(*)
Mahasiswa Pasca Sarjana Perencanaan Wilayah Dan Kota , Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan
(SAPPK), ITB.
Abstrak
Penelitian ini mengidentifikasi karakteristik kota yang dilalui sungai serta mempunyai peran sebagai
kota perdagangan dan jasa. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran dari kota sungai
serta unsur-unsur kota yang menjadikan kota tersebut mempunyai identitas dan mempunyai ruang-
ruang yang berkesan bagi penghuni kota maupun bagi pendatang yang berkunjung. Pengumpulan
data dilakukan melalui kajian literatur baik jurnal, website pemerintahan maupun website lainnya
yang mampu menunjukkan secara visual dan historis dari perkembangan-perkembangan ruang kota.
Analisis dilakukan dengan pendekatan perseptual analysis dari empat variabelnya yaitu legitibility,
attractiveness, symbology dan quality of live yang disajikan melalui gambar dan site lokasi.
Berdasarkan hasil analisis, Kota Pontianak merupakan kota yang dilalui garis khatulistiwa dan dilalui
oleh dua aliran Sungai besar yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Kota yang mulai berkembang
dengan dibangunnya kerajaan yang berada pada persimpangan sungai dan menjadikan sungai
sebagai jalur penting kegiatan trasnportasi dan perdagangan. Nuansa perkampungan pada pinggiran
sungai dengan budaya masyarakat tepian sungai menjadikan sungai sebagai ruang penting dalam
kegiatan dan interaksi bagi masyarakatnya. Berbagai objek buatan baik yang berpotensi sebagai
Cagar Budaya maupun unsur buatan lain seperti taman dan jalan mulai dirancang kembali dengan
memperhatikan sungai sebagai objek penting dalam perencanaan.
Kata-kunci : Kota Sungai, pengembangan lahan, perdagangan dan jasa, perceptual analysis
Kesimpulan
Lampiran 1. Rangkuman Analisis Persepsi Pengembangan Lahan Kota Vienna sebagai Pusat Perdagangan