33
BAB Uraian
MANAJEMEN REKAM MEDIS
MIRM 8 Unit rekam medis
MIRM 9 Hak akses rekam medis
MIRM 10 Retensi rekam medis
MIRM 11 RM dilindungi dari kehilangan, kerusakan, gangguan, serta akses dan
penggunaan yang tidak berhak
MIRM 12 Standar kode
MIRM 13 RM tersedia untuk setiap pasien
MIRM 13.1 Isi spesifik berkas rekam medis
MIRM 13.1.1 RM pasien gawat darurat
MIRM 13.2 Individu yang berweang mengisi RM dan koreksi
MIRIM 13.3 Pengisian rekam medis oleh PPA
MIRM 13.4 Tim Review rekam medis
MIRM 14 Kerahasiaan dan privasi informasi dijaga
34
MIRM 15 Discharge summary untuk semua pasien RI
35
v Pendahuluan
Ø Uraian Tugas
Ø Tanggung jawab
Ø Wewenang
Djoti Atmodjo
Djoti - Atmodjo
40
Program harus diuraikan dalam bentuk Kerangka
Acuan Program (TOR) dan tidak boleh hanya
berbentuk time table
Ditanda tangani oleh Kepala Unit Kerja dan
Direktur RS
Format program :
v Pendahuluan
v Latar belakang
v Tujuan umum dan tujuan khusus
v Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
v Cara melaksanakan kegiatan
v Sasaran
v Jadwal pelaksanaan kegiatan
v Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
v Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Djoti - Atmodjo
REKAM MEDIS ASUHAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 269 TAHUN 2008
TENTANG
REKAM MEDIS
43
Rekam medis adalah berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang:
◉ Identitas pasien
◉ Pemeriksaan
◉ Pengobatan
◉ Tindakan dan
◉ Pelayanan lain yang diberikan
kepada pasien
Dokumen bukti
44
Asesmen awal medis dan keperawatan
Asesmen ulang
Asesmen tambahan
Asesmen Gizi
Asesmen pelayanan bedah
Asesmen pelayanan anestesi
Laporan operasi
Laporan anestesi
Form transfer
Form rujukan
Form ringkasan pulang
Form ringkasan pulang IGD
Asesmen kebutuhan edukasi
Form edukasi
Pelayanan lain yang
diberikan kepada pasien
◉ Form rekonsialisasi
◉ Form pemberian edukasi
◉ Form persetujuan tindakan
kedokteran
◉ Form menolak anjuran medis
(MAM)
Standar MIRM 13.1
Rekam medis pasien memuat informasi yang memadai untuk
mengidentifikasi pasien, mendukung diagnosis, justifikasi
pengobatan, dokumen pemeriksaan dan hasil pengobatan, serta
meningkatkan kesinambungan asuhan di antara profesional pemberi
asuhan (PPA) termasuk manajer pelayanan pasien (MPP).
51
Pelayanan fokus pasien: MULTI PROFESI - ASUHAN – EDUKASI
Rencana
asuhan
Rencana
Pelayanan fokus pasien: MULTI PROFESI - ASUHAN asuhan
Pengumpulan
Asesmen • Dokter data klinis
awal • Perawat Analisis data -->
Dx dan masalah
Diintegrasikan
Rencana
Pelayanan fokus pasien: MULTI PROFESI - ASUHAN asuhan
Standar AP.1.1
Asesmen awal masing-masing pasien rawat inap meliputi pemeriksaan fisik, riwayat
kesehatan, pengkajian pasien dari aspek biologis, psikologis, sosial, ekonomi, kultural
dan spiritual pasien.
Elemen Penilaian AP.1.1
1. Ada bukti pelaksanaan asesmen awal pasien rawat inap meliputi riwayat kesehatan
pasien dan pemeriksaan fisik (D,W)
2. Ada bukti pelaksanaan asesmen awal pasien rawat inap meliputi faktor bio-psiko-
sosio-kultural-spiritual. (D,W)
3. Ada bukti pelaksanaan asesmen awal pasien rawat inap menghasilkan diagnosis awal
dan masalah kesehatan pasien (lihat juga ARK 3). (D,W)
4. Ada bukti pelaksanaan asesmen awal pasien rawat inap harus selesai dalam waktu
24 jam atau lebih cepat sesuai dengan kondisi pasien. (D,W)
5. Ada bukti pelaksanaan asesmen awal pasien rawat inap menghasilkan rencana
asuhan (D,W)
Standar AP.1.4
Asesmen awal pasien mencakup juga skrining status nutrisi, kebutuhan fungsional,
dan kebutuhan khusus lainnya, kemudian dirujuk untuk asesmen dan tindakan lebih
lanjut jika perlu.
61
Pelayanan fokus pasien: MULTI PROFESI - ASUHAN – EDUKASI
Rencana
asuhan
66
Pelayanan fokus pasien: MULTI PROFESI - ASUHAN – EDUKASI
Rencana
asuhan
Rencana
asuhan
D ok v
v
Dilema etik
Cuti (ARK 4 EP 3 dan 4)
SKENARIO v
v
Self administration (PKPO 6.2)
Pasien dengan nyeri
v Transfer (ARK 3.3)
v Discharge planning (ARK 3)
v Pemulangan pasien (ARK 4)
v Proses Rujukan (ARK 5)
v Terminal (PAP 7)
v Pengaduan (HPK 3 dan TKRS 10 EP 4) 71
Dimana MAM dapat terjadi?
72
Menolak Anjuran Medis
73
Menolak Anjuran Medis
74
PROSES MAM INFORMASI
9#%H(&7 !%B+4&% 9#)8" ANJURAN
MEDIS
MENOLAK
PERNYATAAN ANJURAN
MEDIS
INFORMASI
RISIKO
MENOLAK
75
v Asesmen awal dokter untuk
setiap disiplin klinis
v Asesmen tambahan
v Asesmen awal perawat
v Asesmen kebutuhan edukasi
v Progress notes
v Nursing notes
76
77
Standar PAB 3.2
Rumah sakit menetapkan regulasi untuk tindakan sedasi (moderat dan dalam)
baik cara memberikan dan memantau berdasar atas panduan praktik klinis.
a) diagnosis pascaoperasi;
b) nama dokter bedah dan asistennya;
c) prosedur operasi yang dilakukan dan rincian temuan;
d) ada dan tidak ada komplikasi;
e) spesimen operasi yang dikirim untuk diperiksa;
f) jumlah darah yang hilang dan jumlah yang masuk lewat transfusi;
g) nomor pendaftaran alat yang dipasang (implan);
h) tanggal, waktu, dan tanda tangan dokter yang bertanggung jawab.
Standar PAB 7.3
Ditetapkan rencana asuhan pascaoperasi dan dicatat dalam rekam medis.
88
v Asesmen bedah
v Asesmen pra anestesi
v Informed consent
v Asesmen pra induksi
v Induksi
v Monitoring status fisiologis
v Pemulihan
v Laporan operasi dan anestesi
v Rencana asuhan pasca operasi
(dokter dan perawat)
89
Pelayanan fokus pasien: MULTI PROFESI - ASUHAN – EDUKASI
Rencana
asuhan
Rencana
asuhan
96
Pasal 12
(1) Rujukan harus mendapatkan persetujuan dari pasien dan/atau
keluarganya.
(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
setelah pasien dan/atau keluarganya mendapatkan penjelasan
dari tenaga kesehatan yang berwenang.
(3) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-
kurangnya meliputi:
a. diagnosis dan terapi dan/atau tindakan medis yang diperlukan;
b. alasan dan tujuan dilakukan rujukan;
c. risiko yang dapat timbul apabila rujukan tidak dilakukan;
d. transportasi rujukan; dan
e. risiko atau penyulit yang dapat timbul selama dalam
perjalanan.
97
PMK 001/2012
Penjelasan dan RIO
persetujuan ENA
SK
98
Regulasi
Implementasi
SEMOGA
BERMANFAAT