Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

Nama : Sherina Nihe

NIM : 19061102063

Kelas : 5B2

1. Peengertian Neraca berjalan dan Neraca Modal beserta contoh


Jawab :
NERACA BERJALAN Mencerminkan ringkasan arus dana antara negara tertentu
dengan negara lain yang disebabkan karena pembelian barang dan jasa atau cadangan
laba dalam bentuk aset keuangan
Contoh Neraca Berjalan seperti Transaksi barang meliputi ekspor barang, termasuk
barang-barang yang dapat dilihat secara fisik, misalnya minyak, tembakau, tanah, kayu,
karet, dan sebagainya. Ekspor barang merupakan transaksi kredit karena transaksi itu
menimbulkan hak untuk menerima pembayaran (menyebabkan terjadinya aliran uang
atau dana masuk ke dalam negeri). Impor barang meliputi barangbarang konsumsi,
barang modal, dan bahan mentah untuk industri. Impor barang-barang merupakan
transaksi debet karena menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada
negara lain (menyebabkan aliran dana atau uang ke luar negeri).

TRANSAKSI PERDAGANGAN POSISI ARUS KAS AS JUMLAH PADA


INTERNASIONAL NERACA
PEMBAYARAN

JC PENNEY MEMBELI ARUS KELUAR AS DEBIT


STEREO YANG
DIPROSUKSI DI
INDONESIA
PERUSAHAAN MEXICO ARUS KAS MASUK KREDIT
MEMBAYAR JASA
KONSULTAN AS
TOKO BUKU DI IRLANDIA ARUS KAS MASUK KREDIT
MEMBELI BUKU TEKS
YANG DIPRODUKSI DI
AS
NERACA MODAL Adalah ringkasan arus dana yang berasal dari penjualan aset antara 1
negara tertentu dengan negara lain selama satu periode tertentu.

Contoh transaksi yang dicatat dalam neraca modal adalah investasi jangka pendek (obligasi),


investasi jangka panjang (seperti saham), jual beli efek, penanaman modal asing, bantuan luar
negeri dan pembayaran utang luar negeri

- Komponen inti dari neraca modal adalah investasi asing langsung investasi portofolio
dan investasi modal lainnya.
- Investasi asing langsung atau (Direct Foreign Investment) mencerminkan investasi
pada aktiva tetap pada negara asing yang dapat digunakan untuk melakukan operasi
usaha.
- Contoh investasi langsung mencakup akuisisi perusahaan asing, pembangunan pabrik
atau perluasan pabrik yang telah ada di negara asing

2. Teori-teori Perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia


a. Teori Pra Klasik
Seorang tokoh merkantilisme mempunyai karya tulis tentang perdagangan luar negeri
yaitu Thomas Mun (1571-1641), A Discourse of Trade, from England unto The East-
Indies (1621) dan England’s Treasure by Foreign Trade or, The Blance of our Foreign
Trade is the Rule of our Treasure (1664). Didalam bukunya Thomas Mun mengatakan
bahwa salah satu prinsip neraca perdagangan adalah adanya surplus. Didalam bukunya
Mun berpendapat bahwa perdagangan internasional harus diatur oleh pemerintah dengan
cara menekankan pembatasan impor dan secara terus menerus berusaha meningkatkan
ekspor. Nergara harus mengendalikan ekspor dan impor melalui kebijakan tarif, kuota,
subsidi, pajak, dan alat-alat lainya yang dapat membuat neraca perdagangan selalu
surplus. Thomas Mun mengatakan neraca perdagangan dipengaruhi oleh variabel-
variabel kebijakan perdagangan internasional melalui instrumen yairu tarif, kuota,
subsidi, dan pajak.
Pandangan Hume dalam Handy (2009) menyatakan bahwa jika suatu NPI negara surplus,
maka akan terjadi aliran emas yang masuk menyebabkan jumlah uang beredar bertambah.
Bertambahnya jumlah uang beredar ini mendorong masyarakat meningkatkan permintaan
barang domestic. Menurut padangan Hume neraca perdagangan suatu negara dapat
dipengaruhi oleh jumlah uang beredar melalui mekanisme harga barang impor dan harga
barang ekspor. Apabila jumlah uang beredar naik, harga domestik naik dan harga barang
impor turun. hal ini menyebabkkan ekspor turun dan impor naik. Akibatnya posisi neraca
perdagangan akan defisit dengan asumsi tanpa campur tangan pemerintah.
b. Teori NPI Klasik
Adam Smith mengajurkan agar pemerintah melakukan campur tangan seminimal
mungkin dalam perekonomian.
Teori Adam Smith dikenal dengan sebutan teori nilai, menurut Smith terdapat dua nilai
yaitu nilai guna dan nilai tukar. Nilai tukar atau harga suatu barang ditentukan oleh
jumlah tenaga yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut. Smith menggunakan
harga tenaga kerja sebagai alat ukur, yaitu upah yang diterimanya dalam menghasilkan
barang.
Berbeda dengan David Ricardo (1772-1823) dengan teori keunggulan komperatif yang di
jelaskan dalam buku The Principal of Polotical Ekonomi and Taxation (1817) teori
didalamnya adalah land rent, labor theory of value, natural wages dan comperative
advantage. Dengan teori keunggulan komperatif David Ricardo mampu menjelaskan
terjadinya kegiatan perdagangan antar negara walaupun negara tersebut efisien dalam
memproduksi semua jenis barang. Menurut David Ricardo suatu negara hanya akan
mengekspor barang yang mempunyai keunggulan komperatif tinggi dan mengimpor
barang yang mempunyai keunggulan komperatif rendah.

c. Teori Keynesian
Keynes tidak menyakini adanya mekanisme pasar yang bekerja secara otomatis. Keynes
berpendapat bahwa NPI tidak secara otomatis mencapai keseimbangan melainkan
perlunya intervensi pemerintah. Berbeda dengan asumsi klasik, Keynes berpendapat
bahwa tingkat upah dan harga memiliki sifat yang kaku dan negara selalu berhadapan
dengan persoalan pengangguran.
d. Teori Model Kendala Pertumbuhan
Munculnya pendekatan ini dipengaruhi oleh pandangan Post Keyenesian dan Neo Klasik.
Model ini di kembangkan sebagai alat untuk mempelajari constraint yang disebabkan
adanya kebutuhan untuk memperoleh valuta asing di suatu negara. Model ini berusaha
menjelaskan secara parsial hubungan antara NPI dengan parameter- parameter struktural
pada sisi permintaan yang membatasi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Model ini
membatasi pergeseran valuta asing pada perdagangan barang dan jasa. Namun, Thirwall
dan Hussain pada tahun 1982 dan para kontributor lainnya pada akhirnya memasukan
tambahan dari alitan modal pada model kendala pertumbuhan.

e. Teori Suku Bunga Neo Klasik


Teori bunga neo klasik menjelaskan bahwa tingkat bunga merupakan harga dari kredit
atau loan yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran dari kredit. menurut neo
klasik, tingkat suku bunga tidak ditentukan oleh permintaan dan penawaran tabungan.
Namun, tingkat bunga ditentukan dalam pasar kredit. dana kredit disiapkan sebagai dana
yang siap dipinjamkan atau dikreditkan. Permintaan atas loanable fund datang dari
adanya keinginan untuk berinvestasi baik dari masyarakat, swasta, atau pemerintah.
Adanya keinginan untuk menyimpan kekayaan dalam bentuk uang atau hoarding.
Penawaran loanable fund datang dari keinginan masyarakat untuk menabung yang
kemudian ditawarkan untuk modal.
3. Neraca Perdagangan Indonesia dari tahun 2016-2021
Neraca Perdagangan INDONESIA TOTAL Periode 2016 - 2021
Trend(%) Perub.(%)
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 16-20 2020 2021 21/20
TOTAL 280,839. 325,813. 368,724. 338,958. 304,760. 147,232. 193,910.
PERDAGANGAN 0 7 0 7 6 2.05 2 3 31.70
MIGAS 31,845.3 40,060.6 47,040.6 33,674.6 22,507.9 -8.31 11,458.3 17,333.7 51.28
248,993. 285,753. 321,683. 305,284. 282,252. 135,773. 176,576.
NON MIGAS 7 1 5 1 7 3.22 9 6 30.05
145,186. 168,828. 180,012. 167,683. 163,191. 102,870.
EKSPOR 2 2 7 0 8 2.30 76,329.1 3 34.77
MIGAS 13,105.5 15,744.4 17,171.7 11,789.3 8,251.1 -11.44 3,928.2 5,815.3 48.04
132,080. 153,083. 162,840. 155,893. 154,940.
NON MIGAS 7 8 9 7 8 3.43 72,400.9 97,055.1 34.05
135,652. 156,985. 188,711. 171,275. 141,568.
IMPOR 8 6 4 7 8 1.74 70,903.2 91,040.0 28.40
MIGAS 18,739.8 24,316.2 29,868.8 21,885.3 14,256.8 -6.31 7,530.1 11,518.5 52.96
116,913. 132,669. 158,842. 149,390. 127,312.
NON MIGAS 0 3 5 4 0 2.93 63,373.0 79,521.5 25.48
NERACA
PERDAGANGAN 9,533.4 11,842.6 -8,698.7 -3,592.7 21,623.0 0.00 5,425.9 11,830.3 118.04
MIGAS -5,634.3 -8,571.9 -12,697.1 -10,096.1 -6,005.7 -2.96 -3,602.0 -5,703.2 -58.33
NON MIGAS 15,167.7 20,414.5 3,998.4 6,503.3 27,628.8 0.56 9,027.9 17,533.5 94.22

4. Perubahan arus kas pada berbagai transaksi antar Negara


Transaksi Perdagangan Internasional Posisi Arus Kas AS Jurnal
Beberapa waga AS membeli CD melalui Arus kas keluas AS Debit
internet dari perusahaan di Cina
Pemerintah Meksiko membayar Arus kas masuk AS Kredit
perusahaan konsultan AS atas jasa
konsultasi yang diberikan
Investor AS menerima pembayaran Arus kas masuk AS Kredit
deviden dari perusahaan di Prancis atas
saham yang dimilikinya

Kantor kas Negara AS mengirim Arus kas keluar AS Debit


pembayaran bunga ke perusahaan
asuransi Jerman yang membeli obligasi
pemerintah AS tahun lalu
5. Neraca Pembayaran Indonesia tahun 2019-2021
V.1. INDONESIA'S BALANCE OF PAYMENTS : SUMMARY ¹
(Millions of USD)

2019 2020 2021


ITEMS
Q1 Q2* Q3* Q4* Q1* Q2**
-30,279 -3,442 -2,895 1,022 862 -4,452 -1,057 -2,231 I. Current Account 1
3,508 4,507 3,952 9,791 9,964 28,214 7,628 8,098 A. Goods 2
168,455 41,737 34,627 40,804 46,187 163,355 49,378 54,321 - Exports, fob 3
-164,948 -37,231 -30,675 -31,013 -36,223 - -41,749 -46,223 - Imports, fob 4
135,141
1,647 3,192 2,468 8,726 10,095 24,480 7,707 8,198 1. General Merchandise 5
164,911 40,035 32,994 39,201 45,584 157,813 48,894 53,865 - Exports 6
-163,264 -36,842 -30,527 -30,475 -35,489 - -41,186 -45,668 - Imports 7
133,333
11,965 5,809 3,289 9,441 11,328 29,867 9,976 11,581 a. Non-Oil and Gas 8
152,930 37,726 31,237 37,196 43,173 149,333 45,876 50,528 - Exports 9
-140,964 -31,917 -27,949 -27,755 -31,845 - -35,900 -38,947 - Imports 10
119,466
-10,319 -2,617 -821 -715 -1,233 -5,386 -2,269 -3,383 b. Oil and Gas 11
11,981 2,308 1,757 2,004 2,411 8,480 3,017 3,338 - Exports 12
-22,300 -4,925 -2,578 -2,719 -3,644 -13,867 -5,286 -6,721 - Imports 13
1,861 1,314 1,485 1,065 -130 3,734 -79 -100 2. Other Goods 14
3,544 1,703 1,633 1,603 603 5,542 484 455 - Exports 15
-1,683 -388 -148 -539 -733 -1,808 -563 -555 - Imports 16
-7,641 -1,728 -2,129 -2,741 -3,088 -9,687 -3,371 -3,653 B. Services 17
31,642 6,180 2,599 2,815 3,309 14,904 3,237 3,138 - Exports 18
-39,282 -7,909 -4,728 -5,556 -6,398 -24,591 -6,608 -6,790 - Imports 19
-33,775 -7,912 -6,158 -7,399 -7,442 -28,911 -6,746 -8,141 C. Primary Income 20
7,373 1,035 1,404 1,251 1,532 5,222 1,359 1,740 - Receipts 21
-41,147 -8,947 -7,562 -8,649 -8,974 -34,133 -8,105 -9,881 - Payments 22
7,629 1,692 1,440 1,371 1,428 5,932 1,432 1,465 D. Secondary Income 23
12,677 2,803 2,578 2,500 2,743 10,624 2,480 2,618 - Receipts 24
-5,048 -1,111 -1,137 -1,129 -1,315 -4,692 -1,049 -1,154 - Payments 25
39 1 6 7 24 37 2 5 II. Capital Account 26
39 1 6 7 24 37 2 5 - Receipts 27
- - - - - - - - - Payments 28
36,564 -3,046 11,044 867 -1,049 7,816 5,548 1,913 III. Financial Account ² 29
-15,340 -4,679 -1,309 -2,468 -8,340 -16,797 -3,846 -3,646 - Assets 30
51,903 1,634 12,353 3,335 7,291 24,613 9,394 5,559 - Liabilities 31
20,531 4,269 4,433 939 4,217 13,858 4,173 5,348 1. Direct Investment 32
-4,462 -702 -725 -2,751 -857 -5,035 -981 -790 a. Assets 33
24,994 4,971 5,158 3,690 5,074 18,893 5,154 6,138 b. Liabilities 34
21,990 -6,343 9,744 -1,984 1,952 3,369 4,904 4,378 2. Portfolio Investment 35
410 -88 -181 -277 -653 -1,199 -323 -300 a. Assets 36
21,581 -6,255 9,925 -1,707 2,605 4,567 5,227 4,678 b. Liabilities 37
14,973 -8,138 6,845 461 2,255 1,424 1,521 2,518 - Public Sector 38
6,608 1,883 3,079 -2,169 350 3,144 3,706 2,161 - Private Sector 39
186 -326 125 18 201 18 110 24 3. Financial Derivatives 40
-6,144 -646 -3,257 1,894 -7,420 -9,428 -3,639 -7,837 4. Other Investment 41
-12,203 -4,182 -1,060 458 -7,088 -11,872 -2,892 -2,722 a. Assets 42
6,059 3,537 -2,197 1,436 -332 2,444 -748 -5,115 b. Liabilities 43
-2,555 -341 -413 1,447 1,296 1,989 -250 -1,239 - Public Sector 44
8,614 3,877 -1,784 -10 -1,628 455 -498 -3,876 - Private Sector 45
6,324 -6,487 8,155 1,896 -163 3,402 4,493 -313 IV. Total (I + II + III) 46
-1,648 -2,058 1,090 156 7 -805 -428 -137 V. Net Error and Omissions 47
4,676 -8,545 9,245 2,053 -156 2,597 4,065 -450 VI. Overall Balance (IV + V) 48
-4,676 8,545 -9,245 -2,053 156 -2,597 -4,065 450 VII. Reserves and Related Items ³ 49
-4,676 8,545 -9,245 -2,053 156 -2,597 -4,065 450 A. Reserve Asset Transactions 50
- - - - - - - - B. Credit and Loans with IMF 51
- - - - - - - - C. Exceptional Financing 52
Memorandum: 53
129,183 120,969 131,718 135,153 135,897 135,897 137,095 137,093 - Reserve Assets Position 54
7.32 6.98 8.14 9.12 9.77 9.77 9.67 8.77 In Months of Imports & Official Debt 55
Repayment
-2.71 -1.25 -1.18 0.39 0.32 -0.42 -0.38 -0.77 - Current Account (% GDP) 56
- Debt Service Ratio (%) 57
- - - - - - - - o/w Government & Monetary Authority 58
DSR (%)
Notes:
1] Based on BPM6, but use of the signs "+" and "-" is in accordance with BPM5 2]
Excludes reserves and related items
3] Negative represents surplus and positive represents deficit

6. Peranan Bank Indonesia


1) Pertama, Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara
lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka.
2) Kedua, Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga
keuangan yang sehat, khususnya perbankan.
3) Ketiga, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran. Bila terjadi gagal bayar (failure to settle) pada
salah satu peserta dalam sistem sistem pembayaran, maka akan timbul risiko
potensial yang cukup serius dan mengganggu kelancaran sistem pembayaran.
4) Keempat, melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat
mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan.
5) Kelima, Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistim
keuangan melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR).
Fungsi LoLR merupakan peran tradisional Bank Indonesia sebagai bank sentral
dalam mengelola krisis guna menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem
keuangan.

Anda mungkin juga menyukai