4. Rabu, 12 Juni 2021: Survei di Dusun Giyombong


5. Rabu, 12 Juni 2021: Kegiatan Pemberdayaan Bersama Ibu Kader Dusun
Surodadi
6. Senin, 14 Juni 2021: Pamit kepada Bapak Kadus Dusun Surodadi

Anda mungkin juga menyukai