Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Kelas Arachnida dan Myriapoda


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Taksonomi Hewan Invertebrata
Dosen Pengampu: Dr. Masdiana Sinambela M.Si

Disusun Oleh:
KELOMPOK 10
Elisabeth Angelita Nahampun (
Ayu Andira Hsb (4203341041)
Kelas: PSPB 20 D

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan kasih
karunia-Nya yang senantiasa melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah “Kelas
Arachnida dan Myriapoda” untuk memenuhi tugas mata kuliah Taksonomi Hewan Invertebrata.
Terwujudnya makalah ini, tentunya tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan serta arahan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dengan kesempatan ini,
penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu Dr. Masdiana Sinambela M.Si. dosen
mata kuliah Taksonomi Hewan Invertebrata, serta orang tua penulis yang selalu memberi
semangat dan dukungan.
Penulis menyadari bahwa tugas ini belum sempurna. Maka dari itu penulis memohon
maaf atas kelemahan makalah ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun (konstruktif) dalam penyempurnaan
tugas-tugas berikutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Medan, 30 Agustus 2021

Kelompok 10
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Pembahasan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Arachnida dan Myriapoda


2.2 Ciri-ciri umum Arachnida dan Myriapoda
2.3 Ciri-ciri spesifik Arachnida dan Myriapoda
2.4 Kunci determinasi Arachnida dan Myriapoda
2.5 Nilai ekonomis Arachnida dan Myriapoda

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Arthropoda (arthros = sendi atau ruas dan podos = kaki) adalah hewan yang memiliki
kaki bersendi/beruas-ruas. Arthropoda merupakan filum terbesar dari kingdom animalia. Jumlah
spesiesnya lebih banyak dari filum-filum lainnya. Arthropoda dapat ditemukan di berbagai
habitat, antara lain di air, di darat, di dalam tanah dan ada juga yang hidup sebagai parasit pada
hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Arthropoda adalah hewan triploblastik, selomata (tubuh dan kaki beruas-ruas) dan
bilateral simetris. Tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan abdomen yang keseluruhannya
dibungkus oleh zat kitin dan merupakan kerangka luar (eksoskeleton). Biasanya diantara ruas-
ruas terdapat bagian yang tidak berkitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah digerakkan. Pada
waktu tertentu kulit dan tubuh arthropoda dapat mengalami pergantian kulit eksdisis.

Arthropoda memiliki sistim pencernaan yang sempurna (memiliki anus). Mulut


dilengkapi dengan rahang. Sistim peredaran darahnya terbuka dan darahnya berwarna biru,
karena mengandung disebabkan oleh hemosianin (bukan hemoglobin). Sistem pernapasannya
ada yang berupa trakea, insang, paru-paru buku, atau melalui seluruh permukaan tubuhnya.
Organ ekskresinya berupa tubulus malphigi yang bermuara pada usus belakang. Reproduksi
dilakukan dengan perkawinan, tetapi ada juga beberapa hewan yang melakukan
parthenogenesis. Partenogenesis adalah proses perkembangan embrio dari telur yang tidak
dibuahi. Jenis kelaminnya terpisah (gonokori). Artinya ada hewan jantan ada hewan betina.
Sistem sarafnya adalah sistem saraf tangga tali.

Arthropoda memiliki empat kelas, diantaranya yaitu :

1. Kelas Myriapoda.

2. Kelas Crustacea.

3. Kelas Arachnida.
4. Kelas Insecta

Arthropoda dalam dunia hewan merupakan filum yang terbesar di dunia. Empat dari lima
bagian spesies hewan adalah arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies modern yang
ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian. Jumlah spesiesnya yaitu sekitar
900.000 spesies dengan beragam variasi. Jumlah ini kira-kira 80% dari spesies hewan yang
diketahui sekarang. Arthropoda dapat hidup di air tawar, laut, tanah, dan praktis semua
permukaan bumi dipenuhi oleh spesies ini. Arthropoda dianggap berkerabat dekat dengan
Annelida, contohnya adalah Peripetus di Afrika Selatan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Arachnida dan Myriapoda?
2. Apa saja ciri-ciri umum Arachnida dan Myriapoda?
3. Apa saja ciri-ciri spesifik Arachnida dan Myriapoda?
4. Apa saja kunci determinasi Arachnida dan Myriapoda?
5. Apa nilai ekonomis dari Arachnida dan Myriapoda?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Untuk mengetahui pengertian Arachnida dan Myriapoda.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri umum Arachnida dan Myriapoda.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri spesifik Arachnida dan Myriapoda.
4. Untuk mengetahui kunci determinasi Arachnida dan Myriapoda.
5. Untuk mengetahui nilai ekonomis dari Arachnida dan Myriapoda.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evaluasi

B. Pengertian kelas Myriapoda

Myriapoda adalah termasuk Anthropoda yang biasa disebut kaki seribu. Myriapoda adalah
gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas
mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat
terutama tempat yang banyak mengandung sampah, misal kebun dan di bawah batu-batuan.

2.2 Ciri-ciri umum Myriapoda


 Tubuh terbagi menjadi banyak ruas (± 10 sampai 200 segmen) dengan kaki yang keluar
pada setiap ruasnya.
 Dibagian kelapa terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata
tunggal (ocellus).
 Kepala terlihat jelas sedangkan dada dan abdomen tak ada
 Ukuran bervariasi,mulai dari mikroskopik sampai 30 cm.
 Eksoskeleton terdiri dari zat kitin,yang bias mengalami ekdisis ( pergantian
kulit/perontokkan).
 Simetri bilateral

Sistem Organ Myriapoda

 Sistem pencernaan : Saluran pencernaannya lengkap dan mempunyai kelenjar ludah.


Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi beracun pada segmen pertama, sedangkan
Diplopoda bersifat herbivor, pemakan sampah dan daun-daunan.
 Sistem respirasi : Organ pernapasan berupa satu pasang trakea berspirakel yang terletak
di kanan kiri setiap ruas, kecuali pada Diplopoda terdapat dua pasang di tiap ruasnya.
 Sistem peredaran darah : Sistem peredaran darahnya bersifat terbuka. Organ
transportasiberupa jantung yang panjang dan terletak memanjang di bagian punggung
tubuh. Pada Chilopoda terdapat sepasang ostium di tiap segmen, sedangkan pada
Diplopoda terdapat dua pasang ostium di tiap segmen. Darah tidak berwarna merah
karena tidak mengandung hemoglobin (Hb), melainkan hemosianin yang larut dalam
plasma. Dari jantung darah dipompa ke dalam arteri ke tiap segmen, dan kembali ke
jantung lewat hemosoel (rongga tubuh yang mengambil bagian dalam peredaran darah).
 Sistem ekskresi : Organ ekskresi berupa dua pasang pembuluh Malpighi yang bertugas
mengeluarkan cairan yang mengandung unsur Nitrogen (N).
 Sistem saraf : Sistem syarafnya disebut syaraf tangga tali dengan alat penerima rangsang
berupa satu pasang mata tunggal dan satu pasang antena sebagai alat peraba.
 Sistem reproduksi : Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan
sperma (fertilisasi internal). Myriapoda ada yang vivipar dan ada yang ovipar.

2.3 Ciri-ciri spesifik Myriapod

Myriapoda terbagi atas 2 golongan yaitu:

 Chilopoda (Lipan)
 Diplopoda (Kaki seribu)
a. Chilopoda (lipan)

Chilopoda Chilopoda disebut juga dengan “centipede”. Chilopoda adalah anggota dari hewan tak
bertulang belakang yang termasuk dalam filumArthropoda, kelas Myriapoda. Hewan ini
tergolong hewan pemangsa (predator), yang memangsa cacing dan serangga/ insekta, molusca,
dan binatang kecil lainnya. Ordo Chilopoda yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Mencakup berbagai macam lipan (kelabang) yang memiliki panjang hingga 26 cm


 Chilopoda memangsa hewan kecil dengan cara melumpuhkannya dengan gigi yang
beracun.
 Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15-173 ruas).
 Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua
segmen terakhirnya.
 Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang
berguna untuk membunuh mangsanya.
 Maksiliped berfungsi untuk membunuh mangsanya.
 Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok
mata tunggal dan mulut.
 Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil
lainnya, sehingga bersifat karnivora.

Habitat Chilopoda Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat. Terutama
di tempat yang banyak mengandung sampah, misalnya di kebun dan di bawah batu-batuan.
Habitatnya juga di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Bergerak
cepat dan predator. Adakalanya merayap ke dalam ruang di lokasi tersembunyi. Lebih menyukai
tempat yang lembab. Mudah kehilangan air jika mereka tidak memiliki kutikula lilin. Biasanya
ditemukan di luar ruangan, tetapiterkadang dapat merayap ke dalam ruangan.

b. Diplopoda

Kata “Diplopoda” berasal dari kata “diplous” yang berarti “ganda,” dan “podos” yang berarti
“kaki.” Hal ini mengacu pada dua pasang jumlah kaki pada tiap segmen tubuhnya. Kelas
Myriapoda terbesar ini sangat beraneka ragam dan terdiri dari 16 ordo. Sebagian besar kaki
seribu adalah detritivora, dan membentuk humus dari sisa-sisa tumbuhan. Mereka adalah ada di
berbagai ekosistem darat, juga ada pada habitat di dalam tanah. Hewan ini bukan organisme
akuatik, walaupun ada spesies yang dapat bertahan hidup berbulan-bulan di dalam air.

Meskipun nama “Millipede” berarti “kaki seribu,” namun tidak ada yang mencapai angka
tersebut. Rekor kaki paling banyak berjumlah 750 dari spesies Illacme plenipes. Jumlah kaki
yang sangat banyak tersebut disebabkan karena setiap segmen tubuhnya memiliki dua pasang
kaki. Satu segmen tubuh tersebut sebenarnya adalah dua segmen yang tergabung menjadi satu,
inilah yang menjadi ciri-ciri utama hewan ini. Lain halnya dengan lipan, kaki pada Diplopoda
terletak di bagian bawah tubuh. Ciri-ciri Diplopoda :

 Tubuh berbentuk silindris, ada yang bersegmen dan ada yang tidak.
 Mempunyai dua pasang kaki, kecuali segmen dada.
 Mempertahankan diri dengan menggulung tubuh, atau mengeluarkan bau yang tidak
sedap.
 Pada kepala terdapat sepasang antenna dan sepasang mata yang dinamakan ocelli.
 Habitat ditempat lembab dan gelap, umumnya didarat.
 Bentuk tubuh bulat, panjang, dan memiliki banyak kaki.
 Bersifat Herbivor (pemakan sampah atau daun-daunan).
 Bergerak sangat lambat.
 Pada bagian mulut terdapat sepasang mandibula dan maxilla.
 Pada antenna terdapat rambut penciuman dan pada segment ada kelenjer pembau terbuka
kearah ventra.
 Respirasi denagn trakea yang tidak bercabang.
 Ekresi menggunakan 2 atau4 saluran Malpighi 13.
 Saraf tangga tali.
 Reproduksi secara seksual (festilasi internal), ada yang vivipar dan ovipar.

2.4 Kunci Determinasi

Suatu kunci identifikasi disajikan sebagai berikut:

1. Berkaki buku...................................................... (a)

5. Berkaki banyak.................................................. (b)

7. Memiliki kaki disetiap buku.............................. (c)

8. Tidak bertulang belakang.................................. (d)

9. Tubuh beruas-ruas............................................. (e)

Urutan karakter kunci dikotomi tersebut adalah dari hewan....

1. Lipan : 1a, 5b, 7c, 8d, 9e


2. Sabet

2.5 Nilai Ekonomis

Kelabang dianggap sebagai hewan berbisa meskipun bisa kelabang kurang mematikan manusia,
tetapi di dapur Thailand dan di beberapa bagian Afrika, bahkan pengobatan Cina memotong atau
menggunakan bagian dari kelabang atau lipan sebagai obat untuk penggunaan oral, meskipun
efektivitas pengobatan ini belum terbukti secara ilmiah.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-
ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Saluran pencernaannya
lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi beracun pada
segmen pertama, sedangkan Diplopoda bersifat herbivor, pemakan sampah dan daun-daunan.
Organ ekskresi berupa dua pasang pembuluh Malpighi yang bertugas mengeluarkan cairan yang
mengandung unsur Nitrogen (N). Sistem syarafnya disebut syaraf tangga tali dengan alat
penerima rangsang berupa satu pasang mata tunggal dan satu pasang antena sebagai alat peraba.
Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilisasi internal).
Myriapoda ada yang vivipar dan ada yang ovipar.

3.2 Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya
pengetahuan dan kekurangan rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah yang kami susun.

Kami selaku penulis berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun (konstruktif), demi mencapai kesempurnaan dalam makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoya, Mukayat Djarubito. 1994. Zoologi Dasar. Penerbit :Erlangga : Jakarta 21

Soemadji, dkk. 1995. Materi Pokok Zoologi/ Universitas Terbuka. Penerbit : Depdikbud .
Jakarta  Kimball, JW. 2010. Biologi Jilid 3. Erlangga. Jakarta.  Jasin, Maskoeri. 1992.
Zoologi Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya

https://smayani.wordpress.com/2009/05/13/myriapoda/

http://mutmainnah-biologi-mutmainnah.blogspot.co.id/2009/12/diplopoda.html

http://pbiologiunivet.blogspot.co.id/2011/10/diplopoda-chilopoda-dan-arachnoida.html

Anda mungkin juga menyukai