Disusun oleh :
Anggi Saputra
835985551
Email : anggisaputratukin@gmail.com
ABSTRAK
Kata Kunci : Metode Kontekstual, Bumi dan Alam Semesta, hasil belajar.
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peningkatan kualitas sumber daya manusia akan menjadi pusat perhatian
bangsa Indonesia. Untuk itu pemerintah, khususnya Departemen Pendidikan
Nasional berupaya keras untuk meningkatkan mutu pendidikan. Sebab
peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dimulai dari peningkatan
mutu pendidikan. Sejarah telah mencatat dan telah membuktikan bahwa
manusia yang berkualitas hanya dimiliki oleh manusia yang berpendidikan
(Depdikbud, 1994: i). Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh
faktor pendidikan, Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan
kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu,
pembaruan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan nasional (Nurhadi, 2003: 1).
Pendidikan dasar merupakan dasar/fundamen dari jenjang pendidikan
menengah dan perguruan tinggi. Oleh karena itu, maka semua mata pelajaran
yang diajarkan harus ditingkatkan kualitasnya. Untuk meningkatkan kualitas
dalam proses pembelajaran tidaklah cukup hanya menggunakan salah satu
pendekatan saja, melainkan harus menggunakan beberapa pendekatan. Hal ini
dimaksudkan agar materi pelajaran dapat dikuasai dengan baik, sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.
Tujuan pendidikan menurut (Undang-Undang No. 2 Tahun 1985) adalah
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang
seutuhnya, yaitu bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa memiliki
pengetahuan, sehat jasmani dan rohani dan bertanggung jawab terhadap
bangsa dan negara khususnya di masyarakat.
Pada Kurikulum 2013 (K13) menjanjikan lahirnya generasi penerus
bangsa yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter. Dalam dunia
pendidikan, Kurikulum memiliki pengertian sebagai suatu rencana
pendidikan yang memberikan pedoman dan pegangan tentang ruang lingkup
pendidikan dan proses pendidikan.
SD Negeri 19 lebong telah melaksanakan pembelajaran terpadu (Tematik)
kurikulum 2013. Dalam pembelajaran di SD Negeri 19 Lebong terdapat
sedikit kekurangan, itu terbukti dari nilai yang didapat atau diperoleh siswa
sangat rendah, dalam hal ini guru hanya terlalu fokus pada materi ajar dan
kurang mengembangkan keaktifan dan keterlibatan siswa secara langsung
dalam belajar. Maka dari itu penulis melakukan perbaikan melalui Penelitian
tindakan kelas (PTK).
Tujuan untuk dibuat perbaikan pembelajaran adalah agar siswa berhasil
dan menguasai pelajaran tersebut. Melalui metode Kontekstual ini siswa
diharapkan mampu meningkatkan hasil belajarnya,yang selama ini mendapat
nilai yang rendah mampu meningkat hasil belajarnya menjadi nilai yang
tinggi. Metode kontekstual adalah metode yang mengaitkan pembelajaran
dengan dunia nyata yang ada dekat dengan lingkungan.
Menurut Blanchard (2001) Metode pembelajaran kontekstual adalah suatu
kinsepsi yang membantu guru menghubungkan konten materi ajar dengan
situasi dunia nyata dan memotivasi siswa untuk membuat hubungan antara
pengetahuan dan penerapannya ke dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan warga negara.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan
tersebut dalam penelitian dengan judul “Penggunaan Metode Kontekstual
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswpadapembelajaran Tematik Kelas
III Di Sd Negeri 19 Lebong.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar belakang Diatas, Maka dapat diidentifikasikan
beberapa masalah sebagai berikut
a. Hasil belajar siswa yang rendah
b. Beberapa Guru tidak Menggunakan Media dalam menyampaikan
materi
c. Siswa kurang aktif dan kurang menguasai materi
d. Beberapa Guru hanya menggunakan metode ceramah
2. Analisis Masalah
Setelah melaksanakan identifikasi masalah, maka peneliti mengambil
analisis masalah yaitu :
a. Guru Terlalu sering menggunakan metode ceramah saat mengajar
b. Guru Tidak melibatkan siswa saat pembelajaran
c. Guru kurang menggunakan media saat mengajar
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan analisis masalah diatas, peneliti dapat memberikan
alternatif pemecahan masalah yaitu :
a. Guru harus mampu meningkatkan hasil belajar siswa
b. Guru harus mampu memberi motivasi kepada siswa untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Tema
8 Bumi dan Alam Semesta.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah
Penggunakan metode kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada pembelajaran tematikdi kelas III SD Negeri 19 Lebong kelas III SD
Negeri 19 Lebong
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan
Adapun tujuan dalan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil
belajar siswa melalui penggunaan metode Konstektual pada pembelajaran
tematik di kelas III SD Negeri 19 Lebong
2. Manfaat Perbaikan
Adapun manfaat perbaikan yang ditemukan dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah :
a. Manfaat bagi siswa
a) Meningkatnya hasil belajar siswa sehingga dapat mengembangkan
potensi diri secara optimal.
b) Siswa akan memperoleh pembelajaran yang lebih bermakna,
sehingga materi yang disampaikan Guru mudah dipahami.
b. Manfaat bagi guru
a) Meningkatkan keterampilan guru dalam melaksanakan pendekatan
konstektual dan dapat menjadi inspirasi bagi guru yang lain.
b) Guru dapat merefleksi tentang apa yang telah dilakukan selama ini
sehingga mendapat masukan untuk melakukan perbaikan-perbaikan
dalam pembelajaran.
c. Manfaat bagi sekolah
a) Memberi masukan kepada sekolah dalam dalam usahan
perbaikan proses pembelajaran, sehingga berdampak pada
peningkatan mutu sekolah.
b) Meningkatkan kualitas belajar siswa
c) Mengatasi kekurangan berbagai sumber belajar yang tersedia
di sekolah.
d. Manfaat bagi Lembaga Sekolah Dasar.
Dapat meningkatkan hasil mutu pendidikan di Sekolah demi untuk
kemajuan anak bangsa.
e. Manfaat bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah wawasan Ilmu Pengetahuan dan
dapat mendorong peneliti lain untuk meneliti dengan kajian,metode,
dan pembelajaran lebih luas lagi.
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Pembelajaran.
Pembelajaran adalah suatu usaha yang membuat peserta didik belajar atau
suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Warsita (2008:85).
Pembelajaran merupakan jalan yang harus ditempuh oleh seorang pelajar
untuk mengerti suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui. Keberhasilan
seorang belajar akan terjamin apabila ia dapat mengajak para siswanya
mengerti suatu masalah melalui tahap proses belajar, karena dengan itu siswa
akan memahami hal yang diajarkan.
B. Pembelajaran Tematik
1. Pengertian
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu
tema tertentu yang mengaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu
dikaitkan dengan konsep lain yang dilakukan secara spontan atau
direncanakan baik dalam satu bidang studi atau lebih dan dengan beragam
pengalaman (Hadi Subroto, 2000:9),
2. Tujuan
Menurut Permendikbud No.57 tahun 2014 tentang kurikulum SD,
disebutkan bahwa Tujuan dari pembelajaran tematik adalah
menghilangkan atau mengurangi terjadinya tumpah tindih materi,
Memudahkan peserta didik untuk melihat hubungan-hubungan yang
bermakna, Memudahkan untuk memahami materi atau konsep secara utuh
sehingga penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat,
sedangkan ruang lingkup pembelajaran tematik meliputi semua KD dari
semua mata pelajaran kecuali Agama.
C. Metode Kontekstual
Menurut Agus Suprijono (2009: 78) merumuskan pengertian
pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkanya dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapanya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat.
CTL merupakan suatu proses pengajaran yang bertujuan untuk
membantu siswa memahami materi pelajaran yang sedang mereka pelajari
dengan menghubungkan pokok materi pelajaran dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Johnson dalam Depdiknas (2008: 9)
1. Karakteristik Pembelajaran kontekstual adalah :
a. Melakukan hubungan yang bermakna
b. Melakukan kegiatan yang signifikasi
c. Bekerja sama
d. Berfikir kritis
2. Keunggulan metode kontekstual
a. Proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan nyata. Siswa
dituntut untuk menangkap hubungan antara pengalaman dalam
belajar disekolah dengan kehidupan nyata.
b. siswa dituntut untuk menemukan pengetahuan sendiri dan
diharapakan belajar dengan mengalami bukan menghafal.
c. Kontekstual merupakan pembelajaran yang membuat siswa
beraktivitas secara fisik maupun mental.
3. Kelemahan metode kontekstual
a. Waktu yang dipelukan cukup lama.
b. Peran guru sangat diperlukan dalam mengendalikan kelas agar
suasana kelas menjadi kondusif.
c. Guru mempunyai tugas dalam mengelola kelas agar dapat belajar
secara seksama demi pengetahuan dan keterampilan yang baru bagi
siswa.
D. Strategi Pembelajaran Kontekstual
Menurut Nurhadi,2003 ada Beberapa strategi pembelajaran kontekstual
yaitu sebagai berikut:
a. Pemecahan masalah, penyajian masalah yang nyata kepada siswa
bertujuan untuk agar siswa berpikir kritis dalam rangka menemukan
pemecahannya melalui berbagi sumber belajar
b. Kebutuhan pembelajaran terjadi diberbagai konteks, misalnya rumah dan
masyarakat. Bagaimana dan dimana siswa memperoleh dan memunculkan
pengetahuan menjadi sangat berarti dan pengalaman belajarnya ini akan
diperkaya jika mereka mempelajari berbagai macam keterampilan didalam
kontek lain.
c. Kondisi siswa sangat heterogen dalam hal nilai,adat istiadat,sosial, dan
perspektif. Perbedaan tersebut dimanfaatkan sebagai pendorong dalam
belajar sekaligus akan menambahkan dalam kompleksitas pembelajaran
kontekstual.
d. Mendorong siswa untuk belajar dari sesamanya dan bersama-sama dengan
saling ketergantungan. Kenyataannya setiap orang selalu hidup dalam
kebersamaan yang saling mempengaruhi dan berkontribusi terhadap
pengetahuan dan kepercayaan orang lain.
e. Melakukan penilaian pembelajaran bahwa pembelajaran telah terjadi
secara menyatu dan memberikan kesempatan dan arahan kepada siswa
untuk maju dan sebagai alat kontrol untuk melihat kemajuan siswa.
III. PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. SUBJEK PENELITIAN
1. Subjek
Yang menjadi subjek peneliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas III
SD Negeri 19 Lebong Desa Sukau kayo Kecamatan Lebong Atas
Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu dengan tema 8 Bumi dan Alam
Semesta Subtema 1 Bumi Bagian Dari Alam Semesta dengan jumlah 20
siswa yang terdiri 7 siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.
2. Lokasi
Lokasi dilakukan penelitian yaitu di SD Negeri 19 Lebong di Desa
Sukau Kayo, Kecamatan Lebong Atas Kabupaten Lebong dikelas III SD
Negeri 19 Lebong.
3. Waktu
Jadwal pelaksanaan penelitian pembelajaran Tematik yaitu :
Tabel : Jadwal Pelaksanaan
Siklus
No Waktu pelaksanaan Mapel Kelas
pembelajaran
Rabu , 21 April Tematik III Siklus I
1
2021
2 Senin , 03 Mei 2021 Tematik III Siklus II
3 56-70% Cukup
4 36-55% Kurang
5 0-35% Sangat kurang
Tingkat keberhasilan Penelitian
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN SIKLUS
Berdasarkan data penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk
mengetahui penerapan Metode Kontekstual dapat mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa tematik tema 8 “Bumi dan Alam Semesta” pada siswa kelas III SD
Negeri 19 Lebong serta ingin mengetahui apakah Metode Kontekstual yang
diterapkan berhasil untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Berikut hasil dari
penelitian ini melalui beberapa paparan yang berlangsung dalam bentuk siklus.
Dimana setiap siklus memiliki kelebihan dan kekurangan dari setiap perencanaan
dan pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Hasil penelitian tersebut disertai dengan
data yang akurat dalam bentuk tabel atau paparan penjelasan. Adapun uraiannya
adalah :
Siklus 1
a. Perencanaan
Pada tahap siklus 1 ini tema 8 “Bumi dan Alam Semesta” Subtema 1
“Bumi Bagian dari Alam Semesta” dan Pembelajaran ke 1. Peneliti
mempersiapkan pembelajaran awal siklus 1 sebagai berikut,
mempersiapkan sumber belajar, menyiapkan materi pada tema 8
subtema 1 pembelajaran ke 1, menyiapkan RPP dan menyiapkan rencana
evaluasi.
b. Pelaksanaan
Rencana pembelajaran yang sudah peneliti buat dilaksanakan pada
tanggal 21 April 2021. Adapun pelaksanaan siklus I ada langkah-
langkah pelaksanaan perbaikan yang dilakukan yaitu:
Pendahuluan
Keterangan
No Nama Siswa Nilai
Jumlah 1.460
Rata-rata 73
Ketuntasan 55%
Berdasarkan data dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat ≤ 70 belum
memenuhi standar ketuntasan yang dapat diharapkan, dan sedangkan menurut
Depdiknas (2006) bahwa pembelajaran dikatakan tuntas apabila secara klasikal
siswa mendapat nilai >70 mencapai 80 %. Dari data diatas dapat dijelaskan
bahwa:
1. Sebanyak 9 orang siswa mendapat nilai <70
2. Sebanyak 11 orang siswa mendapat nilai >70
jumlah siswa yang tuntas
Ketuntasa n belajar= x 100 %
Jumlah siswa
d. Refleksi
Dari hasil analisis soal latihan dan pengamatan dari supervisor II, didapat
hasil yang kurang memuaskan, karena siswa yang mencapai KKM 70 Hanya
55%. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantara adalah:
1. Siswa kurang aktif saat belajar
2. Siswa masih banyak yang main-main saat Pembelajaran
berlangsung
3. Guru masih belum maksimal dalam memberi bimbingan dan
arahan
Dari hasil refleksi kelemahan-kelemahan pada pra siklus, maka peneliti akan
memperbaiki hasil pembelajaran siswa sampai siswa mencapai daya serap 90%,
untuk itu peneliti akan melanjutkan penelitian ke siklus I untuk memenuhi
ketercapaian ketuntasan belajar siswa terhadap KKM yang ditentukan yaitu 70
atau 90% siswa tuntas pada pembelajaran Bahasa Indonesia.
Siklus 2
a. Perencanaan
Pada siklus I guru merencanakan tindakan perbaikan pembelajaran
yang merupakan perbaikan dari pelaksanaan pembelajaran sebelumnya. Pada
RPP Siklus 2 ini guru merencanakan strategi pembelajaran yang tepat
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan KKM yang
diinginkan yaitu 70 pada pembelajaran Tematik Tema 8, sub tema 1
pembelajaran ke-2.
Disamping membuat RPP Siklus 2 guru juga mempersiapkan:
1. Menyiapkan rpp
2. Membuat tes awal
3. Membuat alat evaluasi untuk tes
akhir
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan peneliti melakukan kegiatan perbaikan
pembelajaran I sesuai dengan yang direncanakan yaitu pada hari Senin , 03
Mei 2021 di Sekolah Dasar Negeri 19 Lebong, kelas III dengan materi Bumi
dan Alam Semesta. Pada pelaksanaan rencana perbaikan pembelajaran 2 guru
mengunakan metode Kontekstual dan menggali kemampuan/pengetahuan
siswa dengan cara mengkaitkan materi dengan lingkungan nyata yang dekat
dengan lingkungan sekitar. Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan
pembelajaran siklus 2 adalah :
Pendahuluan
Keterangan
No Nama Siswa Nilai