Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MANAJEMEN INOVASI & KREATIFITAS

Nama : Sherina Nihe

NIM : 19061102063

Kelas : 5B2

1. Pengertian Inovasi
a. Everett M. Rogers (1983) Mendefisisikan bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan,
praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh
seseorang atau kelompok untuk diadopsi.

b. Inovasi adalah ciptaan-ciptaan baru (dalam bentuk materi ataupun intangible) yang
memiliki nilai ekonomi yang berarti (signifikan), yang umumnya dilakukan oleh
perusahaan atau kadang-kadang oleh para individu (Edquist, 2001, 1999).

c. (Rosenfeld, 2002) Inovasi merupakan eksploitasi yang berhasil dari suatu gagasan baru
(the successful exploitation of a new idea; Mitra, 2001 dan the British Council, 2000),
atau dengan kata lain merupakan mobilisasi pengetahuan, keterampilan teknologis dan
pengalaman untuk menciptakan produk, proses dan jasa baru. Inovasi merupakan fungsi
utama dalam proses kewirausahaan.

d. Peter F. Drucker di dalam bukunya Innovation and Entrepreneurship mengatakan inovasi


memiliki fungsi yang khas bagi wirausahawan. Dengan inovasi wirausahawan
menciptakan baik sumber daya produksi baru maupun pengolahan sumber daya yang ada
dengan peningkatan nilai potensi untuk menciptakan modal (Peter F. Drucker, innovation
and entrepreneurship).

e. Stephen Robbins (1994), Mendefinisikan, inovasi sebagai suatu gagasan baru yang
diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.

f. Hurley and Hult (1998: 45) mendefinisikan inovasi sebagai sebuah mekanisme
perusahaan untuk beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis, oleh karena itu
perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan pemikiran-pemikiran baru, gagasan-
gagasan baru, dan menawarkan produk yang inovatif serta peningkatan pelayanan yang
memuaskan pelanggan.
Pengertian Kreativitas
a. Menurut Sudarsono, kreativitas adalah kemapuan untuk menciptakan,kemampuan
mencapai pemecahan atau jalan keluar yanag sama sekali baru, asli dan imajinatif
terhadap masalah yang bersifat pemahaman, filosofi, estetis ataupun lainnya.

b. Menurut Supriadi (dalam Faisal Abdullah) mengutarakan bahwa kreativitas adalah


kemapaun seseorang untuk melahirkan sesuatu yuang baru, baik berupa gagasan maupun
karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada. Selanjutnya ia menambahkan
bahwa kreativitas merupakan kemapuan berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan
terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas,
deferensiasi, dan integrasi antara setiap perkembangan.

c. Menurut Utami Munandar (dalam Faisal Abdullah) memberikan beberapa pengertian


kreativitas menurut pendapat para ahli salah satunya merupakan kemampuan untuk
membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi, dan unsur-unsur yang ada. Hal ini
mengartikan kreativitas adalah sebagai daya cipta seperti yang telah disebutkan atas.

d. Menurut Torrance (dalam Faisal Abdullah), kreativitas adalah proses kemampuan


individu untuk memahami kesenjangan atau hambatan dalam hidupnya, merumuskan
hipotesis baru, dan mengkomunikasikan hasil-hasilnya.

e. Menurut Semiawan (dalam Faisal Abdullah) mengemukakan bahwa kreativitas adalah


kemampuan menghasilkan bentuk baru dalam seni, atau dalam permesinan, atau dalam
metode-metode baru.

f. Menurut Nawawi Elizabeth Hurlock (dalam Trianto Ibnu Badar), kreativitas adalah suatu
proses yaung menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek
dalam suatu bentuk atau susunan yang baru.

g. Menurut Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan menyebutkan kreativitas adalah kemampuan
untuk menciptakan suatu produk baru, baik yang benar-benar baru sama sekali maupun
yang merupakan modifikasi atau perubahan dengan mengembangkan hal-hal yang sudah
ada.

2. Pengertian VUCA
VUCA adalah fenomena yang menggambarkan situasi dunia yang mengalami perubahan
sangat cepat dan cenderung tidak bisa ditebak. VUCA adalah akronim dari volatility,
uncertainty, complexity dan ambiguity.

Volatility (volatilitas)

Volatility (volatilitas) merujuk pada situasi yang berubah dari satu kondisi ke kondisi lain
secara konstan. Di bawah kondisi tertentu, volatilitas bisa meledak kapan saja tanpa ada
tanda apapun karena berubah dari kondisi stabil menjadi tak beraturan.

Implikasinya yang terjadi yaitu bahwa volatilitas merupakan kondisi yang berbahaya. Salah
satu contoh volatilitas yaitu dari market finansial yang mana konsep volatilitas diterjemahkan
sebagai rasio dan jumlah dari aktivitas jual beli dan perubahan suku bunga.

Aspek menarik dari volatilitas yaitu, bahwa meski terlihat sangat berbahaya, tapi juga bisa
memberi peluang bagus. Mari kembali ke satu situasi dalam market finansial. Banyak trader
memperoleh profit dengan membuka trading saat volatilitas market sedang naik.

Dunia jual beli forex paling sering mengandalkan volatilitas, yang akan meningkat saat
terjadi rilis berita ekonomi. Poin utamanya adalah, volatilitas merupakan sesuatu yang bagus
jika ingin mencari peluang, tapi menjadi sesuatu yang buruk jika hanya digunakan sebatas
prediksi saja.

Uncertainty (ketidakpastian)

Uncertainty merujuk situasi kurangnya informasi spesifik terkait satu hal. Solusi sebenarnya
cukup mudah, karena dengan bertanya dan membuka diri, jawaban bisa didapat. Pertanyaan
seperti, “Bagaimana potensi bisnis nantinya?” merupakan pertanyaan yang mencoba
menjelaskan situasi yang tidak pasti.

Situasi tidak pasti akan lebih sulit diantisipasi atau diprediksi jika tidak terjelaskan lebih dulu
dengan gamblang. Prediksi yang secara historis sangat membantu dan pengalaman masa lalu
sudah tidak relevan lagi dan sulit diterapkan di situasi saat ini.

Investasi jelas tidak mungkin jika situasi dan kondisi masih belum pasti, pertumbuhan
kemungkinan besar akan stagnan, dan perkembangan tak akan memberi hasil karena arahnya
belum jelas. Iklim bisnis tidak mendukung sehingga investasi urung terjadi.

Complexity (kompleksitas)
Complexity merujuk pada sejumlah aspek, umumnya terkait hubungan antar komponen.
Kompleksitas sering terjadi di jajaran manajemen dengan alur kerja yang rumit. Complexity
berbeda dengan complicated, terlebih jika dikaitkan dengan pencarian solusi.

Kebanyakan individu dengan posisi tinggi cenderung menyederhanakan sekup masalah


menjadi lebih kecil. Situasi ini merujuk pada kompleksitas. Sedang isu yang bersifat
complicated harus dipahami dengan analisa dan investigasi mendetil.

Jika dibenturkan dengan era sekarang, situasinya justru menjadi lebih kompleks daripada
sebelumnya. Masalah yang kian bertumpuk lebih sulit diselesaikan, dan itu sebabnya
pimpinan harus mengambil sikap tegas jika ada satu masalah kecil yang muncul sebelum
berubah kompleks.

Seandainya masalah menjadi kian kompleks, akan lebih sulit diuraikan karena semuanya bisa
terkait. Keputusan yang harus diambil yaitu harus segera bereaksi tepat saat satu persoalan
bisnis muncul, baik itu di lini produk yang dijual, jajaran manajemen, atau aspek lain.

Ambiguity (ambiguitas)

Ambiguity bisa diartikan sebagai beberapa atau belum pasti, dan istilah sering dipakai untuk
menggambarkan situasi yang belum jelas karena terdapat beberapa pilihan. Yang membuat
kian pelik, ambigu bisa dinterpretasikan secara berbeda untuk tiap invidu.

Ambigu kerap memicu stress untuk kebanyakan individu, terlebih untuk mereka yang bekerja
di bawah perusahaan yang memiliki struktur yang kurang baik. Karena bukan merupakan
sikap baik, banyak yang lantas menghindari bahkan ingin menghilangkan sikap ambigu.

3. Inovasi Dalam Konteks Bisnis

Dalam konteks bisnis, inovasi dapat berkaitan dengan memodifikasi model bisnis dan
beradaptasi dengan perubahan untuk meciptakan produk atau layanan yang lebih baik.

Bentuk inovasi dalam bisnis juga bermacam-macam. Tergantung pada tujuan apa yang ingin
dicapai perusahaan. Bisa inovasi produk, sistem internal atau proses kerja, hingga model
bisnis. Lebih lanjut, tujuan dari inovasi sendiri adalah untuk beradaptasi dengan perubahan
zaman. Apalagi di tengah pesatnya perkembangan teknologi.

Ada beberapa contoh inovasi usaha yang terjadi ketika pandemi covid-19.

Salah satunya adalah Inovasi Bisnis Kuliner yang dilakukan oleh penjual Mie Ayam di
Yogyakarta.
Karena tidak bisa membuka toko atau keliling lingkungan, beberapa pedagang Mie Ayam
mencoba membuat kuliner Mie Ayam instan yang dikemas dan bisa disajikan hanya dengan
merebus mienya.

Karena cukup banyak penggemar, secara mngejutkan inovasi bisnis kuliner ini laris manis di
pasaran serta mampu membantu menyambung hidup sebagian besar pedagang yang terkena
imbas pandemi.

Inovasi bisnis terbaru dengan skala yang lebih ekstrim juga bisa kita lihat pada bisnis Pizza
Hut dan Burger King.

Kedua produsen makanan cepat saji yang sudah mendunia tersebut beberapa waktu lalu
sudah mulai menjajakan produk andalannya di pinggir jalan.

Di tengah pandemi seperti sekarang ini, Pizza Hut dan Burger king mencoba bertahan dari
gempuran dengan mengikuti arus perubahan.

Inovasi model bisnis memang bukan sebuah hal baru, tapi tidak semua bisnis bisa menerima
perubahan ini untuk bertahan.

Inovasi Dalam Konteks Sosial

Inovasi sosial itu melibatkan investor sosial (mereka yang memodali inovasi sosial), inovator
sosial (pemilik ide, proses, atau produk inovatif), inovasi sosial, serta penerima manfaat.
Mereka yang berinvestasi—baik itu pemerintah, perusahaan, atau lembaga dan individu
filantropi—juga berhak atas keuntungan dari inovasi sosial tersebut, yang bisa berupa
keuntungan finansial, operasional, dan reputasional. Tetapi, para investor itu baru bisa
menerima keuntungan reputasional, operasional, atau finansial (bila inovasi sosial itu berarti
pemanfaatan mekanisme pasar untuk memecahkan masalah) setelah inovasi itu benar-benar
menunjukkan manfaat buat masyarakat sasaran.

Anda mungkin juga menyukai