Anda di halaman 1dari 3

Essay

1. a. Strategic Inflection point (SIP) adalah suatu kondisi ketika perusahaan berada di
persimpangan jalan, bahwa berbagai perubahan yang terjai bisa memaksa perusahaan
punya peluang besar untuk lebih sukses lagi atau justru menjadi the beginning of the end.

b. Strategic vision (Visi) merupakan suatu rangkaian kata yang di dalamnya terdapat impian,
cita-cita atau nilai inti dari suatu lembaga atau organisasi. Bisa dikatakan visi menjadi
tujuan masa depan suatu organisasi.

c. Strategic objective (Misi) adalah segala sesuatu (strategi, tindakan) yang harus dilakukan
untuk mewujudkan visi. Misi organisasi merupakan tujuan dan alasan berdirinya sebuah
organisasi dan menjadi pedoman dan arahan dalam mencapai tujuan organisasi.
Pengertian misi dapat juga didefinisikan sebagai penjabaran suatu visi dimana
penulisannya dibuat dengan lebih lengkap sehingga dapat dipahami setiap orang yang
membacanya.

d. Strategic planning (RJPP) yaitu perencanaan strategis yang mencakup rumusan mengenai
sasaran dan tujuan yang hendak dicapai oleh Perusahaan dalam jangka waktu 5 (lima)
tahun.

e. Balanced Scorecard (BSC) adalah sistem manajemen yang bertujuan untuk


menerjemahkan tujuan strategis organisasi ke dalam serangkaian tujuan kinerja yang,
pada gilirannya, diukur, dipantau, dan diubah jika perlu untuk memastikan bahwa tujuan
strategis organisasi terpenuhi.

2. Dalam pelaksanaannya mungkin TQM ini akan mengalami banyak kendala namun ketika
banyak pihak terutama bagian-bagian dalam perusahaan membantu pencapaian tujuan maka
akan mudah bagi perusahaan untuk meningkatkan TQM. Adanya TQM membuat
perusahaan berada pada posisi yang aman dan tidak mudah tergantikan oleh perusahaan
atau produsen lain. Ketika produk yang dikeluarkan oleh satu perusahaan mengalami
penurunan kualitasnya maka produk akan segera tergantikan oleh produk yang sama namun
dari produsen yang berbeda. Ketakutan inilah yang sering dialami oleh perusahaan dalam era
globalisasi.

TQM dan BPR memiliki hubungan lintas fungsi. TQM berhubungan dengan peningkatan
produktivitas melalui peningkatan kualitas sementara BPR adalah tentang membuat
perbaikan proses melalui desain ulang radikal dan penggunaan teknologi canggih.

• TQM berfokus pada perbaikan berkelanjutan sementara BPR memperhatikan inovasi


produk.
• TQM menekankan pada penggunaan pengendalian proses statistik sedangkan BPR
menekankan pada penggunaan teknologi informasi.

• Baik pendekatan top down maupun bottom up dapat digunakan dalam penerapan TQM,
tetapi BPR hanya dapat diimplementasikan melalui pendekatan top-down.

3. a. Keunggulan Biaya (Overall Cost Leadership)

Strategi ini di terapkan oleh perusahaan untuk menjadi perusahaan yang berbiaya rendah
di dalam industrinya. Sumber keunggulan biaya bervariasi dan bergantung pada stuktur
industri. Produsen berbiaya rendah harus menemukan dan mengeksploitasi semua
sumber keunggulan biaya. Apabila perusahaan dapat mencapai dan mempertahankan
keseluruhan keunggulan biaya, maka perusahaan akan menjadi perusahaan berkinerja
tinggi di dalam industrinya asalkan perusahaan dapat menguasai harga pada rata-rata
industri. Beberapa contoh perusahaan yang terkenal kare strategi keunggulan biaya
adalah Wal-Mart, BIC, Mc Donald’s, Black and Decker, Lincoln Electric, dan Briggs and
Sratton.

b. Diferensiasi (differentiation)

Dalam strategi diferensiasi, perusahaan berusaha menjadi unik dalam industrinya pada
berbagai dimensi yang secara umum dihargai oleh pembeli. Cara melakukan diferensiasi
berbeda untuk setiap Industri. Diferensiasi dapat didasarkan pada produk itu sendiri.
Sistem penyerahan produk yang dipergunakan untuk menjualnya, pendekatan
pemasaran, dan faktor lain. Perusahaan yang dapat mencapai dan mempertahankan
diferensiasi akan menjadi perusahaan berkinerja tinggi dalam industrinya. Logika dari
strategi diferensiasi mengharuskan perusaan memilih atribut untuk mendiferensiasikan
diri secara berbeda dengan atribut pesaingnya. Contoh Perusahaan : Apple.

c. Strategi diferensiasi terfokus (focused differentiation strategy)

Strategi diferensiasi terfokus (focused differentiation strategy) adalah strategi diferensiasi


dengan fokus pada ceruk pasar yang lebih sempit. Strategi ini membutuhkan penawaran
fitur unik yang dikhususkan untuk memenuhi permintaan yang sempit. Agar efektif,
perusahaan harus membangun loyalitas merek yang kuat di antara pelanggan mereka
sehingga menjadikan pasar kurang menarik bagi pesaing. Contoh Perusahaan : BMW
Jerman yang secara eksklusif memfokuskan pada pembuatan mobil-mobil mewah kelas
atas.
d. Strategi biaya rendah terfokus (focused low cost strategy)

Strategi terfokus berdasar pada low cost bertujuan dalam pengamanan keuntungan
kompetitif dengan melayani pembeli dipasar tempat target pada biaya terendah dan
harga terendah daripada para pesaingnya. Strategi ini memiliki daya tarik saat
perusahaan dapat menurunkan biaya secara signifikan dengan membatasi pelanggan
berdasarkan well-defined segmen pembeli. Contoh Perusahaan : Perusahaan
supermarket Jerman seperti Aldi atau UK seperti Tesco.

e. Strategi Biaya Terbaik (The Best Cost Strategy)

Strategi Best-Cost Provider merupakan strategi gabungan antara low-cost provider dan
differentiation strategy. Agar strategi ini menguntungkan, perusahaan harus memiliki
kemampuan untuk menggabungkan skala ekonomi produksi pada tingkat harga yang
lebih rendah dari pesaing.

Anda mungkin juga menyukai