Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Mineral

Mineral adalah zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia untuk mendukung proses
tumbuh dan berkembang dalam jumlah yang sedikit. Mineral memilki komposisi unsur murni
dan juga garam sederhana yang kompleks dengan beberapa macan bentuk hingga ribuan bentuk.
Mineral merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup dan dikenal
sebagai zat anorganik ( Abdullah,2010).

Mineral merupakan nutrisi atau zat yang sangat berperan penting bagi tubuh dan merupakan
salah satu indikator penentu kesehatan pada tubuh manusia. Kekurangan atau defisiensi terhadap
vitamin dan mineral dapat menjadi masalah bagi kesehatan manusia sehingga menimbulkan
berbagai penyakit pada tubuh. Banyak yang tidak mengetahui bahwa gejala yang dirasakan pada
tubuh merupakan akibat dari defisiensi suatu vitamin atau mineral tertentu sehingga seringkali
terlambat untuk diketahui dan mengakibatkan perlunya kunjungan ke dokter (Labelapansa,2016).

Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan makhluk hidup di samping
karbohidrat, lemak, protein dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu (Sada,2014).

Untuk mendefinisikan apa itu mineral, ada banyak sekali penjelasannya, tergantung dari
pandangan apa pengertian dari mineral itu sendiri, bisa dari ilmu farmasi atau juga ilmu geologi
yaitu :

 Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis .istilah mineral
termaksuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Menurut The
Internationala Minerological Association tahun 1995 telah mengajukan definisi baru
tantang definisi material “ Mineral adalah suatu senyawa yang dalam keadaan normalnya
memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil prosese geologi”. Menurut Sunita
almatsier, mineral adalah suatu senyawa kimia yang ada dalam normalnya memiliki
unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi yang dibutuhkan tubuh untuk
menjaga kesehatan.
 Pengertian mineral dari sudut pandang ilmu geologi adalah suatu benda yang dibentuk
dengan melewati proses dari alam dan umumnya memiliki bentuk yang padat dan juga
tersusun dari beberapa kandungan kimia. Ilmu yang mempelajari mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan mineral adalah miteralogi.
 Mineral adalah sebuah substansi anorganik yang dibutuhkan oleh tubuh dengan jumlah
yang kecil untuk berbagai fungsi tubuh. Mineral berbeda dengan Vitamin, karena vitamin
adalah senyawa yang terdiri dari berbagai macam unsur seperti karbon, hidrogen dan
oksigen.
 Mineral adalah unsur kimia individu, mineral tidak bisa rusak, kandungan mineral dari
berbagai macam makanan yang biasanya disebut dengan “abu”, hal ini disebabkan karena
mineral adalah zat yang tersisa dari makanan sesudah semua makanan tersebut hancur
pada suhu tinggi atau di degradasi oleh bahan kimia. Pada tubuh manusia, mineral terdiri
dari sekitar 4% dari berat badan orang dewasa.
Fungsi Mineral

Kebutuhan setiap manusia pada mineral sangat bervariasi dan berbeda-beda tergantung
dari umur, jenis kelamin, kesehatan dan juga kondisi fisiologis, seperti kehamilan. Mineral
memiliki nilai biologis yang sangat pentign untuk mempertahankan fungsi fisiologis dan
struktural, mencegah defisiensi dan juga mencegah turunnya kondisi kesehatan tubuh.
Ada tiga fungsi utama mineral yaitu :
 Sebagai komponen utama tubuh (structural element) atau penyusun kerangka tulang, gigi
dan otot-otot, Ca, P, Mg, Fl DAN Si untuk pembentukan dan pertumbuhan gigi sedang P
dan sekolah luar biasa untuik penyususnan protein jaringan.
 Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan, sebagai elektrolit yang mengatur
tekanan anosmuse (Fluid balance), mengatur keseimbangan basa asam dan permeabilitas
membran. Contoh adalah Na, K,Cl, Ca dan Mg.
 Sebagai aktifaktor atau terkait dalam peranan enzym dan hormon. Mineral yang akan di
bicarakan di sini adalah yaitu makro mineral. Makro mineral adalah mineral-mineral
yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang cupuk besar, sebaliknya mikro mineral adalah
mineral-mineral yang diperlukan dalam jumlah yang sedikit.
Selain tiga fungsi utama tersebut berikut beberapa fungsi dari mineral :
 Membantu dan menjaga kesehatan otot, jantung, dan juga saraf.
 Mengatur tekanan osmotik yang ada di dalam tubuh.
 Menghasilkan berbagai macam enzim.
 Memelihara, mengeraskan, melindungi, dan mengendalikan tulang serta proses faal di
dalam tubuh.
 Sebagai katalis terhadap berbagai proses biokimia yang terjadi dalam tubuh.
 Kontraksi pada otot dan juga respon pada saraf.
 Pembentukan struktur jaringan lunak dan jaringan keras, dalam kerja sistem enzim.
 Membantu dalam produksi antibodi.
 Menjaga keseimbangan air dan asam basa di dalam darah.
 Menyusun kerangka tubuh, otot, serta gigi.
 Sebagai aktivator yang memiliki peran dalam enzim dan hormon.
 Mememlihara kesehatan tulang.
 Mememlihara fungsi otak.
 Mencegah terjadinya nyeri otot.
 Berperan penting dalam proses pembangunan sel.
 Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Jenis Mineral
Berdasarkan dari takaran mineral, jumlah kebutuhan per hari, mineral bisa dibagi menjadi
3 macam, diantaranya yatu:
1. Major Mineral
Major minerals atau mineral utama adalah mineral yang diperlukan oleh tubuh dalam
jumlah yang cukup banyak, yaitu sekitar lebih dari 100mg, termasuk diantaranya kalsium,
magensium, kalium, kalsium, sulfur, natrium, fosfor, dan klorida.
2. Trace Minerals
Trace mineral dibutukan pada tingkat yang kurang yaitu sekitar 100mg per harinya.
Terdapat 9 macam mineral yang termasuk ke dalam kategori ini, diantaranya yaitu zat besi, seng,
mangan, selenium, tembaga, kromium, molibdenum dan mangan.
3. Ultratrace Minerals
Ultratrace minerals adalah mineral yang terdapat di dalam tubuh manusia, akan tetapi
jumlah kebutuhan mineral jenis ini tidak diketahui. Mineral ini termasuk kedalam kategori
arsenik, nikel, boron, silikon, serta vanadium.
Klasifikasi Mineral
Mineral merupakan elemen anorganik, jumlahnya dalam tubuh kurang lebih 4%. Elemen
anorhanik tersebut merupakan sisi pembakaran senyawa organik yang disebut abu. Mineral
dikelompokkan Mineral menjadi :
 Mineral esensial termaksu dalam kelompok mineral esensial untuk makro elemem adalah
kalsium (Cu), magnesium (Mg), natrium (Na), kalium (K), fosfor (P), khlorin(Ci) dan
sulfur (S), zat besi (Fe), tembaga (Cu), iodium (I), seng (Zn), flourin (F), vanadium (Va),
kobalt (Co), molibdenum(Mo), selenin (Se), kromium (Cr), timah putih (Sn), nikel (Ni),
dan silikat (Si). molibdenum (Mo), selenium (Se).
 Mineral kemungkinan esensial termasuk dalam kelompok ini adalah arsen, barium,
kadmium, dan strontium.
 Mineral non esensial termasuk dalam kelompok ini adalah alumunium, antimon, bismut,
boron, germanium,aurum, timah hitam, air raksa, rubidium,, perak, dan titanium.
 Mineral yang berpotensitoksik tembaga, molibdenum, selenium, arsen, cadmium, timah
hitam, dan air raksa (Hg).
Kapan mineral disebut esensial? ada dua pengertian mineral disebut esensial, yaitu apabila :
 Defesiensi dari mineral tersebut mengakibatkan ketidak normalan fungsi fisiologis.
 Mineral terdapat dalam jaringan yang sehat pada mahkluk hidup.
 Kadar mineral relatif constant.
 Kekurangan mineral tersebut mengakibatkan gangguan fisiologis maupun ketidak
normalan struktur.

Mineral yang Dibutuhkan Oleh Tubuh


Mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia
1. Kalsium
Kalsium adalah salah satu mineral yang sangat penting dan juga sangat dibutuhkan oleh
tubuh manusia. Kalsium berfungsi untuk membantu proses pembentukan tulang dan gigi serta
dibutuhkan untuk proses pembekuan darah, transmisi sinyal sel saraf dan kontraksi otot.
2. Fosfor
Fosfor adalah mineral yang sering dijumpai dalam berbagai jenis makanan termasuk dari
olahan susu dan juga daging. Fosfor yang berperan penting dalam membentuk tulang dan gigi
agar menjadi kuat dan menjaga kesehatan fungsi saraf.
3. Potasium
Potasium adalah mineral yang membantu untuk mengatur fungsi kerja jantung, saraf,
aktivitas otot dan fungsi kerja jantung.
4. Sodium
Sodium adalah elemen dan juga merupakan komponen elektrolit serta garam yang
membantu mengatur keseimbangan cairan sel.
5. Zat besi
Zat besi adalah sebuah trace element yang sangat dibutuhkan dalam memproduksi
hemoglobin, komponen sel darah merah yang nanti akan membawa oksigen keseluruh tubuh.
Orang yang kekurangan zat besi akan mudah merasa lelah, karena tubuh mereka kekurangan
oksigen. Zat besi adalah bagian dari mioglobin yang berfungsi untuk membantu menyimpan
oksigen pada otot.
6. Magnesium
Magnesium adalah logam putih yang bersifat lentur yang bisa bertahan lama pada uda
kering, namun akan berkarat jika berada di udara lembab. Ion magnesium sangat penting bagu
semua sel makhluk hidup. Lebih dari 300 enzim membutuhkan magnesium. Magnesium
dibutuhkan dalam pembentukan protein, sel-sel baru, tulang, mengaktifkan Vitamin B,
merelaksasi otot, membekukan darah, pembentukan lemak dan membentuk adesonin trifosfat
atau ATP.
7. Natrium
Natrium adalah mineral yang bisa ditemukan pada tubuh manusia dan dalam berbagai
macam makanan. Natrium merupakan nutrisi yang sangat penting untuk mempertahankan
volume darah, mengatur keseimbangan air dalam tiap sel pada tubuh dan juga menjaga fungsi
dari saraf.

Dampak kelebihan dan kekurangan mineral


Berikut ini beberapa dampak kelebihan dan kekurangan mineral :
1. Zat Besi (Fe)
 Sumber: sayur-mayur, buah-buahan, kacang-kacangan.
 Manfaat: membantu pembentukan sel darah merah, menambah energi, memperkuat
sistem kekebalan tubuh, mencegah anemia.
 Bila kekurangan: menyebabkan anemia dengan gejala pucat, mudah lelah, dan bila
terjadi pada anak ia menjadi rewel yang mungkin disertai gangguan perkembangan
motorik, gangguan tingkah laku, gangguan fungsi berpikir kognitif, dan menurunkan
daya konsentrasi serta sistem kekebalan tubuh.
 Bila kelebihan: menyebabkan kelainan metabolisme, misalnya pembentukan zat besi
pada darah jadi berlebihan. Akan tetapi, hal ini jarang terjadi karena tubuh sudah bisa
mengontrol sendiri.

2. Kalsium (Ca)
 Sumber: susu, brokoli, ikan salmon, sarden dan aneka makanan laut lainnya.
 Manfaat: menguatkan dan mengatur pembentukan tulang, mengatur tekanan darah,
berperan dalam kelenturan otot dan fungsi saraf normal, mencegah penyakit jantung,
menurunkan risiko kanker usus, membantu mineralisasi gigi, mencegah pendarahan
akar gigi, mengatasi keluhan kulit kering dan pecah-pecah pada kaki dan tangan.
 Bila kekurangan: menyebabkan pengeroposan tulang.
 Bila kelebihan: jarang terjadi.
3. Yodium (I)
 Sumber: garam beryodium, makanan laut
 Manfaat: berperan dalam pembentukan hormon tioriksin, memicu pertumbuhan otak,
menyehatkan kelenjar tiroid, menyehatkan proses tumbuh-kembang janin hingga usia
produktif.
 Bila kekurangan: menyebabkan penyakit gondok, bila terjadi pada ibu hamil, anaknya
berpeluang jadi manusia cebol dan mengalami keterbelakangan mental.
 Bila kelebihan: jarang terjadi, karena umumnya yang muncul adalah kekurangan
yodium.
Analisis Kadar Mineral Natrium dan Kalium Pada Daging Buah Nanas
(Ananas comosus (L) Merr) di Kota Palu

A. Metode
 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : fotometri nyala,
cawan porselin, neraca analitik, oven listrik, stopwatch, furnace, gelas
ukur, kertas saring, corong, gelas kimia, batang pengaduk, pipet tetes.
Sedangkan bahan-bahan yang akan digunakan adalah : daging buah nanas
masak, HNO3 10% dan aquades.
 Prosedur Penelitian
Pengambilan Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging buah nanas
varietas Queen (nanas Bogor) dan varietas Cayenne (nanas biasa) yang
beredar di kota Palu Sulawesi Tengah.
 Penyiapan Sampel
1.Daging buah nanas dibersihkan kemudian dirajang halus.
2.Daging buah nanas yang telah dirajang kemudian ditimbang sebanyak 50
g, lalu diangin-anginkan selama 15 menit dan kemudian dikeringkan di
dalam oven 60oC selama 1 hari.
3.Sampel ditimbang lagi dan dihitung berat keringnya.
4.Setelah dingin sampel dimasukkan kedalam furnace pada suhu 100oC
dan perlahan-lahan naik hingga 550oC minimal 8 jam, hingga menjadi abu
keputih – putihan.
5.Sampel yang berupa abu putih lalu didinginkan, kemudian ditimbang abu
putih nya dan dimasukkan ke dalam gelas kimia 100 ml.
6.Ditambahkan 10 ml HNO3 10% pekat dan aquades (1 : 1), kemudian
disaring dan filtratnya ditampung dalam labu takar 100 ml. residu yang
tertinggal didalam kertas saring dibilas dengan larutan HNO3 dan
aquades (1 : 1) agar residu larut semua.
7.Diencerkan dengan aquades hingga tanda batas.
 Tahapan Analisis
Penentuan Na dan K menggunakan Fotometri Nyala
Kadar mineral Na dan K dalam larutan sampel ditentukan dengan cara
mengukur konsentrasinya dengan Fotometri Nyala. Sebelum dilakukan
pengukuran natrium dan kalium pada sampel, terlebih dahulu alat fotometri
nyala di kalibrasi dengan air suling sehingga bacaan alat menunjukkan
angka nol (0.0) ( Imelda, 2006). Data konsentrasi sampel yang diperoleh
akan di analisis.

B. Hasil dan Pembahasan


Proses destruksi bertujuan untuk menghilangkan, merombak dan
memutuskan ikatan-ikatan senyawa organik yang terdapat dalam sampel
sehingga yang tinggal hanya senyawa anorganik saja. metoda yang sangat
tepat digunakan untuk penentuan kadar kalium dan natrium karena unsure-
unsur ini merupakan logam golongan IA yang sangat mudah tereksitasi
dengan memancarkan sinar yang karakteristik dengan intensitas yang
cukup tinggi untuk diukur dengan fotosel. Kalium akan menghasilkan
intensitas yang tinggi pada panjang gelombang 766,5 nm sedangkan
natrium pada panjang gelombang 589,0 nm (Rasyid, 2011)
Penambahan HNO3 pekat dalam proses pengabuan bertujuan
mengoksidasi semua karbon dan melarutkan garam-garam yang terdapat
dalam sampel. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kadar Na dan K
dalam daging buah nanas ( Ananas comosus (L) Merr) di kota Palu
Penentuan kadar natrium pada daging buah nanas, digunakan larutan hasil
pengabuan kering. Banyaknya natriun dalam sampel dapat diketahui
dengan mengukur konsentrasinya menggunakan alat fotometer nyala.
Sehingga di dapatkan konsentrasi natrium untuk nanas biasa sebesar 3,71
mg/kg. Sementara pada nanas bogor terdapat 2,41 mg/kg natrium.
Dari Gambar 1 menunjukkan bahwa kadar natrium daging nanas biasa
lebih banyak dibandingkan daging buah nanas Bogor. Perbedaan kadar
natrium pada daging nanas biasa dan nanas Bogor disebabkan karena
tempat tumbuh yang berbeda, serta beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan seperti jenis tanah, derajat keasaman tanah, curah hujan,
suhu, jumlah penyinaran matahari dan kelembapan (Irfandi, 2005).
Menurut Harjowigeno (2003) bahan mineral dalam tanah berasal dari
pelapukan batu-batuan, oleh karena itu susunan mineral dalam tanah
berbeda- beda sesuai dengan susunan mineral batu-batuan yang lapuk.
Penentuan kadar kalium pada daging buah nanas, juga digunakan larutan
hasil pengabuan kering. Banyaknya kalium dalam sampel dapat diketahui
dengan mengukur konsentrasinya menggunakan alat fotometer nyala
(Sumardi, 1998) . Sehingga di dapatkan konsentrasi kalium untuk nanas
biasa sebesar 376 mg/kg. Sementara pada nanas bogor terdapat 198 mg/ kg
kalium, dengan faktor pengenceran 100 kali.

Dari Gambar 2 pada diagram menunjukkan bahwa kadar kalium daging


nanas biasa lebih banyak dibandingkan daging buah nanas Bogor. Menurut
Irfandi (2005) perbedaan kadar kalium pada daging nanas biasa dan nanas
Bogor yang tampak pada gambar 1.2 disebabkan karena tempat tumbuh
yang berbeda, serta beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
seperti jenis tanah, derajat keasaman tanah, curah hujan, suhu, jumlah
penyinaran matahari dan kelembapan. Dalam hal ini kadar kalium dalam
nanas biasa sebesar 70,95 mg/g.

C. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan
bahwa kadar Na dalam nanas biasa 3,71 mg/kg sementra dalam nanas
Bogor 2.41 mg/kg sementara kadar K dalam nanas biasa 376 mg/kg
sementara dalam nanas Bogor 198 mg/kg dengan faktor pengenceran 100
kali dan dari hasil analisis data kadar Na dan K varietas cayenne (nanas
biasa) lebih besar dibanding varietas Queen (nanas Bogor)

DAFUS :
Abdullah,Asadatun.,Nurjanah., dan Yulia Kusuma Wardhani. 2010. Karakteristik Fisik Dan
Kimia Tepung Cangkan Kijing Lokal. Jurnal Pengelolahan Hasil Perikanan
Indonesia.XIII(1) : 48-57.
Lebellapansa,Ause., dan alex Timur Boyz. 2016. Sistem Pakar Diagnosa Dini Defisiensi Vitamin
Dan Mineral. Jurnal Informatika. 10(2) :1156-1163.
Purnomo. 2006. Biokimia. Jakarta : Sunda Kelapa Pustaka
Sada,Nurjayanti Abdullah.,Nurdin Rahman., dan Supriadi. 2014. Analisis Kadar Mineral
Natrium dan Kalium Pada Daging Buah Nanas (Ananas comosus (L) Merr) di Kota Palu.
J.Akademika Kim. 3(2): 317-321.
Sunita, Almatsier. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Erlangga
Tej, Asari. 2005. Nilai-nilai Gizi Pangan. Bandung: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai