Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PENELITIAN

BIOLOGI

PENGARUH MSG (MONOSODIUM GLUTAMAT)


TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN JAGUNG

KELOMPOK 3 :
RIDHO PRATAMA SATRIA
WELLIA CHANIAGO
MONICA OKTAFIDA RISKY
DESI ARDELYA
FADHOL ADHA

XII IPA 2
SMA NEGERI 1 MERANGIN
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang
kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul ”PENGARUH MSG (MONOSODIUM GLUTAMAT)
TERHADAP TANAMAN JAGUNG”.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak,
karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua
dan segenap anggota yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu
besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit
kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata kami berharap agar makalah
ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Bangko, 26 Agustus 2013

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1


A. LATAR BELAKANG ........................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................... 1
C. TUJUAN PENELITIAN ................................................................................... ..2
D. MANFAAT PENELITIAN ................................................................................ .2
E. HIPOTESIS...........................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................... ......................... 3


A. PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN....................................................4
B. TANAMAN JAGUNG ...................................................................................... ..5
C. MONOSODIUM GLUTAMAT............................................................................6

BAB III PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ................................................... 7


A. METODE PENELITAN....... ............................................................................... 7
B. DATA-DATA........................................................................................................8

BAB IV PENUTUP................................ .................................................................. 9


A. KESIMPULAN .................................................................................................... 9
B. SARAN ................................................................................................................ .9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 10
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biologi merupakan suatu ilmu yang berdekatan dengan kehidupan kita sehari-hari dan
biologi merupakan suatu penghubung dari semua ilmu alam dan juga sebagai ilmu yang
mempertemukan ilmu alam dengan ilmu sosial.

Salah satu pokok pembahasan di dalam ilmu biologi adalah Pettumbuhan dan
Perkembangan. Dipembahasan ini mengenai tentang bagaimana seluruh mahluk hidup akan
mengalami pertumbuhan.

Kami mencoba mengambil salah satu mahluk hidup yang sering konsumsi yaitu
tanaman, lebih yakinnya kami mencoba meneliti bagaimana cara jagung untuk tumbuh
menjulang sehingga bisa sering kita konsumsi.

Salah satunya bagaimana faktor eksternal mempengaruhi pertumbuhan tanaman yang


sering menjadi penganti nasi sebagai bahan makanan pokok bagi sebagian orang ini, memang
jagung juga sumber karbohidrat yang cukup tinggi.

Kami sepertinya mendapat jatah mengulas tentang bagaimana MSG mempengaruhi


pertumbuhan jagung, apakah nantinya menghambat atau malah menyuburkan pertumbuhan
dari jagung tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apakah perbedaan apabila tanaman yg banyak mendapatkan takaran MSG dengan
yang sedikt mendapat takaran MSG ?
2. Apakah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tanaman
jagung tersebut

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan dari banyak sedikitnya takaran MSG yg
diberi ketanaman mampu mempergaruhi laju pertumbuhan tanaman tersebut.
2. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan laju
pertumbuhan tanaman jagung
D. MANFAAT PERTUMBUHAN

Adapun manfaat yang akan didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengetahuan tentang pengaruh MSG terhadap laju pertumbuhan
tanaman jagung.
2. Mampu mengetahui apa saja faktor yang mampu membuat laju pertumbuhan
jagung berjalan cepat dan subur.

E. HIPOTESIS
Dari pendahuluan yang telah dibahas, maka hipotesis yang didapat sebagai berikut
1. Ada perbedaan dalam segi respons laju pertumbuhan antara takaran MSG yang
diberikan kepada tanaman jagung
2. Terdapat pengaruh-pengaruh dari kelajuan pertumbuhan tanaman jagung.
BAB
II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan dan Pertumbuhan


Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan
jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan,
perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih
dewasa.

Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk
hidup. Misalnya pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya. Sewaktu
masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia memiliki daya tahan tubuh yang masih
lemah sehingga mudah terserang penyakit. Tetapi, setelah tumbuh dan berkembang
menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya semakin kuat sehingga kelangsunga n hidupnya
lebih terjamin.

Pertumbuhan dan perkembangan membawa manusia kepada kedewasaan. Setelah


dewasa, manusia dapat menghasilkan keturunan sehingga populasi manusia akan
terjaga kelestariannya. Sekarang, coba kamu bayangkan jika tidak terjadi
pertumbuhan dan perkembangan pada manusia? Mungkin populasi manusia akan
punah. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Jika hewan dan tumbuhan tidak
mengalami pertumbuhan dan perkembangan, maka akan mengalami kepunahan.

Pada tumbuhan, perkembangan ini menghasilkan bermacam-macam jaringan dan


organ tumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan berbedabeda antara
spesies satu dengan spesies yang lain. Tetapi, pada dasarnya memiliki persamaan
tahapan perkembangan.

Perkembangan pada tumbuhan diawali dengan fertilisasi. Pada awal


perkembangannya, embrio mendapatkan makanan dari kotiledon. Kotiledon terdapat
pada biji tumbuhan tingkat tinggi. Tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon,
sedangkan monokotil memiliki satu kotiledon. Pertumbuhan awal tumbuhan dari biji
menjadi tanaman baru disebut perkecambahan. Berdasarkan letak kotiledonnya,
perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu epigeal dan hipogeal.

a. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena


terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas.

b. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah,


sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang
memanjang ke arah atas.
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di meristem (titik tumbuh) yang terdapat
pada ujng akar dan batang. Meristem akan mengalami pembelahan mitosis. Oleh karena
itu, ujung batang dan ujung batang akan bertambah panjang dan besar.

Pertumbuhan disebabkan oleh pertambahan besar dan panjang sel-sel itu sendiri.
Pada batang terdapat dua jenis tunas, yaitu tunas yang letaknya di ujung batang yang
disebut tunas terminal dan mengandung meristem apikal, serta tunas samping yang
nantinya membentuk cabang batang, daun, dan bunga.

Batang tumbuhan selain bertambah panjang juga dapat bertambah besar. Hal ini
dikarenakan adanya aktivitas kambium, yang termasuk jaringan meristem yang sel-
selnya aktif membelah. Letak kambium di antara jaringan xilem dan floem. Kambium
akan terus membentuk jaringan xilem dan floem baru sehingga batang makin lama akan
menjadi besar. Aktivitas kambium meninggalkan batas yang jelas pada batang. Batas
ini disebut lingkaran tahun.

B. Tanaman Jagung

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting,
selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan
Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk
beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga
menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung
juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya
(dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau
maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol
jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural.
Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan
farmasi.

Kandungan gizi

Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium.
Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji.
Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin.
Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin.
Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam
pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin
lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.

Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:

1. Kalori : 355 Kalori


2. Protein : 9,2 gr
3. Lemak : 3,9 gr
4. Karbohidrat : 73,7 gr
5. Kalsium : 10 mg
6. Fosfor : 256 mg
7. Ferrum : 2,4 mg
8. Vitamin A : 510 SI
9. Vitamin B1 : 0,38 mg
10. Air : 12 gr

Dan bagian yang dapat dimakan 90 %. Untuk ukuran yang sama, meski jagung
mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan
protein yang lebih banyak. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus
hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.

Pemanfaatan

Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga
dijadikan sebagai sumber energi alternatif. Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah
menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu
perusahaan di Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku
casing komputer yang siap dipasarkan. Produksi jagung dan perdagangan dunia

Provinsi penghasil jagung di Indonesia : Jawa Timur : 5 jt ton; Jawa Tengah : 3,3
jt ton; Lampung : 2 jt ton; Sulawesi Selatan: 1,3 jt ton; Sumatera Utara : 1,2 jt ton; Jawa
Barat : 700 – 800 rb ton, sisa lainnya (NTT, NTB, Jambi dan Gorontalo) dengan rata-
rata produksi jagung nasional 16 jt ton per tahun

Produsen jagung terbesar saat ini adalah Amerika Serikat (38,85% dari total
produksi dunia), diikuti China 20,97%; Brazil 6,45%; Mexico 3,16%; India 2,34%;
Afrika Selatan 1,61%; Ukraina 1,44% dan Canada 1,34%. Sedangkan untuk negara-
negara Uni Eropa sebanyak 7,92% dan negara-negara lainnya 14,34%. Total produksi
jagung pada tahun 2008/2009 adalah sebesar 791,3 juta MT
C. MONOSODIUM GLUTAMAT

Monosodium glutamat, juga dikenal sebagai sodium glutamat atau MSG, merupakan
garam natrium dari asam glutamat yang merupakan salah satu asam amino non-esensial
paling berlimpah yang terbentuk secara alami.Food and Drug Administration A.S.
mengklasifikasikan MSG sebagai Generally Recognized as Safe (GRAS/Secara Umum Diakui
Aman) dan Uni Eropa sebagai zat tambahan makanan. MSG memiliki Kode HS 29224220 dan
Nomor E E621. Glutamat dalam MSG memberi rasa umami yang sama seperti glutamat dari
makanan lain. Keduanya secara kimia identik.Produsen makanan industri memasarkan dan
menggunakan MSG sebagai penguat cita rasa karena zat ini mampu menyeimbangkan,
menyatukan, dan menyempurnakan persepsi total rasa lainnya. Nama dagang untuk
monosodium glutamat termasuk diantaranya AJI-NO-MOTO®, Vetsin, dan Ac'cent.

MSG murni sendiri tidak mempunyai rasa yang enak jika tidak dikombinasikan dengan
bau gurih yang sesuai. Sebagai pemberi cita rasa dan dalam jumlah yang tepat, MSG memiliki
kemampuan untuk memperkuat senyawa aktif rasa lainnya, menyeimbangkan, dan
menyempurnakan rasa keseluruhan pada masakan tertentu. MSG tercampur dengan baik
dengan daging, ikan, daging unggas, berbagai sayuran, saus, sup, dan marinade, serta
meningkatkan kesukaan umum akan makanan tertentu seperti beef consommé (kaldu sapi
khas Perancis). Namun seperti perasa dasar lain kecuali sukrosa, MSG menambah kesedapan
hanya dalam kadar yang tepat. MSG yang berlebihan akan dengan cepat merusak rasa
masakan. Meskipun kadar ini bervariasi pada berbagai jenis makanan, dalam sup bening, n ilai
kesedapan dengan cepat turun pada kadar lebih dari 1 g MSG per 100 ml. Apalagi, ada
interaksi antara MSG dengan garam (natrium klorida) dan bahan umami lain seperti
nukleotida. Semuanya harus berada dalam kadar yang optimum untuk menghasilkan
kelezatan maksimum. Dengan sifat-sifat ini, MSG dapat digunakan untuk mengurangi asupan
garam (sodium), yang ikut menyebabkan timbulnya hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.
Rasa makanan rendah-garam akan menjadi lebih baik dengan penambahan MSG, bahkan
dengan pengurangan garam hingga 30%. Kandungan sodium (dalam persen massa) dalam
MSG adalah sekitar 3 kali lebih rendah (12%) daripada dalam natrium klorida (39%). Garam
glutamat lain telah digunakan dalam sup rendah-garam, tetapi dengan tingkat kelezatan lebih
rendah daripada MSG.
BAB
III
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. METODE PENELITAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian Pertumbuhan Tanaman Jagung dilakukan di :

- Alamat : belakang rina

- Hari/Tanggal : minggu, tanggal 8 september 2013

- Pukul : 10:15 WITA.

B. Alat dan Bahan

- 4 buah Poly bag -air msg

- Tanah - Alat tulis

- Mistar -air biasa

- Benih jagung

- Air

C. Cara Kerja

- Siapkan semua alat dan bahan yang dubutuhkan.

- 3 poly bag diberikan air msg

- Salah satu poly bag diberikan diberi air biasa

- Memasukkan benih jagung ke dalam media yang telah di sediakan.

- Melakukan penyiraman setiap hari agar tanaman tetap tumbuh.

- Mengukur tinggi tanaman sekali dalam sehari.

D. Unit Prcobaan

Unit percobaan ini menggunakan poly bag sebanyak 4 buah.


F. Variabel

a. Variabel bebas : msg

b. Variabel terikat : Pertumbuhan jagung

c. Variabel antara : Air, tanah, cahaya

d. Variabel terkontrol: Yang tidak diberi msg

B. B. DATA-DATA
Tanaman jagung memakai penyiraman menggunakan msg
no Nama hari penelitian Tinggi pot 1 Tinggi pot 2 Tinggi pot 3
1 Minggu 4,5 cm 3cm 2cm
2 Senin 8 cm 7,5cm 6cm
3 Selasa 11,5cm 10cm 8cm
4 Rabu 14cm 10cm 9cm

Tanaman jagung memakai penyiraman air biasa


no Nama hari penelitian Tinggi tanaman pot 4
1 Minggu 3cm
2 Senin 5,5cm
3 Selasa 9cm
4 rabu 11cm

Tanama jagung yang di beri msg membuat tanaman jagung tumbuh lebih cepat
namun berdampak negative, apa bila berlebihan akan menyebabkan tanaman akan tumbuh
subur tapi daunya cepat rontok sehingga dapat menghabat pertumbuhan jagung.sedangkan
tanpa diberi msg tanaman jagung tumbuh lebih lambat namun tidak ada berdampak
negative terhadap tumbuhan tersebut
BAB
IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah kami buat ini, kami mendapat kesimpulan

berupa : bahwa tanaman yang diberi msg memeberi pengaruh yang negative

membuat tanaman cepat subur lalu cepat juga layu sedangkan tanaman yang

diberikan air biasa pada tanaman jagung berdampak positif tumbuhan subur

dan tidak layu hanya petumbuhan nya begitu lama.

B. Saran

Apabila melakukan penanaman, sebaiknya memperhatikan terlebih dahulu

jenis tanaman yang akan ditanam,sehingga pemberian air msg dan air biasa,

bisa dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Syamsuri, Istamar, dkk .2007 . Biologi untuk SMA Kelas XII Semester 1 . Jakarta :
Erlangga.
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/kep_tumbang.pdf
http://www.anneahira.com/sistematika-penulisan-proposal-penelitian.htm
http://www.kti-skripsi.net/2009/04/sistematika-penyusunan-tugas-akhir.html
http://www.rusmanmalili.com/pdf/tanaman-jagung.html
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/monosodium-glutamat.pdf

Anda mungkin juga menyukai