Anda di halaman 1dari 25

ABSTRAK

PENGGUNAAN METODE KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
KELAS III DI SD NEGERI 19 LEBONG

Disusun oleh :
Anggi Saputra
835985551

Email : anggisaputratukin@gmail.com
ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan prestasi


pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar tematik siswa kelas III SDN 19 Lebong,
tema 8 Bumi dan Alam Semesta, Subtema 1 Bumi Bagian Dari Alam Semesta
Pembelajaran 1 dengan menggunakan metode Kontekstual, diharapkan dapat
menumbuhkan sikap sopan santun, percaya diri, dan aktif. Penelitian ini menggunakan
metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari Siklus 1 dan Siklus 2 di Kelas III SDN
19 Lebong Pada Pembelajaran Tematik. Subjek penelitian yaitu siswa kelas III SD Negeri
19 Lebong yang berjumlah 20 orang siswa yang terdiri dari 7 orang siswa laki-laki dan 13
orang siswa perempuan. Desain Penelitian yang digunakan terdiri dari 2 siklus, masing–
masing siklus terdiri dari empat kegiatan utama yaitu : (1)perencanaan (2)pelaksanaan
(3)observasi (4)refleksi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Penggunaan Metode
Kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar di Kelas III SD Negeri 19 Lebong.
Peningkatan ini ditunjukkan pada siklus 1 dengan nilai rata-rata 73 dengan persentase
55% meningkat pada siklus 2 sebesar 77 dengan persentase 75%.

Kata Kunci : Metode Kontekstual, Bumi dan Alam Semesta, hasil belajar.
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peningkatan kualitas sumber daya manusia akan menjadi pusat perhatian
bangsa Indonesia. Untuk itu pemerintah, khususnya Departemen Pendidikan
Nasional berupaya keras untuk meningkatkan mutu pendidikan. Sebab
peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dimulai dari peningkatan
mutu pendidikan. Sejarah telah mencatat dan telah membuktikan bahwa
manusia yang berkualitas hanya dimiliki oleh manusia yang berpendidikan
(Depdikbud, 1994: i). Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh
faktor pendidikan, Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan
kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu,
pembaruan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan nasional (Nurhadi, 2003: 1).
Pendidikan dasar merupakan dasar/fundamen dari jenjang pendidikan
menengah dan perguruan tinggi. Oleh karena itu, maka semua mata pelajaran
yang diajarkan harus ditingkatkan kualitasnya. Untuk meningkatkan kualitas
dalam proses pembelajaran tidaklah cukup hanya menggunakan salah satu
pendekatan saja, melainkan harus menggunakan beberapa pendekatan. Hal ini
dimaksudkan agar materi pelajaran dapat dikuasai dengan baik, sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.
Tujuan pendidikan menurut (Undang-Undang No. 2 Tahun 1985) adalah
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang
seutuhnya, yaitu bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa memiliki
pengetahuan, sehat jasmani dan rohani dan bertanggung jawab terhadap
bangsa dan negara khususnya di masyarakat.
Pada Kurikulum 2013 (K13) menjanjikan lahirnya generasi penerus
bangsa yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter. Dalam dunia
pendidikan, Kurikulum memiliki pengertian sebagai suatu rencana
pendidikan yang memberikan pedoman dan pegangan tentang ruang lingkup
pendidikan dan proses pendidikan.
SD Negeri 19 lebong telah melaksanakan pembelajaran terpadu (Tematik)
kurikulum 2013. Dalam pembelajaran di SD Negeri 19 Lebong terdapat
sedikit kekurangan, itu terbukti dari nilai yang didapat atau diperoleh siswa
sangat rendah, dalam hal ini guru hanya terlalu fokus pada materi ajar dan
kurang mengembangkan keaktifan dan keterlibatan siswa secara langsung
dalam belajar. Maka dari itu penulis melakukan perbaikan melalui Penelitian
tindakan kelas (PTK).
Tujuan untuk dibuat perbaikan pembelajaran adalah agar siswa berhasil
dan menguasai pelajaran tersebut. Melalui metode Kontekstual ini siswa
diharapkan mampu meningkatkan hasil belajarnya,yang selama ini mendapat
nilai yang rendah mampu meningkat hasil belajarnya menjadi nilai yang
tinggi. Metode kontekstual adalah metode yang mengaitkan pembelajaran
dengan dunia nyata yang ada dekat dengan lingkungan.
Menurut Blanchard (2001) Metode pembelajaran kontekstual adalah suatu
kinsepsi yang membantu guru menghubungkan konten materi ajar dengan
situasi dunia nyata dan memotivasi siswa untuk membuat hubungan antara
pengetahuan dan penerapannya ke dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan warga negara.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan
tersebut dalam penelitian dengan judul “Penggunaan Metode Kontekstual
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswpadapembelajaran Tematik Kelas
III Di Sd Negeri 19 Lebong.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar belakang Diatas, Maka dapat diidentifikasikan
beberapa masalah sebagai berikut
a. Hasil belajar siswa yang rendah
b. Beberapa Guru tidak Menggunakan Media dalam menyampaikan
materi
c. Siswa kurang aktif dan kurang menguasai materi
d. Beberapa Guru hanya menggunakan metode ceramah
2. Analisis Masalah
Setelah melaksanakan identifikasi masalah, maka peneliti mengambil
analisis masalah yaitu :
a. Guru Terlalu sering menggunakan metode ceramah saat mengajar
b. Guru Tidak melibatkan siswa saat pembelajaran
c. Guru kurang menggunakan media saat mengajar
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan analisis masalah diatas, peneliti dapat memberikan
alternatif pemecahan masalah yaitu :
a. Guru harus mampu meningkatkan hasil belajar siswa
b. Guru harus mampu memberi motivasi kepada siswa untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Tema
8 Bumi dan Alam Semesta.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah
Penggunakan metode kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada pembelajaran tematikdi kelas III SD Negeri 19 Lebong kelas III SD
Negeri 19 Lebong
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan
Adapun tujuan dalan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil
belajar siswa melalui penggunaan metode Konstektual pada pembelajaran
tematik di kelas III SD Negeri 19 Lebong
2. Manfaat Perbaikan
Adapun manfaat perbaikan yang ditemukan dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah :
a. Manfaat bagi siswa
a) Meningkatnya hasil belajar siswa sehingga dapat mengembangkan
potensi diri secara optimal.
b) Siswa akan memperoleh pembelajaran yang lebih bermakna,
sehingga materi yang disampaikan Guru mudah dipahami.
b. Manfaat bagi guru
a) Meningkatkan keterampilan guru dalam melaksanakan pendekatan
konstektual dan dapat menjadi inspirasi bagi guru yang lain.
b) Guru dapat merefleksi tentang apa yang telah dilakukan selama ini
sehingga mendapat masukan untuk melakukan perbaikan-perbaikan
dalam pembelajaran.
c. Manfaat bagi sekolah
a) Memberi masukan kepada sekolah dalam dalam usahan
perbaikan proses pembelajaran, sehingga berdampak pada
peningkatan mutu sekolah.
b) Meningkatkan kualitas belajar siswa
c) Mengatasi kekurangan berbagai sumber belajar yang tersedia
di sekolah.
d. Manfaat bagi Lembaga Sekolah Dasar.
Dapat meningkatkan hasil mutu pendidikan di Sekolah demi untuk
kemajuan anak bangsa.
e. Manfaat bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah wawasan Ilmu Pengetahuan dan
dapat mendorong peneliti lain untuk meneliti dengan kajian,metode,
dan pembelajaran lebih luas lagi.
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Pembelajaran.
Pembelajaran adalah suatu usaha yang membuat peserta didik belajar atau
suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Warsita (2008:85).
Pembelajaran merupakan jalan yang harus ditempuh oleh seorang pelajar
untuk mengerti suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui. Keberhasilan
seorang belajar akan terjamin apabila ia dapat mengajak para siswanya
mengerti suatu masalah melalui tahap proses belajar, karena dengan itu siswa
akan memahami hal yang diajarkan.
B. Pembelajaran Tematik
1. Pengertian
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu
tema tertentu yang mengaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu
dikaitkan dengan konsep lain yang dilakukan secara spontan atau
direncanakan baik dalam satu bidang studi atau lebih dan dengan beragam
pengalaman (Hadi Subroto, 2000:9),
2. Tujuan
Menurut Permendikbud No.57 tahun 2014 tentang kurikulum SD,
disebutkan bahwa Tujuan dari pembelajaran tematik adalah
menghilangkan atau mengurangi terjadinya tumpah tindih materi,
Memudahkan peserta didik untuk melihat hubungan-hubungan yang
bermakna, Memudahkan untuk memahami materi atau konsep secara utuh
sehingga penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat,
sedangkan ruang lingkup pembelajaran tematik meliputi semua KD dari
semua mata pelajaran kecuali Agama.
C. Metode Kontekstual
Menurut Agus Suprijono (2009: 78) merumuskan pengertian
pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkanya dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapanya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat.
CTL merupakan suatu proses pengajaran yang bertujuan untuk
membantu siswa memahami materi pelajaran yang sedang mereka pelajari
dengan menghubungkan pokok materi pelajaran dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Johnson dalam Depdiknas (2008: 9)
1. Karakteristik Pembelajaran kontekstual adalah :
a. Melakukan hubungan yang bermakna
b. Melakukan kegiatan yang signifikasi
c. Bekerja sama
d. Berfikir kritis
2. Keunggulan metode kontekstual
a. Proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan nyata. Siswa
dituntut untuk menangkap hubungan antara pengalaman dalam
belajar disekolah dengan kehidupan nyata.
b. siswa dituntut untuk menemukan pengetahuan sendiri dan
diharapakan belajar dengan mengalami bukan menghafal.
c. Kontekstual merupakan pembelajaran yang membuat siswa
beraktivitas secara fisik maupun mental.
3. Kelemahan metode kontekstual
a. Waktu yang dipelukan cukup lama.
b. Peran guru sangat diperlukan dalam mengendalikan kelas agar
suasana kelas menjadi kondusif.
c. Guru mempunyai tugas dalam mengelola kelas agar dapat belajar
secara seksama demi pengetahuan dan keterampilan yang baru bagi
siswa.
D. Strategi Pembelajaran Kontekstual
Menurut Nurhadi,2003 ada Beberapa strategi pembelajaran kontekstual
yaitu sebagai berikut:
a. Pemecahan masalah, penyajian masalah yang nyata kepada siswa
bertujuan untuk agar siswa berpikir kritis dalam rangka menemukan
pemecahannya melalui berbagi sumber belajar
b. Kebutuhan pembelajaran terjadi diberbagai konteks, misalnya rumah dan
masyarakat. Bagaimana dan dimana siswa memperoleh dan memunculkan
pengetahuan menjadi sangat berarti dan pengalaman belajarnya ini akan
diperkaya jika mereka mempelajari berbagai macam keterampilan didalam
kontek lain.
c. Kondisi siswa sangat heterogen dalam hal nilai,adat istiadat,sosial, dan
perspektif. Perbedaan tersebut dimanfaatkan sebagai pendorong dalam
belajar sekaligus akan menambahkan dalam kompleksitas pembelajaran
kontekstual.
d. Mendorong siswa untuk belajar dari sesamanya dan bersama-sama dengan
saling ketergantungan. Kenyataannya setiap orang selalu hidup dalam
kebersamaan yang saling mempengaruhi dan berkontribusi terhadap
pengetahuan dan kepercayaan orang lain.
e. Melakukan penilaian pembelajaran bahwa pembelajaran telah terjadi
secara menyatu dan memberikan kesempatan dan arahan kepada siswa
untuk maju dan sebagai alat kontrol untuk melihat kemajuan siswa.
III. PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. SUBJEK PENELITIAN
1. Subjek
Yang menjadi subjek peneliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas III
SD Negeri 19 Lebong Desa Sukau kayo Kecamatan Lebong Atas
Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu dengan tema 8 Bumi dan Alam
Semesta Subtema 1 Bumi Bagian Dari Alam Semesta dengan jumlah 20
siswa yang terdiri 7 siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.
2. Lokasi
Lokasi dilakukan penelitian yaitu di SD Negeri 19 Lebong di Desa
Sukau Kayo, Kecamatan Lebong Atas Kabupaten Lebong dikelas III SD
Negeri 19 Lebong.
3. Waktu
Jadwal pelaksanaan penelitian pembelajaran Tematik yaitu :
Tabel : Jadwal Pelaksanaan

Siklus
No Waktu pelaksanaan Mapel Kelas
pembelajaran
Rabu , 21 April Tematik III Siklus I
1
2021
2 Senin , 03 Mei 2021 Tematik III Siklus II

B. Deskrpsi per siklus ( rencana,pelaksanaan,pengamatan/pengumpulan


Data/instrumen, refleksi)
1. Siklus I
Pada siklus I penulis atau peneliti menyusun dan menyiapkan sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi perencanaan pembelajaran yang
dilakukan pada siklus I adalah:
1. Pada siklus I peneliti mempersiapkan materi pembelajaran yang
berupa rencana perbaikan pembelajaran (RPP)
2. Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dikembangkan dengan
meneliti masalah yang terjadi dan sesuai dengan hasil penelitian
sebelum mengadakan perbaikaan pembelajaran bahwa pada
pembelajaran Bumi dan Alam Semesta prestasi siswa kelas III masih
rendah. Penyebabnya adalah karena siswa tidak termotivasi untuk
belajar dan pemahamannya tentang pelajaran masih tergolong
rendah. Menanggapi masalah yang dialami siswa maka dilakukan
perbaikan dengan menggunakan metode kontekstual pada
pembelajaran perkembangan teknologi sehingga pembelajaran
menjadi lebih semangat dan termotivasi dan membuat tes awal.
3. Membuat alat evaluasi
Evaluasi tentang perbaikan pembelajaran ini adalah memberi soal-
soal untuk mengukur sejauh mana pemahaman tujuan
pembelajaran, apakah perbaikan pembelajaran cukup memahami apa
tidak.
b. Pelaksanaan
Rencana pembelajaran yang sudah peneliti buat dilaksanakan pada
tanggal 21 April 2021. Adapun pelaksanaan siklus I ada langkah-
langkah pelaksanaan perbaikan yang dilakukan yaitu:
Pendahuluan
 Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa.
 Melakukan Kegiatan berdo’a sebelum memulai pembelajaran.
 Mengecek Daftar Kehadiran siswa.
 Guru menyampaikan tema yang akan dibahas, yaitu Bumi dan
Alam semesta, dan subtemanya, yaitu Bumi bagian dari Alam
Semesta.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Bila memungkinkan, guru menceritakan sepenggal cerita yang
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari siswa. Bahan cerita
dapat diambil dari berbagai sumber, baik pengalaman pribadi
maupun dari buku, dan berita di berbagai media.
Inti
 Guru membuka pelajaran dengan mengenalkan tema Bumi dan
Alam Semesta, dan subtema yang akan dibahas adalah Bumi
bagian dari Alam Semesta. (Mengkomunikasikan)
 Siswa menyebutkan benda langit yang dapat dilihat pada siang dan
malam hari. (Menanya)
 Siswa membaca teks tentang Berkunjung ke Planetarium.
(Mengamati)
 Planetarium adalah tempat simulasi posisi dan pergerakan benda-
benda langit. Planetarium dilengkapi dengan teropong, yaitu yang
alat yang digunakan untuk melihat benda langit.
 Siswa berdiskusi tentang isi teks terutama nama-nama benda langit.
(Mengasosiasi)
 Siswa menjawab pertanyaan yang ada di buku sesuai isi teks.
(Menanya)
 Siswa berlatih menulis laporan berdasarkan teks. (Mengekplorasi)
 Siswa seakan-akan melakukan perjalanan ke planetarium. Isi
laporan harus berisi informasi mulai dari waktu keberangkatan dan
hal yang diamati di sana.
 Untuk menambah wawasan, siswa diminta untuk mencari informasi
dari perpustakaan, orang tua, atau guru tentang status matahari.
Matahari bukan planet tapi bintang.
 Siswa menuliskan informasi tentang matahari pada tempat yang
tersedia.
 Siswa mengamati bentuk planet dan matahari yang berbentuk
lingkaran. (Mengamati)
 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai teknik membuat
lingakaran dengan menjiplak, menggunakan jangka, juga melalui
kegiatan melipat dan menggunting kertas.
 Tahapannya adalah seperti gambar berikut:

 Siswa berlatih membuat lingkaran sebanyak 9 buah, dengan


berbagai ukuran untuk mewakili planet-planet dan matahari.
(Mengekplorasi)
 Lingkaran yang dibuat akan diberi gambar dan diwarnai seperti
planet dan matahari. Lalu, gambar tersebut ditempelkan pada
gambar lintasan/orbit pada tata surya yang ada di buku.
 Siswa saling mengamati kebenaran susunan sistem tata surya yang
sudah dibuat oleh siswa. (Mengamati)
 Siswa mencari informasi tentang matahari.
 Siswa menjawab pertanyaan sesuai dengan informasi yang
diperoleh dari guru, orangtua, atau buku yang dibaca. (Menanya)
 Siswa menuliskan informasi yang diperoleh pada buku.
 Siswa mengamati bentuk-bentuk bangun datar selain lingkaran.
(Mengamati)
 Siswa mengidentifikasi benda-benda yang memiliki kemiripan
bentuk dengan bangun datar yang disebutkan. (Mengekplorasi)
 Siswa mengidentifikasi hubungan antarbangun datar. Misalnya,
bangun segitiga dapat dibuat dari bangun persegi dan persegi
panjang.
 Siswa berlatih membuat berbagai bangun datar dengan cara melipat
dan menggunting kertas, lalu di tempel pada tempat yang tersedia.
Penutup
 Kegiatan diakhiri dengan mengulas kembali apa yang sudah
mereka lakukan sejak pagi.
 Siswa saling memeriksa hasil pekerjaan dan bersama-sama
menyimpulkan materi pelajaran hari ini tentang
 nama-nama benda langit.
 Kemudian, siswa menutup kegiatan pada hari ini dengan rasa
syukur kepada Tuhan atas segala yang sudah Tuhan berikan.
Berdoa dipimpin oleh siswa.
c. Pengamatan
Pada siklus 1 ini masih ada siswa yang sulit memahami materi yang
disampaikan namun ada peningkatan tapi belum memenuhi standar
ketuntasan yang diharapkan.
d. Refleksi
Dari hasil pengamatan maka ditemukan hasil yang kurang memuaskan/
belum mencapai ketuntasan tetapi siswa mulai aktif, intensitas siswa dalam
bertanya dan mengemukan pendapat sudah cukup tinggi, siswa mulai
pecaya diri, dan guru juga harus lebih bisa menguasai situasi kelas dan
lebih banyak bertanya kepada siswa untuk memastikan pemahaman siswa.
2. Siklus II
a. Perencanaan
1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Mempersiapkan bahan pembelajaran.
3. Mempersiapkan media atau alat peraga yang sesuai dengan materi
4. Melaksanakan tes akhir.
b. Pelaksanaan
Rencana pembelajaran yang sudah peneliti buat dilaksanakan pada
tanggal 03 Mei 2021. Adapun pelaksanaan siklus I ada langkah-langkah
pelaksanaan perbaikan yang dilakukan yaitu:
Pendahuluan
 Guru mengucapkan salam, menyapa siswa dan menanyakan kabar
 Berdo’a yang dipimpin ketua kelas dilanjutkan dengan mendata
kehadiran siswa dan
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Bila memungkinkan, guru menceritakan kejadian nyata yang berkaitan
dengan materi yang akan dipelajari siswa
Inti
 Guru membuka pelajaran dengan mengingatkan kembali nama planet
dan benda langit lainnya. (Mengkomunikasikan)
 Siswa membaca teks tentang kunjungan ke Planetarium, dan
mengamati contoh sikap sebagai pengamalan sila kelima Pancasila.
(Mengamati)
 Sila kelima berbicara tentang keadilan. Keadilan terhadap diri sendiri
juga orang lain. Adil adalah menempatkan sesuatu sesuai dengan
tempatnya. Saat mempraktikkan antri, artinya siswa adil terhadap
temannya yang mengantri duluan.
 Siswa berlatih menjawab pertanyaan sesuai dengan teks. (Menanya)
 Siswa berlatih menentukan sikap yang seharusnya dilakukan saat
menemui sebuah permasalahan yang berkaitan dengan sikap adil.
(Mengekplorasi)
 Siswa berdiskusi tentang pengalamannya melakukan antri. Lalu
menuliskan pengalaman antri pada tempat yang sudah disediakan.
 Siswa mengamati contoh teks laporan, lalu mengidentifikasi informasi
yang terkandung di dalamnya. (Mengamati)
 Siswa berlatih membuat 5 pertanyaan sesuai teks bacaan, lalu
menjawabnya. Siswa saling mengajukan pertanyaan yang dibuat, dan
meminta temannya menjawab. (Mengekplorasi)
 Setelah siswa mengamati contoh laporan, siswa diminta untuk
memberikan tanggapan terhadap laporan tersebut. (Mengasosiasi)
 Isi tanggapan berupa hal-hal yang sudah baik dari laporan tersebut,
juga hal-hal yang perlu diperbaiki.
 Antri juga berfungsi untuk menjaga keteraturan. Dalam tata surya juga
terjaga keteraturannya.
 Siswa berlatih mempraktikkan gerak rotasi dan revolusi planet.
Kegiatan menjadi dua tahapan. Tahapan pertama mempraktikkan gerak
rotasi, dan tahap kedua mempraktikkan gerak revolusi.
(Mengekplorasi)
 Tahap 1 mempraktikkan gerak revolusi atau gerakan planet
mengelilingi matahari.
 Tahap 2 mempraktikkan gerak rotasi matahari atau gerakan planet
berputar pada porosnya.
 Sebelum beraktivitas lakukan gerakan pemanasan terlebih dahulu.
 Tahapan kegiatannya sebagai berikut.
- Bagilah kelompok yang terdiri dari 8 orang siswa.
- Siapkan 8 buah kartu yang bertuliskan nama planet.
- Siapkan pula delapan lintasan planet.
- Simpan sebuah bola besar di tengah-tengah lintasan.
- Susun kartu secara acak, dan setiap siswa mengambil satu buah
kartu.
- Siswa harus menempati lintasan sesuai dengan nama planet yang
didapatkannya.
 Tahap 1 : Menirukan gerak rotasi
- Berdirilah di lintasan yang sesuai.
- Beri tanda tempat siswa kamu berdiri.
- Lalu setiap siswa akan berlatih jalan ke samping di setiap lintasan.
- Setiap satu hitungan, siswa akan berjalan ke samping satu langkah.
- Hitung banyak langkah yang diperlukan untuk mengitari satu
lintasan penuh.
- Catat pada tabel yang telah disediakan berikut.
 Tahap 2 : Menirukan gerak revolusi
- Siswa tetap pada posisi sebelumnya.
- Setiap hitungan 1 siswa akan melangkah satu langkah menyamping
ke kanan.
- Setiap langkah pula siswa akan mengahadapkan badannya ke
sebelah kanan.

- Amati bagian tubuh yang kena sinar matahari (bola).


- Catat pengamatanmu pada tabel yang sudah tersedia. berikut.
Seluruh siswa melakukan gerakan pendinginan. Kegiatan diakhiri
dengan berbagi pengalaman saat mempraktikkan gerak rotasi dan
revolusi. (Mengekplorasi)
Penutup
 Kegiatan diakhiri dengan mengulas kembali apa yang sudah mereka
lakukan sejak pagi.
 Kemudian, siswa berbagi pengalaman saat mempraktikkan gerak rotasi
dan revolusi.
 Siswa menutup kegiatan pada hari ini dengan rasa syukur kepada
Tuhan, dan menyimpulkan bahwa Tuhan menciptakan manusia untuk
bekerja sama, serta saling menolong dalam menjaga semua pemberian
Tuhan. Doa penutup kegiatan dipimpin oleh salah seorang siswa.
c. Pengamatan
Pada siklus II ini siswa sudah mengerjakan tugas dengan benar, siswa
sudah memahami materi, dalam pembelajaran siswa cukup tenang dan
tertib dan hasil siswa sudah mencapai ketuntasan.
d. Refleksi
Di dalam proses pembelajaran, guru menjelaskan materi cukup jelas,
tidak terburu-buru dan menggunakan media gambar dalam menjelaskan
materi sehingga mudah dimengerti . Selain disampaikan materi secara
jelas, juga di dukung dalam menerapkan metode kontekstual.
3. Teknik Analisis Data
Teknik Analisis Data Data-data yang terkumpul dalam penelitian ini akan
dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan
kuantitatif. Data yang akan diperoleh yaitu data secara kuantitatif mengenai
data tentang hasil dari nilai rata-rata siswa dalam mengerjakan soal-soal
evaluasi yang akan dilakukan pada setiap akhir siklus. Hal ini untuk
mengetahui hasil belajar siswa.
Penskoran hasil tes siswa dilakukan dengan menganalisis jawaban tes
subyektif siswa dengan pedoman kunci jawaban yang sudah dipersiapkan.
Siswa mencapai ketuntasan belajar dengan nilai ketuntasan individu minimal
70, maka data hasil tes dirumuskan sebagai berikut:

Nilai tes = Skor yang diperoleh


Rumusan masalah diatas untuk mengukur hasil nilai kemampuan belajar
siswa, hasil belajar dikatakan berhasil jika siswa menunjukkan adanya
peningkatan hasil pembelajaran dari siklus tindakan pertama sampai siklus
selanjutnya. Siswa memperoleh nilai lebih dari sama dengan 70 maka
ketuntasan individu telah tercapai. Sedangkan siswa yang dapat nilai kurang
dari sama dengan 70 ketuntasan individu dikatakan belum tuntas.
Berikut adalah rumus untuk mengetahui prosentase ketuntasan secara
klasikal:

Ketuntasan klasikal = × 100%


Penelitian ini dihentikan apabila perolehan rata-rata presentase nilai
evaluasi individu siswa telah memenuhi KKM yang di tentukan yaitu 70,
minimal mencapai kategori baik yaitu pada rentangan nilai (71-84%). Berikut
ini tabel kriteria tingkatan ketuntasan keberhasilan penelitian yaitu:

N RENTANG PRESENTASE (%) KATEGORI


O
1 86-100% Sangat baik
2 71-85% Baik

3 56-70% Cukup
4 36-55% Kurang
5 0-35% Sangat kurang
Tingkat keberhasilan Penelitian
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN SIKLUS
Berdasarkan data penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk
mengetahui penerapan Metode Kontekstual dapat mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa tematik tema 8 “Bumi dan Alam Semesta” pada siswa kelas III SD
Negeri 19 Lebong serta ingin mengetahui apakah Metode Kontekstual yang
diterapkan berhasil untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Berikut hasil dari
penelitian ini melalui beberapa paparan yang berlangsung dalam bentuk siklus.
Dimana setiap siklus memiliki kelebihan dan kekurangan dari setiap perencanaan
dan pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Hasil penelitian tersebut disertai dengan
data yang akurat dalam bentuk tabel atau paparan penjelasan. Adapun uraiannya
adalah :
Siklus 1
a. Perencanaan
Pada tahap siklus 1 ini tema 8 “Bumi dan Alam Semesta” Subtema 1
“Bumi Bagian dari Alam Semesta” dan Pembelajaran ke 1. Peneliti
mempersiapkan pembelajaran awal siklus 1 sebagai berikut,
mempersiapkan sumber belajar, menyiapkan materi pada tema 8
subtema 1 pembelajaran ke 1, menyiapkan RPP dan menyiapkan rencana
evaluasi.
b. Pelaksanaan
Rencana pembelajaran yang sudah peneliti buat dilaksanakan pada
tanggal 21 April 2021. Adapun pelaksanaan siklus I ada langkah-
langkah pelaksanaan perbaikan yang dilakukan yaitu:
Pendahuluan

 Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa.


 Melakukan Kegiatan berdo’a sebelum memulai pembelajaran.
 Mengecek Daftar Kehadiran siswa.
 Guru menyampaikan tema yang akan dibahas, yaitu Bumi dan
Alam semesta, dan subtemanya, yaitu Bumi bagian dari Alam
Semesta.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Bila memungkinkan, guru menceritakan sepenggal cerita yang
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari siswa. Bahan cerita
dapat diambil dari berbagai sumber, baik pengalaman pribadi
maupun dari buku, dan berita di berbagai media.
Inti
 Guru membuka pelajaran dengan mengenalkan tema Bumi dan
Alam Semesta, dan subtema yang akan dibahas adalah Bumi
bagian dari Alam Semesta. (Mengkomunikasikan)
 Siswa menyebutkan benda langit yang dapat dilihat pada siang dan
malam hari. (Menanya)
 Siswa membaca teks tentang Berkunjung ke Planetarium.
(Mengamati)
 Planetarium adalah tempat simulasi posisi dan pergerakan benda-
benda langit. Planetarium dilengkapi dengan teropong, yaitu yang
alat yang digunakan untuk melihat benda langit.
 Siswa berdiskusi tentang isi teks terutama nama-nama benda langit.
(Mengasosiasi)
 Siswa menjawab pertanyaan yang ada di buku sesuai isi teks.
(Menanya)
 Siswa berlatih menulis laporan berdasarkan teks. (Mengekplorasi)
 Siswa seakan-akan melakukan perjalanan ke planetarium. Isi
laporan harus berisi informasi mulai dari waktu keberangkatan dan
hal yang diamati di sana.
 Untuk menambah wawasan, siswa diminta untuk mencari informasi
dari perpustakaan, orang tua, atau guru tentang status matahari.
Matahari bukan planet tapi bintang.
 Siswa menuliskan informasi tentang matahari pada tempat yang
tersedia.
 Siswa mengamati bentuk planet dan matahari yang berbentuk
lingkaran. (Mengamati)
 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai teknik membuat
lingakaran dengan menjiplak, menggunakan jangka, juga melalui
kegiatan melipat dan menggunting kertas.
 Tahapannya adalah seperti gambar berikut:

 Siswa berlatih membuat lingkaran sebanyak 9 buah, dengan


berbagai ukuran untuk mewakili planet-planet dan matahari.
(Mengekplorasi)
 Lingkaran yang dibuat akan diberi gambar dan diwarnai seperti
planet dan matahari. Lalu, gambar tersebut ditempelkan pada
gambar lintasan/orbit pada tata surya yang ada di buku.
 Siswa saling mengamati kebenaran susunan sistem tata surya yang
sudah dibuat oleh siswa. (Mengamati)
 Siswa mencari informasi tentang matahari.
 Siswa menjawab pertanyaan sesuai dengan informasi yang
diperoleh dari guru, orangtua, atau buku yang dibaca. (Menanya)
 Siswa menuliskan informasi yang diperoleh pada buku.
 Siswa mengamati bentuk-bentuk bangun datar selain lingkaran.
(Mengamati)
 Siswa mengidentifikasi benda-benda yang memiliki kemiripan
bentuk dengan bangun datar yang disebutkan. (Mengekplorasi)
 Siswa mengidentifikasi hubungan antarbangun datar. Misalnya,
bangun segitiga dapat dibuat dari bangun persegi dan persegi
panjang.
 Siswa berlatih membuat berbagai bangun datar dengan cara melipat
dan menggunting kertas, lalu di tempel pada tempat yang tersedia.
Penutup
 Kegiatan diakhiri dengan mengulas kembali apa yang sudah
mereka lakukan sejak pagi.
 Siswa saling memeriksa hasil pekerjaan dan bersama-sama
menyimpulkan materi pelajaran hari ini tentang
 nama-nama benda langit.
 Kemudian, siswa menutup kegiatan pada hari ini dengan rasa
syukur kepada Tuhan atas segala yang sudah Tuhan berikan.
Berdoa dipimpin oleh siswa.
c. Pengamatan
Pada tahap pengamatan ini kegiatan yang dilakukan adalah peneliti
melakukan pengamatan selama proses pembelajaran serta melakukan,
penilaian dari pembelajaran pada tema 8 subtema 1“ Bumi bagian dari
alam semesta” serta hasilnya di dapat dari hasil menjawab pertanyaan
yang ada di buku siswa dan nilai rata-rata kelas tingkat ketuntasan dan
persentase. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan guru, diperoleh
nilai-nilai dari 20 orang siswa adalah sebagai berikut :

Tabel . Hasil Tes siklus 1 Tematik ( Bahasa Indonesia) KKM : 70

Keterangan
No Nama Siswa Nilai

1. Agung siswanto 65 Tidak Tuntas


2. Ando saputra 60 Tidak Tuntas

3. Aris Darmawan 85 Tuntas

4. Dia Pitaloka 70 Tuntas

5. Dedi Pujangga 60 Tidak Tuntas

6. Davirtra Sanjaya 85 Tuntas

7. Dwi Tri Utami 60 Tidak Tuntas

8. Heni Puspita Sari 75 Tuntas

9. Kosna Linda 85 Tuntas

10. Lesi Yulyani 65 Tidak Tuntas

11. Mia Wulandari 85 Tuntas

12. Rini Afrizah 60 Tidak Tuntas

13. Rita Erlina 50 Tidak Tuntas

14. Rizka ayu 80 Tuntas

15. Rovi Santoso 90 Tuntas

16. Sinta Aulia 85 Tuntas

17. Soni Purnando 85 Tuntas

18. Titin Dwi Jayanyi 60 Tidak Tuntas

19. Tuti Gusdiana 90 Tuntas

20. Zulia Ningsih 65 Tidak Tuntas

Jumlah 1.460
Rata-rata 73
Ketuntasan 55%
Berdasarkan data dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat ≤ 70 belum
memenuhi standar ketuntasan yang dapat diharapkan, dan sedangkan menurut
Depdiknas (2006) bahwa pembelajaran dikatakan tuntas apabila secara klasikal
siswa mendapat nilai >70 mencapai 80 %. Dari data diatas dapat dijelaskan
bahwa:
1. Sebanyak 9 orang siswa mendapat nilai <70
2. Sebanyak 11 orang siswa mendapat nilai >70
jumlah siswa yang tuntas
Ketuntasa n belajar= x 100 %
Jumlah siswa
d. Refleksi
Dari hasil analisis soal latihan dan pengamatan dari supervisor II, didapat
hasil yang kurang memuaskan, karena siswa yang mencapai KKM 70 Hanya
55%. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantara adalah:
1. Siswa kurang aktif saat belajar
2. Siswa masih banyak yang main-main saat Pembelajaran
berlangsung
3. Guru masih belum maksimal dalam memberi bimbingan dan
arahan
Dari hasil refleksi kelemahan-kelemahan pada pra siklus, maka peneliti akan
memperbaiki hasil pembelajaran siswa sampai siswa mencapai daya serap 90%,
untuk itu peneliti akan melanjutkan penelitian ke siklus I untuk memenuhi
ketercapaian ketuntasan belajar siswa terhadap KKM yang ditentukan yaitu 70
atau 90% siswa tuntas pada pembelajaran Bahasa Indonesia.
Siklus 2
a. Perencanaan
Pada siklus I guru merencanakan tindakan perbaikan pembelajaran
yang merupakan perbaikan dari pelaksanaan pembelajaran sebelumnya. Pada
RPP Siklus 2 ini guru merencanakan strategi pembelajaran yang tepat
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan KKM yang
diinginkan yaitu 70 pada pembelajaran Tematik Tema 8, sub tema 1
pembelajaran ke-2.
Disamping membuat RPP Siklus 2 guru juga mempersiapkan:
1. Menyiapkan rpp
2. Membuat tes awal
3. Membuat alat evaluasi untuk tes
akhir
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan peneliti melakukan kegiatan perbaikan
pembelajaran I sesuai dengan yang direncanakan yaitu pada hari Senin , 03
Mei 2021 di Sekolah Dasar Negeri 19 Lebong, kelas III dengan materi Bumi
dan Alam Semesta. Pada pelaksanaan rencana perbaikan pembelajaran 2 guru
mengunakan metode Kontekstual dan menggali kemampuan/pengetahuan
siswa dengan cara mengkaitkan materi dengan lingkungan nyata yang dekat
dengan lingkungan sekitar. Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan
pembelajaran siklus 2 adalah :
Pendahuluan

 Guru mengucapkan salam, menyapa siswa dan menanyakan kabar


 Berdo’a yang dipimpin ketua kelas dilanjutkan dengan mendata
kehadiran siswa dan
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Bila memungkinkan, guru menceritakan kejadian nyata yang berkaitan
dengan materi yang akan dipelajari siswa
Inti
 Guru membuka pelajaran dengan mengingatkan kembali nama planet
dan benda langit lainnya. (Mengkomunikasikan)
 Siswa membaca teks tentang kunjungan ke Planetarium, dan
mengamati contoh sikap sebagai pengamalan sila kelima Pancasila.
(Mengamati)
 Sila kelima berbicara tentang keadilan. Keadilan terhadap diri sendiri
juga orang lain. Adil adalah menempatkan sesuatu sesuai dengan
tempatnya. Saat mempraktikkan antri, artinya siswa adil terhadap
temannya yang mengantri duluan.
 Siswa berlatih menjawab pertanyaan sesuai dengan teks. (Menanya)
 Siswa berlatih menentukan sikap yang seharusnya dilakukan saat
menemui sebuah permasalahan yang berkaitan dengan sikap adil.
(Mengekplorasi)
 Siswa berdiskusi tentang pengalamannya melakukan antri. Lalu
menuliskan pengalaman antri pada tempat yang sudah disediakan.
 Siswa mengamati contoh teks laporan, lalu mengidentifikasi informasi
yang terkandung di dalamnya. (Mengamati)
 Siswa berlatih membuat 5 pertanyaan sesuai teks bacaan, lalu
menjawabnya. Siswa saling mengajukan pertanyaan yang dibuat, dan
meminta temannya menjawab. (Mengekplorasi)
 Setelah siswa mengamati contoh laporan, siswa diminta untuk
memberikan tanggapan terhadap laporan tersebut. (Mengasosiasi)
 Isi tanggapan berupa hal-hal yang sudah baik dari laporan tersebut,
juga hal-hal yang perlu diperbaiki.
 Antri juga berfungsi untuk menjaga keteraturan. Dalam tata surya juga
terjaga keteraturannya.
 Siswa berlatih mempraktikkan gerak rotasi dan revolusi planet.
Kegiatan menjadi dua tahapan. Tahapan pertama mempraktikkan gerak
rotasi, dan tahap kedua mempraktikkan gerak revolusi.
(Mengekplorasi)
 Tahap 1 mempraktikkan gerak revolusi atau gerakan planet
mengelilingi matahari.
 Tahap 2 mempraktikkan gerak rotasi matahari atau gerakan planet
berputar pada porosnya.
 Sebelum beraktivitas lakukan gerakan pemanasan terlebih dahulu.
 Tahapan kegiatannya sebagai berikut.
- Bagilah kelompok yang terdiri dari 8 orang siswa.
- Siapkan 8 buah kartu yang bertuliskan nama planet.
- Siapkan pula delapan lintasan planet.
- Simpan sebuah bola besar di tengah-tengah lintasan.
- Susun kartu secara acak, dan setiap siswa mengambil satu buah
kartu.
- Siswa harus menempati lintasan sesuai dengan nama planet yang
didapatkannya.
 Tahap 1 : Menirukan gerak rotasi
- Berdirilah di lintasan yang sesuai.
- Beri tanda tempat siswa kamu berdiri.
- Lalu setiap siswa akan berlatih jalan ke samping di setiap lintasan.
- Setiap satu hitungan, siswa akan berjalan ke samping satu langkah.
- Hitung banyak langkah yang diperlukan untuk mengitari satu
lintasan penuh.
- Catat pada tabel yang telah disediakan berikut.
 Tahap 2 : Menirukan gerak revolusi
- Siswa tetap pada posisi sebelumnya.
- Setiap hitungan 1 siswa akan melangkah satu langkah menyamping
ke kanan.
- Setiap langkah pula siswa akan mengahadapkan badannya ke
sebelah kanan.

- Amati bagian tubuh yang kena sinar matahari (bola).


- Catat pengamatanmu pada tabel yang sudah tersedia. berikut.
Seluruh siswa melakukan gerakan pendinginan. Kegiatan diakhiri
dengan berbagi pengalaman saat mempraktikkan gerak rotasi dan
revolusi. (Mengekplorasi)
Penutup
 Kegiatan diakhiri dengan mengulas kembali apa yang sudah mereka
lakukan sejak pagi.
 Kemudian, siswa berbagi pengalaman saat mempraktikkan gerak rotasi
dan revolusi.
 Siswa menutup kegiatan pada hari ini dengan rasa syukur kepada
Tuhan, dan menyimpulkan bahwa Tuhan menciptakan manusia untuk
bekerja sama, serta saling menolong dalam menjaga semua pemberian
Tuhan. Doa penutup kegiatan dipimpin oleh salah seorang siswa.
c. Pengamatan
Tahap pengamatan ini dilaksanakan pada Hari Senin , 03 Mei 2021
bersamaan pada proses pembelajaran. Pada tahap pengamatan ini peneliti
memonitor siswa selama proses pembelajaran dan menilai hasil dari prestasi siswa
dalam pembelajaran Tematik. Hasilnya berupa analisis hasil tes formatif dan nilai
rata-rata kelas tingkat ketuntasan dan persentase ketuntasan.
Tabel Hasil Tes siklus 2 Tematik ( Bahasa Indonesia) KKM : 70

Keterangan
No Nama Siswa Nilai

1 Agung siswanto 80 Tuntas


2 Ando saputra 65 Tidak Tuntas
3 Aris Darmawan 85 Tuntas
4 Dia Pitaloka 85 Tuntas
5 Dedi Pujangga 60 Tidak Tuntas
5 Davirtra Sanjaya 85 Tuntas
7 Dwi Tri Utami 75 Tuntas
8 Heni Puspita Sari 75 Tuntas
9 Kosna Linda 85 Tuntas
10 Lesi Yulyani 75 Tuntas
11 Mia Wulandari 80 Tuntas
12 Rini Afrizah 65 Tidak Tuntas
13 Rita Erlina 60 Tidak Tuntas
14 Rizka ayu 80 Tuntas
15 Rovi Santoso 90 Tuntas
16 Sinta Aulia 85 Tuntas
17 Soni Purnando 90 Tuntas
18 Titin Dwi Jayanyi 60 Tidak Tuntas
19 Tuti Gusdiana 90 Tuntas
20 Zulia Ningsih 70 Tuntas
Jumlah 1.540
Rata-rata 77
Ketuntasan 75%
Berdasarkan data dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat ≤ 70 ada
peningkatan tapi belum memenuhi standar ketuntasan yang diharapkan,
sedangkan menurut Depdiknas (2006) bahwa pembelajaran dikatakan tuntas
apabila secara klasikal siswa mendapat nilai >70 mencapai 80 %. Dari data diatas
dapat dijelaskan bahwa:
1. Sebanyak 5 orang siswa mendapat nilai <70
2. Sebanyak 15 orang siswa mendapat nilai >70

jumlah siswa yang tuntas


Ketuntasan belajar= x 100 %
Jumlah siswa
d. Refleksi
Dari hasil analisis soal latihan dan pengamatan ternyata hasil belajar siswa
meningkat, yang dapat dilihat dari persentase ketuntasan belajar siswa Bahasa
Indonesia meningkat dari 55 % ke 75%, dengan kata lain siswa yang
mencapai KKM 70 Sudah mencapai standar ketuntasan. Sedangkan dari hasil
pengamatan didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Siswa sudah mulai aktif
2. Intensitas siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat sudah cukup
tinggi
3. Siswa mulai percaya diri dalam menyatakan pendapat
4. Guru harus lebih menguasi situasi kelas
5. Guru harus lebih banyak bertanya kepada siswa untuk memastikan apakah
siswa sudah benar – benar paham.
B. PEMBAHASAN DARI SETIAP SIKLUS
Dari hasil pengolahan data dan hasil observasi dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Tema 8 Bumi dan Alam Semesta
Melalui Metode Kontekstual di Kelas III SD Negeri 19 Lebong yang telah
dilakukan pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus 1, Siklus II dan Siklus
III adalah sebagai berikut :
Siklus I
Di siklus I ini merupakan suatu kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti
untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa. siklus I dilakukan pada hari Rabu 21
April 2021, di siklus I ini masih banyak siswa belum paham dan masih banyak
yang main-main dalam belajar sehingga hasil belajar siswa Cukup rendah yaitu
dengan tingkat ketuntasan 55%, maka akan dilaksanakan persiapan untuk
meningkat hasil belajar siswa pada siklus 1 dan siklus 2.
Dalam siklus 1 terdapat kelebihan dan kelemahan selama melakukan
prasiklus adalah :
 Kelebihan
1. Guru menjelaskan materi dengan jelas kepada siswa
2. Guru dan siswa memecahkan masalah secara bersama-sama dalam belajar
 Kelemahan
1. Guru belum bisa mengontrol situasi di kelas
2. Siswa belum bisa memahami materi yang telah disampaikan
3. Siswa masih banyak mendapat nilai rendah
Siklus II
Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu Senin , 03 Mei 2021. Pada siklus II ini
siswa sudah mulai ada perubahan walaupun masih ada siswa belum memahami
materi namun siswa mulai terlihat keaktipan . Disiklus II ini guru menggunakan
metode kontesktual sehingga hasil belajar siswa sudah ada peningkatan dengan
nilai ketuntasan 75 %.
Kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada sikulus II ini adalah :
 Kelebihan
1. Guru menggunakan metode kontekstual sehingga siswa lebih mudah
memahami materi
2. Siswa sudah terlihat aktif dalam belajar
3. Hasil belajar siswa mulai ada peningkatan
4. Siswa mulai percaya diri dalam menyatakan pendapat
 Kelemahan
1. Guru terlalu cepat dalam menyampaikan materi
2. Guru harus bisa lebih menguasi situasi kelas
Tabel 4.5. Perbandingan Hasil Tes siklus I dan siklus II Tematik

Siklus Jumlah Siswa Tuntas Belum Tuntas Persentase


1. 20 11 9 55%
2. 20 15 5 75%
Diketahui dari data tersebut maka terbuktilah bahwa pembelajaran tema 8
“Bumi dan Alam Semesta” menggunakan Metode Kontekstual yang dilakukan
terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta anak lebih antusias dan lebih
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
Karena Menurut Blanchard (2001) Metode pembelajaran kontekstual adalah
suatu konsepsi yang membantu guru menghubungkan konten materi ajar dengan
situasi dunia nyata dan memotivasi siswa untuk membuat hubungan antara
pengetahuan dan penerapannya ke dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan warga negara.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil Analisi Data dan pembahasan maka penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa penggunaan metode Kontekstual pada pembelajaran
Tematik dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 19
Lebong.
Hal ini dapat dibuktikandari peningkatan hasil belajar siswa pada setiap
siklusnya. Pada siklus 1 diperoleh nilai rata-rata 73 dan persentasi 55%,
Meningkat pada siklus ke 2 dengan perolehan nilai rata-rata 77 dengan
persentase 75%.
B. SARAN
Dari simpulan diatas adalah sebagai berikut :
1. Bagi guru dalam proses pembelajaran Bumi dan alam semesta sebaiknya
menggunakan Metode kontekstual karena dapat menumbuhkan semangat
dan motivasi sisw.a
2. Siswa seharusnya lebih giat belajar dan berlatih mengerjakan soal-soal
dalam pembelajaran Bumi dan alam Semesta.
3. Guru Sebaiknya menggunakan alat peraga dan memilih media yang tepat
dalam pembelajaran.
4. Dengan adanya perbaikan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan
profesionalisme guru dalam mengembangkan amanat sebagai guru yang
professional.
Daftar Pustaka
Jonson E.B. 2007 Contextual Teaching dan Learning menjadikan Kegiatan
Belajar-mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Mizan Learning
Center(MCL)
Nur, Moh. & Retno, Prima W.2001. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan
Pendekatan Kontruktivisme dalam Pengajaran. Surabaya: UNESA-
University Press.
Nurhadi,dkk. (2003). Pembelajaran Kontekstual dan penerapan dalam KBK.
Malang :
IGAK Wardhani. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka
Purwanto.2009. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar
Dimyati dan Mudjiono.2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Depdiknas.2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning).
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah
Kusumah, Wijaya. 2012. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT
Indeks
Sukidin, dkk. 2010. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan
Cendikia
Supardi.2012. Strategi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Andi.
Sukmadinata, Nana Syaodih.2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Tim FKIP UT. (2013). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas
Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai