Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian pertama yang dilakukan oleh (Hammad Akram & Tinaprilla, 2020)

yang membahas tentang analisis kelayakan pengembangan usaha pengolahan

kerupuk ikan lele clips catfish chips di Kota Bogor. Kegiatan pengumpulan data

dilakukan pada November 2019 sampai dengan Maret 2020. Hasil analisis

kelayakan pada aspek non finansial dan finansial (Net Present Value, Net Benefit

Cost Ratio, Internal Rate of Return, dan Payback Period) menunjukkan bahwa

pengembangan usaha layak untuk dijalankan.

Penelitian kedua oleh (Muryati & Juhanti, 2018) yaitu analisis studi kelayakan

pengembangan usaha berupa penambahan produk baru canopy dan atap baja ringan

pada CV. Baja Jaya Las Muara Bulian, dengan menganalisis aspek pasar dan

pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan sumber daya

manusia, aspek hukum dan legalitas, serta aspek keuangan dan ekonomi. Investasi

yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha canopy dan atap baja ringan sebesar

Rp 564.210.000,-. Dilihat dari keseluruhan aspek yang telah diteliti dari

rencana pengembangan usaha canopy dan atap baja ringan ini

menunjukkan bahwa usaha pengembangan ini layak untuk dikembangkan.

Penelitian ketiga oleh (Qomari et al., 2019) tentang analisis kelayakan

pendirian usaha pengolahan rajungan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Kabupaten Demak merupakan salah satu kabupaten penghasil tangkapan laut yang

11
12

sangat tinggi. Para nelayan menangkap rajungan rata-rata 187 ton pertahun.

Sehingga terdapat peluang untuk mendirikan usaha pengolahan rajungan untuk

mengoptimalkan nilai jual rajungan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pendirian usaha pengolahan rajungan dikatakan layak dari aspek hukum, aspek

lingkungan, aspek pasar dan pemasaran, aspek MSDM, aspek teknis, dan aspek

finansial.

Persamaan ketiga penelitian ini adalah sama – sama menganalisis kelayakan

rencana investasi untuk menjaga kelangsungan hidup bisnis dimasa datang.

Perbedaan dari ketiga penelitian ini adalah subjek dan lokasi penelitian. Pada

penelitian pertama menganalisis kelayakan rencana investasi yaitu berupa

penambahan kapasitas produksi, pada penelitian kedua menganalisis kelayakan

rencana investasi yaitu berupa penambahan 2 produk baru, dan penelitian ketiga

adalah berupa pendirian usaha atas dasar peluang usaha daerah. Aspek-aspek yang

digunakan dalam ketiga penelitian ini berbeda menurut aspek yang diperlukan

untuk menganalisis kelayakan pada unit usaha.

B. Tinjauan Teori

Bagian ini dapat dikaji teori yang relevan untuk menjawab permasalahan yang

telah dirumuskan pada Bab I, antara lain sebagai berikut :

1. Investasi

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012:5) investasi adalah suatu kegiatan penanaman

modal memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha.

Penanaman modal dalam arti sempit berupa proyek tertentu baik bersifat
13

fisik/nonfisik, seperti pada proyek pendirian pabrik, jalan, jembatan, dan

pengembangan. Investasi dibagi menjadi dua macam yaitu :

a. Investasi nyata (real investment)

Merupakan investasi yang dibuat dalam bentuk harta tetap yang berwujud

(fixed asset) seperti tanah, bangunan, peralatan, atau mesin.

b. Investasi finansial (financial investment)

Merupakan investasi dalam bentuk kontrak kerja, pembelian saham atau

obligasi, atau surat berharga lainnya seperti sertifikat deposito.

2. Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012:7) studi kelayakan bisnis merupakan suatu

kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis

yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut

dijalankan. Arti kata kelayakan mencakup arti penelitian yang dilakukan secara

mendalam tersebut akan menentukan apakah usaha yang akan dijalankan atau

apakah usaha yang orang lain jalankan akan memberikan manfaat yang lebih

besar dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan.

Studi kelayakan dapat diartikan sebagai investasi proyek/pengembangan

yang sudah dilakukan yang akan memberikan keuntungan baik secara financial

dan non financial disamping perusahaan sudah mencapai pada tujuannya. Untuk

menentukan suatu proyek dapat dikatakan layak/tidaknya, dapat digunakan

beberapa aspek penilaian, baik aspek finansial dan aspek non finansial. Aspek
14

yang akan dinilai tersebut lebih baiknya lebih dari 1 aspek agar kelayakannya

lebih efektif.

3. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Kasmir dan Jakfar (2012:12) merumuskan terdapat 5 tujuan dalam studi

kelayakan bisnis yaitu :

a. Menghindari risiko kerugian

Sebuah unit usaha/perusahaan besar akan dihadapkan dengan kondisi

ketidakpastian dan risiko di masa depan. Fungsi dari analisis kelayakan untuk

meminimalkan risiko kerugian yang tidak kita inginkan, baik yang bisa

dikendalikan/tidak bisa dikendalikan.

b. Memudahkan perencanaan

Jika suatu unit usaha sudah melakukan perencanaan sebelum memulai

aktivitas operasional perusahaan, maka unit usaha tersebut akan mengetahui

dan dapat menganalisis hal apa saja yang perlu direncanakan dalam proyek,

seperti rencana dana, rencana lokasi, siapa yang akan melaksanakannya,

bagaimana cara menjalankannya, berapa besar keuntungan yang diperoleh

serta bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan. Jelas terdapat

jadwal pelaksanaan usaha didalam perencanaan, mulai dari usaha dijalankan

sampai waktu tertentu.

c. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan

Adanya rencana yang telah dibuat maka sebuah unit usaha akan bisa

mengetahui pedoman yang harus dikerjakan dalam menyelesaikan suatu

proyek dan melakukan aktivitas operasional perusahaan. Rencana yang sudah


15

dibuat akan menjadi acuan dalam mengerjakan tahap yang sudah

direncanakan.

d. Memudahkan pengawasan

Adanya rencana dalam proyek usaha akan memudahkan pimpinan

perusahaan dalam mengawasi kegiatan operasional. Kegiatan pengawasan

diperlukan agar setiap pelaksanaan proyek tidak menyimpang dari rencana

yang telah disusun.

e. Memudahkan pengendalian

Apabila terjadi penyimpangan dalam kegiatan operasional maka akan mudah

untuk terdeteksi, sehingga dapat dilakukan pengendalian dari penyimpangan

yang telah terjadi. Tujuannya adalah mengembalikan pelaksanaan pekerjaan

menuju jalan yang sebenarnya, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.

4. Tahap-tahap dalam Studi Kelayakan Bisnis

Agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai, maka sebelum suatu studi

dijalankan perlu dilakukan beberapa persiapan. Hendaknya suatu studi

dilakukan mengikuti prosedur yang berlaku, yaitu mulai dari tahap-tahap yang

telah ditentukan. Adapun tahap-tahap dalam melakukan studi kelayakan yang

umum dilakukan sebagai berikut:

a. Pengumpulan data dan informasi

Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan selengkap mungkin,

baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Pengumpulan data ini dapat dari

data primer maupun data sekunder dengan berbagai metode.


16

b. Melakukan pengolahan data

Setelah data informasi yang dibutuhkan terkumpul maka langkah

selanjutnya adalah melakukan pengolahan data dan informasi tersebut.

Perhitungan dalam pengolahan data dan informasi hendaknya diperiksa

ulang untuk memastikan kebenaran hitungan yang telah dibuat sebelumnya.

c. Analisis data

Kelayakan bisnis ditentukan dari kriteria yang telah memenuhi syarat sesuai

kriteria yang layak digunakan. Setiap jenis usaha memiliki kriteria tersendiri

untuk dikatakan layak/tidak layak untuk dilakukan.

d. Mengambil keputusan

Apabila telah diukur dengan kriteria tertentu dan telah diperoleh hasil dari

pengukuran, maka langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan

terhadap hasil tersebut. Mengambil keputusan sesuai dengan kriteria yang

telah ditentukan berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya, jika tidak layak

sebaiknya dibatalkan dengan menyebutkan alasannya.

e. Memberikan rekomendasi

Langkah terakhir adalah memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak

tertentu terhadap laporan studi yang telah disusun. Ketika memberikan

rekomendasi diberikan juga saran-saran serta perbaikan yang perlu, jika

memang masih dibutuhkan, baik kelengkapan dokumen maupun

persyaratan lainnya.

C. Kerangka Pikir Penelitian


Penulis merumuskan kerangka pikir penelitian sebagai berikut :
17

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir Penelitian

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Hammad Akram & Tinaprilla, 2020)

menunjukkan pada aspek non finansial (aspek pasar; teknis; manajemen dan
18

hukum; sosial, ekonomi dan budaya; lingkungan) dan finansial (menggunakan

empat kriteria investasi yaitu Net Present Value, Net Benefit Cost Ratio, Internal

Rate of Return, dan Payback Period) menunjukkan bahwa pengembangan usaha

layak untuk dijalankan.

Berdasarkan hal tersebut, penulis mengemukakan hipotesis penelitian yang

didukung oleh penelitian terdahulu yaitu sebagai berikut: Rencana penambahan

produk baru pada UMKM Yamois Industry Indoprima dikatakan layak untuk

dijalankan ditinjau dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi,

aspek manajemen dan sumber daya manusia, aspek sosial dan ekonomi, dan aspek

keuangan.

Anda mungkin juga menyukai