Disusun oleh :
Kelas : B
2021
PENDAHULAAN
Danau Limboto merupakan muara daerah aliran Sungai Limboto di mana terdapat
sekitar 20 anak sungai yang antara lain empat buah sungai besar yaitu Sungai Bionga, Sungai
Molalahu, Sungai Pohu, dan Sungai Meluuopo yang seluruhnya bermuara ke dalam Danau
Limboto. Dalam jurnal A. Suryandari, Krismono (2011). Danau Limboto merupakan salah
satu lokasi trategis untuk sumber daya alam yang sangat potensial bagi kelangsungan hidup
di kawasan masyarakat kabupaten Gorontalo. Pemerintah daerah menargentkan danau
Limboto sebagai penopang peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Program pemerintah ini memiliki nilai-nilai lebih tinggi dan
mengharapkan sebagai salah satu bentuk upaya perubahan untuk melakukan sesuatu yang
lebih sesuai serta cocok dengan kebutuhan yang lebih bermanfaat. Sebagai upaya perubahan
menurut Pamuji (1995:7), pengelolaan yang berasal dari kata "kelola", oleh karena itu
berdasarkan hal ini membuktikan bahwa dalam arti merubah, mengurus, memperbaiki, dan
mengelolah. Sehingga hal tersebut memiliki nilai-nilai yang lebih tinggi dan membawa
dampak yang baik untuk lokasi tersebut. Dengan demikian pengelolaan maupun
pembudidayaan juga mengandung makna pembaharuan, yaitu melakukan usaha-usaha untuk
membuat hal tersebut menjadi lebih sesuai dan lebih strategis dan lebih menjadi kebutuhan
yang bermanfaat.
Brown, et.el (2012) mengemukakan bahwa “Pengelolaan Aset adalah cara dalam
mengatur, merencanakan, mendesain, dan memonitor dalam prosess mengakuisisi,
memelihara, memperbarui, dan pembuangan segala bentuk infrastruktur dan aset teknis;
untuk mendukung pengadaan servis publik. Hal tersebut bertujuan untuk mengembangkan
dan mengoptimalkan potensi pengadaan pelayanan dari aset yang awalnya kurang baik
menjadi lebih baik. Selain itu hal ini juga dapat meminimalisasi kan resiko dan biaya yang
ada, dan meningkatkan nilai positif alami dan sosial dalam siklus kehidupan suatu aspek.
Ikan Manggabai (Glossogobius Giuris) merupakan salah satu ikan primadona yang
banyak digemari masyarakat Gorontalo dan dijual dengan harga yang relatif mahal. Populasi
ikan Manggabai (G. giuris) dulunya sangat melimpah, akan tetapi akhir-akhir ini mulai sulit
dijumpai dan hasil tangkapan semakin berkurang. Hal ini memberi indikasi kuat bahwa
spesies ini telah mengalami kelebihan tangkap atau over exploitasion. Salah satu cara yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ikan yang selama ini diperoleh dari
lingkungan alam adalah melalu domestikasi. Domestikasi merupakan suatu upaya agar
hewan, termasuk ikan, yang biasa hidup liar (tidak terkontrol) menjadi dapat hidup dan
dikembangbiakkan dalam kondisi yang terkontrol. Domestikasi membutuhkan waktu dan
perencanaan yang matang, baik ditinjau dari sudut teknis maupun kajian sosial ekonomis,
agar pada satu saat sebuah paket teknologi budidaya dapat diterapkan ke masyarakat (Dahuri,
2006). Secara teknis, budidaya domestikasi satu spesies ikan ini harus mempertimbangkan
lokasi yang tepat dimana domestikasi itu direncanakan; teknologi yang dipakai untuk usaha
domestikasi, fasilitas yang diperlukan, tenaga terampil; dana yang berkesimbangan); biologis
(aspek biologis; kebiasaan makan; pertumbuhan; dan aspek lainnya).
1. Apa yang menyebabkan ikan manggabai yang berada di danau limboto hampir
punah?
2. Bagaiman cara penanggulangan pembudidayaan ikan manggabai dalam
keberlangsungan hidupnya di danau Limboto?
3. Bagaimanakah cara masyarakat yang berada disekitaran danau limboto
menanggapi masalah tersebut dalam kehidupan sehari-hari?
1.3. Tujuan
1. Membuka wawasan pada masyarakat luar ikan manggabai yang berada di danau
limboto
2. Meberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar danau Limboto akan
pentingnya kesadaran dalam hal menjaga kelestarian dan aset lokal yang ada di
provinsi Gorontalo
3. Meningkatkan kualitas ikan manggabai yang ada di danau Limboto
4. Menjadikan ikan manggabai pusat perhatian pemerintah untuk dapat
ditindaklanjuti lebih lanjut dalam keberlanjutan hidupnya agar supaya tidak punah
lagi
5. Meminalisir resiko ataupun dampak yang dihasilkan oleh kepunahan ikan
manggabai itu sendiri.
1.4. Manfaat
Ikan manggabai termasuk dalam family Gobiidae yang mempunyai bentuk tubuh
memanjang, dengan kepala datar menebal dan rahang bagian bawah menonjol. Ikan
manggabai memiliki dua sirip yaitu sirip punggung dan sirip bagian perut menyatu. Ikan jenis
ini ditemukan di perairan tawar dan estuary (Talwar & Jhingran, 1991). Ikan ini tersebar luas
di seluruh wilayah Indo-barat Pasifik dan seluruh dunia, dari laut merah sampai perairan
Samoa di pasifik selatan. Ikan ini bisa hidup di perairan laut, payau serta perairan tawar.
Habitat manggabai adalah wilayah perairan bertemunya sungai dan laut (muara). Sebagian
besar ikan manggabai hidup pada air payau atau dekat muara, tapi ada juga yang ditemukan
di laut, saluran, parit dan kolam. Ikan ini berinteraksi dengan serangga kecil, binatang
berkulit keras dan ikan kecil. Ikan ini tumbuh optimum di air payau dibandingkan dengan air
tawar (Mudge,1986). “Ikan ini menyenangi parairan yang keruh berlumpur, berbatu dengan
sedikit pasir” (Rainboth, 1996).
Ikan manggabai merupakan ikan primadona yang banyak digemari oleh masyarakat
Gorontalo yang dijual dengan harga yang relatif mahal. Oleh karena populasi ikan manggabai
akhir-akhir ini mulai berkurang karena sudah mengalami tingkat eksploitasi yang tinggi. Hal
ini mengindikasikan bahwa terjadi kelebihan tangkap atau over exploitasion pada spesies ini.
Pernyataan ini didukung oleh catatan Dinas Kelautan Perikanan Gorontalo 3 tahun
sebelumnya yaitu pada tahun pada tahun 2005 tangkapan mencapai 84,70 ton/tahun, pada
tahun 2007 mencapai 19 ton/tahun, dan pada tahun 2008 mencapai 13,6 ton/tahun.
Pendangkalan dan penyusutan danau Limboto juga menjadi salah satu factor penyebab
tergantungnya habitat sehingga populasi ikan manggabai dikhawatirkan akan mengalami
kepunahan.
Disisi lain, permintaan konsumen yang meningkat akan ikan manggabai membawa
implikasi terhadap tuntutan pengembangannya. jika pemanfaatan dan sumber daya ikan
manggabai dapat berlangsung terus kelestariannya dan dapat dipertahankan maka diperlukan
upaya pelestarian ikan tersebut dengan cara pengaturan penangkapan dan memproduksi ikan
secara massal, antara lain melalui usaha restoking (penambahan stok ikan) dan melalui upaya
domestikasi sehingga pembudidayaan ikan manggabai bisa dilakukan secara intensif.
METODELOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang akan dilakukan pada penelitian ini yaitu di provinsi Gorontalo
tepatnya di danau Limboto, danau Limboto berada di kabupaten Gorontalo provinsi
Gorontalo. Danau limboto merupakan salah satu danau yang berada di provinsi Gorontalo
dan danau Limboto juga sudah menjadi aspek penting dalam pariwisata maupun melakukan
kegiatan budidaya khususnya pembudidayaan ikan manggabai.
Jenis Penelitian
Konio Yuniarti, dan Juliana. 2018. Aspek Biologis dan Ekologis Ikan Manggabai. Gorontalo.
IP.044.07.
Lamangida Trisusanti. 2018. Manajemen Aset Publik Studi Pengelolaan Danau Limboto di
Kabupaten Gorontalo. Universitas Negeri Makassar. Menajemen Publik Studi
Pengelolaan Danau Limboto di Kabupaten Gorontalo.