KD.3.2
PENENTUAN KOMODITI TANAMAN PERKEBUNAN
YANG AKAN DIUSAHAKAN
160
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
160
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
161
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
161
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
162
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
162
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
163
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
163
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
164
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
164
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
165
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
165
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
b. Memudahkan perencanaan
166
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
166
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
c. Memudahkan pelaksanaan pe
kerjaan
d. Memudahkan pengawasan
e. Memudahkan pengendalian
167
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
167
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
1. Pihak-pihak Berkepentingan
a. Investor
b. Lembaga keuangan
168
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
168
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
c. Pemerintah
d. Masyarakat luas
e. Manajemen
169
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
169
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
b. Memformulasikan tujuan
c. Analisis
d. Pengambilan Keputusan
170
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
170
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
171
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
171
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
172
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
172
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
a. Tenaga Kerja
173
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
173
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
kali kesulitan dalam men dapatkan dan biaya yang tidak terlihat. Biaya
pinjaman modal usaha dari bank yang terlihat adalah biaya-biaya yang
umum, karena persyaratan dan pro
sedurnya terlalu sulit. Kecenderung
an tingkat suku bunga berpengaruh
terhadap investasi nasional. Tingkat
suku bunga yang tidak stabil dalam
periode tertentu akan berdampak
buruk pada iklim investasi nasional.
Namun, bagi seorang analis studi
kelayakan yang mengambil objek di
daerah, kondisi kedaerahanlah yang
menjadi perhatian utamanya. Kecuali
proyek/ bisnis yang akan dijalankan
bersifat Nasional, misalnya jangkau
an sasaran pasarnya Nasional, ba
han baku dan tenaga kerjanya di
pasok dari daerah/ pulau lain.
d. Biaya
174
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
174
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
e. Sikap Pemerintah
175
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
175
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
176
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
176
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
177
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
177
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
2. Kondisi tanah
178
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
178
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
179
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
179
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
180
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
180
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
4. Pasokan Air
181
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
181
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
182
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
182
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
183
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
183
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
184
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
184
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
185
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
185
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
186
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
186
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
4. Teknologi Tradisional
5.1.3.6. Manajemen
187
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
187
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
b. Pembagian kerja
d. Penyusunan anggaran
188
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
188
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
189
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
189
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
190
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
190
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
191
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
191
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
192
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
192
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
baran dampak dan kontribusi usaha lain-lain untuk pekerjaan sipil atau
bersangkutan secara langsung atau pun pekerjaan terkait dengan
pun tidak langsung terhadap per tanaman
ekonomian regional dan nasional.
193
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
193
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
194
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
194
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
lain-lain ternasuk biaya investasi yang ditangani serta laju atau cepat
tetap. tidaknya usaha menghasilkan uang.
g. Biaya mobilitas
3. Biaya Operasi
Untuk menunjang kelancaran bisnis
Total biaya produksi dihitung berda
diperlukan sarana transportasi, teruta
sarkan kapasitas normal yang nyata
ma untuk barang dan mungkin juga
dicapai dalam kondisi normal dengan
untuk staf. Biaya untuk itu termasuk
mempertimbangkan kapasitas ter
biaya mobilitas.
pasang dan kondisi normal pabrik
seperti hari dan jam kerja, hari-hari
2. Modal Investasi Pra produksi/
libur dan perawatan, pergantian alat,
Biaya Start-up
pola pergantian kerja (shift), dan lain
lain.
Biaya ini digunakan untuk:
a. Biaya persiapan dan studi pra-
investasi Berikut adalah komponen penting
b. Biaya persiapan awal dan biaya untuk perhitungan biaya produksi:
untuk kajian atau penyelidikan Biaya pabrik ( bahan baku, pekerja,
awal, baik melalui studi umum overhead pabrik), Overhead admi
atau pun studi awal yang agak nistrasi, penjualan dan distribusi, ope
intensif tergolong sebagai salah rasional, finansial, penyusutan, biaya
satu biaya modal pra-produksi. total
c. Biaya manajemen implementasi
Usaha Biaya operasi atau biaya produksi
d. Perencanaan tender yang rinci dapat digolongkan ke dalam dua
e. Penyeliaan dan koordinasi pe golongan, yaitu :
kerjaan sipil a. Biaya tetap yang tidak bergantung
f. Biaya pemasangan mesin dau uji pada besar kecilnya produksi
olah awal (Test Run) seperti gaji dan upah tetap,
g. Recruitment dan pelatihan staf/ pemeliharaan (gedung, peralatan
karyawan dan mesin, kendaraan perusaha
h. Persiapan pemasokan pertama an), penyusutan (gedung, pe
i. Persiapan pemasaran pertama ralatan, kendaraan), asuransi,
j. Mengadakan poneksi promosi, bunga modal investasi,
k. Biaya berkaitan pencairan modal dan biaya umum (keamanan,
hadiah lebaran, dan lain-lain).
Dalam praktik sering juga para pe Biaya pemeliharaan, penyusut
ngusaha, terutama pengusaha go an, promosi, asuransi, dan bunga
longan ekonomi lemah tidak mampu modal dapat diperhitungkan de
menjalankan usahanya karena tidak ngan persentase, misal pe
mempunyai modal operasi atau nyusutan gedung di perhitungkan
modal kerja. Oleh karena itu selain 5% jika umur ekonomis gedung
modal investasi diperlukan juga diperkirakan 20 tahun, penyusut
modal kerja atau modal operasi. an mesin di perhitungkan 20%
jika umur ekonomis mesin di
Besar modal operasi tentu saja ber perkirakan 5 tahun, dan seterus
gantung pada jenis dan besar usaha nya.
195
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
195
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
b. Biaya tidak tetap yang besarnya mosi kurang perlu dilakukan jika
bergantung dari volume kegiatan, produk cukup dikenal dan diper
antara lain meliputi tenaga kerja
(borongan), bahan baku, bahan
penolong, kemasan, listrik, trans
portasi, biaya distribusi, bonus
dan yang sejenis, dan sebagai
nya.
196
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
196
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
197
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
197
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
198
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
198
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
1. Ekstensifikasi Usaha
2. Intensifikasi Usaha
199
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
199
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
3. Diversifikasi usaha
200
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
200
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
4. Replacement (Penggantian)
201
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
201
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
202
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
202
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
203
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
203
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
204
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
204
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
205
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
205
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
206
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
206
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
207
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
207
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
208
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
208
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
209
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
209
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
pada bunga bank atau laju inflasi. umumnya juga harus lebih panjang
Keuntungan dari usaha juga harus agar keuntungan yang diperoleh
lebih besar dari pada bunga atau
insentip pembelian surat berharga
lain seperti sertifikat bank atau
obligasi. Jika tidak, tentulah orang
lebih senang membeli surat ber
harga.
210
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
210
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
211
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
211
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
Keuntungan yang diterima adalah atau untuk satu umur usaha yang
selisih penerimaan dikurangi biaya. mungkin sekitar 10 tahun atau lebih.
212
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
212
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
213
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
213
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
214
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
214
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
215
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
215
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
216
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
216
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
217
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
217
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
2. Asumsi Pasar
218
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
218
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
kelayakan
3. Asumsi Teknis
219
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
219
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
220
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
220
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
221
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
221
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
222
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
222
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
223
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
223
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
2. Usaha Kecil
3. Usaha Menengah
4. Usaha Besar
224
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
224
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
1. Perusahaan Perseorangan
225
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
225
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
226
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
226
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
6. Perusahaan Pemerintah
7. Koperasi
227
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
227
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
8. Yayasan
1. Tujuan (Goal)
228
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
228
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
2. Kepemilikan (Ownership)
3. Permodalan (Capital)
229
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
229
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
5.3.4. Identitas
Investor
1. Kewarganegaraan
2. Informasi Bank
230
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
230
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
4. Hubungan Keluarga
231
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
231
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
232
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
232
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
1. Jasa Perbankan
233
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
233
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
234
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
234
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
235
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
235
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
236
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
236
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
237
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
237
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
238
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
238
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
239
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
239
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
240
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
240
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
241
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
241
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
242
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
242
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
1. Landasan Hukum
243
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
243
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
244
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
244
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
245
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
245
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
246
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
246
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
247
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
247
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
1. Aspek Teknis
a. Lokasi
248
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
248
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
249
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
249
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
3) Topografi
b. Iklim
250
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
250
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
251
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
251
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
252
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
252
Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Tanaman Perkebunan
253
Direktorat Pembinaan SMK (2008) Direktorat Pembinaan SMK (2008)
253