Anda di halaman 1dari 125

LAPORAN AKHIR

PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA


PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL II)
KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

KABUPATEN : BONE BOLANGO


KECAMATAN : KABILA BONE
DESA : OLELE
KELOMPOK : IX (SEMBILAN)

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
2020
LAMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL II)
KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

KABUPATEN : BONE BOLANGO


KECAMATAN : KABILA BONE
DESA : OLELE
KELOMPOK : IX

Mengetahui

Kepala Desa Olele Pembimbing Lapangan

Moh. Candra Nauko, S.Pd Yasir Mokodompis, S.KM., M.Kes


NIP. 197610222003121007

Menyetujui

Dr, Sylva Flora Ninta Tarigan, S.H.,M.Kes


NIP. 198203232009122001
NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK

1. MOH. NANDI PANTO 811418070


2. YUSNIAR ADININGSIH HUSEN 811418085
3. NURDIANA L. PAPEO 811418103
4. WINDI RODHIASTY LASUNTE 811418046
5. FATLUN INDRIANI ADAM 811418037
6. RAHMATIA RAFIKHA LAHAY 811418162
7. RISTA RENATYA ISMAIL 811418026
8. PUTRI ANISA R. HASAN 811418163
9. NIKEN Y. MOHI 811418145
10. MIALARA MALATANI 811418006
11. SENDRA LINTI MANTO 811418022
12. MIRNAWATI ISHAK 811418129
13. EGA ISTA NENGRUM 811418136
14. MONICA DJALIL 811418091
15. YUSRIL RAHMANTO BAU 811418088
16. MOH. FIRMANSYAH KARAMA 811418149
17. JIHANI SAPUTRI POLOALO 811418138
18. RACHMA TRIANA 811418166
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
Nikmat dan Rahmat yang dilimpahkan sehingga penyusun memperoleh kesempatan
dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan Laporan Pengalaman Belajar Lapangan
(PBL II) di Desa Olele Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango.
Banyaknya kendala dan hambatan dalam penyusunan laporan ini, namun berkat
kesabaran, ketekunan, dan kesungguhan hati serta ridho Allah SWT serta bantuan
dari semua pihak maka laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan ini kami buat sebagai pertanggung jawaban dari hasil kegiatan
Pengalaman Belajar Lapangan 2 (PBL II) yang meliputi pengumpulan data primer
dan sekunder serta mengidentifikasi masalah kesehatan, prioritas masalah kesehatan
kemudian mencari alternative pemecahannya. Penyusun menyadari sepenuhnya
bahwa Laporan ini tidak mungkin dapat diselesaikan apabila tanpa bantuan dari
semua pihak, sehinga penyusun berkewajiban mengucapkan banyak terimakasih, dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penyusun
dalam menyelesaikan Laporan Pengalaman Belajar Lapangan 2 (PBL II) di Desa
Olele Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu proses kegiatan PBL 1 ini khususnya kepada :
1. Dekan Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo
Prof. Dr. Hj. Helina Jusuf Dra.,M.Kes
2. Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat UNG Dr.Sylva Flora Ninta Tarigan
SH.,M.Kes
3. Pembimbing lapangan posko IX, Yasir Mokodompis S.KM., M.Kes yang
telah bersedia mengunjungi dan memberikan nasehat beserta bimbingan yang
sangat bermanfaat bagi kami semua demi suksesnya PBL 2 ini.
4. Tim Pengelola PBL II, Zulfikar Ahmad, S.Kep., M.Kes yang sudah
mempersiapkan segala keperluan kami di PBL II.
5. Bapak Moh. Candra Nauko, S.Pd selaku Kepala Desa Olele Kecamatan
Kabila Bone Kabupaten Bonebolango yang telah menerima kedatangan kami
dengan lapang dada di Desa Olele.
6. Teman-teman Posko IX yang telah bekerja sama selama kegiatan PBL II.
7. Kepada teman-teman Karang Taruna Desa Olele yang selalu membantu
kami.
8. Kepada masyarakat Desa Olele yang juga ikut serta dalam proses
pendataan.
Akhir kata Penyusun mengharapkan kritik dan saran sebagai bahan masukan
agar laporan ini menjadi bahan motivasi bagi kita bersama demi perkembangan ilmu
pengetahuan dan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) II di masa-masa yang akan
datang.
Demikian laporan ini kami susun semoga memberikan manfaat bagi pembaca
sekalian.
Olele, Desember 2020

Tim Penyusun Kelompok IX


DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental maupun sosial,
tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat (WHO). Untuk mencapai tingkat
kesehatan yang optimal diperlukan upaya kesehatan.Upaya kesehatan adalah
setiap kegiatan guna memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan
oleh masyarakat maupun pemerintah. Untuk mewujudkan kesehatan tersebut
dapat dilihat dari 2 aspek yaitu : pemeliharaan kesehatan dan peningkatan
kesehatan. Pemeliharaan kesehatan mencakup 2 aspek yaitu: kuratif (pengobatan
penyakit) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan setelah sembuh dari sakit atau
cacat) sedangkan peningkatan kesehatan mencakup 2 aspek yaitu: promotif
(peningkatan kesehatan) dan preventif (pencegahan penyakit).
Jurusan kesehatan masyarakat Universitas Negeri Gorontalo yang
merupakan sebuah institusi pendidikan kesehatan mempunyai komitmen moral
dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tersebut melalui
pembelajaran di masyarakat berupa kegiatan pengalaman belajar lapangan
(PBL), yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kondisi dan status
kesehatan di suatu masyarakat yang menjadi lokasi PBL, serta kehadiran
mahasiswa di tengah tengah masyarakat dapat menjadi change of agent, dengan
melakukan berbagai aktivitas bernuansa kesehatan. PBL adalah merupakan
salah satu metode pengajaran kepada mahasiswa di samping metode metode
pengajaran yang ada di antaranya metode ceramah, metode praktikum
laboratorium, metode diskusi, dll. Diharapkan dengan metode ini lebih
memungkinkan pengembangan sikap dan kemampuan peserta didik dalam
mengidentifikasi, merumuskan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
alternative pemecahan masalah khususnya masalah kesehatan masyarakat.
Selain itu, PBL merupakan proses belajar untuk mendapatkan kemampuan
profesionalisme yang merupakan kemampuan spesifik dan mutlak dimiliki oleh
seorang tenaga di bidang kesehatan masyarakat. Kemampuan yang diharapkan
dimiliki tersebut adalah menetapkan diagnosis kesehatan masyarakat,
mengembangkan program penanganan masalah kesehatan yang bersifat
promotif, preventif, dan rehabilitatif, melakukan pendekatan komunitas, dan
bekerja sama dalam tim multidisipliner.
Kegiatan Praktek Belajar Lapangan merupakan suatu kegiatan yang tepat
dalam memperkenalkan, melatih, dan meningkatkan kemampuan peserta didik
dalam hal pelayanan kesehatan masyarakat dan juga untukmengetahui masalah-
masalah kesehatan.
1.2 Maksud Dan Tujuan PBL I
1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari kegiatan PBL I ini yaitu sebagai bentuk aplikasi
dari Mata Kuliah ke dalam Masyarakat secara langsung yaitu dengan
melakukan community diagnosis melalui kegiatan pengumpulan dan
analisis data baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang intinya
mengenali, merumuskan, dan menyusun masalah kesehatan masyarakat.
Serta Mengembangkan program penanganan masalah kesehatan
masyarakat yang bersifat promotif dan Preventif dan merupakan proses
belajar untuk mendapatkan kemampuan profesionalisme yang
merupakan kemampuan spesifik dan mutlak yang harus dimiliki oleh
seorang tenaga di Bidang Kesehatan Masyarakat.
Dengan kegiatan PBL I ini dimaksudkan untuk menyusun identifikasi
masalah, menentukan prioritas masalah kesehatan dan alternatif
pemecahannya dengan masyarakat, melakukan pendekatan masyarakat,
serta bekerja dalam tim multidisipliner.
1.2.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pemahaman dan keterampilan tentang ilmu kesehatan
masyarakatdan aplikasinya di tengah – tengah masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan community diagnosis melalui kegiatan
pengumpulan dan analisis data baik secara kuantitatif maupun
kualitatif.
b. Mampu mengenal struktur sosial dan budaya masyarakat.
c. Mampu menganalisa permasalahan yang ada di masyarakat
bersama–sama dengan anggota masyarakat.
d. Mampu menganalisa situasi faktor penyebab masalah (root cause
analysis) yang dituangkan dalam bentuk pohon masalah dan
dirumuskan bersama dengan masyarakat.
e. Bersama dengan anggota masyarakat dapat menentukan prioritas
masalah dan merumuskan bentuk solusinya.
f. Mampu membuat Plan Of Action (POA) dari prioritas masalah
yang telah dirumuskan bersama masyarakat.
g. Untuk memaparkan dan mempertanggungjawabkan hasil kegiatan
PBL I.
h. Untuk membuat penyusunan laporan kegiatan yang telah
dilakukan PBL I.
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI

2.1 Keadaan Geografis


Desa Olele Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango Provinsi
Gorontalo saat ini memiliki 302 KK yang terbagi atas empat dusun yakni terdiri
dari Dusun I memiliki 100 KK, Dusun II memiliki 64 KK, Dusun III memiliki
69 KK dan Dusun IV memiliki 69 KK.
Batas Desa :
a) Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Oluhuta, Kecamatan Kabila
Bone
b) Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Tolotio, Kecamatan Kabila
Bone
c) Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Oluhuta, Kecamatan Kabila
Bone
d) Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Teluk Tomini
Terdiri dari 4 (Dusun) Dusun yaitu:
Dusun I : Idanto
Dusun II : Olteng
Dusun III : Pentadu
Dusun IV : Hungayo Kiki
Untuk luas wilayah menurut penggunaan terbagi atas luas pemukiman
yang memiliki luas 100 hektar, luas perkebunan sebesar 40 hektar, TPU (Tempat
Pemakaman Umum) memiliki luas 2 hektar, luas pekarangan sebesar 5 hektar,
luas perkantoran 2,5 hektar, serta luas prasarana umum lainnya sebesar 5 hektar.
Jadi total luas keseluruhan untuk wilayah menurut penggunaan di Desa Olele
sebesar 149.5 hektar. Untuk jenis dan kesuburan tanah memiliki tanah berwarna
merah, kuning dan hitam serta memiliki tekstur tanah yang debuan dan juga tanah
di Desa Olele memiliki tingkat kemiringan tanah 35˚ serta memiliki lahan kritis
sebesar 0,1 km2. Untuk tingkat erosi tanah terdiri dari beberapa macam erosi
tanah, yakni yang pertama yaitu adalah tanah erosi ringan dengan luas yang
dimiliki sebesar 50 hektar, tanah erosi sedang 50 hektar, tanah erosi berat sebesar
100 hektar dan tanah yang tidak ada erosi memiliki luas sebesar 798 hektar.
Topografi atau bentangan wilayah terbagi atas dataran rendah memiliki
luas sebesar 250 hektar, dataran tinggi/pegunungan sebesar 600 hektar, lereng
gunung memiliki luas 5 hektar, untuk wilayah aliran sungai 5 hektar dan wilayah
bentaran sungai sebesar 6 hektar. Desa Olele memiliki letak kawasan perkantoran
dengan luas 1 hektar, letak kawasan hutan 600 hektar, letak perbatasan dengan
kecamatan lain 1 hektar.
Jarak Desa Olele ke ibu kota kecamatan sepanjang 15 Km dan apabila
ditempuh menggunakan kendaraan bermotor akan memakan waktu selama 20
menit sedangkan apabila ditempuh dengan berjalan kaki atau kendaraan non
bermotor dapat memakan waktu 3 jam. Untuk jarak dari Desa Olele ke ibu kota
kabupaten/kota sepanjang 34 Km apabila ditempuh dengan kendaraan bermotor
dapat memakan waktu sekitar 1 jam , sedangkan apabila di tempuh dengan
berjalan kaki atau kendaraan non bermotor dapat memakan waktu hingga 10 Jam
lamanya.
2.2 Status Kesehatan
Status Kesehatan Menurut H.L Blum (1981) ada 4 faktor yang
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat atau perorangan. Faktor-faktor
tersebut adalah keturunan (heredity), perilaku (behaviour), pelayanan kesehatan
(health service), dan lingkungan (environment) (Hasan, W. 2012) Berdasarkan
profil Desa Olele tahun 2020, maka faktor yang mempengaruhi status kesehatan
masyarakat dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat. Faktor lingkungan yang berpengaruh antara lain
lingkungan fisik dan non fisik. Dimana lingkungan fisik antara lain yaitu suhu,
kelembaban, curah hujan, angin, sinar matahari dan arus air. Untuk lingkungan
non fisik antara lain seperti sosial budaya, agama dan adat istiadat masyarakat.
Berdasarkan hasil studi epidemiologi lingkungan memperlihatkan tingkat
kesehatan masyarakat atau kejadian penyakit dalam suatu kelompok
masyarakat merupakan hasil dari hubungan timbal balik antara masyarakat itu
sendiri dengan lingkungan. Pada gilirannya sebagai unsur yang terlibat
langsung dalam hubungan timbal balik tersebut, apapun yang terjadi baik
dampak dari proses interaksi berupa lingkungan akan menimpa dan dirasakan
oleh masyarakat.
2. Sarana dan Prasarana
Berdasarkan hasil survei, bahwa keadaan lingkungan di Desa Olele masih
kurang baik, hal ini dapat dilihat dari masyarakat yang sebagian mempunyai
tempat sampah namun tidak mempunyai proses pengolahan atau tidak
melakukan proses pengolahan terhadap sampah, masyarakat hanya membakar
sampahsampah sehingga dapat mencemari udara sedangkan masyarakat yang
tidak mempunyai tempat sampah kebanyakan hanya di buang di sekitar rumah
atau bahkan ke sungai bagi warga yang tinggal di sekitar sungai. Sebagian
besar lingkungan di tiap dusun di Desa Olele masih terlihat sampah-sampah
berserakan di sekitar rumah dan di badan-badan jalan. Maka dapat disimpulkan
bahwa masih kurangnya kepedulian masyarakat Desa Olele terhadap kesehatan
lingkungan khususnya kesehatan lingkungan di sekitar rumah mereka,
walaupun sebagian besar masyarakat sudah mengaplikasikan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS).
3. Faktor Perilaku
Perilaku merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan derajat
kesehatan masyarakat, karena faktor perilaku ini menyangkut pengetahuan,
sikap dan tindakan masyarakat terhadap derajat kesehatan masyarakat itu
sendiri. Untuk dapat mengetahui status kesehatan seseorang, yang pertama
harus dilakukan yaitu mengubah perilaku orang tersebut seperti di Desa Olele
sendiri, masih banyak perilaku masyarakatnya baik yang disadari maupun yang
tidak disadari dapat mempengaruhi status kesehatan mereka. Perilaku tersebut
dibedakan menjadi 2, yaitu perilaku positif dan perilaku negatif :
1) Perilaku Positif
Dari hasil survei yang kami lakukan, ditemukan bahwa sebagian besar
penduduk Desa Olele yang merupakan pasangan usia subur yang telah
mengikuti program Keluarga Berencana (KB). Mereka mengungkapkan
bahwa dengan mengikuti program KB dapat mengurangi angka kelahiran
anak sehingga mereka lebih mudah untuk memperbaiki kehidupan mereka
agar tercipta keluarga kecil dan sejahtera. Program KB ini juga sangat
penting untuk menekan angka kepadatan penduduk.
2) Perilaku Negatif
Perilaku negatif dimana masyarakat yang masih merokok dalam rumah
tanpa memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan, untuk dampak dari
yang di keluarkan dari perokok aktif akan lebih berpengaruh terhadap
perokok pasif atau orang-orang yang ada di sekitarnya.
4. Faktor Pelayanan Kesehatan
Adapun faktor yang paling berpengaruh pada pelayanan kesehatan tidak
lain yaitu sarana dan prasarana yang menunjang untuk peningkatan status
derajat kesehatan secara optimal. Desa Olele merupakan desa yang belum bisa
dikatakan memenuhi syarat pelayanan kesehatan yang baik karena masih
banyak kekurangan dari segi upaya pencegahan, tenaga kesehatan, serta
sumber daya yang kurang memadai. Dikarenakan sarana dan prasarana yang
ada di desa Olele dalam hal ini belum terpenuhi khususnya kegiatan Pospindu
yang diadakan di Balai Desa.
5. Faktor Genetika
Sampai pada akhir pendataan yang telah kami lakukan, kami belum
menemukan adanya kaitan kesehatan masyarakat Desa Olele dengan faktor
keturunan (Genetic). Dalam hal ini indikasi berbagai penyakit keturunan
(Genetic) yang ada dalam masyarakat belum ditemukan di Desa Olele.
2.3 Kondisi Sosial Budaya Masyarakat
2.3.1 Pendidikan
Kualitas dan kuantitas pendidikan yang dapat bersaing dalam hal apapun. Di
Desa Tongo masih terdapat 25% penduduk yang belum tamat SD. Sedangkan
yang menamatkan Akademi dan Perguruan Tinggi baru 2,7% penduduk.
2.3.2 Sosial
1) Keadaan sosial yang ada didesa ini sudah sangat baik dan dilihat dari tiap-
tiap dusun 1,2 3 dan 4 sudah banyak yang mendapatkan rumah layak huni
walau ada beberapa orang yang masi belum mendapat realisasi dari
pemerintah.
2) Adanya bantuan kepada orang yang mendapat kepada orang mengalami
kedukaan.
2.3.3 Keagamaan
1) Masyarakat yang ada di desa Olele sebagian besar sudah belajar menghapal
Al-Qur’an khususnya dari kalangan usia anak muda.
2) Di desa ini beberapa tahun belakangan belum ada yang berangkat
menunaikan ibadah haji dan umroh.
3) Sebagian besar masyarakat yang ada didesa Olele sudah memiliki buku
nikah dan ada beberapa orang yang telah bercerai.
4) Terdapat perlengkapan alat duka yang disediakan oleh majelis talim yang
ada didesa Olele.
BAB III
HASIL PENDATAAN DAN PEMBAHASAN
PELAKSANAAN KEGIATAN
Dalam PBL II ini, Kecamatan Kabila Bone, khususnya wilayah Desa Olele
merupakan lokasi kami melakukan pendataan untuk mengidentifikasi masalah-
masalah kesehatan serta menentukan prioritas masalah kesehatan lalu kemudian
membuat intervensi. Pengambilan data dilakukan secara primer dengan pengajuan
kuesioner yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh Tim Pengelola Pengalaman
Belajar Lapangan II (PBL II). Kami memulai pendataan mulai dari hari Selasa, 15
Desember 2020 sampai dengan Jumat, 18 Desember 2020.
3.1 Hasil Pendataan
Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan di Desa Olele, maka didapat
sejumlah 272 KK dengan rincian sebagai berikut:
a) Dusun I (Idando) sebanyak 93 KK.
b) Dusun II (Olele Tengah) sebanyak 61 KK.
c) Dusun III (Pentadu) sebanyak 61 KK.
d) Dusun IV (Hungayo Kiki) sebanyak 57 KK.
Berikut ini disajikan hasil pendataan di wilayah Desa Olele, Kecamatan Kabila
Bone yang yang telah kami dapatkan dan telah dilakukan pengolahan data dengan
menggunakan SPSS.
1) Distribusi Frekuensi Penduduk Desa Olele Berdasarkan Wilayah Dusun
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
penduduk berdasarkan wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun
III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Wilayah Dusun di
Desa Olele Tahun 2020
Jumlah Jiwa
Wilayah Desa Olele
n %
Dusun I 93 34,2
Dusun II 61 22,4
Dusun III 61 22,4
Dusun IV 57 21,0
Total 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.1, diketahui bahwa dari 272 Kepala Keluarga yang telah di
data pada Desa Olele, wilayah dusun dengan Kepala Keluarga terbanyak adalah
wilayah Dusun I (Idanto) yaitu sebanyak 93 kepala keluarga dengan persentase
sebesar 34,2%. Kemudian, pada wilayah Dusun II (Olele tangah) dan wilayah Dusun
III (Pentadu) memiliki jumlah kepala keluarga yang sama yaitu sebanyak 61 kepala
keluarga dengan persentase 22,4%. Sedangkan, wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki)
memiliki jumlah Kepala Keluarga paling sedikit yaitu sebanyak 57 kepala keluaraga
dengan persentase 21,0%.
2) Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari data primer yang diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi penduduk berdasarkan Jenis Kelamin di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun
II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa
Olele sebagai berikut.
Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Di
Wilayah Kelurahan Liluwo Lingkungan IV
Desa Olele Jumlah
Jenis Kelamin Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Laki-Laki 88 94,6 55 90,2 54 88,5 48 84,2 245 90,0
Perempuan 5 5,4 6 9,8 7 11,5 9 15,8 27 10,0
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.2, diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data di
Desa Olele, jumlah penduduk terbanyak ada pada jenis kelamin Laki-Laki yaitu
sebanyak 245 dengan persentase 90%. Sedangkan, penduduk yang berjenis kelamin
Perempuan berjumlah 27 orang dengan persentase 10%.
3) Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pendidikan
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
penduduk berdasarkan pendidikan wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele
Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai
berikut.

Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Di


Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Pendidikan Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Tidak Pernah
2 2,2 - - - - - - 2 0,7
Sekolah
Tidak Tamat SD/MI 3 3,2 5 8,2 3 4,9 - - 11 4,0
Belum Tamat SD/MI 1 1,1 - - - - - - 1 0,4
SD/MI/Sederajat 76 81,7 37 60,7 47 77,0 57 100,0 217 79,8
SMP/MTs/Sederajat 5 5,4 4 6,6 4 6,6 - - 13 4,7
SMA/MA/Sederajat 4 4,3 10 16,4 4 6,6 - - 18 6,6
Perguruan Tinggi 2 2,2 5 8,2 3 4,9 - - 10 3,7
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.3, diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data Di
Desa Olele penduduk pada wilayah Dusun I (Idanto) yang menempuh pendidikan
terakhir sampai dijenjang SD (Sekolah Dasar) sebanyak 76 orang dengan persentase
sebesar 81,7%. Penduduk yang menempuh pendidikan terakhir sampai dijenjang
SMP (Sekolah Menengah Pertama) sebanyak 5 orang dengan persentase sebesar
5,4%. Untuk penduduk yang menempuh pendidikan terakhir sampai dijenjang SMA
(Sekolah Menengah Atas) sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 4,3%.
Penduduk yang tidak tamat SD sebanyak 3 orang dengan persentase sebanyak 3,2%.
Untuk penduduk yang menempuh pendidikan terakhir sampai dijenjang Perguruan
Tinggi sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 2,2%. Sedangkan yang tidak
sekolah ada sebanyak 2 orang dengan persentase 2,2% dan terakhir yang belum
Tamat SD ada pada persentase 1,1% dengan jumlah 1 orang.
Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah) yang menempuh pendidikan terakhir
sampai dijenjang SD (Sekolah Dasar) sebanyak 37 orang dengan persentase sebesar
60,7%. Penduduk yang menempuh pendidikan terakhir sampai dijenjang SMP
(Sekolah Menengah Pertama) sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 6,6%.
Untuk penduduk yang menempuh pendidikan terakhir sampai dijenjang SMA
(Sekolah Menengah Atas) sebanyak 10 orang dengan persentase sebesar 16,4%.
Penduduk yang tidak tamat SD sebanyak 5 orang dengan presentase sebanyak 8,2%.
Untuk penduduk yang menempuh pendidikan terakhir sampai dijenjang Perguruan
Tinggi sebanyak 5 orang dengan persentase sebesar 8,2%.
Pada wilayah Dusun III (Pentadu) yang menempuh pendidikan terakhir sampai
dijenjang SD (Sekolah Dasar) sebanyak 47 orang dengan persentase sebesar 77,0%.
Penduduk yang menempuh pendidikan terakhir sampai dijenjang SMP (Sekolah
Menengah Pertama) sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 6,6%. Untuk
penduduk yang menempuh pendidikan terakhir sampai dijenjang SMA (Sekolah
Menengah Atas) sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 6,6%. Penduduk yang
tidak tamat SD sebanyak 3 orang dengan presentase sebanyak 4,9%. Untuk
penduduk yang menempuh pendidikan terakhir sampai dijenjang Perguruan Tinggi
sebanyak 3 orang dengan persentase sebesar 4,9%.
Pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) semua penduduknya rata-rata
menempuh pendidikan terakhir sampai dijenjang SD (Sekolah Dasar) sebanyak 57
orang dengan persentase sebesar 100%.
4) Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
penduduk berdasarkan jenis pekerjaaan di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele
Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai
berikut.
Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan Di
Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Pekerjaan Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Petani 54 58,1 7 11,5 - - 6 10,5 67 24,6
Petani Penggarap - - - - - - - - - -
Pedagang/Penjual 1 1,1 4 6,6 2 3,3 - - 7 2,6
Buruh Harian 5 5,4 1 1,6 - - - - 6 2,2
Pegawai Negeri/ - -
TNI/Polri
1 1,1 4 6,6 - - 5 1,8
Pegawai Swasta 1 1,1 - - - - - - 1 0,4
Tukang Bentor - - - - - - - - - -
Tukang Perahu 1 1,1 - - - - - - 1 0,4
Supir - - 1 1,6 - - - - 1 0,4
Tukang Kayu - - 2 3,3 1 1,6 - - 3 1,1
Nelayan 18 19,4 26 42,6 45 73,8 41 71,9 130 47,8
Pengrajin - - - - - - - - - -
Wiraswasta 6 6,5 9 14,8 3 4,9 - - 17 6,25
Ibu Rumah Tangga 5 5,4 5 8,2 9 14,8 9 15,8 28 10,3
Honorer - - - - - - - - - -
Tidak Bekerja - - 2 3,3 1 1,6 1 1,8 4 1,5
Belum Bekerja - - - - - - - - - -
Lainnya 1 1,1 1 1,6 - - - - 2 0,7
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.4, diketahui bahwa dari data jumlah penduduk yang ada di
desa olele kepala keluarga 272, banyak penduduk yang bekerja sebagai Nelayan
sebanyak 130 orang dengan persentase sebesar 47,8%, dan yang kedua ada pada
jenis pekerjaan Petani yaitu sebanyak 67 orang dengan persentase sebesar 24,6%
yang ketiga ada pada jenis pekerjaan Wiraswasta 17 orang dengan persentase sebesar
6,25%, berikut ada pada pekerjaan Ibu Rumah Tangga 28 orang dan persentase
sebesar 10,3%, yang ketiga ada pada pekerjaan Pedagang/Penjual ada sebanyak 7
orang dengan persentase sebesar 2,6%. Selanjutnya, ada pada jenis pekerjaan Buruh
Harian yaitu ada 6 orang dengan persentase sebesar 2,2%, yang berikut ada pada
jenis pekerjaan Pegawai Negeri sebanyak 5 orang dengan persentase 1,8%, dan yang
tidak berkerja ada sebanyak 4 orang dan persentase 1,5%, pekerja Tukang Kayu ada
3 orang dengan persentase 1,1%, sedangkan jenis perkerjaan Pegawai Swasta,
Tukang Perahu dan Supir ada persentase terakhir yaitu 0,4% dengan jumlah 1 orang.
5) Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Umur
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
penduduk berdasarkan umur wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah),
Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Umur Di
Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Umur (Tahun) Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
0-4 - - - - - - - - - -
5-9 - - - - - - - - - -
10-14 - - - - - - - - - -
15-19 1 1,1 - - - - - - 1 0,4
20-24 5 5,4 - - 1 1,6 1 1.8 7 2,6
25-29 8 8,6 3 4,9 2 3,3 1 1,8 14 5,1
30-34 9 9,7 6 9,8 4 6,6 5 8,8 24 8,8
35-39 13 14,0 6 9,8 10 16,4 12 21,1 41 15,1
40-44 16 17,2 8 13,1 5 8,2 8 14,0 37 13,6
45-49 10 10,8 12 19,7 6 9,8 4 7,0 32 11,8
50-54 14 15,1 7 11,5 9 14,8 5 8,8 35 12,9
55-59 4 4,3 6 9,8 4 6,6 6 10,5 20 7,3
≥60 13 14,0 13 21,3 20 32,8 15 26,3 61 22,4
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 82 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.5 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
Di Desa Olele berdasarkan umur di Dusun I (Idanto) penduduk umur 40-44 tahun
memiliki persentase paling banyak yaitu 17,2% dengan jumlah 16 orang, dan yang
kedua ada pada umur 50-54 tahun sebanyak 14 orang dengan persentase 15,1%, yang
ketiga ada pada kelompok umur 35-39 tahun dan ≥60 tahun yaitu sebanyak 13 orang
dengan persentase 14,%, yang selanjutnya ada pada umur 45-49 tahun dengan
jumlah 10 orang dengan persentase 10,8% dan yang selanjutnya ada pada kelompok
umur 30-34 tahun dengan jumlah 9 orang dan persentase 9,7%, berikut kelompok
umur 25-29 tahun dengan jumlah 8 orang dan persentase 8,9%, yang selanjutnya
ada penduduk berumur 20-24 tahun dengan persentase 5,4% dengan jumlah 5 orang,
dan berikut ada pada kelompok umur 55-59 tahun dengan persentase 4,3% dan
jumlah sebanyak 4 orang, yang terakhir ada pada penduduk umur 15-19 tahun
dengan persentase 1,1% dengan jumlah 1 orang.
Dusun II (Olele Tengah) jenis umur ≥60 tahun memiliki persentase paling
banyak yaitu 21,3% dengan jumlah 13 orang, dan yang kedua ada pada umur 45-49
tahun sebanyak 12 orang dengan persentase 19,7%, yang ketiga ada pada umur 40-
44 tahun sebanyak 8 orang dengan persentase 13,1%, yang selanjutnya ada pada
umur 50-54 tahun dengan jumlah 7 orang persentase 11,5% . Kemudian, ada
kesamaan antara kelompok umur 30-34 tahun, 35-39 tahun serta 55-59 tahun dengan
jumlah 6 orang dengan persentase 9,8% dan yang selanjutnya ada pada kelompok
umur 25-29 tahun ada pada jumlah yang terakhir dengan jumlah 3 orang dan
persentase 4,9%.
Di Dusun III (Pentadu) jenis umur ≥60 tahun memiliki persentase paling
banyak yaitu 32,8% dengan jumlah 20 orang, dan yang kedua ada pada umur 35-39
tahun sebanyak 10 orang dengan persentase 16,4%, ketiga ada pada persentase 50-54
tahun yaitu sebanyak 9 orang dengan persentase 14,8%, yang selanjutnya ada pada
umur 45-49 tahun dengan jumlah 6 orang dan persentase 9,8%, lalu ada kelompok
umur 40-44 tahun dengan jumlah 5 orang dan persentase 8,2%. Kemudian,
kelompok umur 30-34 tahun dan 55-59 tahun dengan jumlah 4 orang dan persentase
6,6%. Terakhir ada pada kelompok umur 25-29 tahun dengan persentase 3,3% dan
jumlah 2 orang.
Pada Dusun IV (Hungayo Kiki) jenis umur ≥60 tahun memiliki persentase
paling banyak yaitu 26,3% dengan jumlah 15 orang, kedua ada pada umur 35-39
tahun sebanyak 12 orang dengan persentase 21,1%, ketiga ada pada kelompok umur
40-44 tahun dengan jumlah 8 orang dengan persentase 14,0%. Selanjutnya, ada pada
kelompok umur 55-59 tahun yaitu sebanyak 6 orang dengan persentase 10,5%, lalu
ada pada kelompok umur 50-54 tahun dan 30-34 tahun dengan jumlah 5 orang
dengan persentase 8,8%. Kemudian, ada kelompok umur 40-49 tahun dengan jumlah
4 orang dan persentase 7,0%. Terakhir, kelompok umur 25-29 tahun dengan jumlah
1 orang dan persentase 1,8%.
6) Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Rumah Yang Dimiliki
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
penduduk berdasarkan jenis rumah yang dimiliki di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.6 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Rumah Yang
Dimiliki Di Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Jenis Rumah Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Permanen 88 94,6 61 100 61 100 54 94,7 264 97,1
Semi
5 5,4 - - - - 3 5,3 8 2,9
Permanen
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.6 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
Di Desa Olele berdasarkan jenis rumah yang dimiliki di Dusun I (Idanto) paling
banyak penduduk yang rumahnya sudah permanen yakni sebanyak 88 orang dan
persentase sebesar 94,6% dan semi permanen ada 5 orang dan persentase sebesar
5,4%. Sedangkan, di Dusun II (Olele Tengah) dan Dusun III (Pentadu) penduduk
yang jenis rumahnya sudah permanen ada sebanyak 61 rumah dengan persentase
sebesar100%. Terakhir, pada Dusun IV (Hungayo Kiki) ada 54 rumah yang sudah
permanen dengan persentase sebesar 94,7% dan rumah semi permanen sebanyak 3
rumah dengan persentase 5,3% Jadi, total rumah permanen ada 264 rumah dan
persentase sebesar 97,1% dan yang semi permanen ada 8 rumah dengan persentase
sebesar 2,9%.
7) Distribusi Frekuensi Rumah Penduduk Yang Memiliki Listrik
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi rumah penduduk yang memiliki listrik di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun
II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa
Olele sebagai berikut.
Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Rumah Yang Memiliki
Listrik Di Desa Olele
Rumah Yang Desa Olele Jumlah
Memiliki Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Lisrik n % n % n % n % n %
Tidak - - - - - - - - - -

Rumah Yang Desa Olele Jumlah


Memiliki Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Lisrik n % n % n % n % n %
Ya 93 100 61 100 61 100 57 100 272 100
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.7 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
Di desa olele berdasarkan jenis rumah yang memiliki listrik rata-rata semuanya
memiliki listrik dusun I (Idanto) sebanyak 93 rumah dan presentase ada 100%,
sedangkan dusun II (Olele tengah) dan dusun III (Pentadu) rumah yang memiliki
listrik berjumlah sama yaitu ada 61 rumah dan presentase 100%, yang terkahir dusun
IV (Hungayo kiki) ada pada presentase terakhir yaitu 57 rumah dengan presentase
100%.
8) Distribusi Frekuensi Rumah Penduduk Yang Memiliki Ventilasi Rumah
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi rumah yang memiliki ventilasi rumah di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun
II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa
Olele sebagai berikut.
Tabel 3.8 Distribusi Frekuensi Rumah Penduduk Yang Memiliki Ventilasi
Rumah Di Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Kepemilikan Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Ventilasi Rumah
n % n % n % n % n %
Ya 93 100 61 100 61 100 57 100 272 100
Tidak - - - - - - - - - -
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.8 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
Di desa olele berdasarkan kepemilikan ventilasi rumah, terbanyak ada pada Dusun I
(Idanto) yaitu ada 93 rumah dengan persentase sebesar 100%, kedua ada pada dusun
II (Olele Tengah) dan Dusun III (Pentadu) yaitu memiliki jumlah yang sama 61
rumah dan persentase sebesar 100%, sedangkan posisi terakhir ada pada Dusun IV
(Hungayo Kiki) yaitu sebanyak 57 rumah dan persentase sebesar 100%.
9) Distribusi Frekuensi Alasan Responden Tidak Memiliki Ventilasi Rumah
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi alasan responden yang tidak memiliki ventilasi rumah di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi Alasan Responden Tidak Memiliki Ventilasi
Rumah Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Alasan Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Tidak Penting - - - - - - - - - -
Tidak Perlu - - - - - - - - - -
Tidak Bermanfaat - - - - - - - - - -
Lainnya - - - - - - - - - -
Memiliki Ventilasi 93 100 61 100 61 100 57 100 272 100
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.9, dari 272 penduduk yang telah di data di Desa Olele
berdasarkan alasan tidak memiliki ventilasi rumah, diketahui bahwa masyarakat
semuanya sudah memiliki ventilasi. Yang terbanyak yakni Dusun I (Idanto) yakni
sebanyak 93 rumah yang memiliki ventilasi dengan persentase sebesar 100%, kedua
ada pada Dusun II (Olele Tengah) dan Dusun III (Pentadu) yakni sebanyak 61 rumah
dan persentase sebesar 100%. Terakhir, pada Dusun IV ada 57 rumah dan persentase
sebesar 100%.
10) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebersihan Ruang Keluarga
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan kebersihan ruang keluarga di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun
II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa
Olele sebagai berikut.
Tabel 3.10 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kebersihan Ruang
Keluarga Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Keadaan Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Bersih 85 91,4 50 82,0 61 100 28 49,1 224 82,3
Kurang Bersih 8 8,6 11 18,0 - - 26 45,6 45 16,5
Kotor - - - - - - 3 5,3 3 1,2
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.10, dari 272 penduduk yang telah di data di Desa Olele
berdasarkan keadaan kebersihan ruang keluarga, diketahui pada Dusun I (Idanto)
memiliki ruangan yang bersih dengan jumlah 85 rumah dan persentase sebesar
91,4% dan yang kurang bersih sebanyak 8 rumah dengan persentase sebesar 8,6%.
Kedua, Dusun II (Olele Tengah) paling banyak yang keadaan ruang keluarganya
bersih yaitu 50 rumah dan persentase sebesar 82% dan yang kurang bersih ada
sebanyak 11 rumah dan persentase sebesar 18%. Kemudian, pada Dusun III
(Pentadu) jumlah rumah yang keadaan ruang keluarganya bersih ada sebanyak 61
rumah dan persentase sebesar 100%. Terakhir, ada Dusun IV (Hungayo Kiki) masih
banyak rumah yang keadaan ruang keluarganya kurang bersih ada 26 rumah dengan
persentase sebesar 45,6%, rumah yang keadaan ruang keluarganya bersih ada 28
rumah dengan persentase sebesar 49,1% dan yang keadaannya kotor ada 3 rumah
dengan persentase 1,2%.
11) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebersihan Kamar Tidur
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan kebersihan kamar tidur di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II
(Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele
sebagai berikut.
Tabel 3.11 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kebersihan Kamar
Tidur Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Keadaan Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Bersih 87 93,5 58 95,1 61 100 28 49,1 221 81,25
Kurang Bersih 6 6,5 3 4,9 - - 26 45,6 48 17,65
Kotor - - - - - - 3 5,3 3 1,1
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.11, dari 272 penduduk yang telah di data Di Desa Olele
berdasarkan kebersihan kamar tidur, diketahui pada Dusun I (Idanto) rumah yang
kamar tidurnya dalam keadaan bersih ada 87 rumah dengan persentase sebesar
93,5% dan yang keadaannya kurang bersih ada sebanyak 6 rumah dan persentase
6,5%. Pada Dusun II (Olele Tengah) rumah yang kamar tidurnya dalam keadaan
bersih ada 58 rumah dengan persentase sebesar 95,1% dan yang kurang bersih ada
sebanyak 3 rumah dengan persentase sebesar 4,9%. Kemudian, pada Dusun III
(Pentadu) jumlah rumah yang keadaan kamar tidurnya dalam keadaan bersih ada
sebanyak 61 rumah dengan persentase 100%. Terakhir, pada Dusun IV (Hungayo
Kiki) rumah yang keadaan kamar tidurnya kurang bersih ada 26 rumah dengan
persentase sebesar 45,6%, rumah yang keadaan kamar tidurnya bersih ada 28 rumah
dengan persentase sebesar 49,1% dan yang keadaannya kotor ada 3 rumah dengan
persentase sebesar 1,1%.
12) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebersihan Dapur
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan kebersihan dapur di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele
Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai
berikut.
Tabel 3.12 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kebersihan Dapur Di
Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Keadaan Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Bersih 74 79,6 49 80,3 61 100 28 49,1 212 77,9
Kurang Bersih 19 20,4 12 19,7 - - 26 45,6 57 21,0
Kotor - - - - - - 3 5,3 3 1,1
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.12, dari 272 penduduk yang telah di data Di Desa Olele
diketahui pada Dusun I (Idanto) rumah yang keadaan dapurnya bersih ada sebanyak
74 rumah dengan persentase sebesar 79,6% dan yang kurang bersih ada sebanyak 19
rumah dengan persentase sebesar 20,4%. Pada Dusun II (Olele Tengah), rumah yang
keadaan dapurnya bersih ada sebanyak 49 rumah dengan persentase sebesar 80,3%
dan yang kurang bersih ada sebanyak 12 rumah dan persentase sebesar 19,7%.
Kemudian, pada Dusun III (Pentadu) jumlah rumah yang keadaan dapurnya bersih
ada sebanyak 61 rumah dengan persentase sebesar 100%. Terakhir, pada Dusun IV
(Hungayo Kiki) rumah yang keadaan dapurnya kurang bersih ada 26 rumah dengan
persentase sebesar 45,6%, rumah yang keadaan dapurnya bersih ada 28 rumah
dengan persentase sebesar 49,1% dan yang kotor ada 3 rumah dengan persentase
sebesar 5,3%.
13) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ketersediaan Pencahayaan Ruang
Keluarga
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan ketersediaan pencahayaan ruang keluarga di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.13 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Ketersediaan
Pencahayaan Ruang Keluarga Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Ketersediaan Cahaya Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Cukup 93 100 60 98,4 61 100 57 100 271 99,6
Kurang - - 1 1,6 - - - - 1 0,4
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.13, diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data di
Desa Olele penduduk pada wilayah Dusun I (Idanto), semua ruang keluarga sudah
memiliki pencahayaan yang cukup yakni sebanyak 93 rumah dengan persentase
sebesar 100%. Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah) penduduk yang memiliki
pencahayaan ruang keluarga yang cukup ada sebanyak 60 rumah dengan persentase
sebesar 98,4%. Sedangkan, yang memiliki pencahayaan ruang keluarga yang kurang
sebanyak 1 rumah dengan persentase sebesar 1,6%. Kemudian, pada wilayah Dusun
III (Pentadu), rumah yang memiliki pencahayaan ruang keluarga yang cukup ada
sebanyak 61 rumah dengan persentase sebesar 100%. Terakhir, di wilayah Dusun IV
(Hungayo Kiki) semua rumah penduduk yang memiliki pencahayaan ruang keluarga
yang cukup ada sebanyak 57 rumah dengan persentase sebesar 100%.
14) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ketersediaan Pencahayaan Kamar Tidur
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan ketersediaan pencahayaan kamar tidur di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.14 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Ketersediaan
Pencahayaan Kamar Tidur Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Ketersediaan Cahaya Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Cukup 93 100 60 98,4 61 100 43 75,4 257 94,5
Kurang - - 1 1,6 - - 14 24,6 15 5,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.14, dari 272 rumah yang telah di data di Desa Olele,
dikeypenduduk pada wilayah dusun I (Idanto), semua rumah memiliki pencahayaan
kamar tidur yang cukup yakni sebanyak 93 penduduk dengan persentase sebesar
100%. Pada wilayah dusun II (Olele Tengah) rumah yang memiliki pencahayaan
kamar tidur yang cukup sebanyak 60 rumah dengan persentase sebesar 98,4% dan
yang memiliki pencahayaan kamar tidur yang kurang sebanyak 1 rumah dengan
persentase sebesar 1,6%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) rumah yang
memiliki pencahayaan kamar tidur yang cukup ada sebanyak 61 rumah dengan
persentase 100%. Untuk penduduk yang memilki pencahayaan kamar tidur yang
kurang di wilayah Dusun III (Pentadu) tidak ada. Terakhir, pada wilayah Dusun IV
(Hungayo Kiki), rumah yang memiliki pencahayaan kamar tidur yang cukup
sebanyak 43 rumah dengan persentase sebesar 75,4%. Sedangkan, yang memiliki
pencahayaan kamar tidur yang kurang sebanyak 14 rumah dengan persentase sebesar
24,6% .
15) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ketersediaan Pencahayaan Dapur
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan ketersediaan pencahayaan dapur di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.15 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ketersediaan Pencahayaan Dapur
Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Ketersediaan Cahaya Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Cukup 93 100 59 96,7 61 100 46 80,7 259 95,2
Kurang - - 2 3,3 - - 11 19,3 13 4,8
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.15, dari 272 penduduk yang telah di data di desa olele
penduduk pada wilayah dusun I (Idanto), semua penduduk telah memiliki
pencahayaan dapur yang cukup yakni sebanyak 93 rumah dengan persentase sebesar
100%. Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah) penduduk yang memiliki pencahayaan
dapur yang cukup ada sebanyak 59 rumah dengan persentase 96,7%. Sedangkan
rumah yang memiliki pencahayaan dapur yang kurang ada sebanyak 2 rumah dengan
persentase sebesar 3,3%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu), penduduk
yang rumahnya memiliki pencahayaan dapur yang cukup sebanyak 61 rumah dengan
persentase 100% dan penduduk yang memiliki pencahayaan dapur yang kurang di
wilayah Dusun III (Pentadu) tidak ada. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo
Kiki) penduduk yang rumahnya memiliki pencahayaan dapur yang cukup ada
sebanyak 46 rumah dengan persentase sebesar 80,7% dan penduduk yang telah
memiliki pencahayaan dapur kurang ada sebanyak 11 penduduk dengan persentase
sebesar 19,3%.

16) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebersihan Dapur


Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan kebersihan dapur di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele
Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai
berikut.
Tabel 3.16 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Jamban
Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Kepemilikan Jamban Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Ya 2 2,2 55 90,2 55 90,2 39 68,4 151 55,5
Tidak 91 97,8 6 9,8 6 9,8 18 31,6 121 44,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.16, dari 272 penduduk yang telah di data di Desa Olele, pada
wilayah Dusun I (Idanto) penduduk yang memiliki jamban hanya 2 penduduk
dengan persentase sebesar 2,2% dan yang tidak memiliki jamban ada sebanyak 91
penduduk dengan persentase sebesar 97,8%. Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah)
penduduk yang memiliki jamban ada sebanyak 55 penduduk dengan persentase
sebesar 90,2% dan yang tidak memiliki jamban hanya 6 penduduk dengan persentase
9,8%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) penduduk yang memiliki
jamban ada sebanyak 55 penduduk dengan persentase sebesar 90,2% dan yang tidak
memiliki jamban ada 6 penduduk dengan persentase sebesar 9,8%. Terakhir, pada
wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) penduduk yang memiliki jamban ada sebanyak
39 penduduk dengan persentase sebesar 68,4% dan yang tidak memiliki jamban ada
18 penduduk dengan persentase sebesar 31,6%.
17) Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Jamban Yang Dimiliki
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi penduduk berdasarkan jenis jamban yang dimiliki di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.17 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Jamban Yang
Dimiliki Di Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Jenis Jamban
n % n % n % n % n %
Leher Angsa 2 2,2 55 90,2 55 90,2 39 68,4 151 55,5

Desa Olele
Jumlah
Jenis Jamban Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Tidak Memiliki Jamban 91 97,8 6 9,8 6 9,8 18 31,6 121 44,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.17, dari 272 penduduk yang telah di data di Desa Olele,
penduduk pada wilayah Dusun I (Idanto) penduduk yang memiliki jenis jamban
leher angsa hanya ada 2 penduduk dengan persentase sebesar 2,2% dan yang tidak
memiliki jamban sebanyak 91 penduduk dengan persentase sebesar 97,8%. Pada
wilayah Dusun II (Olele Tengah) penduduk yang memiliki jamban leher angsa ada
sebanyak 55 penduduk dengan persentase sebesar 90,2% dan yang tidak memiliki
jamban hanya 6 penduduk dengan persentase sebesar 9,8%. Kemudian, pada wilayah
Dusun III (Pentadu) penduduk yang memiliki jamban leher angsa ada sebanyak 55
penduduk dengan persentase sebesar 90,2% dan yang tidak memiliki jamban ada 6
penduduk dengan persentase sebesar 9,8%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV
(Hungayo Kiki), penduduk yang memiliki jamban leher angsa ada sebanyak 39
penduduk dengan persentase sebesar 68,4% dan penduduk yang tidak memiliki
jamban yakni 18 penduduk dengan persentase sebesar 31,6%.
18) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tempat Pembuangan Air Besar Bagi
Yang Tidak Memiliki Jamban
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan tempat pembuangan air besar bagi yang tidak memiliki
jamban di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu),
dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.18 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Tempat Pembuangan
Air Besar Bagi Yang Tidak Memiliki Jamban Di Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Tempat Pembuangan
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Air Besar
n % n % n % n % n %
Sungai/Got/Pantai - - - - 6 9,8 18 31,6 24 8,8
WC Tetangga - - 6 9,8 13 21,3 - - 19 7,0
WC Umum 91 97,8 - - - - - - 91 33,5
WC Pribadi 2 2,2 55 90,2 42 68,9 39 68,4 138 50,7
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.18, dari 272 penduduk yang telah di data di Desa Olele,
diketahui pada wilayah Dusun I (Idanto) penduduk yang membuang air besar di WC
Umum ada sebanyak 91 penduduk dengan persentase 97,8% dan yang membuang air
besar di WC Pribadi hanya 2 penduduk dengan persentase sebesar 2,2%. Pada
wilayah Dusun II (Olele Tengah) penduduk yang membuang air besar di WC
Tetangga yakni ada 6 penduduk dengan persentase sebesar 9,8% dan yang
membuang air besar di WC Pribadi sebanyak 55 penduduk dengan persentase
sebesar 90,2%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) penduduk yang
membuang air besar di Sungai/Got/Pantai yakni ada 6 penduduk dengan persentase
sebesar 9,8%, penduduk yang membuang air besar di WC tetangga ada 13 penduduk
dengan persentase sebesar 21,3% dan penduduk yang membuang air besar di WC
Pribadi yakni sebanyak 42 penduduk dengan persentase sebesar 68,9%. Terakhir,
pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) penduduk yang membuang air besar di
Sungai/Got/Pantai yakni ada 18 penduduk dengan persentase sebesar 31,6% dan
penduduk yang membuang air besar di WC Pribadi ada 39 penduduk dengan
persentase 68,4%.
19) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemanfaatan Jamban
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan pemanfaatan jamban di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II
(Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele
sebagai berikut.
Tabel 3.19 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pemanfaatan Jamban
Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Pemanfaatan Jamban Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Ya 2 2,2 55 90,2 55 90,2 39 68,4 151 55,5
Tidak 91 97,8 6 9,8 6 9,8 18 31,6 121 44,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.19, dari 272 penduduk yang telah di data di Desa Olele, pada
wilayah Dusun I (Idanto) penduduk yang memanfaatkan jamban ada sebanyak 2
penduduk dengan persentase sebesar 2,2% sedangkan yang tidak menggunakan
jamban sebanyak 91 penduduk dengan persentase sebesar 97,8%. Pada wilayah
Dusun II (Olele Tengah) penduduk yang memanfaatkan jamban ada sebanyak 55
penduduk dengan persentase sebesar 90,2% dan yang tidak memanfaatkan jamban
ada sebanyak 6 penduduk dengan persentase sebesar 9,8%. Kemudian, pada wilayah
Dusun III (Pentadu) penduduk yang memanfaatkan jamban ada sebanyak 55
penduduk dengan persentase sebesar 90,2% dan yang tidak memanfaatkan jamban
sebanyak 6 penduduk dengan persentase sebesar 9,8%. Terakhir, pada wilayah
Dusun IV (Hungayo Kiki) penduduk yang memanfaatkan jamban ada sebanyak 39
penduduk dengan persentase sebesar 68,4% dan yang tidak memanfaatkan jamban
ada sebanyak 18 penduduk dengan persentase sebesar 31,6%.
20) Distribusi Frekuensi Alasan Responden Tidak Memanfaatkan Jamban
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi alasan responden tidak memanfaatkan jamban di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.20 Distribusi Frekuensi Alasan Responden Tidak Memanfaatkan
Jamban Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Alasan Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Tidak Praktis - - - - - - - - - -
Tidak Terbiasa - - 6 9,8 6 9,8 18 31,6 30 11,0
Malas - - - - - - - - - -
Menggunakan Jamban 2 2,2 55 90,2 55 90,2 39 68,4 151 55,5
Lainnya 91 97,8 - - - - - - 91 33,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.20, dari 272 penduduk yang telah di data di Desa Olele, pada
wilayah Dusun I (Idanto), penduduk yang menggunakan ada sebanyak 2 penduduk
dan yang tidak menggunakan jamban ada sebanyak 91 penduduk dengan persentase
sebesar 97,8%, mereka memiliki alasan lainnya yaitu dikarenakan status ekonomi
yang lemah. Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah) alasan penduduk yang tidak
memanfaatkan jamban dikarenakan tidak terbiasa sebanyak 6 penduduk dengan
persentase sebesar 9,8%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) alasan
penduduk yang tidak memanfaatkan jamban dikarenakan tidak terbiasa sebanyak 18
penduduk dengan persentase sebesar 31,6%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV
(Hungayo Kiki), alasan penduduk yang tidak memanfaatkan jamban dikarenakan
tidak terbiasa sebanyak 18 penduduk dengan persentase sebesar 31,6%.
21) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tempat Pembuangan Akhir Tinja
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan tempat pembuangan akhir tinja di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.21 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Tempat Pembuangan
Akhir Tinja Di Desa Olele
Desa Olele
Tempat Pembuangan Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Akhir Tinja
n % n % n % n % n %
Tangki Septik 2 2,2 55 90,2 55 90,2 39 68,4 151 55,5
SPAL - - - - - - - - - -
Kolam Sawah - - - - - - - - - -
Sungai/Danau - - - - - - 18 31,6 18 6,6
Tanah Lapang/Kebun 91 97,8 6 9,8 - - - - 97 35,7
Lainnya - - - - 6 9,8 - - 6 2,2
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.21, dari 272 penduduk yang telah di data di Desa Olele, pada
wilayah Dusun I (Idanto) tempat pembuangan akhir tinja penduduk di tangki septik
sebanyak 2 penduduk dengan persentase sebesar 2,2% dan pembuangan akhir tinja di
tanah lapang/kebun sebanyak 91 penduduk dengan persentase sebesar 97,8%. Pada
wilayah Dusun II (Olele Tengah), tempat pembuangan akhir tinja penduduk di tangki
septik sebanyak 55 penduduk dengan persentase sebesar 90,2% dan pembuagan
akhir tinja di tanah lapang/kebun sebanyak 6 penduduk dengan persentase sebesar
9,8%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) tempat pembuangan akhir tinja
penduduk di tangki septik sebanyak 55 penduduk dengan persentase sebesar 90,2%
dan pembuangan akhir tinja di lainnya sebanyak 6 penduduk dengan persentase
sebesar 9,8%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) tempat pembuangan
akhir tinja penduduk di tangki septik sebanyak 39 penduduk dengan persentase
sebesar 68,4% dan pembuagan akhir tinja di Danau/Sungai/Pantai sebanyak 18
penduduk dengan persentase sebesar 31,6%.
22) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Sumber Air Bersih Untuk
Keperluan Rumah Tangga
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan jenis sumber air bersih untuk keperluan rumah tangga di
wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun
IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.22 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Sumber Air Bersih Untuk
Keperluan Rumah Tangga Di Desa Olele
Desa Olele
Jenis Sumber Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Air Bersih
n % n % n % n % n %
Air Ledeng/PDAM 20 21,5 18 29,5 61 100 - - 99 36,4

Desa Olele
Jenis Sumber Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Air Bersih
n % n % n % n % n %
Sumur Bor/Pompa 73 78,5 33 54,1 - - 57 100 163 60,0
Sumur Gali - - 9 14,8 - - - 9 3,3
Mata Air - - 1 1,6 - - - - 1 0,4
Air Sungai - - - - - - - - - -
Lainnya - - - - - - - - - -
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.22, dari 272 penduduk yang telah di data di Desa Olele pada
wilayah Dusun I (Idanto), penduduk yang memiliki sumber air bersih untuk
keperluan rumah tangga yang menggunakan air ledeng atau PDAM yakni ada
sebanyak 20 penduduk dengan persentase sebesar 21,5% dan yang menggunakan
sumber air bersih jenis Sumur Bor atau Pompa ada sebanyak 73 penduduk dengan
persentase sebesar 78,5%. Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah), penduduk yang
menggunakan air ledeng/PDAM sebagai sumber air bersih untuk keperluan rumah
tangga ada sebanyak 18 penduduk dengan persentase sebesar 29,5% dan yang
menggunakan Sumur Bor/Pompa sebagai sumber air bersih keperluan rumah tangga
ada sebanyak 33 penduduk dengan persentase sebesar 54,1%, yang menggunakan
sumber air bersih sumur gali sebanyak 9 penduduk dengan persentase sebesar 14,8%
dan yang menggunakan Mata Air sebagai sumber air bersih untuk keperluan rumah
tangga sebanyak 1 penduduk dengan persentase 1,6%.
Kemudian, pada wilayah dusun III (Pentadu), sumber air bersih untuk keperluan
rumah tangga, penduduk hanya menggunakan air ledeng atau PDAM yakni
sebanyak 61 penduduk dengan persentase sebesar 100%. Terakhir, pada wilayah
Dusun IV (Hungayo Kiki) sumber air bersih untuk keperluan rumah tangga,
penduduk hanya menggunakan Sumur Bor atau Pompa yakni sebanyak 57 penduduk
dengan persentase sebesar 100%.
23) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tempat Pembuangan Air Limbah
(Mandi/Cuci)
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan tempat pembuangan air limbah (mandi/cuci) di wilayah Dusun
I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.23 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tempat Pembuangan Air Limbah
(Mandi/Cuci) Di Desa Olele
Desa Olele
Jenis Sumber Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Air Bersih
n % n % n % n % n %
Penampungan
- - 11 18,0 - - - - 11 4,0
Peresapan
Dialirkan ke Got 61 65,6 44 72,1 61 100 - - 166 61,0
Dialirkan ke
- - - - - - - - - -
Sawah/Kebun
Dialirkan ke
- - 3 4,9 - - 57 100 60 22,0
Sungai/Pantai
Dialirkan ke Sekitar
32 34,4 3 4,9 - - - - 35 12,9
Rumah
Lainnya - - - - - - - - - -
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.23 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data di
desa Olele penduduk pada wilayah Dusun I (Idanto), tempat pembuangan air limbah
(mandi/cuci) penduduk yang dialirkan ke got ada sebanyak 61 penduduk dengan
persentase sebesar 65,6% dan yang dialirkan ke sekitar rumah sebanyak 32
penduduk dengan persentase sebesar 34,4%. Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah),
penduduk yang membuang air limbah di tempat penampungan atau peresapan ada
sebanyak 11 penduduk dengan persentase sebesar 18% dan penduduk yang air
limbahnya dialirkan ke got sebanyak 44 penduduk dengan persentase sebesar 72,1%,
yang mengalirkan air limbah ke sungai atau pantai dan ke sekitar rumah masing-
masing sebanyak 3 penduduk dengan persentase sebesar 4,9%. Kemudian, pada
wilayah Dusun III (Pentadu) tempat pembuangan air limbah penduduk semuanya
dialirkan ke got yakni 61 penduduk dengan persentase sebesar 100%. Terakhir, pada
wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) tempat pembuangan air limbah penduduk
dialirkan ke sungai/pantai yakni sebanyak 57 penduduk dengan persentase sebesar
100%.
24) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ketersediaan Tempat Pembuangan
Sampah
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan ketersediaan tempat pembuangan sampah di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.

Tabel 3.24 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ketersediaan Tempat


Pembuangan Sampah Di Desa Olele
Desa Olele
Ketersediaan Tempat Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Pembuangan Sampah
n % n % n % n % n %
Ya 93 100 60 98,4 61 100 57 100 271 99,6
Tidak - - 1 1,6 - - - - 1 0,37
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.24, dari 272 penduduk yang telah di data di Desa Olele, pada
wilayah Dusun I (Idanto) rata-rata penduduk sudah ada tempat pembuangan sampah
di depan rumahnya ada sebanyak 93 penduduk dengan persentase sebesar 100%.
Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah), penduduk yang memiliki tempat
pembuangan sampah sebanyak 60 penduduk dengan persentase sebesar 98,4% dan
yang tidak memiliki tempat pembuangan sampah sebanyak 1 penduduk dengan
persentase 1,6%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu), rata-rata penduduk
sudah ada tempat pembuangan sampah di depan rumahnya yakni sebanyak 61
penduduk dengan persentase 100%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo
Kiki), rata-rata penduduk sudah ada tempat pembuangan sampah di depan rumahnya
yakni sebanyak 57 penduduk dengan persentase 100%.
25) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Proses Pengelolaan Sampah
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan proses pengelolaan sampah di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.25 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Proses Pengelolaan Sampah Di
Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Pengelolaan Sampah Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Dikumpulkan Lalu
23 24,7 55 90,2 25 41,0 15 26,3 118 43,3
Dibakar
Dikumpulkan Lalu
- - 1 1,6 - - - - 1 0,4
Ditimbun
Dibuang Di
Kebun/Semak/Sawah/ 11 11,8 - - 25 41,0 - - 36 13,2
Tempat Terbuka
Dibuang di Sekitar
59 63,4 5 8,2 11 18,0 42 73,7 117 43,1
Rumah
Dibungkus Lalu Di
- - - - - - - - - -
Buang di TPA

Desa Olele
Jumlah
Pengelolaan Sampah Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Lainnya - - - - - - - - - -
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.25, dari 272 penduduk yang telah di data di Desa Olele, pada
wilayah Dusun I (Idanto) penduduk yang melakukan pengelolaan sampah dengan
cara dikumpulkan lalu dibakar sebanyak 23 penduduk dengan persentase sebesar
24,7% dan pengelolaan sampah dengan cara dibuang di kebun/semak/sawah/tempat
terbuka sebanyak 11 penduduk dengan persentase sebesar 11,8%. Sedangkan yang
mengelola sampah dengan cara dibuang di sekitar rumah sebanyak 59 penduduk
dengan persentase 63,4%.
Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah), penduduk yang melakukan pengelolaan
sampah dengan cara dikumpulkan lalu dibakar sebanyak 55 penduduk dengan
persentase sebesar 90,2% dan pengelolaan sampah dengan cara dikumpulkan lalu
ditimbun sebanyak 1 penduduk dengan persentase sebesar 1,6%. Sedangkan yang
mengelola sampah dengan cara dibuang di sekitar rumah sebanyak 5 penduduk
dengan persentase 8,2%.
Pada wilayah Dusun III (Pentadu), penduduk mengelola sampah dengan cara
dikumpulkan lalu dibakar yakni sebanyak 25 penduduk dengan persentase 41% dan
yang dibuang dikebun/semak/sawah/tempat terbuka sebanyak 25 penduduk dengan
presentase sebesar 4% sedangkan yang dibuang disekitar rumah sebanyak 11 dengan
presentase sebesar 18%.
Pada wilayah dusun IV (Hungayo Kiki), penduduk mengelola sampah dengan
cara dikumpulkan lalu dibakar yakni sebanyak 15 penduduk dengan persentase
sebesar 26,3, sedangkan yang dibuang disekitar rumah sebanyak 42 dengan
persentase sebesar 73,7%.
26) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber Air Minum Keluarga
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan sumber air minum keluarga di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.

Tabel 3.26 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber Air Minum Keluarga Di


Desa Olele
Desa Olele
Sumber Air Minum Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Keluarga
n % n % n % n % n %
Empang/Sungai/Waduk - - - - - - - - - -
Sumur Permanen 16 17,2 8 13,1 1 1,6 23 40,4 48 17,6
Sumur Tidak Permanen - - - - 1 1,6 - - 1 0,4
Tadah Air - - - - - - - - - -
Mata Air - - - - - - - - - -
Pompa Tangan - - - - - - - - - -
Air Ledeng (PAM) - - - - - - - - - -
Air Minum Isi Ulang
77 82,8 53 86,9 59 96,7 34 59,6 223 82,0
(AMIU)
Lainnya - - - - - - - - - -
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.26, dari 272 penduduk yang telah di data di Desa Olele
penduduk pada wilayah Dusun I (Idanto), penduduk memperoleh sumber air minum
keluarga dari sumur permanen ada sebanyak 16 penduduk dengan persentase 17,2%
dan yang memperoleh sumber air minum keluarga dari AMIU (Air Minum Isi
Ulang) sebanyak 77 penduduk dengan persentase sebesar 82,8%.
Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah), penduduk memperoleh sumber air
minum keluarga dari sumur permanen sebanyak 8 penduduk dengan persentase
sebesar 13,1%. Dan yang memperoleh sumber air minum keluarga dari AMIU (Air
Minum Isi Ulang) sebanyak 53 penduduk dengan persentase 86,9%.
Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) penduduk memperoleh sumber air
minum keluarga dari sumur permanen dan sumur tidak permanen masing-masing
sebanyak 1 penduduk dengan persentase 1,6%. Sedangkan yang memperoleh sumber
air minum keluarga dari AMIU (Air Minum Isi Ulang) sebanyak 59 penduduk
dengan persentase sebesar 96,7%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki),
penduduk memperoleh sumber air minum keluarga dari sumur permanen sebanyak
23 penduduk dengan persentase sebesar40,4% dan yang memperoleh sumber air
minum keluarga dari AMIU (Air Minum Isi Ulang) sebanyak 34 penduduk dengan
persentase 59,6%.

27) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengolahan Air Minum Sebelum


Dikonsumsi
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan pengolahan air minum sebelum dikonsumsi di wilayah Dusun
I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.27 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengolahan Air Minum Sebelum
Dikonsumsi Di Desa Olele
Desa Olele
Pengolahan Air Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Minum
n % n % n % n % n %
Ya 16 17,2 8 13,1 2 3,3 57 100 83 30,5
Tidak 77 82,8 53 86,9 59 96,7 - - 189 69,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.27, dari 272 penduduk yang telah di data di Desa Olele, pada
wilayah Dusun I (Idanto) penduduk yang mengelola air minum sebelum dikonsumsi
ada sebanyak 16 penduduk dengan persentase sebesar 17,2%. Sedangkan yang tidak
mengelola air minum sebelum dikonsumsi sebanyak 77 penduduk dengan persentase
sebesar 82,8%. Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah), penduduk yang mengelola air
minum sebelum dikonsumsi sebanyak 8 penduduk dengan persentase sebesar 13,1%.
Sedangkan yang tidak mengelola air minum sebelum dikonsumsi sebanyak 53
penduduk dengan persentase sebesar 86,9%.
Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) penduduk yang mengelola air
minum sebelum dikonsumsi ada sebanyak 2 penduduk dengan persentase sebesar
3,3%. Sedangkan yang tidak mengelola air minum sebelum dikonsumsi sebanyak 59
penduduk dengan persentase sebesar 96,7%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV
(Hungayo Kiki) penduduk yang mengelola air minum sebelum dikonsumsi sebanyak
57 penduduk dengan persentase sebesar 100%.
28) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Cara Pengolahan Air Minum Keluarga
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan cara pengolahan air minum keluarga di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.

Tabel 3.28 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Cara Pengolahan Air Minum


Keluarga Di Desa Olele
Desa Olele
Cara Pengolahan Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Air Minum
n % n % n % n % n %
Dimasak 16 17,2 8 13,1 2 3,3 24 42,1 50 18,4
Ditambahkan Larutan
- - - - - - - - - -
Tawas/Klorin
Tidak diolah 77 82,8 53 86,9 59 96,7 33 57,9 222 81,6
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.28, dari 272 penduduk yang telah di data di Desa Olele, pada
wilayah Dusun I (Idanto) penduduk yang mengelola air minum keluarga dengan cara
dimasak ada sebanyak 16 penduduk dengan persentase sebesar 17,2% dan yang
mengelola air minum keluarga dengan cara lainnnya ada sebanyak 77 penduduk
dengan persentase sebesar 82,8%. Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah), penduduk
yang mengelola air minum keluarga dengan cara dimasak ada sebanyak 8 penduduk
dengan persentase sebesar 13,1% dan yang mengelola air minum keluarga dengan
cara lainnnya ada sebanyak 53 penduduk dengan persentase sebesar 86,9%.
Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) penduduk yang mengelola air
minum keluarga dengan cara dimasak ada sebanyak 2 penduduk dengan persentase
sebesar 3,2% dan yang mengelola air minum keluarga dengan cara lainnnya
sebanyak 59 penduduk dengan persentase sebesar 95,2%. Terakhir, pada wilayah
Dusun IV (Hungayo Kiki) penduduk yang mengelola air minum keluarga dengan
cara dimasak ada sebanyak 24 penduduk dengan persentase sebesar 40,7% dan yang
mengelola air minum keluarga dengan cara lainnnya sebanyak 33 penduduk dengan
persentase sebesar 55,9%.
29) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Kualitas Fisik Sumber Air
Minum
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan kondisi kualitas fisik sumber air minum di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.

Tabel 3.29 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Kualitas Fisik Sumber


Air Minum Di Desa Olele
Desa Olele
Kondisi Kualitas Fisik Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Sumber Air Minum
n % n % n % n % n %
Memenuhi Syarat
90 96,8 61 100 61 100 57 100 269 98,9
Kesehatan
Tidak Memenuhi Syarat
3 3,2 - - - - - - 3 1,1
Kesehatan
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.29, dari 272 penduduk yang telah di data di Desa Olele, pada
wilayah Dusun I (Idanto) kualitas fisik sumber air minum yang memenuhi syarat
kesehatan sebanyak 90 penduduk dengan persentase sebesar 96,8% dan yang tidak
memenuhi syarat kesehatan sebanyak 3 penduduk dengan persentase sebesar 3,2%,
sedangkan pada wilayah dusun II Olele (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu) dan
dusun IV (Hungayo Kiki) kondisi kualitas fisik sumber air minum penduduk sudah
memenuhi syarat kesehatan sebanyak 272 penduduk dengan persentase sebesar
100%.
30) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jarak Sumber Air Minum Dengan
Tangki Septik
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan jarak sumber air minum dengan tangki septik di wilayah
Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV
(Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.30 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jarak Sumber Air Minum
Dengan Tangki Septik Di Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Jarak (Meter) Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
10-15 M 77 82,8 54 88,5 59 96,7 36 63,2 226 83,1
20-25 M 1 1,1 7 11,5 2 3,3 4 7,0 14 5,1
≥ 30 M 15 16,1 - - - - 17 29,8 32 11,8
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.30, dari 272 penduduk yang telah di data di Desa Olele, pada
wilayah Dusun I (Idanto) yang memiliki jarak sumber air dengan tangki septik 10-15
M sebanyak 77 orang dengan persentase sebesar 82,8%, yang memiliki jarak 20-25
M sebanyak 1 dengan persentase sebesar 1,1%, dan yang memiliki jarak ≥30M
sebanyak 15 orang persentase sebesar 16,1%. Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah)
yang memiliki jarak sumber air dengan tangki septik 10-15 M sebanyak 54 orang
dengan persentase sebesar 88,5%, dan yang memiliki jarak 20-25 M sebanyak 7
orang dengan persentase sebesar 11,5%.
Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) yang memiliki jarak sumber air
dengan tangki septik 10-15 M sebanyak 59 orang dengan persentase sebesar 96,7%,
yang memiliki jarak 20-25 M sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 3,3%.
Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) yang memiliki jarak sumber air
dengan tangki septik 10-15 M sebanyak 36 orang dengan persentase sebesar 63,2%,
yang memiliki jarak 20-25 M sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 7%
sedangkan yang memiliki jarak ≥30M sebanyak 17 dengan persentase sebesar
29,8%.
31) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengunaan Fasilitas Kesehatan
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan penggunaan fasilitas kesehatan di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.31 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penggunaan Fasilitas Kesehatan
Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Fasilitas Kesehatan Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Rumah Sakit
- - - - - - - - - -
Pemerintah
Rumah Sakit Swasta - - - - - - - - - -
Puskesmas/Puskesmas
64 68,8 52 85,2 59 96,8 25 43,9 200 74,0
Pembantu
Praktik Dokter/Klinik - - 2 3,3 1 1,6 - - 3 1,0
Praktik Bidan - - - - - - - - - -
Dukun - - 1 1,6 - - - - - -
Lainnya (Obat Sendiri) 29 31,2 6 9,8 1 1,6 32 56,1 68 25,0
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.31, wilayah Dusun I (Idanto) penduduknya lebih banyak
menggunakan fasilitas kesehatan yakni Puskesmas/Puskesmas Pembantu yang mana
distribusi frekuensinya sebanyak 64 orang dengan persentase sebesar 68,8%. Pada
wilayah Dusun II (Olele Tengah) lebih banyak penduduk yang menjadikan
Puskesmas/Puskesmas Pembantu sebagai tempat untuk memeriksakan kesehatan
yang mana distribusi frekuensinya sebanyak 52 orang dengan persentase 85,2%.
Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) lebih banyak penduduk yang
memanfaatkan fasilitas kesehatan Puskesmas/Puskesmas Pembantu yang mana
distribusi frekuensinya sebanyak 59 orang dengan persentase 96,8%. Terakhir, pada
wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) lebih banyak penduduk yang memilih untuk tidak
ke tempat fasilitas kesehatan. Mereka lebih memilih untuk berobat sendiri dengan
membeli obat di warung, distribusi frekuensinya sebanyak 32 orang dengan
persentase 56,1%.
32) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Transportasi Untuk Ke Fasilitas
Kesehatan
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan jenis transportasi untuk ke fasilitas kesehatan di wilayah
Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV
(Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.32 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Transportasi Untuk Ke
Fasilitas Kesehatan Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Jenis Transportasi Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Mobil - - 1 1,6 - - - - 1 0,4
Motor 66 71,0 48 78,7 57 93,4 25 43,9 196 72,0
Angkutan Umum 4 4,3 - - 3 5.0 - - 7 2,6
Jalan Kaki 23 24,7 12 19,7 1 1,6 32 56,1 68 25,0
Lainnya - - - - - - - - - -
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.32, dari wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk
yang memilih naik motor untuk pergi ke tempat fasilitas kesehatan yang mana
distribusi frekuensinya sebanyak 66 orang dengan persentase 71%. Pada Dusun II
(Olele Tengah) juga lebih banyak penduduk yang naik motor untuk pergi ke fasilitas
kesehatan yang mana distribusi frekuensinya sebanyak 48 orang dengan persentase
78,7%. Kemudian, pada Dusun III (Pentadu) lebih banyak penduduk yang naik
motor untuk pergi ke fasilitas kesehatan yang mana distribusi frekuensinya sebanyak
57 orang dengan persentase 93,4%. Terakhir, pada Dusun IV (Hungayo Kiki) lebih
banyak penduduk yang memilih berjalan kaki untuk pergi ke tempat fasilitas
kesehatan dengan distribusi frekuensinya sebanyak 32 orang dengan persentase
56,1%.

Ditinjau dari total keseluruhan setiap dusunnya, paling banyak penduduk


menggunakan transportasi motor sebagai sarana untuk ke tempat fasilitas kesehatan.
Totalnya ada 196 orang dengan persentase sebesar 72%.
33) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Waktu Tempuh Menuju Fasilitas
Kesehatan
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan waktu tempuh menuju fasilitas kesehatan di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.33 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Waktu Tempuh Menuju Fasilitas
Kesehatan Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Waktu Tempuh Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
15 Menit 27 29,0 21 34,4 1 1,6 32 56,1 81 29,8
30 Menit 66 71,0 38 62,3 59 96,7 25 43,9 188 69,1
>1 Jam - - 2 3,3 1 1,6 - - 3 1,1
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.33, dari wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk
sampai ke tempat fasilitas kesehatan dengan waktu tempuh yaitu 30 menit yang
mana distribusi frekuensinya sebanyak 66 orang dengan persentase 71,0%. Pada
Dusun II (Olele Tengah) juga lebih banyak penduduk yang sampai ke tempat
fasilitas kesehatan dengan waktu tempuh selama 30 menit dengan distribusi
frekuensi sebanyak 38 orang dengan persentase 62,3%. Kemudian, pada Dusun III
(Pentadu) juga lebih banyak penduduk yang sampai ke tempat fasilitas kesehatan
dengan waktu tempuh selama 30 menit dengan distribusi frekuensi sebanyak 59
orang dengan persentase 96,7%. Terakhir, pada Dusun IV (Hungayo Kiki) lebih
banyak penduduk yang sampai ke tempat fasilitas kesehatan dengan waktu tempuh
lebih cepat yaitu selama 15 menit yang mana distribusi frekuensinya sebanyak 32
orang dengan persentase 56,1%.
Ditinjau dari total keseluruhan setiap dusunnya, paling banyak waktu yang
ditempuh untuk sampai ke tempat fasilitas kesehatan yaitu 30 menit. Totalnya ada
188 orang dengan persentase sebesar 69,1%.

34) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah Makan Dalam Sehari


Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan jumlah makan dalam sehari di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.34 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah Makan Dalam Sehari Di
Desa Olele
Desa Olele
Jumlah Konsumsi Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Makanan
n % n % n % n % n %
1-2 Kali 71 76,3 31 50,8 2 3,3 28 49,1 132 48,5
3-4 Kali 22 23,7 30 49,2 59 96,7 29 50,9 140 51,5
≥ 4 Kali - - - - - - - - - -
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.34, dari wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk
yang memiliki kebiasaan makan dalam sehari sebanyak 1-2 kali yang mana distribusi
frekuensinya sebanyak 71 orang dengan persentase 76,3%. Pada Dusun II (Olele
Tengah) juga lebih banyak penduduk yang memiliki kebiasaan makan dalam sehari
sebanyak 1-2 kali yang mana ada sebanyak 31 orang dengan persentase 50,8%.
Kemudian, pada Dusun III (Pentadu) lebih banyak penduduk yang memiliki
kebiasaan makan dalam sehari sebanyak 3-4 kali ada sebanyak 59 orang dengan
persentase 96,7%. Terakhir, pada Dusun IV (Hungayo Kiki) lebih banyak penduduk
yang memiliki kebiasaan makan dalam sehari sebanyak 3-4 kali ada sebanyak 29
orang dengan persentase 50,9%.
Ditinjau dari total keseluruhan setiap dusunnya, paling banyak penduduk
memiliki kebiasaan makan 3-4 kali yaitu ada 140 orang dengan persentase sebesar
51,5%.
35) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah Makan Dalam Sehari
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan jumlah makan dalam sehari di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.

Tabel 3.35 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Makanan Pokok Yang


Sering Dikonsumsi Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Jenis Makanan Pokok Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Beras 93 100 61 100 61 100 57 100 272 100
Jagung - - - - - - - - - -
Ubi - - - - - - - - - -
Lainnya - - - - - - - - - -
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.35, dari wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk
yang mengonsumsi beras sebagai makanan pokoknya, dimana ada sebanyak 93
orang dengan persentase 100%. Pada Dusun II (Olele Tengah) juga lebih banyak
penduduk yang mengonsumsi beras sebagai makanan pokok yaitu ada sebanyak 61
orang dengan persentase 100%. Kemudian, pada Dusun III (Pentadu) lebih banyak
penduduk yang mengonsumsi beras sebagai makanan pokok yaitu ada sebanyak 61
orang dengan persentase 100%. Terakhir, Dusun IV (Hungayo Kiki) juga lebih
banyak penduduk yang mengonsumsi beras sebagai makanan pokok dengan
distribusi frekuensi sebanyak 57 orang dengan persentase 100%.
Ditinjau dari total keseluruhan setiap dusunnya paling banyak penduduk
mengonsumsi beras sebagai makanan pokoknya. Totalnya ada 272 orang dengan
persentase sebesar 100%.
36) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Lauk-Pauk Yang Sering
Dikonsumsi
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan jenis lauk-pauk yangs sering dikonsumsi di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.36 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Lauk-Pauk Yang Sering
Dikonsumsi di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
JenisLauk-Pauk Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Daging Sapi - - - - - - - - - -
Daging Ayam - - - - - - - - - -
Ikan 93 100 61 100 61 100 57 100 272 100
Tahu/Tempe - - - - - - - - - -
Lainnya - - - - - - - - - -
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.36, jenis lauk-pauk yang sering dikonsumsi dari wilayah
Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk yang mengonsumsi ikan sebagai lauk-pauk
yang mana distribusi frekuensinya sebanyak 93 orang dengan persentase 100%.
Pada Dusun II (Olele Tengah) juga lebih banyak penduduk yang mengonsumsi ikan
sebagai lauk-pauk dengan distribusi frekuensi sebanyak 61 orang dengan persentase
100%. Kemudian, pada Dusun III (Pentadu) lebih banyak penduduk yang ikan
sebagai lauk-pauk dengan distribusi frekuensi sebanyak 61 orang dengan persentase
100%. Terakhir, Dusun IV (Hungayo Kiki) juga lebih banyak penduduk yang
mengonsumsi ikan sebagai lauk-pauk dengan distribusi frekuensi sebanyak 57 orang
dengan peresentase 100%.
Ditinjau dari total keseluruhan setiap dusunnya, paling banyak penduduk
mengonsumsi ikan sebagai lauk-pauk. Totalnya ada 272 orang dengan persentase
sebesar 100%.
37) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Sayuran Yang Sering Dikonsumsi
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan jenis sayuran yang sering dikonsumsi di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.37 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Sayuran Yang Sering
Dikonsumsi di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Jenis Sayuran Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Kangkung 53 57,0 40 65,6 35 57,4 29 50,8 157 57,7
Bayam - - 6 9,8 11 18,0 3 5,3 20 7,4
Sawi - - 2 3,3 9 14,8 - - 11 4,0
Terong 22 23,7 9 14,8 6 9,8 12 21,1 49 18,0
Capcay 18 19,4 4 6,6 - - 13 22,8 35 12,9
Lainnya - - - - - - - - - -
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.37, dari wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk
yang mengonsumsi kangkung dengan distribusi frekuensi sebanyak 53 orang dengan
persentase 57%. Pada Dusun II (Olele Tengah) juga lebih banyak penduduk yang
mengonsumsi kangkung dengan distribusi frekuensi sebanyak 40 orang dengan
persentase 65,6%. Kemudian, pada Dusun III (Pentadu) lebih banyak penduduk
yang mengonsumsi sayuran kangkung dengan distribusi frekuensi sebanyak 35 orang
dengan persentase 57,4%. Terakhir, Dusun IV (Hungayo Kiki) juga lebih banyak
penduduk yang mengonsumsi kangkung dengan distribusi frekuensi sebanyak 29
orang dengan persentase 50,8%.
Ditinjau dari total keseluruhan setiap dusunnya, paling banyak penduduk yang
mengonsumsi kangkung yaitu sebanyak 157 orang dengan persentase sebesar 57,7%.
38) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Buah-Buahan Yang Sering
Dikonsumsi
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan jenis buah-buahan yang sering dikonsumsi di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.38 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Buah-Buahan
Yang Sering Dikonsumsi di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Jenis Buah-Buahan Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Pepaya 41 44,1 18 29,5 12 19,6 23 40,3 94 34,5
Pisang 22 23,7 33 54,1 25 41,0 28 49,1 108 39,7
Mangga 14 15,1 6 9,8 14 23,0 5 8,8 39 14,3
Semangka 5 5,4 3 4,9 7 11,5 - - 15 5,51
Kelapa 6 6,5 - - 3 4,9 1 1,8 10 3,6
Lainnya 5 5,4 1 1,6 - - - - 6 2,2
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.38, dari wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk
yang mengonsumsi buah-buahan Pepaya yaitu sebanyak 41 orang dengan persentase
44,1%. Pada Dusun II (Olele Tengah) juga lebih banyak penduduk yang
mengonsumsi buah-buahan pisang dengan distribusi frekuensi sebanyak 33 orang
dengan persentase 54,1%. Kemudian, pada Dusun III (Pentadu) lebih banyak
penduduk yang mengonsumsi buah-buahan pisang dengan distribsi frekuensi
sebanyak 25 orang dengan persentase sebesar 41%. Terakhir, Dusun IV (Hungayo
Kiki) lebih banyak penduduk yang mengonsumsi buah-buahan pisang dengan
distribusi frekuensi sebanyak 28 orang dengan persentase 49,1%.
Ditinjau dari total keseluruhan setiap dusunnya, paling banyak penduduk yang
mengonsumsi pisang yaitu sebanyak 108 orang dengan persentase sebesar 39,7%.

39) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penggunaan Garam Beryodium


Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan penggunaan garam beryodium di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.39 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penggunaan Garam Beryodium
di Desa Olele
Desa Olele
Penggunaan Garam Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Beryodium
n % n % n % n % n %
Tidak - - - - - - - - - -
Ya 93 100 61 100 61 100 57 100 272 100
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.39, dari wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk
yang menggunakan garam beryodium dengan distribusi frekuensi sebanyak 93 orang
dengan persentase sebesar 100%. Pada Dusun II (Olele Tengah) lebih banyak
penduduk yang menggunakan garam beryodium dengan distribusi frekuensi
sebanyak 61 orang dengan persentase 100%. Kemudian, pada Dusun III (Pentadu)
lebih banyak penduduk yang menggunakan garam beryodium dengan distribusi
frekuensi sebanyak 61 orang dengan persentase sebesar 100%. Terakhir, Dusun IV
(Hungayo Kiki) juga lebih banyak penduduk yang menggunakan garam beryodium
dengan distribusi frekuensi sebanyak 57 orang dengan persentase sebesar 100%.
Ditinjau dari total keseluruhan setiap dusunnya, paling banyak penduduk yang
menggunakan garam beryodium yaitu sebanyak 272 orang dengan persentase
sebesar 100%.
40) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kadar Garam Yodium Yang Digunakan
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berdasarkan kadar garam yodium yang digunakan di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.40 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kadar Garam Yodium Yang
Digunakan di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Kadar Garam Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
0 ppm - - - - - - - - - -

Desa Olele
Jumlah
Kadar Garam Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
±30 ppm 93 100 61 100 61 100 57 100 272 100
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.40, dari wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk
yang menggunakan garam beyodium dengan kadar ±30 ppm dimana distribusi
frekuensinya ada sebanyak 93 orang dengan persentase sebesar 100%. Pada Dusun II
(Olele Tengah) lebih banyak penduduk yang menggunakan garam beryodium
dengan kadar ±30 ppm dimana distribusi frekuensinya sebanyak 61 orang dengan
persentase 100%. Kemudian, pada Dusun III (Pentadu) lebih banyak penduduk yang
menggunakan kadar garam ± 30 dengan distribusi frekuensi sebanyak 61 orang
dengan persentase 100%. Terakhir, Dusun IV (Hungayo Kiki) juga lebih banyak
penduduk yang menggunakan kadar garam ± 30 ppm dengan distribusi frekuensi
sebanyak 57 orang dengan persentase 100%.
Ditinjau dari total keseluruhan setiap dusunnya, paling banyak penduduk yang
menggunakan garam beryodium dengan kadar garam ±30 ppm yaitu sebanyak 272
orang dengan persentase sebesar 100%.
41) Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Terdiagnosis Penyakit Hipertensi
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi penduduk yang terdiagnosis penyakit Hipertensi di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.41 Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Terdiagnosis Penyakit
Hipertensi di Desa Olele
Diagnosis Penyakit Desa Olele Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Hipertensi
n % n % n % n % n %
Ya 3 3,2 24 39,3 16 26,2 - - 43 15,8
Tidak 90 96,8 37 60,7 45 73,8 57 100 229 84,2
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.41, dari wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk
yang tidak terdiagnosis penyakit hipertensi dengan distribusi frekuensi sebanyak 90
orang dengan persentase sebesar 96,8%. Pada Dusun II (Olele Tengah) lebih banyak
penduduk yang tidak terdiagnosis penyakit hipertensi dengan distribusi frekuensi
sebanyak 37 orang dengan persentase sebesar 60,7%. Kemudian, pada Dusun III
(Pentadu) juga lebih banyak penduduk yang tidak terdiagnosis penyakit hipertensi
dengan distribusi frekuensi sebanyak 45 orang dengan persentase sebesar 73,8%.
Terakhir, Dusun IV (Hungayo Kiki) juga lebih banyak penduduk yang tidak
terdiagnosis penyakit hipertensi dengan distribusi frekuensi sebanyak 57 orang
dengan persentase sebesar 100%.
Ditinjau dari total keseluruhan setiap dusunnya, paling banyak penduduk yang
tidak terdiagnosis penyakit Hipertensi yaitu sebanyak 229 orang dengan persentase
sebesar 84,2%.
42) Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Mengonsumsi Obat Anti Hipertensi
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi penduduk yang mengonsumsi obat anti hipertensi di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.42 Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Mengonsumsi Obat Anti
Hipertensi di Desa Olele
Desa Olele
Mengonsumsi Obat Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Anti Hipertensi
n % n % n % n % n %
Ya 3 3,2 17 27,9 12 19,7 - - 32 11,8
Tidak 90 96,8 44 72,1 49 80,3 57 100 240 88,2
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.42, dari wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk
yang tidak mengonsumsi obat anti Hipertensi dengan distribusi frekuensi sebanyak
90 orang dengan persentase sebesar 96,8%. Pada Dusun II (Olele Tengah) juga lebih
banyak penduduk yang tidak mengonsumsi obat anti Hipertensi dengan distribusi
frekuensi sebanyak 44 orang dengan persentase sebesar 72,1%. Kemudian, pada
Dusun III (Pentadu) lebih banyak penduduk yang tidak mengonsumsi obat anti
Hipertensi dengan distribusi frekuensi sebanyak 49 orang dengan persentase sebesar
80,3%. Terakhir, Dusun IV (Hungayo Kiki) juga lebih banyak penduduk yang tidak
mengonsumsi obat anti Hipertensi dengan distribusi frekuensi sebanyak 57 orang
dengan persentase sebesar 100%.
Ditinjau dari total keseluruhan setiap dusunnya, paling banyak penduduk yang
tidak mengonsumsi obat anti Hipertensi yaitu sebanyak 240 orang dengan persentase
sebesar 88,2%.
43) Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Sering Olahraga Secara Teratur
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi penduduk yang sering olahraga secara teratur di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.43 Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Sering Olahraga Secara
Teratur di Desa Olele
Desa Olele
Sering Olahraga Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Secara Teratur
n % n % n % n % n %
Ya 67 72,0 37 60,7 1 1,6 52 91,2 157 57,7
Tidak 26 28,0 24 39,3 60 98,4 5 8,8 115 42.3
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.43, dari wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk
yang berolahraga secara teratur dengan distribusi frekuensi sebanyak 67 orang
dengan persentase sebesar 72%. Pada Dusun II (Olele Tengah) lebih banyak
penduduk yang berolahraga secara teratur dengan distribusi frekuensi sebanyak 37
orang dengan persentase sebesar 60,7%. Kemudian, pada Dusun III (Pentadu) lebih
banyak penduduk yang tidak berolahraga secara teratur dengan distribusi frekuensi
sebanyak 60 orang dengan persentase sebesar 98,4%. Terakhir, pada Dusun IV
(Hungayo Kiki) juga lebih banyak penduduk yang berolahraga secara teratur dengan
distribusi frekuensi sebanyak 52 orang dengan persentase sebesar 91,2%.
44) Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Sering Mengonsumsi Alkohol
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi penduduk yang sering mengonsumsi alkohol di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.44 Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Sering Mengonsumsi Alkohol
di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Mengonsumsi Alkohol Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Ya - - - - - - 1 1,8 1 0,4
Tidak 93 100 61 100 61 100 56 98,2 271 99,6
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.44 penduduk yang sering mengonsumsi alkohol dari
wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk yang tidak mengonsumsi alkohol
dengan distribusi frekuensi sebanyak 93 orang dengan persentase 100%. Pada
Dusun II (Olele Tengah) lebih banyak penduduk yang tidak mengonsumsi alkohol
dengan distribusi frekuensi sebanyak 61 orang dengan persentase 100%. Kemudian,
pada Dusun III (Pentadu) lebih banyak penduduk yang tidak berkonsumsi alkohol
dengan distribusi frekuensi sebanyak 61 orang dengan persentase 100%. Terakhir,
Dusun IV (Hungayo Kiki) juga lebih banyak penduduk yang tidak berkonsumsi
alkohol dengan distribusi frekuensi sebanyak 56 orang dengan persentase 98,2%.
45) Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Mengonsumsi Makanan Yang
Mengandung Kolesterol Tinggi
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi penduduk yang mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi
di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan
Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.45 Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Mengonsumsi Makanan Yang
Mengandung Kolesterol Tinggi di Desa Olele
Mengonsumsi Desa Olele
Jumlah
Makanan Yang Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Mengandung
n % n % n % n % n %
Kolesterol Tinggi
Sering - - 3 4,9 - - - - 3 1,1
Kadang-kadang - - 13 21,3 - - 18 31,6 31 11,4
Jarang 93 100 45 73,8 61 100 39 68,4 238 87,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.45 diketahui bahwa dari 272 Kepala Keluarga yang telah di
data di Desa Olele, penduduk pada wilayah Dusun I (Idanto) itu jarang mengonsumsi
makanan yang mengandung kolestrol tinggi dengan persentase sebesar 100%. Pada
wilayah Dusun II (Olele Tengah) yang sering mengonsumsi makanan yang
mengandung kolestrol tinggi sebanyak 3 orang dengan persentase sebesar 4,9%,
yang kadang-kadang mengonsumsi makanan yang mengandung kolestrol tinggi
sebanyak 13 orang dengan persentasi sebesar 21,3%, dan penduduk yang jarang
mengonsumsi makanan mengandung kolestrol tinggi sebanyak 45 orang dengan
persentase sebesar 73,8%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) masyarakat
sangat jarang mengonsumsi makanan dengan kolestrol tinggi yaitu sebanyak 61
orang dengan persentase sebesar 100%. Pada wilayah dusun IV (Hungayo kiki)
masyarakat yang kadang mengonsumsi makanan kolestrol tinggi sebanyak 18 orang
dengan persentase sebesar 31,6% dan masyarakat yang jarang mengonsumsi
makanan dengan kolestrol tinggi sebanyak 39 orang dengan persentase sebesar
68,4%
46) Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Memiliki Keluhan Batuk Selama 3
Minggu atau Lebih
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi penduduk yang memiliki keluhan batuk selama 3 minggu atau lebih di
wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun
IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.46 Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Memiliki Keluhan Batuk
Selama 3 Minggu atau Lebih Di Desa Olele
Memiliki Keluhan Desa Olele
Jumlah
Batuk Selama Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
3 Minggu atau Lebih n % n % n % n % n %
Ya - - - - - - - - - -
Tidak 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.46 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
Di desa olele, Penduduk pada wilayah Dusun I (Idanto) itu tidak memiliki keluhan
batuk selama 3 minggu atau lebih sebanyak 93 orang dengan persentase sebesar
100%. Pada wilayah Dusun II (Olele tengah) masyarakat lebih banyak yang tidak
memiliki keluhan batuk selama 3 minggu atau lebih yaitu sebanyak 61 orang dengan
persentase sebesar 100%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) sebagian
besar masyarakat tidak memiliki keluhan batuk yaitu sebanyak 61 orang dengan
persentase sebesar 100%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki)
sebagian besar masyarakat tidak memiliki keluhan batuk selama 3 minggu atau lebih
yaitu sebanyak 57 orang dengan presentase 100%.
47) Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Memiliki Gejala Batuk Dahak
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi penduduk yang memiliki gejala batuk dahak di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.47 Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Memiliki Gejala Batuk Dahak
Di Desa Olele
Desa Olele
Memiliki Gejala Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Batuk Dahak
n % n % n % n % n %
Ya - - - - - - - - - -

Desa Olele
Memiliki Gejala Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Batuk Dahak
n % n % n % n % n %
Tidak 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.47 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, penduduk pada wilayah Dusun I (Idanto) itu tidak memiliki gejala
batuk dahak sebanyak 93 orang dengan persentase sebesar 100%. Pada wilayah
Dusun II (Olele Tengah) masyarakat lebih banyak yang tidak memiliki gejala batuk
dahak yaitu sebanyak 61 orang dengan persentase sebesar 100%. Kemudian, pada
wilayah Dusun III (Pentadu) sebagian besar masyarakat tidak memiliki gejala batuk
yaitu sebanyak 61 orang dengan persentase sebesar 100%. Terakhir, pada wilayah
Dusun IV (Hungayo Kiki) sebagian besar masyarakat tidak memiliki gejala batuk
dahak yaitu sebanyak 57 orang dengan persentase sebesar 100%
48) Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Memiliki Gejala Batuk Dahak
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi penduduk yang memiliki gejala batuk dahak di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.48 Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Memiliki Gejala Batuk
Darah/Dahak Disertai Darah di Desa Olele
Memiliki Gejala Desa Olele
Jumlah
Batuk Darah/Dahak Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Disertai Darah n % n % n % n % n %
Ya - - - - - - - - - -
Tidak 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.48 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, penduduk pada wilayah Dusun I (Idanto) itu tidak memiliki gejala
batuk darah/dahak disertai dahak sebanyak 93 orang dengan persentase sebesar
100%. Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah) masyarakat lebih banyak yang tidak
memiliki gejala batuk darah/dahak disertai dahak yaitu sebanyak 61 orang dengan
persentase sebesar 100%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) sebagian
besar masyarakat tidak memiliki gejala batuk yaitu sebanyak 61 orang dengan
persentase sebesar 100%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki)
sebagian besar masyarakat tidak memiliki gejala darah/dahak disertai dahak yaitu
sebanyak 57 orang dengan persentase sebesar 100%.
49) Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Memiliki Gejala Batuk Disertai Nyeri
Dada
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi penduduk yang memiliki gejala batuk disertai nyeri dada di wilayah Dusun
I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.49 Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Memiliki Gejala Batuk
Disertai Nyeri Dada di Desa Olele
Memiliki Gejala Desa Olele
Jumlah
Batuk DisertaiNyeri Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Dada n % n % n % n % n %
Ya - - - - - - - - - -
Tidak 93 100 61 100 61 100 57 100 272 100
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.49 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, rata-rata penduduk di semua dusun tidak memiliki gejala batuk
disertai nyeri dada sebanyak 272 orang dengan persentase sebesar 100%.
50) Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Memiliki Gejala Berkeringat Malam
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi penduduk yang memiliki gejala berkeringat malam di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.50 Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Memiliki Gejala Berkeringat
Malam di Desa Olele
Memiliki Gejala Desa Olele Jumlah
Berkeringat Malam Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Ya - - - - - - - - - -
Tidak 93 100 61 100 61 100 57 100 272 100
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.50 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, rata-rata penduduk di semua dusun tidak memiliki gejala berkeringat
malam sebanyak 272 orang dengan persentase sebesar 100%.

51) Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Memiliki Gejala Nafsu Makan


Berkurang
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi penduduk yang memiliki gejala nafsu makan berkurang di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.51 Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Memiliki Gejala Nafsu Makan
Berkurang di Desa Olele
Desa Olele
Memiliki Gejala Nafsu Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Makan Berkurang
n % n % n % n % n %
Ya - - - - - - - - - -
Tidak 93 100 61 100 61 100 57 100 272 100
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.51 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, rata-rata penduduk di semua dusun tidak memiliki gejala nafsu makan
berkurang sebanyak 272 orang dengan persentase sebesar 100%.
52) Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Terdiagnosis Penyakit TB
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi penduduk yang terdiagnosis penyakit TB di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.52 Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Terdiagnosis Penyakit TB Di
Desa Olele
Penduduk Yang Desa Olele
Jumlah
Terdiagnosis Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Penyakit TB n % n % n % n % n %
Ya - - - - - - - - - -
Tidak 93 93 61 100 61 100 57 100 272 100
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.52 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele rata-rata penduduk di semua dusun tidak ada yang terdiagnosis
penyakit TB sebanyak 272 orang dengan persentase sebesar 100%.
53) Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Mengonsumsi Obat Anti TB
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi penduduk yang mengonsumsi obat anti TB di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.53 Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Mengonsumsi Obat Anti TB
Di Desa Olele
Desa Olele
Mengonsumsi Obat Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Anti TB
n % n % n % n % n %
Ya - - - - - - - - - -
Tidak 93 100 61 100 61 100 57 100 272 100
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.53 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele rata-rata penduduk di semua dusun tidak ada penduduk yang
mengonsumsi obat anti TB sebanyak 272 orang dengan persentase sebesar 100%.
54) Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Memiliki Balita
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi penduduk yang memiliki balita di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II
(Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele
sebagai berikut.
Tabel 3.54 Distribusi Frekuensi Penduduk Yang Memiliki Balita Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Memiliki Balita Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Tidak 78 83,9 54 88,5 53 86,9 53 93,0 238 87,5
Ya 15 16,1 7 11,5 8 13,1 4 7,0 34 12,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.54 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele penduduk pada wilayah Dusun I (Idanto) itu yang tidak memiliki
balita sebanyak 78 orang dengan persentase sebesar 83,9% dan yang memiliki balita
sebanyak 15 orang dengan presentase sebesar 16,1%. Pada wilayah Dusun II (Olele
Tengah) masyarakat yang tidak memiliki balita yaitu sebanyak 54 orang dengan
persentase sebesar 88,5% dan yang memiliki balita ada 7 orang dengan persentase
sebesar 11,5%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) sebagian besar
masyarakat tidak memiliki balita yaitu sebanyak 53 orang dengan persentase 86,9%
sedangkan yang memiliki balita sebanyak 8 orang dengan persentase sebesar 13,1%.
Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) sebagian besar masyarakat tidak
memiliki balita yaitu sebanyak 53 orang dengan persentase sebesar 93% dan yang
memiliki balita sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 7%.
55) Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Yang Dimiliki Oleh Penduduk
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi jumlah balita yang dimiliki oleh penduduk di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.55 Distribusi Frekuensi Jumlah Balita Yang Dimiliki Oleh Penduduk
Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Jumlah Balita Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
1 Orang 15 16,1 7 11,5 8 13,1 4 7,0 34 12,5
2-3 Orang - - - - - - - - - -
Tidak Memiliki Balita 78 83,9 54 88,5 53 86,9 53 93,0 238 87,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.55 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele penduduk pada wilayah Dusun I (Idanto) yang memiliki balita ada 1
orang yaitu sebanyak 15 balita dengan persentase sebesar 16,1% dan yang tidak
memiliki balita ada 78 orang dengan persentase sebesar 83,9%. Pada wilayah Dusun
II (Olele Tengah) masyarakat yang memiliki balita 1 orang yaitu sebanyak 7 balita
dengan persentase sebesar 11,5% dan yang tidak memiliki balita ada 54 orang
dengan persentase sebesar 88,5%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu)
masyarakat yang memiliki balita 1 orang sebanyak 8 balita dengan persentase
sebesar 13,1% dan yang tidak memiliki balita sebanyak 53 balita dengan persentase
sebesar 86,9% dan sebagian besar masyarakat tidak memiliki balita. Terakhir, pada
wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) masyarakat yang memiliki balita 1 orang yaitu
ada 4 balita dengan persentase sebesar 7% dan yang tidak memiliki balita sebanyak
53 orang dengan persentase sebesar 93%.
56) Distribusi Frekuensi Penolong Pada Saat Proses Persalinan
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi penolong pada saat proses persalinan di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun
II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa
Olele sebagai berikut.

Tabel 3.56 Distribusi Frekuensi Penolong Pada Saat Proses Persalinan Di Desa
Olele
Desa Olele
Jumlah
Penolong Persalinan Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Dokter - - 3 4,9 - - - - 3 1,1
Bidan 8 8,6 4 6,6 - - - - 12 4,4
Perawat - - - - - - - - - -
Dukun 7 7,5 - - 8 13,1 4 7,0 19 7,0
Tidak Terdapat Balita 78 83,9 54 88,5 53 86,9 53 93,0 238 87,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber: Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.56 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele penduduk pada wilayah Dusun I (Idanto) masyarakat yang melakukan
proses persalinan ke bidan sebanyak 8 orang dengan persentase sebesar 8,6%, yang
melakukan persalinan ke dukun sebanyak 7 orang dengan persentase sebesar 7,5%
dan sebagian besar masyarakat tidak memiliki balita. Pada wilayah Dusun II (Olele
Tengah) masyarakat yang melakukan proses persalinan ke dokter yaitu sebanyak 3
orang dengan persentase sebesar 4,9%, yang melakukan persalinan ke bidan
sebanyak 4 orang dengan persentasi sebesar 6,6% dan sebagian besar masyarakat
tidak memiliki balita. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) masyarakat
melakukan persalinan ke dokter yaitu sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar
1,6%, yang melakukan persalinan ke dukun ada 8 orang dengan persentase sebesar
13,1%, dan sebagian besar masyarakat tidak memiliki balita. Terakhir, pada wilayah
Dusun IV (Hungayo Kiki) sebagian masyarakat melakukan proses persalinan ke
dukun yaitu sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 7% dan sebagian besar
masyarakat tidak memiliki balita.
57) Distribusi Frekuensi Imunisasi Anak
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi imunisasi anak di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah),
Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.57 Distribusi Frekuensi Imunisasi Anak Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Imunisasi Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Ya 15 16,1 7 11,5 8 13,1 4 7,0 34 12,5
Tidak 78 83,9 54 88,5 53 86,9 53 93,0 238 87,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.57 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele penduduk pada wilayah Dusun I (Idanto) anak yang mendapatkan
imunisasi sebanyak 15 orang dengan persentase sebesar 16,1%. Pada wilayah Dusun
II (Olele Tengah) anak yang mendapatkan imunisasi yaitu sebanyak 7 orang dengan
persentase sebesar 11,5%, Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) anak yang
mendapatkan imunisasi yaitu sebanyak 8 orang dengan persentase 13,1%. Terakhir,
pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) anak yang mendapatkan imunisasi yaitu
sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 7% dan sebagian besar masyarakat
tidak memiliki balita.
58) Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi BCG
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi balita yang mendapatkan imunisasi BCG di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.58 Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi BCG Di
Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Imunisasi BCG Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Ya 15 16,1 7 11,5 8 13,1 4 7,0 34 12,5
Tidak 78 83,9 54 88,5 53 86,9 53 93,0 238 87,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.58 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, penduduk pada wilayah Dusun I (Idanto) balita yang mendapatkan
imunisasi BCG sebanyak 15 orang dengan persentase sebesar 16,1%. Pada wilayah
Dusun II (Olele Tengah) balita yang mendapatkan imunisasi BCG yaitu sebanyak 7
orang dengan persentase sebesar 11,5%. Kemudian, pada wilayah Dusun III
(Pentadu) balita yang mendapatkan imunisasi BCG yaitu sebanyak 8 orang dengan
persentase sebesar 13,1%. Terakhir, pada wilayah dusun IV (Hungayo Kiki) balita
yang mendapatkan imunisasi BCG yaitu sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar
7%.
59) Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi DPT 1
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi balita yang mendapatkan imunisasi DPT 1 di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.59 Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi DPT 1 Di
Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Imunisasi DPT 1 Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Ya 15 16,1 7 11,5 8 13,1 4 7,0 34 12,5
Tidak 78 83,9 54 88,5 53 86,9 53 93,0 238 87,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.59 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, pada wilayah Dusun I (Idanto) balita yang mendapatkan imunisasi
DPT 1 sebanyak 15 orang dengan persentase sebesar 16,1%. Pada wilayah Dusun II
(Olele Tengah) balita yang mendapatkan imunisasi DPT 1 yaitu sebanyak 7 orang
dengan persentase sebesar 11,5%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu)
balita yang mendapatkan imunisasi DPT 1 yaitu sebanyak 8 orang dengan persentase
sebesar 13,1%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) balita yang
mendapatkan imunisasi DPT 1 yaitu sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar
7%.
60) Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi DPT 2
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi balita yang mendapatkan imunisasi DPT 2 di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.60 Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi DPT 2 Di
Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Imunisasi DPT 2 Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Ya 15 16,1 7 11,5 8 13,1 4 7,0 34 12,5
Tidak 78 83,9 54 88,5 53 86,9 53 93,0 238 87,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.60 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, pada wilayah Dusun I (Idanto) frekuensi yang mendapatkan imunisasi
DPT 2 sebanyak 15 orang dengan persentase sebesar 16,1%. Pada wilayah Dusun II
(Olele Tengah) balita yang mendapatkan imunisasi DPT 2 yaitu sebanyak 7 orang
dengan persentase sebesar 11,5%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu)
balita yang mendapatkan imunisasi DPT 2 yaitu sebanyak 8 orang dengan persentase
sebesar 13,1%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) balita yang
mendapatkan imunisasi DPT 2 yaitu sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar
7%.
61) Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi DPT 3
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi balita yang mendapatkan imunisasi DPT 3 di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.61 Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi DPT 3 Di
Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Imunisasi DPT 3 Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Ya 15 16,1 7 11,5 8 13,1 4 7,0 34 12,5
Tidak 78 83,9 54 88,5 53 86,9 53 93,0 238 87,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.61 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, pada wilayah Dusun I (Idanto) frekuensi yang mendapatkan imunisasi
DPT 3 sebanyak 15 orang dengan persentase sebesar 16,1%. Pada wilayah Dusun II
(Olele Tengah) balita yang mendapatkan imunisasi DPT 3 yaitu sebanyak 7 orang
dengan persentase sebesar 11,5%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu)
balita yang mendapatkan imunisasi DPT 3 yaitu sebanyak 8 orang dengan persentase
13,1%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) balita yang mendapatkan
imunisasi DPT 3 yaitu sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 7%.
62) Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi Polio 1
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi balita yang mendapatkan imunisasi Polio 1 di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.62 Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi Polio 1
Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Imunisasi Polio 1 Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Ya 15 16,1 7 11,5 8 13,1 4 7,0 34 12,5
Tidak 78 83,9 54 88,5 53 86,9 53 93,0 238 87,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.62 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, pada wilayah Dusun I (Idanto) frekuensi yang mendapatkan imunisasi
Polio 1 sebanyak 15 orang dengan persentase sebesar 16,1%. Pada wilayah Dusun II
(Olele Tengah) balita yang mendapatkan imunisasi Polio 1 yaitu sebanyak 7 orang
dengan persentase sebesar 11,5%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu)
balita yang mendapatkan imunisasi Polio 1 yaitu sebanyak 8 orang dengan
persentase sebesar 13,1%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) balita
yang mendapatkan imunisasi Polio 1 yaitu sebanyak 4 orang dengan persentase
sebesar 7%.
63) Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi Polio 2
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi balita yang mendapatkan imunisasi Polio 2 di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.63 Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi Polio 2
Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Imunisasi Polio 2 Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Ya 15 16,1 7 11,5 8 13,1 4 7,0 34 12,5
Tidak 78 83,9 54 88,5 53 86,9 53 93,0 238 87,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.63 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, pada wilayah Dusun I (Idanto) frekuensi yang mendapatkan imunisasi
Polio 2 sebanyak 15 orang dengan persentase sebesar 16,1%. Pada wilayah Dusun II
(Olele Tengah) balita yang mendapatkan imunisasi Polio 2 yaitu sebanyak 7 orang
dengan persentase sebesar 11,5%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu)
balita yang mendapatkan imunisasi Polio 2 yaitu sebanyak 8 orang dengan
persentase 13,1%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) balita yang
mendapatkan imunisasi Polio 2 yaitu sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar
7%.
64) Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi Polio 3
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi balita yang mendapatkan imunisasi Polio 3 di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.64 Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi Polio 3 Di
Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Imunisasi Polio 3 Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Ya 15 16,1 7 11,5 8 13,1 4 7,0 34 12,5

Desa Olele
Jumlah
Imunisasi Polio 3 Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Tidak 78 83,9 54 88,5 53 86,9 53 93,0 238 87,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.64 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, pada wilayah Dusun I (Idanto) frekuensi yang mendapatkan imunisasi
Polio 3 sebanyak 15 orang dengan persentase sebesar 16,1%. Pada wilayah Dusun II
(Olele Tengah) balita yang mendapatkan imunisasi Polio 3 yaitu sebanyak 7 orang
dengan persentase sebesar 11,5%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu)
balita yang mendapatkan imunisasi Polio 3 yaitu sebanyak 8 orang dengan
persentase sebesar 13,1%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) balita
yang mendapatkan imunisasi Polio 3 yaitu sebanyak 4 orang dengan persentase
sebesar 7%.
65) Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi Polio 4
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi balita yang mendapatkan imunisasi Polio 4 di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.65 Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi Polio 4 Di
Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Imunisasi Polio 4 Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Ya 15 16,1 7 11,5 8 13,1 4 7,0 34 12,5
Tidak 78 83,9 54 88,5 53 86,9 53 93,0 238 87,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.65 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, pada wilayah Dusun I (Idanto) frekuensi yang mendapatkan imunisasi
Polio 4 sebanyak 15 orang dengan persentase sebesar 16,1%. Pada wilayah Dusun II
(Olele Tengah) balita yang mendapatkan imunisasi Polio 4 yaitu sebanyak 7 orang
dengan persentase sebesar 11,5%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu)
balita yang mendapatkan imunisasi Polio 4 yaitu sebanyak 8 orang dengan
persentase sebesar 13,1%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) balita
yang mendapatkan imunisasi Polio 4 yaitu sebanyak 4 orang dengan persentase
sebesar 7%.

66) Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B


Uniject
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi balita yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B Uniject di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.66 Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis
B Uniject Di Desa Olele
Desa Olele
Imunisasi Hepatitis B Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Uniject
n % n % n % n % n %
Ya 15 16,1 7 11,5 8 13,1 4 7,0 34 12,5
Tidak 78 83,9 54 88,5 53 86,9 53 93,0 238 87,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.66 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, pada wilayah Dusun I (Idanto) frekuensi yang mendapatkan imunisasi
Hepatitis B Uniject sebanyak 15 orang dengan persentase sebesar 16,1%. Pada
wilayah Dusun II (Olele Tengah) balita yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B
Uniject yaitu sebanyak 7 orang dengan persentase sebesar 11,5%. Kemudian, pada
wilayah Dusun III (Pentadu) balita yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B Uniject
yaitu sebanyak 8 orang dengan persentase sebesar 13,1%. Terakhir, pada wilayah
Dusun IV (Hungayo Kiki) balita yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B Uniject
yaitu sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 7%.
67) Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B1
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi balita yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B Uniject di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.67 Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis
B1 Di Desa Olele
Desa Olele
Imunisasi Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Hepatitis B1
n % n % n % n % n %
Ya 15 16,1 7 11,5 8 13,1 4 7,0 34 12,5
Tidak 78 83,9 54 88,5 53 86,9 53 93,0 238 87,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.67 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, pada wilayah Dusun I (Idanto) frekuensi yang mendapatkan imunisasi
Hepatitis B1 sebanyak 15 orang dengan persentase sebesar 16,1%. Pada wilayah
Dusun II (Olele Tengah) balita yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B1 yaitu
sebanyak 7 orang dengan persentase sebesar 11,5%. Kemudian, pada wilayah Dusun
III (Pentadu) balita yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B1 yaitu sebanyak 8
orang dengan persentase sebesar 13,1%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo
Kiki) balita yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B1 ada sebanyak 4 orang dengan
persentase sebesar 7%.
68) Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B2
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi balita yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B2 di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.68 Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis
B2 Di Desa Olele
Desa Olele
Imunisasi Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Hepatitis B2
n % n % n % n % n %
Ya 15 16,1 7 11,5 8 13,1 4 7,0 34 12,5
Tidak 78 83,9 54 88,5 53 86,9 53 93,0 238 87,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.68 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, pada wilayah Dusun I (Idanto) frekuensi yang mendapatkan imunisasi
Hepatitis B2 sebanyak 15 orang dengan persentase sebesar 16,1%. Pada wilayah
Dusun II (Olele Tengah) balita yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B2 yaitu
sebanyak 7 orang dengan persentase sebesar 11,5%. Kemudian, pada wilayah Dusun
III (Pentadu) balita yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B2 yaitu sebanyak 8
orang dengan persentase sebesar 13,1%. Pada wilayah dusun IV (Hungayo Kiki)
balita yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B 2 yaitu sebanyak 4 orang dengan
persentase sebesar 7%.
69) Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B3
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi balita yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B3 di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.

Tabel 3.69 Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis


B3 Di Desa Olele
Desa Olele
Imunisasi Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Hepatitis B3
n % n % n % n % n %
Ya 15 16,1 7 11,5 8 4 7,0 34
Tidak 78 83,9 54 88,5 53 53 93,0 238
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.69 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, pada wilayah Dusun I (Idanto) frekuensi yang mendapatkan imunisasi
Hepatitis B3 sebanyak 15 orang dengan persentase sebesar 16,1%. Pada wilayah
Dusun II (Olele Tengah) balita yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B3 yaitu
sebanyak 7 orang dengan persentase sebesar 11,5%. Kemudian, pada wilayah Dusun
III (Pentadu) balita yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B3 yaitu sebanyak 9
orang dengan persentase sebesar 14,8%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo
Kiki) balita yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B3 yaitu sebanyak 4 orang
dengan persentase sebesar 7%.
70) Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi Campak
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi balita yang mendapatkan imunisasi Campak di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.70 Distribusi Frekuensi Balita Yang Mendapatkan Imunisasi Campak
Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Imunisasi Campak Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Ya 15 16,1 7 11,5 8 13,1 4 7,0 34 12,5
Tidak 78 83,9 54 88,5 53 86,9 53 93,0 238 87,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.70 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, pada wilayah Dusun I (Idanto) frekuensi yang mendapatkan imunisasi
Campak sebanyak 15 orang dengan persentase sebesar 16,1%. Pada wilayah Dusun
II (Olele Tengah) balita yang mendapatkan imunisasi Campak yaitu sebanyak 7
orang dengan persentase sebesar 11,5%. Kemudian, pada wilayah Dusun III
(Pentadu) balita yang mendapatkan imunisasi Campak yaitu sebanyak 8 orang
dengan persentase 13,1%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) balita
yang mendapatkan imunisasi Campak yaitu sebanyak 4 orang dengan persentase
sebesar 7%.
71) Distribusi Frekuensi Kepemilikan Buku KIA
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi kepemilikan buku KIA di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele
Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai
berikut.
Tabel 3.71 Distribusi Frekuensi Kepemilkan Buku KIA Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Memiliki Buku KIA Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Tidak - - - - - - - - - -
Ya 15 16,1 7 11,5 8 13,1 4 7,0 34 12,5
Tidak terdapat Balita 78 83,9 54 88,5 53 86,9 53 93,0 238 87,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.71 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, pada wilayah Dusun I (Idanto) frekuensi yang memiliki buku KIA
sebanyak 15 orang dengan persentase sebesar 16,1%. Pada wilayah Dusun II (Olele
Tengah) frekuensi yang memiliki buku KIA sebanyak 7 orang dengan persentase
sebesar 11,5%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) frekuensi yang
memiliki buku KIA sebanyak 8 orang dengan persentase sebesar 13,1%. Terakhir,
pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) frekuensi yang memiliki buku KIA
sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 7%.
72) Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi status gizi balita di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah),
Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.72 Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Status Gizi Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Normal 15 16,1 7 11,5 8 13,1 4 7,0 34 12,5
Di Atas Normal - - - - - - - - - -
Di Bawah Normal - - - - - - - - - -
Buruk - - - - - - - - - -
Tidak Terdapat Balita 78 82,8 54 88,5 53 86,9 53 93,0 238 87,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020

Berdasarkan tabel 3.72 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, pada wilayah Dusun I (Idanto) frekuensi status gizi balita normal
sebanyak 15 orang dengan persentase sebesar 16,1%. Pada wilayah Dusun II (Olele
tengah) balita yang memiliki status gizi normal yaitu sebanyak 7 orang dengan
persentase sebesar 11,5%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) balita yang
status gizi normal yaitu sebanyak 8 orang dengan persentase sebesar 13,1%.
Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) balita yang memiliki status gizi
normal yaitu sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 7%.
73) Distribusi Frekuensi Anak Pernah Disusui
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi anak pernah disusui di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah),
Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.73 Distribusi Frekuensi Anak Pernah Disusui Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Pernah Disusui Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Tidak - - - - - - - - - -
Ya 15 16,1 7 11,5 8 13,1 4 7,0 34 12,5
Tidak Menyusui 78 83,9 54 88,5 53 86,9 53 93,0 238 87,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.73 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, pada wilayah Dusun I (Idanto) frekuensi anak yang pernah disusui ada
sebanyak 15 balita dengan persentase sebesar 16,1%. Pada wilayah Dusun II (Olele
Tengah) anak yang pernah disusui yaitu sebanyak 7 balita dengan persentase sebesar
11,5%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) anak yang pernah disusui yaitu
sebanyak 8 balita dengan persentase sebesar 13,1%. Terakhir, pada wilayah Dusun
IV (Hungayo Kiki) anak yang pernah disusui yaitu sebanyak 4 anak dengan
persentase sebesar 7%.
74) Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Colostrum
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi pemberian ASI colostrum di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele
Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai
berikut.

Tabel 3.74 Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Colostrum Di Desa Olele


Desa Olele
Pemberian ASI Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Colostrum
n % n % n % n % n %
Tidak - - - - - - - - - -
Ya 15 16,1 7 11,5 8 13,1 4 7,0 34 12,5
Tidak Menyusui 78 83,9 54 88,5 53 86,9 53 93,0 238 87,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.74 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, pada wilayah Dusun I (Idanto) frekuensi anak pernah diberi ASI
Colostrum sebanyak 15 anak dengan persentase sebesar 16,1%. Pada wilayah Dusun
II (Olele Tengah) anak yang pernah diberi ASI colostrum ada sebanyak 7 anak
dengan persentase sebesar 11,5%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu)
anak yang diberi ASI colostrum yaitu sebanyak 8 anak dengan persentase sebesar
13,1%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) anak yang diberi ASI
colostrum yaitu sebanyak 4 anak dengan persentase sebesar 7%.
75) Distribusi Frekuensi Anak Masih Disusui
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi anak masih disusui di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah),
Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.75 Distribusi Frekuensi Anak Masih Disusui Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Anak Masih Disusui Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Tidak 93 100 7 11,5 61 100 57 100 218 80,1
Ya - - - - - - - - - -
Tidak Menyusui - - 54 88,5 - - - - 54 19,9
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.75, dari wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk
yang sudah tidak menyusui anaknya dengan distribusi frekuensi sebanyak 93 orang
dengan persentase sebesar 100%. Pada Dusun II (Olele Tengah) lebih banyak
penduduk yang sudah tidak menyusui anaknya dengan distribusi frekuensi sebanyak
54 orang dengan persentase 88,5%. Kemudian, pada Dusun III (Pentadu) lebih
banyak penduduk yang sudah tidak menyusui anaknya dengan distribusi frekuensi
sebanyak 61 orang dengan persentase sebesar 100%. Terakhir, Dusun IV (Hungayo
Kiki) juga lebih banyak penduduk yang sudah tidak menyusui anaknya dengan
distribusi frekuensi sebanyak 57 orang dengan persentase sebesar 100%.
76) Distribusi Frekuensi Umur Anak Tidak Diberi ASI
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi umur anak tidak diberi ASI di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele
Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai
berikut.
Tabel 3.76 Distribusi Frekuensi Umur Anak Tidak Diberi ASI Di Desa Olele
Desa Olele
Anak Tidak Diberi Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
ASI
n % n % n % n % n %
6 Bulan 12 12,9 - - 19 31,1 8 14,0 39 14,3
12 Bulan 26 28,0 2 3,3 21 34,4 17 29,8 66 24,3
>12 Bulan 55 59,1 8 13,1 21 34,4 25 43,9 109 40,1
Tidak Menyusui - - 51 83,6 - - 7 12,3 58 21,3
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.76, dari wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk
yang sudah tidak menyusui anaknya pada umur >12 Bulan yang mana distribusi
frekuensinya sebanyak 55 orang dengan persentase 59,1%. Pada Dusun II (Olele
Tengah) lebih banyak penduduk yang tidak menyusui sebanyak 51 orang dengan
persentase 83,6%. Kemudian, pada Dusun III (Pentadu) lebih banyak masing-masing
penduduk sudah tidak menyusui anaknya pada umur 12 Bulan dan >12 Bulan yang
mana distribusi frekuensinya sebanyak 21 orang dengan persentase sebesar 34,4%.
Terakhir, pada Dusun IV (Hungayo Kiki) lebih banyak penduduk yang sudah tidak
menyusui anaknya sejak umur >12 Bulan sebanyak 25 orang dengan persentase
sebesar 43,9%.
77) Distribusi Frekuensi Tempat Pencarian Pertolongan Pengobatan
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi tempat pencarian pertolongan pengobatan di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.77 Distribusi Frekuensi Tempat Pertolongan Pengobatan Di Desa Olele
Desa Olele
Tempat Pertolongan Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Pengobatan
n % n % n % n % n %
Posyandu - - - - - - - - - -
Dokter - - 2 3,3 1 1,6 - - 3 1,1
Puskesmas/Puskesmas
39 41,9 37 60,7 59 96,7 35 61,4 170 62,5
Pembantu
Bidan - - - - - - - - - -

Desa Olele
Tempat Pertolongan Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Pengobatan
n % n % n % n % n %
Rumah Sakit - - - - - - - - - -
Obat Tradisional 15 16,1 - - - - 4 7,0 19 7,0
Obat Sendiri 39 41,9 22 36,1 - - 18 31,6 79 29,0
Lainnya - - - - 1 1,6 - - 1 0,4
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.77, dari wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk
yang jika sakit memilih pertolongan ke Puskesmas/Pustu dan hanya membeli obat
sendiri masing-masing sebanyak 39 orang dengan persentase sebesar 41,9%. Pada
Dusun II (Olele Tengah) lebih banyak penduduk yang pergi ketempat pertolongan
pengobatan di Puskesmas/Pustu dengan distribusi frekuensi sebanyak 37 orang
dengan persentase sebesar 60,7%. Kemudian, pada Dusun III (Pentadu) lebih banyak
penduduk yang pergi ketempat pertolongan pengobatan di Puskesmas/Pustu dengan
distribusi frekuensi sebanyak 59 orang dengan persentase sebesar 96,7%. Terakhir,
Dusun IV (Hungayo Kiki) lebih banyak penduduk yang pergi ketempat pertolongan
pengobatan di Puskesmas/Pustu dengan distribusi frekuensi sebanyak 35 orang
dengan persentase sebesar 61,4%.
78) Distribusi Frekuensi Ibu Hamil
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi ibu hamil di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III
(Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.78 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Ibu Hamil Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Tidak 93 100 61 100 61 100 55 96,5 270 99,3
Ya - - - - - - 2 3,5 2 0,7
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.78, dari wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk
yang tidak hamil dengan distribusi frekuensi sebanyak 93 orang dengan persentase
sebesar 100%. Pada Dusun II (Olele Tengah) lebih banyak penduduk yang tidak
hamil dengan distribusi frekuensi sebanyak 61 orang dengan persentase sebesar
100%. Kemudian, pada Dusun III (Pentadu) lebih banyak penduduk yang tidak
hamil dengan distribusi frekuensi sebanyak 61 orang dengan persentase sebesar
100%. Terakhir, Dusun IV (Hungayo Kiki) juga lebih banyak penduduk yang tidak
hamil dengan distribusi frekuensi sebanyak 55 orang dengan persentase sebesar
96,5%.
79) Distribusi Frekuensi Umur Kehamilan Ibu
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi umur kehamilan ibu di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah),
Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.79 Distribusi Frekuensi Umur Kehamilan Ibu Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Umur Kehamilan Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
1-3 bulan - - - - - - - - - -
4-6 bulan - - - - - - 2 3,5 2 0,7
7-9 bulan - - - - - - - - - -
Tidak Hamil 93 100 61 100 61 100 55 96,5 270 99,3
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.79, dari wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk
yang tidak hamil dengan distribusi frekuensinya sebanyak 93 orang dan persentase
sebesar 100%. Pada Dusun II (Olele Tengah) juga lebih banyak penduduk yang tidak
hamil sebanyak 61 orang dengan persentase sebesar 100%. Kemudian, pada Dusun
III (Pentadu) lebih banyak penduduk yang tidak hamil sebanyak 61 orang dengan
persentase sebesar 100%. Terakhir, pada Dusun IV (Hungayo Kiki) lebih banyak
penduduk yang tidak hamil sebanyak 55 orang dengan persentase sebesar 96,5% dan
yang sedang hamil usia ada sebanyak 2 orang dimana persentasenya sebesar 3,5%
dengan umur kehamilan 4-6 bulan.
80) Distribusi Frekuensi Kehamilan Kehamilan Ke Berapa
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi kehamilan ke berapa di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele
Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai
berikut.
Tabel 3.80 Distribusi Frekuensi Kehamilan Ke Berapa Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Kehamilan Keberapa Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
1 kali - - - - - - - - - -
2 kali - - - - - - 1 1,8 1 0,4
3-4 kali - - - - - - 1 1,8 1 0,4
>4 kali - - - - - - - - - -
Tidak Hamil 93 100 61 100 61 100 55 96,5 270 99,3
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.80, dari wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk
yang tidak hamil dengan distribusi frekuensinya sebanyak 93 orang dan persentase
sebesar 100%. Pada Dusun II (Olele Tengah) juga lebih banyak penduduk yang tidak
hamil sebanyak 61 orang dengan persentase sebesar 100%. Kemudian, pada Dusun
III (Pentadu) lebih banyak penduduk yang tidak hamil sebanyak 61 orang dengan
persentase sebesar 100%. Terakhir, pada Dusun IV (Hungayo Kiki) lebih banyak
penduduk yang tidak hamil sebanyak 55 orang dengan persentase sebesar 96,5%.
81) Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Yang Pernah Dilahirkan
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi jumlah anak yang pernah dilahirkan di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II
(Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele
sebagai berikut.
Tabel 3.81 Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Yang Pernah Dilahirkan Di Desa
Olele
Desa Olele
Jumlah Anak Yang Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Pernah Dilahirkan
n % n % n % n % n %
Belum ada - - - - - - - - - -
1-2 orang - - - - - - 2 3,5 2 0,7
3-4 orang - - - - - - - - - -
>4 orang - - - - - - - - - -
Tidak Hamil 93 100 61 100 61 100 55 96,5 270 99,3
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.81, dari 272 penduduk yang telah didata dari wilayah Dusun
I (Idanto) paling banyak penduduk yang sedang tidak hamil yaitu sebanyak 93 orang
dengan persentase sebesar 100%. Pada Dusun II (Olele Tengah) paling banyak
penduduk yang sedang tidak hamil sebanyak 61 orang dengan persentase sebesar
100%. Kemudian, pada Dusun III (Pentadu) paling banyak penduduk yang sedang
tidak hamil sebanyak 61 orang dengan persentase sebesar 100%. Terakhir, pada
Dusun IV (Hungayo Kiki) jumlah anak yang pernah dilahirkan 1-2 orang sebanyak 2
orang dengan persentase sebesar 3,5%% dan yang sedang tidak hamil ada sebanyak
55 orang dengan persentase sebesar 96,5%.
82) Distribusi Frekuensi Anak Responden Yang Pernah Lahir Mati
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi anak responden yang pernah lahir mati di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun
II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa
Olele sebagai berikut.
Tabel 3.82 Distribusi Frekuensi Anak Responden Yang Pernah Lahir Mati Di
Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Anak Lahir Mati Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Tidak 93 100 61 100 61 100 57 100 272 100
Ya - - - - - - - - - -
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.82, dari wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk
yang lahir selamat dengan distribusi frekuensi sebanyak 93 orang dengan persentase
sebesar 100%. Pada Dusun II (Olele Tengah) lebih banyak penduduk yang lahir
selamat dengan distribusi frekuensi sebanyak 61 orang dengan persentase 100%.
Kemudian, pada Dusun III (Pentadu) lebih banyak penduduk yang lahir selamat
dengan distribusi frekuensi sebanyak 61 orang dengan persentase sebesar 100%.
Terakhir, Dusun IV (Hungayo Kiki) juga lebih banyak penduduk yang lahir selamat
dengan distribusi frekuensi sebanyak 57 orang dengan persentase sebesar 100%.
83) Distribusi Frekuensi Berapa Kali Anak Lahir Mati
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi berapa kali anak lahir mati di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele
Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai
berikut.
Tabel 3.83 Distribusi Frekuensi Berapa Kali Anak Lahir Mati Di Desa Olele
Desa Olele
Berapakali Anak Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Lahir Mati
n % n % n % n % n %
4 kali - - - - - - - - - -
2–3 kali - - - - - - - - - -
1 kali - - - - - - - - - -
Lainnya 93 100 61 100 61 100 57 100 272 100
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.83, dari wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk
yang lahir selamat dengan distribusi frekuensi sebanyak 93 orang dengan persentase
sebesar 100%. Pada Dusun II (Olele Tengah) lebih banyak penduduk yang lahir
selamat dengan distribusi frekuensi sebanyak 61 orang dengan persentase sebesar
100%. Kemudian, pada Dusun III (Pentadu) lebih banyak penduduk yang lahir
selamat dengan distribusi frekuensi sebanyak 61 orang dengan persentase sebesar
100%. Terakhir, Dusun IV (Hungayo Kiki) juga lebih banyak penduduk yang lahir
selamat dengan distribusi frekuensi sebanyak 57 orang dengan persentase sebesar
100%.
84) Distribusi Frekuensi Yang Memeriksa Kehamilan
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi yang memeriksa kehamilan di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele
Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai
berikut.
Tabel 3.84 Distribusi Frekuensi Yang Memeriksa Kehamilan Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Pemeriksa Kehamilan Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Bidan Desa - - - - - - 2 3,5 2 0,7
Perawat - - - - - - - - - -
Dokter - - - - - - - - - -
Dukun - - - - - - - - - -
Tidak Hamil 93 100 61 100 61 100 55 96,5 270 99,3
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.84, dari wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk
yang tidak hamil sebanyak 93 orang dengan persentase sebesar 100%. Pada Dusun II
(Olele Tengah) juga lebih banyak penduduk yang tidak hamil sebanyak 61 orang
dengan persentase sebesar 57,4%. Kemudian, pada Dusun III (Pentadu) lebih banyak
penduduk yang tidak hamil sebanyak 61 orang dengan persentase sebesar 100%.
Terakhir, Dusun IV (Hungayo Kiki) ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya ke
Bidan Desa ada sebanyak 2 orang dengan persentase 3,5% dan yang tidak hamil ada
55 orang dengan persentase sebesar 96,5%.
85) Distribusi Frekuensi Tempat Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi tempat pelayanan pemeriksaan kehamilan di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.85 Distribusi Frekuensi Tempat Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan Di
Desa Olele
Pelayanan Desa Olele
Jumlah
Pemeriksaan Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Kehamilan n % n % n % n % n %
Posyandu - - - - - - - - - -
Polindes/Poskesdes - - - - - - - - - -

Pelayanan Desa Olele


Jumlah
Pemeriksaan Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Kehamilan n % n % n % n % n %
Puskesmas/Pustu - - - - - - 2 3,5 2 0,7
Rumah Sakit - - - - - - - - - -
Tidak Hamil 93 100 61 100 61 100 55 96,5 270 99,3
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.85, dari wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk
yang sedang tidak hamil yaitu ada sebanyak 93 orang dengan persentase sebesar
100%. Pada Dusun II (Olele Tengah) juga lebih banyak penduduk yang sedang tidak
hamil yaitu ada sebanyak 61 orang dengan persentase sebesar 100%. Kemudian,
pada Dusun III (Pentadu) lebih banyak penduduk yang sedang tidak hamil yaitu ada
sebanyak 61 orang dengan persentase sebesar 100%. Terakhir, Dusun IV (Hungayo
Kiki) lebih banyak penduduk yang memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas/Pustu
dengan distribusi frekuensi sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 3,5% dan
yang sedang tidak hamil ada sebanyak 55 orang dengan persentase sebesar 96,5%.
86) Distribusi Frekuensi Jarak Tempat Pelayanan Kesehatan
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi jarak tempat pelayanan kesehatan di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II
(Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele
sebagai berikut.
Tabel 3.86 Distribusi Frekuensi Jarak Tempat Pelayanan Kesehatan Di Desa
Olele
Desa Olele
Jarak Pelayanan Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Kesehatan
n % n % n % n % n %
50 Meter 25 26.8 14 23,0 6 9,7 - - 45 16,54
100 Meter 33 35.5 13 21,3 4 6,5 - - 50 18,4
>100 Meter 35 37.6 34 55,7 51 82,3 57 100 177 65,07
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.86, dari wilayah Dusun I (Idanto) lebih banyak penduduk
yang pergi ke tempat pelayanan kesehatan pada jarak >100 meter dengan distribusi
frekuensi sebanyak 35 orang dengan persentase sebesar 37,6%. Pada Dusun II (Olele
Tengah) lebih banyak penduduk yang pergi ke tempat pelayanan kesehatan pada
jarak >100 meter dengan distribusi frekuensi sebanyak 34 orang dengan persentase
sebesar 55,7%. Kemudian, pada Dusun III (Pentadu) lebih banyak penduduk yang
pergi ke tempat pelayanan kesehatan pada jarak >100 meter dengan distribusi
frekuensi sebanyak 51 orang dengan persentase sebesar 82,3%. Terakhir, Dusun IV
(Hungayo Kiki) juga lebih banyak penduduk yang pergi ke tempat pelayanan
kesehatan pada jarak >100 meter dengan distribusi frekuensi sebanyak 57 orang
dengan persentase sebesar 100%.
87) Distribusi Frekuensi Ketersediaan Transportasi Ke Tempat Pelayanan
Kesehatan
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi ketersediaan transportasi ke tempat pelayanan kesehatan di wilayah Dusun
I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.87 Distribusi Frekuensi Ketersediaan Trasportasi Ke Tempat
Pelayanan Kesehatan Di Desa Olele
Desa Olele
Ketersediaan Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Trasportasi
n % n % n % n % n %
Tidak Mudah - - - - - - - - - -
Mudah - - - - - - 2 3,5 2 0,7
Tidak Hamil 93 100,0 61 100,0 61 100,0 55 96,5 270 99,3
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.87, dari wilayah Dusun I (Idanto) sampai Dusun III
(pentadu) tidak terdapat ibu hamil dengan persentase sebesar 100% sedangkan pada
Dusun IV (Hungayo Kiki) ketersediaan transportasi ke tempat pelayanan kesehatan
ibu hamil sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 3,5%.
88) Distribusi Frekuensi Bentuk Pelayanan ANC
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi bentuk pelayanan ANC di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele
Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai
berikut.
Tabel 3.88 Distribusi Frekuensi Bentuk Pelayanan ANC Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Pelayanan ANC Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Lengkap - - - - - - 2 3,5 2 0,7
Tidak Lengkap - - - - - - - - -
Tidak Hamil 93 100,0 61 100,0 61 100,0 55 96,5 270 99,3
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.88, dari wilayah Dusun I (Idanto) sampai Dusun III
(pentadu) tidak terdapat ibu hamil dengan persentase sebesar 100%, sedangkan pada
Dusun IV (Hungayo Kiki) kelengkapan pelayanan ANC pada ibu hamil yang
lengkap sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 3,5%.
89) Distribusi Frekuensi Hasil Pengukuran LILA Ibu Hamil
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi hasil pengukuran LILA Ibu Hamil di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II
(Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele
sebagai berikut.
Tabel 3.89 Distribusi Frekuensi Hasil Pengukuran LILA Ibu Hamil Di Desa
Olele
Desa Olele
Hasil Pengukuran Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Pengukuran LILA
n % n % n % n % n %
Normal - - - - - - 2 3,5 2 0,7
Tidak Normal - - - - - - - - - -
Lainnya 93 100,0 61 100,0 61 100 55 96,5 270 99,3
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.89, dari wilayah Dusun I (Idanto) sampai Dusun III
(pentadu) tidak terdapat ibu hamil dengan persentase sebesar 100%, sedangkan pada
Dusun IV (Hungayo Kiki) hasil pengukuran LILA pada ibu hamil dengan hasil
normal sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 3,5%.
90) Distribusi Frekuensi Pasangan Usia Subur Yang Ikut Program KB
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi pasangan usia subur yang ikut program KB di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.90 Distribusi Frekuensi Pasangan Usia Subur Yang Ikut Program KB
Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Ikut Program KB Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Tidak 30 32,3 3 4,9 25 41,0 2 3,5 60 22,0
Ya 63 67,7 58 95,1 36 59,0 55 96,5 212 77,9
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.90 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data
di Desa Olele, pada wilayah Dusun I (Idanto) frekuensi PUS yang ikut program KB
sebanyak 63 orang dengan persentase sebesar 67,7% dan yang tidak mengikuti
program KB sebanyak 30 orang dengan persentase 32,3%. Pada wilayah Dusun II
(Olele Tengah) frekuensi PUS yang mengikuti program KB sebanyak 58 orang
dengan persentase 95,1% dan yang tidak mengikuti program KB sebanyak 3 orang
dengan persentase 4,9%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) frekuensi
PUS yang mengikuti program KB sebanyak 36 orang dengan persentase 59,0% dan
yang tidak mengikuti program KB sebanyak 25 orang dengan persentase 41,0%.
Pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) frekuensi PUS yang mengikuti program KB
sebanyak 55 orang dengan persentase 96,5% dan yang tidak mengikuti program KB
sebanyak 2 orang dengan persentase 3,5%.
91) Distribusi Frekuensi Tempat Pelayanan KB
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi tempat pelayanan KB di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele
Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai
berikut.
Tabel 3.91 Distribusi Frekuensi Tempat Pelayanan KB Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Tempat Pelayanan KB Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Puskesmas/Pustu 53 57,0 51 83,6 36 59,0 55 96,5 195 71,7
Posyandu 7 7,5 7 11,5 - - - - 14 5,14
Polindes/Poskesdes 3 3,2 - - - - - - 3 1,10
Rumah Sakit - - - - - - - - - -
Tidak  Menggunakan
30 32,3 3 4,9 25 41,0 2 3,5 60 22,0
KB
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.91 diketahui bahwa di Desa Olele ada 272 kepala rumah
tangga yang telah terdata. Pada wilayah Dusun I (Idanto) tempat pelayanan KB di
Puskesmas/Pustu sebanyak 53 penduduk dengan persentase sebesar 57% dan di
Posyandu sebanyak 7 penduduk dengan persentase sebesar 7,5%, di Polindes
sebanyak 3 orang dengan persentase 3,2% sedangkan yang tidak menggunakan KB
sebanyak 30 orang dengan persentase 32,3%. Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah),
tempat pelayanan KB di Puskesmas/pustu sebanyak 51 penduduk dengan persentase
sebesar 83,6% dan di Posyandu sebanyak 7 penduduk dengan persentase 11,5%
sedangkan yang tidak menggunakan KB sebanyak 3 dengan persentase sebesar
4,9%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu), tempat pelayanan KB di
Puskesmas/pustu sebanyak 36 penduduk dengan persentase sebesar 59% sedangkan
yang tidak menggunakan KB sebanyak 25 penduduk dengan persentase sebesar
41,0%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki), tempat pelayanan KB di
Puskesmas/Pustu sebanyak 55 penduduk dengan persentase sebesar 96,5%,
sedangkan yang tidak menggunakan sebanyak 2 penduduk dengan persentase 3,5%.
92) Distribusi Frekuensi Metode KB Yang Digunakan Ibu
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi metode KB yang digunakan ibu di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II
(Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele
sebagai berikut.
Tabel 3.92 Distribusi Frekuensi Metode KB Yang Digunakan Ibu Di Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Metode KB Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
IUD/Spiral - - 2 3,3 2 3,3 - - 4 1,5
Suntik 32 34,4 23 37,7 16 26,2 33 57,9 104 38,2
Implant/Susuk - - - - 2 3,3 - - 2 0,7
Pil KB 31 33,3 33 54,1 16 26,2 22 38,6 102 37,5
Tubektomi/Vasektomi - - - - - - - - - -
Tradisional - - - - - - - - - -
Tidak menggunakan
30 32,3 3 4,9 25 41,0 2 3,5 60 22,0
KB
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.92 diketahui bahwa di Desa Olele ada 272 kepala rumah
tangga yang telah terdata. Pada wilayah Dusun I (Idanto) metode KB yang
digunakan ibu adalah metode KB suntik sebanyak 32 orang dengan persentase
sebesar 34,4% dan metode pil KB sebanyak 31 orang dengan persentase sebesar
33,3% sedangkan yang tidak menggunakan KB sebanyak 30 orang dengan
persentase 32,3%. Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah), metode KB yang
digunakan ibu adalah metode KB suntik sebanyak 22 orang dengan persentase
sebesar 36,1%, metode Pil KB sebanyak 26 orang dengan persentase sebesar 42,6%,
metode IUD/Spiral sebanyak 2 dengan persentase sebesar 3,3% dan yang tidak
menggunakan KB sebanyak 25 orang dengan persentase 41,0%.
Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu), metode KB yang digunakan
ibu adalah metode KB Suntik dan Pil KB masing-masing sebanyak 16 orang dengan
persentase sebesar 26,2%, dan metode IUD/Spiral dan Implant/Susuk masing-
masing sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 3,3% sedangkan yang tidak
menggunakan sebanyak 25 orang dengan persentase 41%. Terakhir, pada wilayah
Dusun IV (Hungayo Kiki), metode KB yang digunakan ibu adalah metode KB suntik
sebanyak 33 orang dengan persentase sebesar 57,9% dan metode Pil KB sebanyak
22 orang dengan persentase 38,6% sedangkan yang tidak menggunakan KB
sebanyak 2 dengan persentase 3,5%.
93) Distribusi Frekuensi Keluhan Ibu Selama Memakai Alat Kontrasepsi
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi keluhan ibu selama memakai alat kontrasepsi di wilayah Dusun I (Idanto),
Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di
Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.93 Distribusi Frekuensi Keluhan Ibu Selama Memakai Alat
Kontrasepsi Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Keluhan Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Tidak Ada Keluhan 63 67,7 58 95,1 8 13,1 55 96,5 184 67,7
Sakit Kepala - - - - - - - - - -
Badan Gemuk - - - - 11 18,0 - - 11 4,0
Badan Kurus - - - - 15 24,6 - - 15 5,5
Lainnya - - - - 2 3,3 - - 2 0,7
Mual-Mual - - - - - - - - - -
Pusing - - - - - - - - - -
Tidak Menggunakan
30 32,3 3 4,9 25 41,0 2 3,5 60 22,1
KB
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.93 diketahui bahwa di Desa Olele ada 272 kepala rumah
tangga yang telah terdata, pada wilayah Dusun I (Idanto) tidak ada keluhan selama
memakai alat kontrasepsi yakni sebanyak 36 orang dengan persentase sebesar 67,7%
dan yang tidak menggunakan KB sebanyak 30 orang dengan persentase sebesar
32,3%. Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah), yang tidak ada keluhan selama
memakai alat kontrasepsi yakni sebanyak 58 orang dengan persentase sebesar 95,1%
tidak menggunakan KB sebanyak 3 orang dengan persentase sebesar 4,9%..
Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu), tidak ada keluhan selama memakai
alat kontrasepsi yakni sebanyak 8 orang dengan persentase sebesar 13,1% dan yang
memiliki keluhan badan gemuk sebanyak 11 orang dengan persentase sebesar 18,0%
dan badan kurus sebanyak 15 orang dengan persentase sebesar 24,6 yang memiliki
keluhan lainnya sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 3,3%. Terakhir, pada
wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki), tidak ada keluhan selama memakai alat
kontrasepsi yakni sebanyak 55 orang dengan persentase sebesar 96,5%.
94) Distribusi Frekuensi Alasan Responden Tidak Menggunakan Alat
Kontrasepsi
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi alasan responden tidak menggunakan alat kontrasepsi di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.94 Distribusi Frekuensi Alasan Responden Tidak Menggunakan Alat
Kontrasepsi Di Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Alasan Tidak
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Menggunakan KB
n % n % n % n % n %
Ingin Punya Anak Segera - - - - - - - - - -
Dilarang Suami - - 1 1,6 - - - - 1 0,4
Mahal - - 9 14,8 - - - - 9 3,3
Susah Mendapatkannya - - - - - - - - - -
Hamil/Belum Haid - - - - - - - - - -
Tidak Ada Suami - - - - - - - - - -
Lainnya 93 100 51 83,6 61 100 57 96,6 262 96,3
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.94 diketahui bahwa di Desa Olele ada 272 kepala rumah
tangga yang telah terdata, pada wilayah Dusun I (Idanto) alasan tidak menggunakan
alat kontrasepsi lainnya (faktor umur) sebanyak 93 dengan persentase sebesar 100%.
Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah), alasan tidak menggunakan alat kontrasepsi
karena dilarang suami sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 1,6%, alasan
karena mahal sebanyak 9 orang dengan persentase sebesar 14,8% dan alasan lainnya
(faktor umur) sebanyak 51 orang dengan persentase sebesar 83,6%. Kemudian, pada
wilayah Dusun III (Pentadu), alasan tidak menggunakan alat kontrasepsi karena
lainnya (faktor umur) ada sebanyak 61 orang dengan persentase sebesar 100%.
Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki), alasan tidak menggunakan alat
kontrasepsi karena lainnya (faktor umur) sebanyak 57 dengan persentase sebesar
100%.
95) Distribusi Frekuensi Umur Ibu Melahirkan Anak Pertama
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi umur ibu melahirkan anak pertama di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II
(Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele
sebagai berikut.
Tabel 3.95 Distribusi Frekuensi Umur Ibu Melahirkan Anak Pertama Di Desa
Olele
Desa Olele Jumlah
Umur Ibu Melahirkan
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Anak Pertama
n % n % n % n % n %
25-29 Tahun 93 100 14 23,0 22 36,1 3 5,3 132 48,5
15-19 Tahun - - 8 13,1 5 8,2 20 35,1 33 12,1
20-24 Tahun - - 37 60,7 29 46,8 34 59,6 100 36,8
30-34 Tahun - - - - 5 8,2 - - 5 1,9
35-39 Tahun - - 2 3,3 - - - - 2 0,7
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.95 diketahui bahwa di Desa Olele ada 272 kepala rumah
tangga yang telah terdata, pada wilayah Dusun I (Idanto) paling banyak ibu
melahirkan anak pertama pada umur 25-29 tahun yaitu sebanyak 93 orang dengan
persentase sebesar 100%. Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah), paling banyak ibu
melahirkan anak pertama pada umur 20-24 tahun yaitu sebanyak 37 orang dengan
persentase sebesar 60,7%, mur 25-29 tahun sebanyak 14 orang dengan persentase
sebesar 23%, umur 15-19 tahun sebanyak 8 orang dengan persentase sebesar 13,1%,
dan umur 35-39 tahun sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 3,3%.
Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) ibu melahirkan anak pertama
yakni pada umur 15-19 tahun sebanyak 5 orang dengan persentase sebesar 8,2%,
umur 20-24 tahun sebanyak 29 orang dengan persentase sebesar 46,8%, umur 25-29
tahun sebanyak 22 orang dengan persentase sebesar 36,1%, dan umur 30-34 tahun
sebanyak 5 orang dengan persentase sebesar 8,2%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV
(Hungayo Kiki), ibu melahirkan anak pertama pada umur 15-19 tahun sebanyak 20
orang dengan persentase sebesar 35,1%, pada umur 20-24 tahun sebanyak 34 orang
dengan persentase sebesar 59,6%, dan yang melahirkan anak pertama pada umur 25-
29 tahun ada sebanyak 3 orang dengan persentase sebesar 5,3%.
96) Distribusi Frekuensi Jarak Kelahiran Anak Terakhir Dengan Anak
Sebelumnya
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi jarak kelahiran anak terakhir dengan anak sebelumnya di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.96 Distribusi Frekuensi Jarak Kelahiran Anak Terakhir Dengan Anak
Sebelumnya Di Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Jarak Kelahiran Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
<1 tahun - - - - - - - - - -
1-2 tahun - - 13 21,3 11 18,0 - - 24 8,8
2-3 tahun 92 98,9 33 54,1 10 16,4 23 40,4 158 58,1
3-4 tahun - - 9 14,8 18 29,5 18 31,6 45 16,5
4-5 tahun - - 1 1,6 21 34,4 8 14,0 30 11,0
>6 tahun 1 1,1 5 8,2 1 1,6 8 14,0 15 5,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.96 diketahui bahwa di Desa Olele ada 272 kepala rumah
tangga yang telah terdata, pada wilayah Dusun I (Idanto) jarak kelahiran anak
terakhir dengan anak sebelumnya berjarak 2-3 tahun yaitu ada sebanyak 92 orang
dengan persentase sebesar 98,9% dan yang >6 tahun ada sebanyak 1 orang dengan
persentase sebesar 1,1%. Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah), jarak kelahiran
anak terakhir dengan anak sebelumnya berjarak 1-2 tahun yaitu sebanyak 13 orang
dengan persentase sebesar 21,3%, yang berjarak 2-3 tahun ada sebanyak 33 orang
dengan persentase sebesar 54,1%, yang berjarak 3-4 tahun ada sebanyak 9 orang
dengan persentase sebesar 14,8%, yang berjarak 4-5 tahun ada sebanyak 1 orang
dengan persentase sebesar 1,6%, dan yang berjarak >6 tahun ada sebanyak 5 orang
dengan persentase sebesar 8,2%.
Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) jarak kelahiran anak terakhir
dengan anak sebelumnya yang berjarak 1-2 tahun yaitu ada sebanyak 11 orang
dengan persentase sebesar 18%, yang berjarak 2-3 tahun sebanyak 10 orang dengan
persentase sebesar 16,4%, yang berjarak 3-4 tahun sebanyak 18 orang dengan
persentase sebesar 29,5%, yang berjarak 4-5 tahun sebanyak 21 orang dengan
persentase sebesar 34,4%, dan yang berjarak >6 tahun sebanyak 1 orang dengan
persentase sebesar 1,6%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) jarak
kelahiran anak terakhir dengan anak sebelumnya yang berjarak 2-3 tahun yaitu ada
sebanyak 23 orang dengan persentase sebesar 40,4%, yang berjarak 3-4 tahun
sebanyak 18 orang dengan persentase sebesar 31,6%, dan yang berjarak 4-5 tahun
dan >6 tahun masing-masing sebanyak 8 orang dengan persentase sebesar 14 %.

97) Distribusi Frekuensi Ayah Yang Merokok


Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi ayah yang merokok di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah),
Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.97 Distribusi Frekuensi Ayah Yang Merokok Di Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Ayah Yang Merokok Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Tidak 1 1,1 13 21,3 3 4,8 12 21,1 29 10,7
Ya 92 98,9 48 78,7 58 95,1 45 78,9 243 89,3
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.97 diketahui bahwa di Desa Olele ada 272 kepala rumah
tangga yang telah terdata, pada wilayah Dusun I (Idanto) yang di dalam rumahnya
ada ayah yang merokok sebanyak 92 orang dengan persentase sebesar 98,9% dan
yang tidak merokok sebanyak 1 orang dengan persentase 1,1%. Pada wilayah Dusun
II (Olele Tengah), yang di dalam rumahnya ada ayah yang merokok sebanyak 48
orang dengan persentase sebesar 78,7% dan yang tidak merokok sebanyak 13 orang
dengan persentase sebesar 21,3%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu),
yang di dalam rumahnya ada ayah yang merokok sebanyak 58 orang dengan
persentase sebesar 95,1% dan yang tidak merokok sebanyak 3 orang dengan
persentase sebesar 4,8%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki), yang di
dalam rumahnya ada ayah yang merokok sebanyak 45 orang dengan persentase
sebesar 78,9% dan yang tidak merokok sebanyak 12 orang dengan persentase
sebesar 21,1%.
98) Distribusi Frekuensi Ibu Yang Merokok
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi ibu yang merokok di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah),
Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.98 Distribusi Frekuensi Ibu Yang Merokok Di Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Ibu Yang Merokok Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Tidak 93 100 60 98,4 59 96,7 55 93,5 267 98,2
Ya - - 1 1,6 2 3,3 2 3,5 4 1,8
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.98 diketahui bahwa di Desa Olele ada 272 kepala rumah
tangga yang telah terdata, pada wilayah Dusun I (Idanto) tidak terdapat ibu yang
merokok yang mana persentasenya sebesar 100%. Pada wilayah Dusun II (Olele
Tengah), yang di dalam rumahnya ada ibu yang merokok sebanyak 1 orang dengan
persentase sebesar 1,6% dan yang tidak merokok ada sebanyak 60 orang dengan
persentase sebesar 98,4%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) yang di
dalam rumahnya terdapat ibu merokok sebanyak 2 orang dengan persentase 3,3%
sedangkan yang tidak merokok sebanyak 59 orang dengan persentase 96,7%.
Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki), yang di dalam rumahnya ada ibu
merokok sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 3,5% dan yang tidak merokok
sebanyak 55 orang dengan persentase sebesar 93,5%.
99) Distribusi Frekuensi Anak Yang Merokok
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi anak yang merokok di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah),
Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.99 Distribusi Frekuensi Anak Yang Merokok Di Desa Olele
Anak Yang Merokok Desa Olele Jumlah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Tidak 93 100 49 80,3 60 96,8 50 84,7 252 92,6
Ya - - 12 19,7 1 1,6 7 11,9 20 7,4
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.99 diketahui bahwa di Desa Olele ada 272 kepala rumah
tangga yang telah terdata, pada wilayah Dusun I (Idanto) tidak terdapat anak yang
merokok yang mana persentasenya sebesar 100%. Pada wilayah Dusun II (Olele
Tengah), yang di dalam rumahnya ada anak yang merokok sebanyak 12 orang
dengan persentase sebesar 19,7% dan yang tidak merokok sebanyak 49 orang dengan
persentase sebesar 80,3%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) yang di
dalam rumahnya ada anak yang merokok sebanyak 1 orang dengan persentase
sebesar 1,6% dan yang tidak merokok sebanyak 60 orang dengan persentase sebesar
96,8%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) yang di dalam rumahnya
ada anak yang merokok sebanyak 7 orang dengan persentase sebesar 11,9% dan
yang tidak merokok sebanyak 50 orang dengan persentase sebesar 84,7%.
100) Distribusi Frekuensi Anggota Keluarga Lain Yang Merokok
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi anggota keluarga lain yang merokok di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II
(Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele
sebagai berikut.
Tabel 3.100
Distribusi Frekuensi Anggota Keluarga Lain Yang Merokok Di
Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Anggota Keluarga Lain
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Yang Merokok
n % n % n % n % n %
Tidak 93 100 60 98,4 41 67,2 57 100,0 251 92,3
Ya - - 1 1,6 20 32,8 - - 21 7,7
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.100 diketahui bahwa di Desa Olele ada 272 kepala
rumah tangga yang telah terdata, pada wilayah Dusun I (Idanto) tidak terdapat
anggota keluarga lain yang merokok yang mana persentasenya sebesar 100%. Pada
wilayah Dusun II (Olele Tengah), yang rumahnya terdapat anggota keluarga lain
merokok sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 1,6% dan yang tidak merokok
sebanyak 60 orang dengan persentase sebesar 98,4%. Kemudian, pada wilayah
Dusun III (Pentadu) yang rumahnya terdapat anggota keluarga lain merokok
sebanyak 20 orang dengan persentase sebesar 32,8% dan yang tidak merokok
sebanyak 41 orang dengan persentase sebesar 67,2%. Terakhir, pada wilayah Dusun
IV (Hungayo Kiki) tidak terdapat anggota keluarga lain merokok yang mana
persentasenya sebesar 100%.
101) Distribusi Frekuensi Lama Ayah Merokok
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi lama ayah merokok di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah),
Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.101Distribusi Frekuensi Lama Ayah Merokok Di Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Lama Ayah Merokok Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
<1 tahun - - - - - - - - - -
1-5 tahun - - 7 11,5 - - - - 7 2,6
>5 tahun 92 98,9 41 67,2 59 96,7 45 78,9 237 87,1
Lainnya 1 1,1 13 21,3 2 3,3 12 21,1 28 10,3
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.101 diketahui bahwa di Desa Olele ada 272 kepala rumah
tangga yang telah terdata, pada wilayah Dusun I (Idanto) frekuensi lama ayah
merokok yang >5 tahun sebanyak 92 orang dengan persentase sebesar 98,9% dan
lainnya (Tidak Merokok) sebanyak 1 orang dengan persentase 1,1%. Pada wilayah
Dusun II (Olele Tengah), frekuensi lama ayah merokok yaitu 1-5 tahun sebanyak 7
orang dengan persentase sebesar 11,5%, yang >5 tahun sebanyak 41 orang dengan
persentase sebesar 67,2% dan yang lainnya (Tidak Merokok) sebanyak 13 orang
dengan persentase sebesar 21,3%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu)
frekuensi lama ayah merokok yang >5 tahun sebanyak 59 orang dengan persentase
sebesar 96,7% dan yang lainnya (Tidak Merokok) sebanyak 2 orang dengan
persentase sebesar 3,3%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki)
frekuensi lama ayah merokok yang >5 tahun sebanyak 45 orang dengan persentase
sebesar 78,9% dan yang lainnya sebanyak 12 orang dengan persentase sebesar
21,1%.
102) Distribusi Frekuensi Lama Ibu Merokok
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi lama ibu merokok di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah),
Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.102 Distribusi Frekuensi Lama Ibu Merokok Di Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Lama Ibu Merokok Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
<1 tahun - - - - - - - - - -
1-5 tahun - - - - - - 1 1,8 1 0,4
>5 tahun - - 1 1,6 2 3,3 1 1,8 4 1,5
Lainnya 93 100 60 98,4 59 96,7 55 96,5 267 98,1
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.102 diketahui bahwa di Desa Olele ada 272 kepala
rumah tangga yang telah terdata, pada wilayah Dusun I (Idanto) rata-rata frekuensi
yang lainnya (Tidak Merokok) sebanyak 93 orang dengan persentase sebesar 100%.
Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah), rata-rata frekuensi lama ibu merokok >5
tahun sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 1,6% dan yang lainnya (Tidak
Merokok) sebanyak 60 orang dengan persentase 98,4%. Kemudian, pada wilayah
Dusun III (Pentadu) rata-rata frekuensi lama ibu merokok >5 tahun sebanyak 2 orang
dengan persentase sebesar 3,3% dan yang lainnya sebanyak 59 orang dengan
persentase sebesar 96,7%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) rata-
rata frekuensi lama ibu merokok 1-5 tahun dan >5 tahun masing-masing sebanyak 1
orang dengan persentase sebesar 1,8% dan yang lainnya sebanyak 55 orang dengan
persentase sebesar 96,5%.

103) Distribusi Frekuensi Lama Anak Merokok


Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi lama anak merokok di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele Tengah),
Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.103Distribusi Frekuensi Lama Anak Merokok Di Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Lama Anak Merokok Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
<1 tahun - - - - - - - - - -
1-5 tahun - - 8 13,1 - - 7 12,3 15 5,5
>5 tahun - - 4 6,6 2 3,3 - - 6 2,2
Lainnya 93 100 49 80,3 59 96,7 50 84,7 251 92,3
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.103 diketahui bahwa di Desa Olele ada 272 kepala
rumah tangga yang telah terdata, pada wilayah Dusun I (Idanto) rata-rata frekuensi
lama anak merokok yang lainnya (Tidak Merokok) sebanyak 93 orang dengan
persentase sebesar 100%. Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah) frekuensi lama
anak merokok 1-5 tahun sebanyak 8 orang dengan persentase 13,1% dan >5 tahun
sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 6,6% dan yang lainnya (Tidak
Merokok) sebanyak 49 orang dengan persentase sebesar 80,3%. Kemudian, pada
wilayah Dusun III (Pentadu) rata-rata frekuensi lama anak merokok >5 tahun
sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 3,3% dan yang lainnya (Tidak
Merokok) sebanyak 59 orang dengan persentase sebesar 96,7%. Terakhir, pada
wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) rata-rata frekuensi lama anak merokok 1-5 tahun
sebanyak 7 orang dengan persentase sebesar 12,3% dan yang lainnya (Tidak
Merokok) sebanyak 50 orang dengan persentase sebesar 84,7%.
104) Distribusi Frekuensi Lama Keluarga Lain Merokok
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi lama keluarga lain merokok di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele
Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai
berikut.
Tabel 3.104 Distribusi Frekuensi Lama Keluarga lain Merokok Di Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Lama Keluarga lain
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Merokok
n % n % n % n % n %
<1 tahun - - - - - - - - - -
1-5 tahun - - - - 1 1,6 - - 1 0,4

Desa Olele Jumlah


Lama Keluarga lain
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Merokok
n % n % n % n % n %
>5 tahun - - 1 1,6 19 31,1 - - 20 7,3
Lainnya 93 100 60 98,4 41 67,2 57 100 251 92,3
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.104 diketahui bahwa di Desa Olele ada 272 kepala
rumah tangga yang telah terdata, pada wilayah Dusun I (Idanto) rata-rata frekuensi
lama keluarga lain merokok yang lainnya (tidak merokok) sebanyak 93 orang
dengan persentase sebesar 100%. Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah), frekuensi
lama keluarga lain merokok >5 tahun sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar
1,6% dan yang lainnya (tidak merokok) sebanyak 60 orang dengan persentase
sebesar 98,4%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) rata-rata frekuensi
lama keluarga lain merokok 1-5 tahun sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar
1,6%, yang >5 tahun sebanyak 19 orang dengan persentase sebesar 31,1% dan yang
lainnya sebanyak 41 orang dengan persentase sebesar 67,2%. Terakhir, pada wilayah
Dusun IV (Hungayo Kiki) rata-rata frekuensi lama keluarga lain merokok yang
lainnya (tidak merokok) sebanyak 57 orang dengan persentase sebesar 100%.
105) Distribusi Frekuensi Ayah Merokok Dalam Sehari
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi ayah merokok dalam sehari di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele
Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai
berikut.
Tabel 3.105 Distribusi Frekuensi Ayah Merokok Dalam Sehari Di Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Frekuensi Ayah
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Merokok Dalam Sehari
n % n % n % n % n %
1 Batang - - - - - - - - - -
2-5 Batang 100 20 32,8 - - - - 113 41,5
6-10 Batang - - 18 29,5 57 93,4 6 10,5 81 29,8
>10 Batang - - 10 16,4 2 3,3 39 68,4 51 18,75
Tidak Merokok 93 - 13 21,3 2 3,3 12 21,1 27 9,9
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.105 diketahui bahwa di Desa Olele ada 272 kepala rumah
tangga yang telah terdata, pada wilayah Dusun I (Idanto) rata-rata frekuensi ayah
merokok dalam sehari tidak ada dengan persentase sebesar 100%. Pada wilayah
Dusun II (Olele Tengah), rata-rata frekuensi ayah merokok dalam sehari 2-5 batang
sebanyak 20 orang dengan persentase sebesar 32,8%, 6-10 batang sebanyak 18 orang
dengan persentase sebesar 29,5% dan yang lebih dari 10 batang sebanyak 10 orang
dengan persentase sebesar 16,4%.
Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) frekuensi ayah merokok dalam
sehari 6-10 batang sebanyak 57 orang dengan persentase sebesar 93,4% dan yang
lebih dari 10 batang sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 3,3%. Kemudian,
pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) frekuensi ayah merokok dalam sehari 6-10
batang sebanyak 6 orang dengan persentase sebesar 10,5% dan yang lebih dari 10
batang sebanyak 39 orang dengan persentase sebesar 68,4%.
106) Distribusi Frekuensi Ibu Merokok Dalam Sehari
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi ibu merokok dalam sehari di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele
Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai
berikut.
Tabel 3.106 Distribusi Frekuensi Ibu Merokok Dalam Sehari Di Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Frekuensi Ibu Merokok
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Dalam Sehari
n % n % n % n % n %
1 Batang - - - - - - 1 1,8 1 0,4
2-5 Batang - - 1 1,6 - - 1 1,8 2 0,7
6-10 Batang - - - - 2 3,3 - - 2 0,7
>10 Batang - - - - - - - - - -
Tidak Merokok 93 100 60 98,4 59 96,7 55 96,5 267 98,2
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.106 diketahui bahwa di Desa Olele ada 272 kepala rumah
tangga yang telah terdata, pada wilayah Dusun I (Idanto) rata-rata frekuensi merokok
ibu dalam sehari tidak ada, karena ibu di Dusun I tidak ada yang merokok. Pada
wilayah Dusun II (Olele Tengah), rata-rata frekuensi ayah merokok dalam sehari 2-5
batang sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 1,6%, dan selebihnya tidak ada
ibu yang merokok yakni sebanyak 60 orang dengan persentase sebesar 98,4%.
Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) frekuensi ibu merokok dalam
sehari 6-10 batang sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 3,3%. Terakhir, pada
wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) frekuensi ibu merokok dalam sehari 2-5 batang
sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 1,8% dan yang merokok 6-10 batang
sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 1,8%.

107) Distribusi Frekuensi Anak Merokok Dalam Sehari


Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi anak merokok dalam sehari di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele
Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai
berikut.
Tabel 3.107 Distribusi Frekuensi Anak Merokok Dalam Sehari Di Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Frekuensi Anak
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Merokok Dalam Sehari
n % n % n % n % n %
1 Batang - - 1 1,6 - - - - 1 0,4
2-5 Batang - - 9 14,8 - - 1 1,8 10 3,6
6-10 Batang - - 2 3,3 2 3,3 4 7,0 8 2,9
>10 Batang - - - - - - 2 3,5 2 0,7
Tidak Merokok 93 100 49 80,3 59 96,7 50 87,7 251 92,3
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.107 diketahui bahwa di Desa Olele ada 272 kepala rumah
tangga yang telah terdata, pada wilayah Dusun I (Idanto) rata-rata frekuensi merokok
anak dalam sehari tidak ada, karena di dusun I tidak ada anak yang merokok. Pada
wilayah Dusun II (Olele Tengah), frekuensi anak merokok dalam sehari 1 batang
sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 1,6%, yang 2-5 batang dalam sehari
sebanyak 9 orang dengan frekuensi sebesar 14,8%, yang 6-10 batang dalam sehari
sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 3,3%.
Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) frekuensi anak merokok dalam
sehari 6-10 batang sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 3,3%. Terakhir, ada
wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki), frekuensi anak merokok dalam sehari 2-5
batang sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 1,8% dan yang 6-10 batang
sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 7%, yang frekuensi merokoknya dalam
sehari >10 batang sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 3,5%.
108) Distribusi Frekuensi Keluarga Lain Merokok Dalam Sehari
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi keluarga lain merokok dalam sehari di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II
(Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele
sebagai berikut.

Tabel 3.108 Distribusi Frekuensi Keluarga Lain Merokok Dalam Sehari Di


Desa Olele
Frekuensi Keluarga Desa Olele Jumlah
Lain Merokok Dalam Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Sehari n % n % n % n % n %
1 Batang - - - - - - - - - -
2-5 Batang - - - - 6 9,8 - - 6 2,2
6-10 Batang - - 1 1,6 9 14,8 - - 10 3,6
>10 Batang - - - - 5 8,2 - - 5 1,8
Tidak Merokok 93 100 60 98,4 41 67,2 57 100 251 92,2
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.108 diketahui bahwa di Desa Olele ada 272 kepala rumah
tangga yang telah terdata, pada wilayah Dusun I (Idanto) rata-rata frekuensi merokok
keluarga lain dalam sehari tidak ada, karena di Dusun I tidak ada anggota keluarga
lain yang merokok dengan persentase 100%. Pada wilayah Dusun II (Olele Tengah),
frekuensi keluarga lain merokok dalam sehari 6-10 batang batang sebanyak 1 orang
dengan persentase 1,6%. Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) frekuensi
keluarga lain merokok dalam sehari 2-5 batang sebanyak 6 orang dengan persentase
sebesar 9,8%, yang merokok 6-10 batang sebanyak 9 orang dengan persentase 14,8
% dan yang merokok dalam sehari >10 batang sebanyak 5 orang dengan persentase
sebesar 8,2%. Terakhir, pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) frekuensi merokok
keluarga lain dalam sehari tidak ada, karena di Dusun IV tidak ada keluarga lain
yang merokok dan persentasenya sebesar 100%.
109) Distribusi Frekuensi Merokok Dalam Rumah
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi merokok dalam rumah di wilayah Dusun I (Idanto), Dusun II (Olele
Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo Kiki) di Desa Olele sebagai
berikut.
Tabel 3.109 Distribusi Frekuensi Merokok Dalam Rumah Di Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Merokok Dalam
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Rumah
n % n % n % n % n %
Tidak 93 100 1 14,7 59 96,7 6 10,5 119 43,75
Ya - - 52 85,2 2 3,3 42 73,7 153 56,25
Tidak merokok - - 8 13,1 - - 9 15,8 - -
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.109 diketahui bahwa di Desa Olele ada 272 kepala rumah
tangga yang telah terdata, pada wilayah Dusun I (Idanto) penduduk yang merokok
dalam rumah tidak ada dengan persentasenya sebesar 100%. Pada wilayah Dusun II
(Olele Tengah), penduduk yang merokok dalam rumah sebanyak 52 orang dengan
persentase sebesar 85,2% dan yang tidak merokok dalam rumah sebanyak 1 orang
dengan persentase sebesar 14,7%.
Kemudian, pada wilayah Dusun III (Pentadu) penduduk yang merokok dalam
rumah sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 3,3% dan yang tidak merokok
dalam rumah sebanyak 59 orang dengan persentase sebesar 96,7%. Terakhir, pada
wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) penduduk yang merokok dalam rumah sebanyak
42 orang dengan persentase sebesar 73,7% dan yang tidak merokok dalam rumah
sebanyak 6 orang dengan persentase sebesar 10,5%.
110) Distribusi Frekuensi Keluhan Anggota Keluarga Yang Merokok
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi keluhan anggota keluarga yang merokok dalam rumah di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.110 Distribusi Frekuensi Keluhan Anggota Keluarga Merokok Di
Desa
Olele
Desa Olele Jumlah
Keluhan Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Batuk-Batuk - - 5 8,2 - - 3 5,1 8 2,9
Sakit Dada - - 1 1,6 - - 2 3,4 3 1,1
Sesak Nafas - - 2 3,3 - - 1 1,7 3 1,1
Sakit Kepala - - - - 1 1,6 - - 1 0,4
Lainnya 93 100 53 86,8 60 98,3 51 89,4 257 94,4
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.110 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data di
desa Olele penduduk pada wilayah dusun I (Idanto), tidak ada anggota keluarga yang
mempunyai keluhan merokok dan persentasenya sebesar 100%. Pada wilayah Dusun
II (Olele Tengah), angggota keluarga merokok yang mempunyai keluhan batuk-
batuk sebanyak 5 orang dengan persentase sebesar 8,2%, yang mempunyai keluhan
sakit dada sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 1,6%, dan yang mengalami
keluhan sesak nafas sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 3,3%. Kemudian,
pada wilayah Dusun III (Pentadu), angggota keluarga merokok yang mempunyai
keluhan sakit kepala sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 1,6%. Terakhir,
pada wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki), angggota keluarga merokok yang
mempunyai keluhan batuk-batuk sebanyak 3 orang dengan persentase sebesar 5,1%,
yang mempunyai keluhan sakit dada sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar
3,4%, dan yang mengalami keluhan sesak nafas sebanyak 1 orang dengan persentase
sebesar 1,7%.
111) Distribusi Frekuensi Anggota Keluarga Yang Didiagnosis Gangguan
Jiwa
Berat
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi anggota keluarga yang didiagnosis gangguan jiwa berat di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.111Distribusi Frekuensi Anggota Keluarga Didiagnosis Gangguan
Jiwa Berat Di Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Didiagnosis Gangguan
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Jiwa
n % n % n % n % n %
Ya - - 1 1,6 - - - - 1 0,37
Tidak 93 100 60 98,4 61 100 57 100 271 99,6
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.111 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data di
Desa Olele penduduk, pada wilayah Dusun I (Idanto) tidak ada anggota keluarga
yang didiagnosis gangguan jiwa berat yakni dengan persentase 100%. Pada wilayah
Dusun II (Olele Tengah), angggota keluarga yang didiagnosis gangguan jiwa berat
sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 1,6% dan yang tidak didiagnosis
sebanyak 60 orang dengan persentase sebanyak 98,4%. Kemudian, pada wilayah
Dusun III (Pentadu) dan wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki), tidak ada angggota
keluarga yang didiagnosis gangguan jiwa berat yakni dengan persentase sebesar
100%.
112) Distribusi Frekuensi Anggota Keluarga Yang Didiagnosis Gangguan
Jiwa
Berat
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi anggota keluarga yang didiagnosis gangguan jiwa berat di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.112 Distribusi Frekuensi Mengonsumsi Obat Gangguan Jiwa Berat
Di
Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Mengonsumsi Obat Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Ya - - - - - - - - - -

Desa Olele Jumlah


Mengonsumsi Obat Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Tidak 93 100 61 100 61 100 57 100 272 100
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.112 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data di
Desa Olele penduduk, pada wilayah Dusun I (Idanto), wilayah Dusun III (Pentadu)
dan wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) tidak ada yang mengonsumsi obat gangguan
jiwa dikarenakan tidak ada anggota keluarga yang didiagnosis gangguan jiwa di 3
dusun tersebut. Hanya saja, pada wilayah Dusun II (Olele Tengah) ada angggota
keluarga yang didiagnosis gangguan jiwa berat, namun tidak mengonsumsi obat
gangguan jiwa.
113) Distribusi Frekuensi Anggota Keluarga Gangguan Jiwa Berat Yang
Dipasung
Dari data primer yang telah diperoleh di lapangan, maka didapatkan distribusi
frekuensi anggota keluarga gangguan jiwa berat yang dipasung di wilayah Dusun I
(Idanto), Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu), dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) di Desa Olele sebagai berikut.
Tabel 3.113 Distribusi Frekuensi Anggota Keluarga Gangguan Jiwa Yang
Dipasung Di Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Orang Gangguan Jiwa
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
Yang Dipasung
n % n % n % n % n %
Ya - - - - - - - - - -
Tidak 93 100 61 100 61 100 57 100 272 100
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.113 diketahui bahwa dari 272 penduduk yang telah di data di
Desa Olele, pada wilayah Dusun I (Idanto), wilayah Dusun III (Pentadu) dan wilayah
Dusun IV (Hungayo Kiki) tidak ada yang anggota keluarganya yang dipasung
dikarenakan tidak ada anggota keluarga yang didiagnosis gangguan jiwa di 3 dusun
tersebut. Hanya saja, pada wilayah Dusun II (Olele Tengah) ada angggota keluarga
yang didiagnosis gangguan jiwa berat, namun tidak dipasung.

3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil data primer yang diperoleh selama di lapangan (wilayah Desa
Olele) dan setelah dilakukan pengolahan data dengan spss, maka dapat diuraikan
beberapa variabel penting yang terdapat dalam kuisioner sebagai berikut.
a) Karakteristik Penduduk
Penduduk yang berhasil kami data yaitu sebanyak 272 kepala rumah tangga
dengan jumlah responden untuk wilayah Dusun I (Idanto) sebanyak 93 kepala
rumah tangga, wilayah Dusun II (Olele Tengah) dan Dusun III (Pentadu)
memiliki jumlah kepala rumah tangga yang sama yaitu sebanyak 61 kepala
rumah tangga, dan terakhir wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) sebanyak 57
orang.
Jumlah kepala rumah tangga telah terdata untuk yang berjenis kelamin Laki-
Laki sebanyak 245 orang (90%) dan Perempuan sebanyak 27 orang (10%) dan
tersebar di seluruh wilayah dusun yang ada di Desa Olele. Terdapat perbedaan
jumlah yang didapatkan saat turun lapangan dengan data yang berada di
kelurahan. Hal ini dikarenakan adanya kendala pada penduduk seperti
banyaknya penduduk yang sudah pindah, penduduk yang tidak menetap di 1
lingkungan, penduduk yang rumahnya tertutup, dan juga ada penduduk yang
tidak ingin di data.
Dilihat dari tingkat pendidikan responden dari keempat wilayah dusun yang
ada di Desa Olele, responden paling banyak adalah lulusan SD/MI/Sederajat
yakni sebanyak 217 orang (79,8%), yang kedua terbanyak adalah lulusan
SMA/MA/Sederajat yaitu sebanyak 18 orang (6,6%), yang ketiga adalah lulusan
SMP/MTs/Sederajat sebanyak 13 orang (4,7%), yang keempat adalah lulusan
tidak tamat SD/MI yakni sebanyak 11 orang (4%), yang kelima adalah lulusan
Perguruan Tinggi yakni sebanyak 10 orang (3,7%), yang keenam adalah
penduduk yang tidak pernah menempuh pendidikan yakni sebanyak 2 orang
(0,7%), dan yang paling sedikit adalah responden yang belum tamat SD/MI
yakni sebanyak 1 orang (0,4%). Hal ini disebabkan karena faktor ekonomi yang
rendah dan kurangnya kemauan dari masyarakat itu sendiri untuk tidak
melanjutkan sekolah dan juga karena penghasilan masih dibawah rata-rata
sehingga tidak cukup untuk membiayai pendidikan.
Dilihat dari jenis pekerjaan kepala rumah tangga dari keempat wilayah dusun
yang ada di Desa Olele, paling banyak yang kepala rumah tangganya yang
berkerja sebagai Nelayan dimana frekuensinya sebanyak 130 orang (47,8%).
Pekerjaan di urutan kedua adalah kepala rumah tangga yang berkerja sebagai
Petani yaitu sebanyak 67 orang (24,6%). Urutan ketiga adalah responden yang
berkerja sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak 28 orang (10,3%). Urutan
keempat adalah responden yang bekerja sebagai Wiraswasta sebanyak adalah 17
orang (6,25%). Urutan kelima adalah responden yang berkerja sebagai
Pedagang/Penjual sebanyak 7 orang (2,6%). Urutan keenam adalah responden
yang berkerja sebagai Buruh Harian yakni sebanyak 6 orang (2,2%). Urutan
ketujuh adalah responden yang bekerja sebagai Pegawai Negeri/TNI/Polri yaitu
sebanyak 5 orang (1,8%). Urutan kedelapan adalah responden yang tidak
bekerja yaitu sebanyak 4 orang (1,5%). Urutan kesembilan adalah responden
yang bekerja sebagai Tukang Kayu yakni sebanyak 3 orang (1,1%). Terakhir,
yang paling sedikit untuk yang bekerja sebagai Pegawai Swasta, Tukang Perahu
dan Supir memiliki jumlah responden yang sama yaitu sebanyak 1 orang (0,4%).
Dilihat dari tingkatan umur kepala rumah tangga dari keempat wilayah dusun
yang ada di Desa Olele, paling banyak yang kepala rumah tangganya berumur
≥60 tahun yaitu sebanyak 61 orang (22,4%). Urutan kedua yaitu ada pada
kelompok umur 35-39 tahun yakni sebanyak 41 orang (15,1%). Urutan ketiga
yaitu ada pada kelompok umur 40-44 tahun yakni sebanyak 37 orang (13,6%).
Urutan keempat yaitu ada pada kelompok umur 50-54 tahun yakni sebanyak 35
orang (12,9%). Urutan kelima yaitu ada pada kelompok umur 45-49 tahun yakni
sebanyak 32 orang (11,8%). Urutan keenam yaitu ada pada kelompok umur 30-
34 tahun yakni sebanyak 24 orang (8,8%). Urutan ketujuh yaitu ada pada
kelompok umur 55-59 tahun yakni sebanyak 20 orang (7,3%). Urutan kedelapan
yaitu ada pada kelompok umur 25-29 tahun yakni sebanyak 14 orang (5,1%).
Kemudian, kelompok umur 20-24 tahun berjumlah sebanyak 7 orang (2,6%).
Terakhir, yang paling sedikit ada kelompok umur 15-19 tahun yakni sebanyak 1
orang (0,4%).
b) Kondisi Pemukiman
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.6 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, diketahui sejumlah 264 orang (97,1%) sudah
memiliki jenis rumah yang permanen dan yang masih semi permanen berjumlah
8 orang (2,9%). Hal ini dikarenakan faktor ekonomi di kedua dusun tersebut
masih terbilang rendah, sehingga jenis rumah yang dimiliki masih semi
permanen.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.7 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, seluruh rumah telah memiliki listrik dan sudah
terdapat kilometer listrik tersendiri di rumahnya sehingga persentasenya sebesar
100%.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.8 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, seluruh rumah telah memiliki ventilasi rumah
sehingga persentasenya sebesar 100%.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.9 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, seluruh rumah telah memiliki ventilasi rumah
sehingga tidak ada yang memiliki alasan tertentu perihal kepemilikan ventilasi
rumah.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.10 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, rata-rata rumah yang ruang keluarganya dalam
keadaan bersih ada sebanyak 224 orang (82,3%), yang kurang bersih ada
sebanyak 45 orang (16,5%), dan yang dalam keadaan kotor ada sebanyak 3
orang (1,2%).
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.11 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, rata-rata rumah yang kamar tidurnya dalam
keadaan bersih ada sebanyak 221 orang (81,25%), yang kurang bersih ada
sebanyak 48 orang (17,65%), dan yang dalam keadaan kotor ada sebanyak 3
orang (1,1%).
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.12 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, rata-rata rumah yang dapurnya dalam keadaan
bersih ada sebanyak 212 orang (77,9%), yang kurang bersih ada sebanyak 57
orang (20,9%), dan yang dalam keadaan kotor ada sebanyak 3 orang (1,1%).
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.13 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, rata-rata rumah yang ruang keluarganya memiliki
pencahayaan yang cukup ada sebanyak 271 orang (99,6%) dan yang kurang ada
sebanyak 1 orang (0,4%).
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.14 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, rata-rata rumah yang kamar tidurnya memiliki
pencahayaan yang cukup ada sebanyak 257 orang (94,5%) dan yang kurang ada
sebanyak 15 orang (5,5%).
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.15 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, rata-rata rumah yang dapurnya memiliki
pencahayaan yang cukup ada sebanyak 259 orang (95,2%) dan yang kurang ada
sebanyak 13 orang (4,8%).
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.16 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, rata-rata rumah yang telah memiliki jamban ada
sebanyak 151 orang (55,5%) dan yang tidak memiliki jamban ada sebanyak 121
orang (44,5%). Untuk wilayah Dusun I (Idanto) hal ini dikarenakan masyarakat
mayoritas adalah orang dari pegunungan dan juga masalah ekonomi di dusun
tersebut masih rendah. Untuk wilayah Dusun II (Olele Tengah) dan Dusun III
(Pentadu) hal ini dikarenakan masih minimnya kesadaran masyarakat perihal
pemakaian jamban yang sehat. Kemudian, untuk wilayah Dusun IV (Hungayo
Kiki) hal ini dikarenakan mayoritas penduduknya tinggal di daerah yang
berdekatan dengan laut. Dimana mereka menganggap lebih praktis untuk buang
air besar langsung ke laut dari pada harus menggunakan jamban.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.17 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, paling banyak rumah yang sudah menggunakan
jenis jamban leher angsa yakni sebanyak 151 orang (55,5%). Hal ini dipengaruhi
oleh ekonomi masyarakat yang cukup stabil dan juga adanya kesadaran
masyarakat akan perilaku hidup bersih dan sehat.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.18 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, paling banyak rumah yang sudah memiliki WC
pribadi yakni sebanyak 138 orang (50,7%). Kemudian, ada sebanyak 91 orang
(33,5%) orang yang menggunakan WC umum dan ada sebanyak 19 orang (7%)
yang menggunakan WC tetangga. Ada juga penduduk yang masih membuang
air besar di Sungai/Got/Pantai yakni sebanyak 24 orang (8,8%). Hal ini
dikarenakan masyarakat beranggapan lebih praktis untuk langsung buang air
besar ke Sungai/Got/Pantai karena merasa tidak enak apabila harus terus
menerus meminjam WC milik tetangga. Di samping itu, masyarakat juga kurang
terbiasa menggunakan WC umum yang telah disediakan di Desa Olele.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.19 dan tabel 3.20 dapat dilihat
bahwa dari 272 kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam
keempat wilayah dusun yang ada di Desa Olele, paling banyak rumah yang telah
memanfaatkan dan menggunakan jamban untuk keperluan buang air besar yakni
sebanyak 151 orang (55,5%). Yang tidak terbiasa menggunakan jamban ada
sebanyak 30 orang (11%) dan yang tidak memiliki jamban ada 91 orang
(33,5%). Kedua hal ini dikarenakan minimnya ekonomi dan juga bawaan
karakter dari masyarakat yang tidak terbiasa menggunakan jamban.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.21 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, ada sebanyak 151 orang (55,5%) masyarakat di
daerah Dusun II (Olele Tengah), Dusun III (Pentadu) dan Dusun IV (Hungayo
Kiki) menggunakan Tangki Septik sebagai tempat pembuangan akhir tinja.
Kemudian, sebanyak 97 orang yang masih menggunakan Tanah Lapang/Kebun
sebagai tempat pembuangan akhir tinja. Hal ini dikarenakan masyarakat wilayah
Dusun I (Idanto) yang masih tidak memiliki jamban dan tidak terbiasa
menggunakan jamban umum.
c) Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.22 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, ada sebanyak 163 orang (60%) masyarakat yang
menggunakan Sumur Bor/Pompa, yang menggunakan Air Ledeng/PDAM
sebanyak 99 orang (36,4%), yang menggunakan Sumur Gali ada 9 orang (3,3%)
dan yang menggunakan mata air ada 1 orang (0,4%).
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.23 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, ada sebanyak 166 orang (61%) yang membuang
air limbah untuk mandi/cuci ke got, yang dialirkan ke sungai/pantai ada
sebanyak 60 orang (22%), yang dialirkan ke sekitar rumah ada sebanyak 35
orang (12,9%), dan yang menggunakan penampungan peresapan ada sebanyak
11 orang (4%). Untuk masyarakat yang langsung mengalirkan air limbah ke
sungai/pantai untuk mandi/cucinya, hal ini dipengaruhi oleh tidak adanya
kesadaran masyarakat untuk membuat tempat peresapan air limbah dan
menganggap lebih praktis untuk langsung mengalirkannya ke sungai.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.24 dan tabel 3.25 dapat dilihat
bahwa dari 272 kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam
keempat wilayah dusun yang ada di Desa Olele, ada sebanyak 271 rumah
(99,6%) yang telah memiliki bantuan tempat sampah dari pemerintah dan untuk
pengelolaan sampah sebagian besar rumah tangga lebih memilih untuk
mengumpulkan sampah lalu membakarnya yaitu sebanyak 118 rumah tangga
dengan jumlah persentase 43,3%. Sebagian lagi masih banyak masyarakat yang
masih suka membuang sampah di sekitar rumah yaitu ada sebanyak 117 rumah
tangga dengan jumlah persentase sebesar 43%. Hal ini dipengaruhi oleh
kurangnya kesadaran dalam diri masyarakat untuk mengolah sampah tersebut.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.26 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, ada sebanyak 223 orang (82%) yang
menggunakan air minum isi ulang (AMIU) sebagai sumber air minum keluarga,
yang menggunakan sumur permanen ada sebanyak 48 orang (17,6%), dan yang
menggunakan sumur tidak permanen ada sebanyak 1 orang (0,4%).
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.27 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, ada sebanyak 189 orang (69,4%) yang tidak
melakukan pengolahan air minum sebelum dikonsumsi. Hal ini dikarenakan
mayoritas masyarakat lebih banyak yang membeli air di depot air.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.28 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, ada sebanyak 222 orang (81,6%) yang tidak
melakukan pengolahan air minum keluarga dan yang melakukan pengolahan air
minum keluarga dengan cara dimasak ada sebanyak 50 orang (18,4%).
Kebanyakan masyarakat tidak melakukan pengolahan air minum keluarga
karena rata-rata masyarakat mengonsumsi air minum isi ulang (AMIU) sebagai
sumber air minum keluarga.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.29 dan tabel 3.30 dapat dilihat
bahwa dari 272 kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam
keempat wilayah dusun yang ada di Desa Olele, ada sebanyak 269 orang
(98,9%) masyarakat sudah memenuhi syarat kesehatan perihal kondisi kualitas
fisik sumber air minum di Desa Olele karena rata-rata jarak sumber air minum
dengan tangki septik adalah 10-15 M dimana persentasenya menunjukkan
sebesar 83,1%. Hal ini dikarenakan masyarakat paling banyak menggunakan
sumber air minum yang sama.
d) Akses dan Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.31 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, ada sebanyak 200 orang (74%) yang memilih
Puskesmas sebagai sarana fasilitas kesehatan yang digunakan untuk
memeriksakan kesehatan apabila sedang mengalami gangguan kesehatan/sakit,
yang memilih lainnya (berobat sendiri) ada sebanyak 68 orang (25%) dan yang
berobat ke dokter sebanyak 3 orang (1%).
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.32 dan tabel 3.33 dapat dilihat
bahwa dari 272 kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam
keempat wilayah dusun yang ada di Desa Olele, ada sebanyak 196 orang
(72,06%) yang menggunakan transportasi motor untuk ke tempat fasilitas
kesehatan yaitu Puskesmas. Rata-rata waktu tempuh untuk menuju fasilitas
kesehatan di Desa Olele adalah 30 menit dengan persentase sebesar 69,1%.
e) Gizi Keluarga
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.34 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, ada sebanyak 140 keluarga (51,5%) yang sehari
makan 3-4 kali. Hal ini dikarenakan mayoritas penduduknya yang merupakan
seorang Nelayan yang mana membutuhkan asupan yang cukup banyak untuk
menunjang produktivitas kerjanya.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.35, tabel 3.36, tabel 3.37, dan
tabel 3.38 dapat dilihat bahwa dari 272 kepala rumah tangga yang tempat
tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah dusun yang ada di Desa Olele,
mayoritas penduduknya mengonsumsi beras sebagai makanan pokok dan ikan
sebagai lauk-pauknya dengan persentase sebesar 100%. Kemudian, sayuran
yang paling banyak dikonsumsi adalah Kangkung dengan persentase sebesar
57,7% dan buah-buahan yang paling sering dikonsumsi adalah Pisang dengan
persentase sebesar 39,7%.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.39 dan tabel 3.40 dapat dilihat
bahwa dari 272 kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam
keempat wilayah dusun yang ada di Desa Olele, seluruh kepala rumah tangga
yang telah terdata sudah menggunakan garam beryodium dengan kadar garam
lebih dari 30 ppm.
f) Penyakit Tidak Menular (Hipertensi)
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.41 dan tabel 3.42 dapat dilihat
bahwa dari 272 kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam
keempat wilayah dusun yang ada di Desa Olele, ada sebanyak 229 orang
(84,2%) yang tidak memiliki riwayat Hipertensi dan yang memiliki ada
sebanyak 43 orang (15,8%). Yang mengonsumsi obat anti Hipertensi ada
sebanyak 32 orang (11,7%).
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.43 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, ada sebanyak 157 orang (57,7%) yang
berolahraga secara teratur. Hal ini dikarenakan banyak warga yang besar
aktivitas ataupun pekerjaannya berhubungan dengan lingkungan luar sehingga
membuat responden jadi aktif untuk melakukan gerakan-gerakan olahraga kecil,
seperti menjemur pakaian, menyapu, bertani dan lainnya. Maka, secara tidak
langsung hal tersebut terhitung melakukan olahraga.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.44 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, sebagian besar kepala rumah tangga yang terdata
tidak mengonsumsi alkohol. Yang mana persentasenya menunjukkan 99,6%.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.45 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, sebagian besar penduduk jarang mengonsumsi
makanan yang mengandung kolestrol tinggi yakni sebanyak 238 orang (87,5%).
Masyarakat lebih banyak mengonsumsi Ikan sebagi lauk-pauk dari pada daging-
dagingan.
g) Penyakit Menular (TB Paru)
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.46 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, seluruh masyarakat tidak ada yang memiliki
keluhan batuk selama 3 minggu atau lebih. Yang mana persentasenya
menunjukkan 100%.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.47, tabel 3.48, tabel 3.49, tabel
3.50, dan tabel 3.51 dapat dilihat bahwa dari 272 kepala rumah tangga yang
tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah dusun yang ada di Desa
Olele, seluruh kepala rumah tangganya juga tidak memiliki gejala-gejala yang
telah disebutkan seperti batuk dahak, batuk darah/dahak disertai darah, batuk
disertai nyeri dada, batuk disertai badan berkeringat malam, dan juga nafsu
makan yang berkurang. Hal ini ditunjukkan dengan persentase sebesar 100%.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.52 dan 3.53 dapat dilihat
bahwa dari 272 kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam
keempat wilayah dusun yang ada di Desa Olele, seluruh kepala tidak memiliki
riwayat penyakit TB. Sehingga mereka pun tidak ada yang mengonsumsi obat
anti TB secara teratur. Persentase menunjukkan sebesar 100%.
h) Status Gizi dan Kesehatan Anak
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.54 dan 3.55 dapat dilihat
bahwa dari 272 kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam
keempat wilayah dusun yang ada di Desa Olele, masyarakat yang memiliki
balita saat ini ada sebanyak 34 orang (12,5%). Paling banyak penduduk
memiliki 1 orang balita yakni sebanyak 34 orang (12,5%).
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.56 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, masyarakat yang memakai jasa pertolongan
persalinan dari Dukun sebanyak 19 orang (7%) dan yang memilih Bidan ada
sebanyak 12 orang (4,4%). Hasil wawancara menyatakan bahwa kebanyakan
masyarakat memilih dukun sebagai penolong saat akan bersalin karena apabila
mereka ke tempat fasilitas kesehatan seperti rumah sakit hal tersebut tidak
memungkinkan karena tempat tinggal yang terlampau jauh dengan perkotaan.
Sama halnya dengan puskesmas yang memerlukan waktu tempuh 30 menit dari
tempat tinggal mereka. Maka dari itu, mereka lebih memilih untuk memanggil
dukun/hulango untuk membantu proses persalinan.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.57 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, sebanyak 34 orang (12,5%) yang memiliki balita
dan telah mengimunisasi anaknya.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.58 sampai dengan tabel 3.71
dapat dilihat bahwa dari 272 kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya
tersebar dalam keempat wilayah dusun yang ada di Desa Olele, seluruh
masyarakat yang memiliki balita telah melakukan imunisasi (BCG, DPT 1, DPT
2, DPT 3, Polio 1, Polio 2, Polio 3, Polio 4, Hepatitis B Uniject, Hepatitis B1
Hepatitis B2, Hepatitis B3 dan Campak) pada anaknya di sarana kesehatan yakni
puskesmas. Rata-rata masyarakat juga memiliki Kartu Menuju Sehat
(KMS)/buku KIA. Seluruhnya ditunjukkan dengan persentase sebesar 12,5%.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.72 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, status gizi balitanya rata-rata normal dengan
persentase sebesar 12,5%.
i) Perilaku Pemberian ASI dan Pencarian Pengobatan
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.73 dan 3.74 dapat dilihat
bahwa dari 272 kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam
keempat wilayah dusun yang ada di Desa Olele, paling banyak ibu pernah
menyusui anaknya dan rata-rata anaknya diberikan colostrum saat baru
dilahirkan. Hal ini ditunjukkan dengan persentase sebesar 12,5%.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.75 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, terdapat sebanyak 218 ibu (80,1%) yang sampai
saat ini sudah tidak menyusui anaknya.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.76 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, paling banyak ibu yang sudah tidak memberikan
ASI kepada anaknya lagi pada saat usia anaknya mencapai >12 bulan. Yang
mana hal ini ditunjukkan dengan persentase sebesar 40,1%.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.77 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, paling banyak ibu mencari pertolongan
pengobatan ke Puskesmas jika ada anggota keluarga yang sakit. Hal ini
ditunjukkan dengan persentase sebesar 62,5%.
j) Status Gizi dan Kesehatan Ibu Hamil dan Wanita Usia Subur (WUS)
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.78 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, jumlah ibu yang sedang hamil ada 2 orang
(0,7%).
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.79 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, umur kehamilan kedua ibu yang sedang hamil
yaitu 4-6 Bulan dengan persentase 0,7%.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.80 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, frekuensi kehamilan kedua ibu yang sedang
hamil masing-masing yaitu 2 kali kehamilan ada 1 orang (0,4%) dan yang
satunya sudah kehamilan yang ke 3-4 kali dengan persentase sebesar 0,4%.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.81 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh kedua
ibu yang sedang hamil masing-masing yaitu sebanyak 1-2 orang dengan
persentase 0,7%.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.82 dan tabel 3.83 dapat dilihat
bahwa dari 272 kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam
keempat wilayah dusun yang ada di Desa Olele, tidak terdapat anak yang lahir
mati. Yang mana persentasenya sebesar 100%.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.84 dan tabel 3.85 dapat dilihat
bahwa dari 272 kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam
keempat wilayah dusun yang ada di Desa Olele, yang memeriksa kehamilan di
Bidan Desa ada sebanyak 2 orang (0,7%) dan keduanya memeriksakan
kehamilan di Puskesmas/Pustu dengan persentase yang sama.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.86 dan tabel 3.87 dapat dilihat
bahwa dari 272 kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam
keempat wilayah dusun yang ada di Desa Olele, rata-rata jarak tempuh untuk ke
tempat pelayanan kesehatan yaitu >100 Meter dengan persentase 65,07%. Selain
itu, ketersediaan sarana transportasi untuk ke tempat pelayanan kesehatan juga
mudah karena kedua ibu hamil memiliki transportasi sendiri untuk ke tempat
pemeriksaan kehamilan.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.88 dan tabel 3.89 dapat dilihat
bahwa dari 272 kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam
keempat wilayah dusun yang ada di Desa Olele, dari hasil wawancara kedua ibu
hamil mengatakan sudah mendapatkan pelayanan ANC yang lengkap. Yang
mana persentasenya menunjukkan 3,5%. Setelah dilakukan pengukuran LILA,
keduanya termasuk normal.
k) Keluarga Berencana (KB)
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.90, tabel 3.91 dan tabel 3.92
dapat dilihat bahwa dari 272 kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya
tersebar dalam keempat wilayah dusun yang ada di Desa Olele, paling banyak
yang mengikuti program KB ada 212 orang (77,9%). Tempat yang paling
banyak dituju untuk pelayanan KB yaitu Puskesmas/Pustu dengan persentase
sebesar 71,7%. Kemudian, metode KB yang paling banyak digunakan adalah
Suntik yaitu sebanyak 104 orang (38,2%) dan Pil KB sebanyak 102 orang
(37,5).
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.93 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, dari hasil wawancara paling banyak ibu yang
menggunakan alat kontrasepsi tidak memiliki keluhan. Hal ini ditunjukkan
dengan persentasenya sebesar 67,7%.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.94 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, paling banyak ibu yang tidak menggunakan alat
kontrasepsi karena sudah berumur yang mana persentasenya sebesar 96,3%.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.95 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, dari hasil wawancara rata-rata umur ibu saat
melahirkan anak pertama di Desa Olele yaitu 25-29 tahun dengan persentase
48,5%.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.96 dapat dilihat bahwa dari 272
kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah
dusun yang ada di Desa Olele, dari hasil wawancara rata-rata jarak kelahiran
anak terakhir dengan anak sebelumnya yaitu 2-3 tahun dengan persentasenya
sebesar 58,1%
l) Konsumsi Rokok
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.97, tabel 3.98, tabel 3.99 dan
tabel 3.100 dapat dilihat bahwa dari 272 kepala rumah tangga yang tempat
tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah dusun yang ada di Desa Olele,
diketahui frekuensi ayah yang merokok ada sebanyak 243 orang (89,3%),
frekuensi ibu yang merokok ada sebanyak 4 orang (1,8%), frekuensi anak yang
merokok ada sebanyak 20 orang (7,4%) dan frekuensi anggota keluarga lain
yang merokok ada sebanyak 21 orang (7,7%).
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.101, tabel 3.102, tabel 3.103
dan tabel 3.104 dapat dilihat bahwa dari 272 kepala rumah tangga yang tempat
tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah dusun yang ada di Desa Olele, dari
hasil wawancara didapatkan paling banyak lama ayah merokok yaitu >5 tahun
dengan persentase sebesar 87,1%, lalu paling banyak lama ibu merokok yaitu >5
tahun dengan persentase sebesar 1,5% dan sisanya tidak merokok, kemudian
lama anak merokok yaitu 1-5 tahun dengan persentase sebesar 5,5%, dan
terakhir lama keluarga lain merokok yaitu >5 tahun dengan persentase sebesar
7,3%.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.105, tabel 3.106, tabel 3.107
dan tabel 3.108 dapat dilihat bahwa dari 272 kepala rumah tangga yang tempat
tinggalnya tersebar dalam keempat wilayah dusun yang ada di Desa Olele, dari
hasil wawancara didapatkan paling banyak ayah merokok dalam sehari 2-5
batang dengan persentase sebesar 41,5%, lalu rata-rata jumlah rokok ibu dalam
sehari 2-5 batang dan 6-10 batang dengan persentase sebesar 0,7%, kemudian
paling banyak anak merokok dalam sehari 2-5 batang dengan persentase sebesar
3,6%, terakhir jumlah rokok keluarga lain dalam sehari paling banyak 6-10
batang dengan persentase 3,6%.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.109 dan tabel 3.110 dapat
dilihat bahwa dari 272 kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar
dalam keempat wilayah dusun yang ada di Desa Olele, dari hasil wawancara
didapatkan paling banyak penduduk yang merokok di dalam rumah ada
sebanyak 153 orang (56,25%). Paling banyak keluhan yang dirasakan oleh
anggota keluarga yang merokok adalah batuk-batuk dengan persentase sebesar
2,9%.
Dari hasil wawancara, paling banyak yang mengatakan bahwa alasan mereka
masih merokok karena sudah terlalu lama mengonsumsi rokok dan cukup sulit
untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Di samping itu, mereka juga
mengatakan bahwa dengan merokok beban pikiran mereka tidak akan terasa.
m) Kesehatan Jiwa
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.111 dapat dilihat bahwa dari
272 kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar dalam keempat
wilayah dusun yang ada di Desa Olele, hanya terdapat 1 orang yang mengalami
gangguan jiwa berat di Desa Olele dengan persentase sebesar 0,37%.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.112 dan tabel 3.113 dapat
dilihat bahwa dari 272 kepala rumah tangga yang tempat tinggalnya tersebar
dalam keempat wilayah dusun yang ada di Desa Olele, dari hasil wawancara
didapatkan bahwa orang yang mengalami gangguan jiwa berat tersebut tidak
mengonsumsi obat gangguan jiwa berat dan juga tidak dipasung. Hal ini
dikarenakan pihak keluarga takut apabila dilakukan pemasungan ataupun
dilakukan pemaksaan untuk meminum obat gangguan jiwa, orang tersebut akan
mengamuk. Di samping itu, mereka akan menjadi lebih agresif dan juga akan
semakin stress.
3.3 Faktor Pendukung dan Penghambat
3.3.1 Faktor Pendukung
Adapun yang menjadi faktor pendukung selama berlangsungnya kegiatan PBL
II di Desa Olele, Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango adalah sebagai
berikut:
a Adanya kerja sama yang baik serta dukungan dari seluruh Pemerintah Desa Olele
khususnya Kepala Desa Olele Bapak Moh. Candra Nauko S.Pd, Kepala Dusun I,
II, III, dan IV Badan Perwakilan Desa, tokoh-tokoh masyarakat, UMKM, karang
taruna serta seluruh masyarakat Desa Olele.
b Penerimaan dan Pelayanan yang baik dari Kepala Desa Olele.
c Tersedianya tempat tinggal/posko yang aman dan nyaman.
d Adanya bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan Yasir Mokodompis S.KM,.
M.Kes dan Dosen Pengelola Zul Fikar Ahmad, S.Kep., M.Kes.
e Kerja sama dan solidaritas yang tinggi dari seluruh masyarakat Desa Olele.
f Adanya kerja sama yang baik dari seluruh anggota kelompok dalam mencapai
program.
3.3.2 Faktor Penghambat
Adapun yang menjadi faktor pendukung selama berlangsungnya kegiatan PBL
II di Desa Olele, Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango adalah sebagai
berikut:
a. Banyaknya rumah masyarakat tertutup dikarenakan penghuninya sedang tidak
ada di tempat saat saya melakukan pendataan.
b. Masih ada beberapa penduduk yang tidak bersedia untuk di data.
c. Rasa acuh dari sebagian masyarakat yang cukup tinggi terhadap program yang
telah ditawarkan dan disepakati bersama oleh sebagian masyarakat dan
mahasiswa.
d. Kondisi cuaca yang tidak mendukung saat tengah mendata di lapangan.
BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN DAN
PRIORITAS MASALAH KESEHATAN
4.1 Identifikasi Masalah Kesehatan
Berdasarkan analisis situasi yang telah kami lakukan selama tinjauan langsung ke
wilayah dusun yang ada di Desa Olele dan perolehan data yang bersumber dari
pengajuan kuesioner kepada penduduk di lingkungan setempat, maka dapat
dirumuskan masalah kesehatan yang paling menonjol di Desa Olele. Dalam hal ini
kami melibatkan aparat Desa Olele, karang taruna Desa Olele serta masyarakat
dalam suatu kegiatan musyawarah untuk menentukan prioritas masalah kesehatan
yang terdapat di Desa Olele. Dengan adanya berbagai argumentasi serta alasan yang
di kemukakan oleh masyarakat terkait hasil identifikasi masalah kesehatan untuk
menentukan prioritas masalah kesehatan, maka dari hasil musyawarah tersebut
tedapat beberapa prioritas masalah kesehatan sebagai berikut.
a) Kepemilikian Jamban
Jamban menjadi salah satu masalah kesehatan yang ada di Desa Olele,
Kecamatan Kabila Bone. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi kepemilikan
jamban di Desa Olele.
Tabel 3.16 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Jamban
Di Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Kepemilikan Jamban Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Ya 2 2,2 55 90,2 55 90,2 39 68,4 151 55,5
Tidak 91 97,8 6 9,8 6 9,8 18 31,6 121 44,5
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.16, dari 272 kepala rumah tangga yang terdata total
keseluruhan dari keempat dusun di Desa Olele menunjukkan masih ada sebanyak
121 orang (44,5%) yang tidak memiliki jamban di rumahnya.
b) Perilaku Merokok Anak
Perilaku merokok anak menjadi salah satu masalah kesehatan yang ada di
Desa Olele, Kecamatan Kabila Bone. Berikut ini disajikan tabel distribusi
frekuensi rumah responden yang terdapat anak yang merokok di dalamnya.
Tabel 3.99 Distribusi Frekuensi Anak Yang Merokok Di Desa Olele
Desa Olele Jumlah
Anak Yang Merokok Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Tidak 93 100 49 80,3 60 96,8 50 84,7 252 92,6
Ya - - 12 19,7 1 1,6 7 11,9 20 7,4
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.99, dari 272 kepala rumah tangga yang terdata total
keseluruhan dari keempat dusun di Desa Olele menunjukkan masih ada sebanyak 20
orang anak (7,4%) yang sudah merokok.
c) Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah menjadi salah satu masalah kesehatan yang ada di Desa
Olele, Kecamatan Kabila Bone. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi
pengelolaan sampah di Desa Olele.
Tabel 3.25 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Proses Pengelolaan Sampah Di
Desa Olele
Desa Olele
Jumlah
Pengelolaan Sampah Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV
n % n % n % n % n %
Dikumpulkan Lalu
23 24,7 55 90,2 25 41,0 15 26,3 118 43,3
Dibakar
Dikumpulkan Lalu
- - 1 1,6 - - - - 1 0,4
Ditimbun
Dibuang Di
Kebun/Semak/Sawah/ 11 11,8 - - 25 41,0 - - 36 13,2
Tempat Terbuka
Dibuang di Sekitar
59 63,4 5 8,2 11 18,0 42 73,7 117 43,1
Rumah
Dibungkus Lalu Di
- - - - - - - - - -
Buang di TPA
Lainnya - - - - - - - - - -
Total 93 100,0 61 100,0 61 100,0 57 100,0 272 100,0
Sumber : Data Primer Desa Olele Tahun 2020
Berdasarkan tabel 3.25, dari 272 kepala rumah tangga yang terdata total
keseluruhan dari keempat dusun di Desa Olele menunjukkan masih ada sebanyak
117 (43,1%) orang yang masih sering membuang sampah di sekitar rumahnya.
4.2 Prioritas Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan yang ada, maka langkah
selanjutnya yaitu menentukan prioritas masalahnya. Berikut adalah tabel untuk
menentukan Prioritas Masalah Kesehatan dari 3 masalah kesehatan yang ada.
Tabel 4.1 Prioritas Masalah Kesehatan Di Wilayah Desa Olele
Cos Public
No Masalah Magnitude Severity Vulnerability Total
t Consent
Kepemilikan
1 4 4 3 2 4 384
Jamban
Perilaku
2 3 4 3 2 4 288
Merokok
Pengelolaan
2 3 3 3 1 3 81
Sampah
1) Kepemilikan Jamban
Jamban adalah suatu bangunan yang dipergunakan untuk membuang
tinja/kotoran manusia bagi keluarga, lazimnya disebut kakus. Penyediaan
sarana pembangunan kotoran manusia atau tinja (kakus/jamban) adalah
bagian dari usaha sanitasi yang cukup penting peranannya, khususnya dalam
usaha pencegahan penularan penyakit saluran pencernaan. Ditinjau dari sudut
kesehatan lingkungan, maka pembuangan kotoran yang tidak saniter akan
dapat mencemari lingkungan, terutama dalam mencemari tanah dan sumber
air Soeparman dan Suparmin, 2002 dalam (Handayani, 2011).
Masalah Kepemilikan Jamban menjadi salah satu masalah
dikarenakan hanya 156 KRT yang memiliki jamban namun masih terdapat
121 KRT yang tidak memiliki jamban yang mana hal ini merupakan masalah
besar yang ada di Desa Olele.
a. Besarnya Masalah (Magnitude)
Berdasarkan hasil pendataan diperoleh 44,5% masyarakat yang tidak
memiliki jamban tentunya hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan
baru jika tidak di atasi untuk itu jamban menjadi salah satu masalah yang
kami angkat sebagai masalah kesehatan yang perlu ditangani di Desa
Olele, untuk itu kami memberikan skor 4.
b. Derajat Keparahan Masalah (Severity)
Untuk derajat keparahan masalah Kepemilikan Jamban diberikan skor
4. Karena untuk jamban sendiri rata-rata masyarakat yang tidak memiliki
jamban tidak ingin berusaha untuk membuat jamban. Hal ini dikarenakan
sudah menjadi keterbiasaan dan juga minimnya faktor ekonomi.
c. Tingkat Penanggulangan Masalah (Vulnerability)
Tingkat penanggulangan masalah ini relative susah, karena untuk
penanggulangan masalah jamban butuh kerja sama dari lintas sektor,
serta waktu yang dibutuhkan juga akan memakan waktu yang lama untuk
itu skor yang kami berikan 2 point.
d. Biaya (Cost)
Biaya yang diperlukan untuk meakukan sosialisasi membutuhkan
biaya yang cukup sedikit, untuk itu mendapat skor 2 sebab semakin kecil
skor biaya makan besar dana yang diperlukan.
e. Dukungan Masyarakat (Public Concern)
Dukungan masyarakat mengenai masalah jamban diberikan skor 4
point, Karena untuk masalah jamban sendiri masih banyak Dusun I yang
belum memiliki jamban dan sebagiannya memiliki jamban.
2) Perilaku Merokok Anak
Perilaku Merokok adalah sesuatu yang dilakukan seseorang berupa
membakar dan menghisapnya serta dapat menimbulkan asap yang dapat
terisap oleh orang-orang disekitarnya (Leavy dalam Nasution, 2007).
Masalah Perilaku Merokok menjadi salah satu masalah dikarenakan
dari 272 Kepala Keluarga hanya sebanyak 20 orang anak atau sebesar 7,4%
anak yang merokok aktif.
a. Besarnya Masalah (Magnitude)
Berdasarkan hasil pendataan diperoleh bahwa masih banyak
masyarakat yang merokok (anggota keluarganya/anak perokok), untuk
besarnya masalah merokok mendapat skor 3.
b. Derajat Keparahan Masalah (Severity)
Untuk derajat keparahan masalah merokok diberikan skor 4 point. Hal
ini karena mengingat rokok dapat menyebabkan gangguan kesehatan
apabila tidak mendapatkan upaya penanggulangan.
c. Tingkat Penanggulangan Masalah (Vulnerability)
Tingkat penanggulangan masalah ini relatif mudah, karena hanya
memerlukan penyadaran kepada masyarakat untuk tidak merokok lagi.
Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan sosialisasi pada masyarakat.
Untuk itu point tingkat penangguangan mendapat point 3.
d. Biaya (Cost)
Biaya yang diperlukan untuk meakukan sosialisasi tidak
membutuhkan dana yang banyak sehingga hanya diberi 2 point.
e. Dukungan Masyarakat (Public Concern)
Dukungan masyarakat mengenai masalah merokok diberikan skor 3
point. Karena pada saat penentuan prioritas masalah, masyarakat banyak
yang meminta untuk melakukan upaya dalam menghadapi perilaku
merokok.
3) Pengelolaan Sampah
Sampah (refuse) adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai,
tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari
kegiatan yang dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi
bukan biologis (karena human waste tidak termasuk di dalamnya) dan
umumnya bersifat padat (Sulistyorini, 2005).
Masalah pengelolaan sampah terutama TPA (Tempat Pembuangan
Akhir) menjadi masalah yang terjadi di Desa Olele, karena masyarakat belum
mempunyai tempat pembuangan akhir untuk sampah yang
mereka kumpulkan di setiap rumah.
a. Besarnya Masalah (Magnitude)
Pada tabel 3.26 dapat dilihat bahwa dari 272 KRT yang melakukan
proses pengelolaan sampah dengan cara dikumpulkan lalu di bakar ada
sekitar 118 KRT dengan presentase (43,3%) dan yang melakukan proses
pengelolaan sampah dengan cara di buang di sekitar rumah ada 117 KRT
dengan presentase sebesar 43,1%. Untuk itu masalah proses pengelolaan
sampah mendapat skor 3.
b. Derajat Keparahan Masalah (Severity)
Untuk derajat keparahan masalah proses pengelolaan sampah
diberikan skor 3 point. Karena untuk masalah pengelolaan sampah
sebagian dari masyarakat Desa Olele melakukannya dengan cara di bakar
tetapi hanya di bakar disekitaran rumah dan di Desa Olele ini belum
adanya tempat Pembuangan Akhir dari sampah-sampah yang mereka
kumpulkan sehingga masih banyak KRT yang membuangnya di
sekitaran rumah dan di buang di tempat terbuka. sampah menjadi salah
satu masalah kesehatan yang dapat menyebabkan berbagai penyakit
lainnya seperti penyakit Diare, untuk itu penanganan masalah sampah
menjadi salah satu prioritas masalah.
c. Tingkat Penanggulangan Masalah (Vulnerability)
Tingkat penanggulangan masalah Pengelolaan Sampah di beri 3
point, karena untuk mendapatkan masalah proses pengelolaan sampah
membutuhkan penanggulangan. Agar dapat menekan peningkatan angka
penyakit.
d. Biaya (Cost)
Biaya yang diperlukan untuk masalah pengelolaan sampah tidak
terlalu mahal, biaya yang diperukan ini untuk penyediaan bahan untuk
pembuatan sampah mendapat poin 1.
e. Dukungan Masyarakat (Public Concern)
Dukungan masyarakat mengenai masalah pengelolaan sampah
mendapat 3 skor. Karena masyarakat sangat mendukung di renovasinya
kembali bak sampah atau Tempat Pembuangan Akhir.
4.3 Alternatif Pemecahan Masalah
a. Kepemilikan Jamban
Adapun kendala dari masalah jamban ini adalah kurangnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, menjaga kesehatan.
Alternative pemecahan masalahnya yaitu dengan melakukan kegiatan
sosialisasi kepada masyarakat untuk selalu menggunakan jamban dengan
baik dan menghilangkan kebiasaan tidak membuang air besar ke tempat WC
umum, membuang tinja di semak-semak dan terutama membuang air besar
ke laut karena dapat menimbulkan salah satu masalah kesehatan.
b. Perilaku Merokok Anak
Kendala dari masalah rokok yaitu bukan tentang pengetahuan yang
kurang pada masyarakat melainkan kebiasaan, pergaulan, dan kecanduan
terhadap rokok yang sulit utuk dihilangkan. Alternative pemecahan masalah
yang kami lakukan adalah pemasangan Baliho di Desa Olele mengenai
bahaya rokok dan asap rokok bagi tubuh. Alasan kami melakukan
Pemasangan Baliho di lapangan desa olele agar masyarakat sadar akan
kesehatan mereka jika berada di lingkungan orang yang merokok, terutama
kesadaran bagi remaja muda yang perilakunya masih bisa di ubah.
c. Pengelolaan Sampah
Kendala dari masalah proses pengelolaan sampah yaitu masyarakat
kurangnya kesadaran masyarakat tentang sampah yang mereka hasilkan dapat
menjadi barang yang bisa di jual atau dijadikan barang yang bisa di pakai.
Alternative pemecahan masalah yaitu melakukan pelatihan Ecobricks. Nah
Ecobricks adalah botol plastik yang di isi padat dengan limbah non biologic,
Ecobricks mampu memberikan kehidupan baru bagi limbah plastic dengan
cara lain untuk utilisasi sampah-sampah tersebut. Dengan alternative
pemecahan masalah ini masyarakat bisa membuat barang yang bermanfaat
dari limbah plastic. Pemecahan masalah lainnya adalah kami akan
merenovasi bak sampah yang tidak terpakai lagi untuk di jadikan sebagai
TPA (Tempat Pembuangan Akhir) agar masyarakat bisa mengumpulkan
sampah rumah tangga mereka dan di buang di Bak Sampah. Sebelum
membuang ke TPA kami berharap masyarakat bisa memilah sampah yang
akan di bakar di TPA dan kami juga menyarankan kepada Petugas UMKM
yang ada di Desa Olele untuk membuat POS SAMPAH PLASTIK dimana
sampah-sampah tersebut terutama sampah plastik yang bisa masyarakat jual
ataupun ditukar ke UMKM.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pendataan yang telah dilakukan selama 4 hari di wilayah
Dusun I sampai dengan Dusun IV di Desa Olele maka dapat disimpulkan beberapa
hal sebagai berikut.
a) Penduduk yang berhasil didata yaitu sebanyak 272 kepala rumah tangga dengan
jumlah responden untuk wilayah Dusun I (Idanto) sebanyak 93 kepala rumah
tangga, wilayah Dusun II (Olele Tengah) dan Dusun III (Pentadu) memiliki
jumlah kepala rumah tangga yang sama yaitu sebanyak 61 kepala rumah tangga,
dan terakhir wilayah Dusun IV (Hungayo Kiki) sebanyak 57 orang.
b) Dari 272 kepala rumah tangga yang terdata total keseluruhan dari keempat dusun
di Desa Olele menunjukkan masih ada sebanyak 121 orang (44,5%) yang tidak
memiliki jamban di rumahnya.
c) Dari 272 kepala rumah tangga yang terdata total keseluruhan dari keempat dusun
di Desa Olele menunjukkan masih ada sebanyak 20 orang anak (7,4%) yang
sudah merokok.
d) Dari 272 kepala rumah tangga yang terdata total keseluruhan dari keempat dusun
di Desa Olele menunjukkan masih ada sebanyak 117 (43,1%) orang yang masih
sering membuang sampah di sekitar rumahnya.
5.2 Saran
a) Diharapkan untuk kegiatan PBL III nanti, peran aktif dari mahasiswa yang ada di
lokasi PBL selain peserta PBL lebih ditingkatkan guna menjalin keterikatan
yang lebih baik pada PBL III.
b) Diharapkan untuk kedepannya kerjasama dan peran masyarakat serta pemerintah
setempat lebih aktif dalam pelaksanan PBL III nanti.
c) Diharapkan program intervensi yang di lakukan tidak hanya berjalan saat
Pelaksanaan PBL II berlangsung namun juga tetap dapat berjalan hingga PBL
III dan seterusnya.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 1999. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010.
Jakarta: Depkes RI.
Kantor Desa Olele. 2020. Data Register Penduduk Tahun 2020. Desa Olele: Kabila
Bone.
Laporan PBL II 2020 Desa Olele : Kabila Bone , Bone Bolango
Nasution. 2007. Perilaku Merokok pada Remaja. Program Study Psikologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatra Utara: Medan.
Sulistyorini, L. 2005. Pengelolaan Sampah dengan Cara Menjadikannya Kompos.
Jurnal Kesehatan Lingkungan . Vol. II, No.1, Juli 2005 : 77-84.
Symond Denas. 2013. Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan dan Prioritas Jenis
Intervensi Kegiatan Dalam Pelayanan Kesehatan di Suatu Wilayah. [online]
http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/115 (diakses pada
tanggal 22 Desember 2020)
Tim Penyusun. 2020. Panduan dan Jurnal Pengalaman Belajar Lapangan.
Gorontalo, Kesmas UNG.
DOKUMENTASI KEGIATAN PBL II

Anda mungkin juga menyukai