Anda di halaman 1dari 5

J.

Agroland 16 (1) : 40 - 44, Maret 2009 ISSN : 0854 – 641X

RESPONS INCEPTISOLS TERHADAP PUPUK GUANO DAN


PUPUK P SERTA PENGARUHNYA TERHADAP SERAPAN P
TANAMAN KACANG TANAH

Inceptisols Responses and Phosphorous Uptake of Peanut as Affected by


Guano and Phosphorous Fertilizers Addition
Isrun1)
1)
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Jl. Soekarno Hatta KM 5. Tondo Palu 94118,
Sulawesi Tengah Telp/Fax : 0451 – 429738. E-mail : isrunbaso@yahoo.co.id

ABSTRACT

The effects of guano and P fertilizer on pH (H2O), available–P and P-uptake of Peanuts in
Inceptisols were studied in a pot experiment. The experiment was carried out from August to
November 2007 at the Green House of Agricultural Faculty of Tadulako University. A Randomized
Block Design (RBD) in a factorial experiment was used in which each treatment was replicated three
times. The first factor was guano fertilizer levels: 0 t ha -1; 7.5 t ha-1; and 15 t ha-1. The second factor
was P fertilizer levels: 0 kg P ha-1; 21.85 kg P ha-1; and 43.70 kg P ha-1. The test plant used was Kelinci
Variety.The result of the experiment showed that the interaction effect of guano and P fertilizer
significantly increased pH (H2O), available-P and uptake-P. The highest increases of pH (H2O),
available P and P uptake was found in the 15 t guano ha-1 combined with 43.70 kg P ha-1 treatment.

Keywords : Available P, guano fertilizer, inceptisols, phosphate, P uptake

PENDAHULUAN tidak tersedia bagi tanaman (Hasibuan, 1999).


Hal ini terjadi karena fosfat yang larut dari
Inceptisols adalah salah satu tanah pupuk yang diberikan segera menempati
mineral masam selain Oxisols, Ultisols, dan komponen retensi fosfat terutama pada tanah
Histosol (gambut) yang terdapat di Indonesia. masam. Semakin banyak fosfat dalam larutan
Inceptisols adalah tanah mineral masam, maka retensi semakin rendah, dan konsentrasi
mempunyai pH sekitar 4.0 sampai 5.0. fosfat dalam larutan semakin tinggi (Barrow,
Beberapa hasil penelitian diketahui 1974). Oleh karena itu, pemberian pupuk
permasalahan tanah masam diantaranya fosfat perlu disesuaikan antara dosis pupuk
memiliki kandungan besi dan mangan sering P yang diberikan dengan kapasitas adsorpsi
berlebihan serta kelarutan aluminium P maksimum tanah (De Datta dkk., 1990).
tinggi sehingga merupakan penghambat Salah satu upaya yang dapat
pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan P
masalah tanah masam menjadi perhatian bagi pada masam yaitu dengan menambahkan
para peneliti dewasa ini. pupuk P disertai dengan bahan organik ke
Aplikasi pupuk fosfat larut seperti dalam tanah. Penggunaan bahan organik
superfosfat pada tanah yang bereaksi masam bersama-sama dengan pupuk P dapat
kurang efisien, karena kebanyakan pupuk menekan pemakaian pupuk P dosis tinggi
yang diberikan itu menjadi tidak larut dan sehingga menjadi lebih efisien.

40 40
Salah satu upaya yang dapat setiap pot percobaan sesuai perlakuan.
dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan Terdapat 9 kombinasi perlakuan dan setiap
P pada tanah masam yaitu dengan kombinasi perlakuan diualang tiga kali
menambahkan pupuk P organik ke dalam sehingga terdapat 27 pot percobaan.
tanah. Pupuk guano termasuk sumber Varibel respons yang diamati dan
P organik yang memiliki kelebihan karena dianalisis secara statistik meliputi : (1) pH
selain sebagai pemasok P juga sebagai bahan tanah ditetapkan dengan suspensi 1:2,5
organik yang memiliki kemampuan khelasi. menggunakan pH–meter elektroda gelas,
Penelitian ini dirancang untuk (2) P total ditetapkan dengan larutan pengekstrak
mengetahui kefektifan pupuk guano pada tanah HCl 25%, (3) P tersedia ditetapkan dengan
mineral masam dan pengaruhnya terhadap metode Bray I (HCl 0,025 N + NH4F 0,03 N),
serapan hara P tanaman kacang tanah. dan (4) serapan P tanaman ditetapkan
berdasarkan kandungan posfor pada seluruh
BAHAN DAN METODE bagian tanaman (serapan total) kacang tanah
dengan menggunakan metode destruksi basah.
Percobaan pot dilaksanakan di Rumah Data variabel respons pada setiap
Plastik Program Studi Agronomi Fakultas percobaan dianalisis berdasarkan anova
Pertanian Universitas Tadulako Palu. Waktu dengan uji lanjutannya adalah Beda Nyata
pelaksanaan percobaan sekitar 3 bulan yaitu Jujur (BNJ) pada taraf α = 5 %.
dari bulan Agustus sampai Nopember 2007.
Bahan yang digunakan adalah pupuk HASIL DAN PEMBAHASAN
pupuk guano, Urea (45% N), SP-36 (36 %
Karakteristik Tanah Percobaan
P2O5), KCl (60 % K2O), dan benih kacang
tanah varietas kelinci. Contoh tanah mineral Hasil analisis contoh tanah Inceptisols
masam yang digunakan diambil secara sebelum perlakuan diperoleh pH (H2O)
komposit dari sedalam 20 cm di Desa 4,8 ; pH (KCl) 3,9 tergolong masam,.
Lembantongoa Kecamatan Palolo Kabupaten Kandungan C organik dan N-total sangat
Donggala. Analisis tanah dan tanaman rendah masing-masing sebesar 0,26% dan
dilakukan di Laboratorium Lingkungan 0,12% dengan nisbah C/N juga sangat rendah
Biosfer Jl. Kihajar Dewantoro No. 49 Palu. yaitu 2,16. Aluminium dapat tukar sangat
Peralatan yang digunakan adalah tinggi sebesar 7,63 me/100g, KTK sedang
peralatan laboratorium (seperti timbangan, sebesar 23,86 me/100g, kation-kation dapat
tabung reaksi, sentrifuse, kertas saring, dipertukarkan seperti Ca, dan Mg tergolong
spektrofotometer DR-2500, pH meter), dan sangat rendah masing-masing 0,16 me/100,
alat-alat untuk penyiapan media tumbuh, 0,20 me/100g, K dan Na tergolong rendah
serta alat tulis menulis. masing- masing sebesar 0,18 me/100 g dan
Penelitian disusun dengan Rancangan 0,21 me/100g. Kejenuhan basa juga sangat
Acak Kelompok (RAK) pola Faktorial yang rendah yaitu 3,14 %. Sedangkan P-total dan
menggunakan pupuk guano (G) dan SP-36 P-tersedia sangat rendah masing-masing
(P) masing-masing 3 taraf, yaitu pupuk guano : 14,52 me/100g dan 14,95 ppm (Laboratorium
go : 0 t ha-1; g1 : 7,5 t ha-1 (24,59 g pot-1) : Lingkungan Biosfer, 2005).
g2 : 15 t ha-1 (49,18 g pot-1) , sedangkan taraf Kemasaman (pH) Tanah
SP-36 : po :0 kg ha-1 P; p1 : 21,85 kg ha-1
P (139 kg SP-36 ha-1 = 0,46 g SP-36 pot-1); Hasil sidik ragam menunjukkan
dan p2 : 43,70 kg ha-1 P (278 kg SP-36 ha-1 = bahwa efek interaksi di antara pupuk guano
0,91g SP-36 pot-1). Dosis pupuk guano dan dengan pupuk P terhadap pH tanah
pupuk SP-36 diberikan kedalam tanah pada berpengaruh nyata, demikian pula efek

41
mandiri pupuk guano dan pupuk P. Posfor Tersedia
Pemberian pupuk guano disertai pupuk Efek interaksi di antara pupuk guano
P sampai dosis tertentu nyata meningkatkan dengan pupuk P terhadap P-tersedia tanah
pH tanah (Tabel 1). teruji nyata. Demikian halnya efek mandiri
Reaksi (pH) tanah meningkat dengan
keduanya yakni pupuk guano dan pupuk P.
semakin meningkatnya pemberian pupuk
Tabel 2 menunjukkan bahwa pemberian
guano pada semua takaran pupuk P. pH tanah
pupuk guano dengan takaran meningkat pada
tertinggi diperoleh pada pemberian 15 t ha-1
setiap taraf pupuk P secara signifikan
pupuk guano disertai 43,70 kg ha-1 P yaitu
meningkatkan kandungan P-tersedia tanah.
sebesar pH 5,4. Sedangkan pH terendah
terlihat pada perlakuan kontrol yaitu pH 4,7. Tabel 2. Pengaruh Pupuk Guano dan Pupuk P
terhadap Posfor Tersedia Inceptisols
Tabel 1. Pengaruh Pupuk Guano dan Pupuk P (ppm)
terhadap pH H2O.
Pupuk Guano
Pupuk Guano Pupuk P
Pupuk P (t ha-1)
(t ha-1) (kg ha-1)
(kg ha-1) 0 7,5 15
0 7,5 15 16,13 a 18,92 b 23,21c
4,7 a 5,0 b 5,1 b 0
0 A A A
A A A 18,98 a 22,64 b 26,12 c
4,8 a 5,0 b 5, 2 c 21,85
21,85 B B B
A A A 29,25 a 34,49 b 37,51 c
4,8 a 5,1 b 5,4 c 43,70
43,70 C C C
A B B
Keterangan : Angka- angka yang ditandai dengan
Keterangan : Angka- angka yang ditandai dengan huruf kecil yang sama arah horizontal
huruf kecil yang sama arah horizontal
dan oleh huruf kapital yang sama arah
dan oleh huruf kapital yang sama arah
vertikal tidak berbeda nyata menurut uji vertikal tidak berbeda nyata menurut
BNJ α = 5 % . uji BNJ α = 5 % .

Hal tersebut menunjukkan bahwa Hasil percobaan menunjukkan bahwa


apabila pupuk guano bersama-sama dengan baik perlakuan pupuk guano maupun pupuk
pupuk P diberikan ke dalam tanah maka P mampu meningkatkan jumlah P tersedia
dapat meningkatkan pH tanah secara tanah. Semakin tinggi takaran guano semakin
signifikan. Sesuai pendapat Rajan, 1976 tinggi kandungan P- tanah, dan semakin
bahwa peningkatan pH akibat penambahan meningkat seiring dengan penambahan P.
pupuk P karena reaksi fosfat dengan ion Posfor tersedia tanah tertinggi diperoleh pada
penyebab kemasaman tanah seperti Al pemberian 15 t ha-1 pupuk guano disertai
sehingga Al tidak aktif dan menggantikan ion 43,70 kg ha-1 P yaitu sebesar 37,51 ppm.
hidroksil dan melepaskan ion tersebut ke Sedangkan posfor tersedia tanah terendah
dalam larutan tanah sehingga pH meningkat. pada perlakuan kontrol yaitu 16,13 ppm.
Selain itu pengaruh senyawa organik yang Pemupukan P (SP-36) berpengaruh
berasal dari pupuk guano dapat bereaksi secara langsung meningkatkan jumlah
dengan kation Al membentuk senyawa khelat P tersedia tanah dimana pupuk P dalam tanah
Al sebagai penyumbang ion H+ yang akan melarut sebagian P ke dalam larutan
menyebabkan kemasaman tanah, sehingga dan sebagian terjerap oleh tanah atau di serap
dapat mengurangi kelarutan Al dan pH dapat oleh tanaman (Tisdale, dkk., 1993).
meningkat dengan adanya pemberian bahan Sedangkan pengaruh pupuk guano terjadi
organik yakni guano (Tisdale dkk, 1993). secara tidak langsung, diduga melaui

42 42
mekanisme dari senyawa organik dan Fe dalam mengikat P pada Inceptisols.
yang memiliki gugus fungsional dapat Sejalan dengan pendapat Leiwakabessy dan
menetralisasi daya fikasasi tanah terhadap Sumawinata (1986) asam-asam organik
P sehingga P tersedia tanah meningkat. seperti asam fulvik dan asam humik yang
dihasilkan dari dekomposisi pupuk guano
Serapan Posfor mampu mengendapkan ion-ion Al dan Fe
Berdasarkan sidik ragam menunjukkan pada tanah masam, sehingga jumlah
bahwa efek interaksi pupuk guano dengan P tersedia dalam larutan tanah menjadi lebih
dosis pupuk P, dan efek mandiri baik pupuk meningkat dari sebelumnya.
guano maupun pupuk P nyata berpengaruh Meningkatnya P tersedia tanah dan
terhadap serapan posfor tanaman kacang memanjangnya akar tanaman maka kontak
tanah. Pada Tabel 3 dapat dilihat perlakuan secara difusi antara akar tanaman dengan
pupuk guano disertai pupuk P pada takaran P yang ada di dalam tanah menjadi lebih
meningkat memberikan pengaruh yang besar sehingga lebih banyak P yang dapat
berbeda nyata terhadap serapan P tanaman diserap oleh tanaman. Hal ini sesuai dengan
pada fase “silking”. pendapat Barber (1984) dan Basir-Cyio
(2004) yaitu besarnya serapan P tanaman
Tabel 3. Pengaruh Pupuk Guano dan Pupuk tergantung dari ketersediaan unsur P dalam
P terhadap Serapan P tanaman larutan tanah dan perakaran tanaman.
(mg/tanaman)
Pupuk Guano KESIMPULAN
Pupuk P
(t ha-1)
(kg ha-1) Kesimpulan
0 7,5 15
0 139,15 a 181,76 b 220,52 c Berdasarkan hasil penelitian dapat
A A A dirumuskan beberapa simpulan sebagai
21,85 184,24 a 228,43 b 262,14 c
berikut :
B B B
Terdapat efek interaksi antara pupuk
43,70 220,18 a 336,12 b 325,02 c
C C C
guano dengan pupuk P (SP-36), efek mandiri
baik pupuk guano maupun pupuk P dalam
Keterangan : Angka- angka yang ditandai dengan
huruf kecil yang sama arah horizontal
meningkatkan pH tanah, P-tersedia dan
dan oleh huruf kapital yang sama arah serapan P tanaman.
vertikal tidak berbeda nyata menurut Reaksi (pH) tanah, P tersedia, dan
uji BNJ α = 5 % . serapan P tanaman kacang tanah tertinggi
diperoleh pada pemberian 15 t ha-1 pupuk
Serapan P tanaman tertinggi diperoleh
guano disertai 43,70 kg ha-1 P masing-masing
pada pemberian 15 t ha-1 pupuk guano
sebesar 5,4; 37,51 ppm dan 325,02
disertai 43,70 kg ha-1 P yaitu sebesar
mg/tanaman.
325,02 mg/tanaman. Sedangkan serapan P
tanaman terendah pada perlakuan kontrol Saran
yaitu 139,15 mg/tanaman. Percobaan pot di rumah plastik
Terjadinya peningkatan serapan menunjukkan adanya pengaruh pupuk guano
P tanaman kacang tanah, karena adanya dan pupuk P dalam meningkatkan pH,
peningkatan ketersediaan P tanah akibat P-tersedia Tanah, dan serapan P tanaman
penambahan pupuk P yang diberikan. Selain pada Inceptisols asal Lembantongoa. Oleh
itu karena adanya pengaruh pupuk guano karena itu disarankan tindak lanjut pengujian
yang dapat meningkatkan jumlah P tersedia, di lapangan sampai pada pengamatan
yaitu dengan cara menekan aktivitas dari Al komponen hasil.

43
DAFTAR PUSTAKA

Barber, S.A. 1962. A Diffusion and Massflow Concept Of Soil Nutrient Availability. Soil Sci. 93 :39 -49.

Basir-Cyio, M., 2004. Aplikasi Indeks Biokimia Dalam Penentuan Karakteristik dan Kesuburan Tanah yang
Diberi Bahan Organik Terinkubasi. J. Agroland Vol. 11 (1) : 65-72

Barrow, N.J. 1974. Effect of Previous Addition of Phosphate on Phosphate Adsorption By Soil. Soil Sci. 118 : 82 -89

De Datta, S.K., T.K. Biswass and C. Charoenchampratcheep. 1990. Phosporus Requerements and Management
for Low Rice. P : 307 – 328.

Hasibuan, B.E. 2000. Tanggap Histosol, Oksisol dan Inceptisol Terhadap Fosfat Alam dan Pengaruhnya
Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung. Makalah Pada Seminar Kongres Nasional VII HITI.
Bandung, 2-4 November 1999.

Laboratorium Lingkungan Biosfer, 2005. Hasil Analisis Tanah awal.

Leiwakabessy, F.M. 1988. Kesuburan Tanah. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Rajan, S.S.S. 1976. Charge In Net Surface Charge Of Hidrous Alumina With Some Acidic Soils Of South And
Southeast Asia. Soil Sci. Soc. Am.J. 57 : 937 - 945

Tisdale, S.L., W.L. Nelson, and J.D. Beaton, and J.L. Halvin. 1993. Soil Fertility and Fertilizers. Fifth Edition.
Mc.Millan Publ. Co., New York.

44 44

Anda mungkin juga menyukai