Anda di halaman 1dari 1

NAMA: ROSLINA HANIFAH WIJAYA

NPM: 21110087

Gojek merupakan aplikasi ojek berbasis online yang didirikan oleh PT. Aplikasi Karya Anak
Bangsa. Aplikasi Gojek pertama kali dirilis pada tahun 2010 di Jakarta, saat itu gojek melayani
penggunanya dengan system pesan melalui call center. Kemudian pada tahun 2015 aplikasi GOjek
akhirnya masuk ke dalam platform Android dan iOS dan mengganti system pesan call center dengan
basis aplikasi yang lebih mudah dipakai banyak pengguna.
a. Potensi konflik sosial masyarakat
Masyarakat kota kebanyakan lebih memilih menggunakan GoJek daripada ojek pangkalan
yang menyebabkan seringkali terjadi konflik antara ojek pangkalan dan GoJek berupa adu
mulut, perebutan atribut, bahkan pengeroyokan. Hal itu tentunya sangat berdampak bagi
keselamatan penumpang, driver GoJek, dan masyarakat sekitar, sehingga menimbulkan
kegelisahan serta kekhawatiran dari kalangan masyarakat.
b. Potensi konflik dengan dunia usaha
Di dalam dunia usaha, aplikasi GoJek ini berkembang sangat pesat karena banyaknya
masyarakat yang menggunakan aplikasi tersebut sehingga hal ini sangat berdampak pada
perusahaan-perusahaan lainnya yang bergerak di bidang transportasi, mereka mengalami
penurunan yang drastis dalam pendapatan mereka.
c. Potensi konflik dengan regulasi yang berlaku
Saat itu pernah ribuan driver GoJek menggelar aksi massa di depan Kementerian
Perhubungan dan Istana Merdeka. Mereka menyuarakan aspirasi dan keluhan para driver
GoJek yang kerap merasa dirugikan akibat kebijakan perusahaan. Driver GoJek ingin diakui
dan dilindungi haknya seperti yang pemerintah lakukan terhadap taksi online, yang diatur
dalam Peraturan Menteri Nomor 108 Tahun 2017. Pemerintah juga diminta merevisi
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya.
Dalam Undang-undang itu, belum ada pasal yang mengatur mengenai sistem transportasi
berbasis aplikasi atau teknologi.
d. Potensi konflik dengan sesama pemain/aplikasi yang serupa
Maraknya pengguna aplikasi gojek di Indonesia membuat perusahaan asing layanan
transportasi seperti Grab dan Uber datang ke Indonesia dan mendirikan perusahaannya di
Indonesia, mereka juga mengadakan lebih banyak promo demi menarik perhatian masyarakat
untuk menggunakan aplikasi mereka.

Anda mungkin juga menyukai