Anda di halaman 1dari 11

MAKALA

TIGA DIMENSI PERASAAN MENURUT WUNDT

Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Dasar-dasar psikologi

Dosen Pengampuh :
Indra Dewi Seri Yusuf S.A.g.M.Pd

Di susun oleh :
Samidun koli
Cindrawati .A. Mohi

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
IAIN SULTAN AMAI GORONTALO
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT karena telah memberikan kesempatan pada kami
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Tiga Dimensi Perasaan menurut WUNDT” yang
disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah “Dasar-Dasar Psikologi” kami sebagai
penyusun juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Kami penyusun mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada


dosen mata kuliah ini. Semoga tugas yang telah diberikan ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan kami dan juga bisa menambah wawasan bagi pembaca. Kami sebagai penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penyusun terima demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

Kata pengantar..............................................................................................................................

Daftar isi.......................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.................................................................................................................
B. Rumusan masalah............................................................................................................
C. Tujuan..............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Perasaan dan gejala-gejala kejiwaan...............................................................................


B. Tiga dimesi perasaan menurut WUNDT.........................................................................
C. Macam-macam perasaan.................................................................................................
D. Unsur-unsur perasaan......................................................................................................

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan.....................................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh
pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif dan negatif. Ditinjau secara fisiologis,
perasaan adalah pengindraan, sehingga merupakan salah satu fungsi tubuh untuk
mengadakan kontak dengan dunia luar. Dalam psikologis, perasaan mmempunyai
fungsi menilai, yaitu penilaian terhadap sesuatu hal. Makna penilaian ini tampak
misalnya “saya rasa nanti sore akan hujan”.
Perasaan merupakan hal yang setip saat dirasakan oleh manusia. Kita harus pinar-
pintar dalam mengontrol perasaan yang timbul karena itu dapat berpengaruh pada
kondisi fisik tubuh. misalnya pada saat persaan kita senang kita akan menjalani hidup
ini dengan mudah. Tapi jika perasaan sedang tidak senang, kondisi fisik dapat
mengalami penurunan dan mengakibatkan sakit. Oleh karena itu makalah ini kami
buat agar pembaca dapat memahami apa itu perasaan dan pengendalian diri kaitannya
dengan perasaan-perasaan yang bersfat negatif agar kita tidak mudah berputus asa
saat perasaan kita sedang tidak baik. Semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari
makalah ini.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan perasaan?
2. Jelaskan tiga dimensi perasaan menurut WUNDT?
3. Sebutkan macam-macam perasaan?
4. Apa saja unsur-unsur perasaan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu perasaan
2. Untuk mengetahui menurut pandangan WUNDT, tiga dimensi perasaan itu seperti
apa
3. Apa saja macam-macam perasaan yang ada
4. Untuk mengetahui unsur-unsur perasaan itu apa saja
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perasaan dan gejala-gejala kejiwaan


Perasaan merupakan suatu gejala kejiwaan yang tidak berdiri sendiri, tetapi
bersangkut paut atau berhubungan erat dengan gejala-gejala jiwa yang lain, antara lain
adalah gejala mengenal. Kadang gejala perasaan diiringi oleh gejala mengenal,
begitupun sebaliknya, kadang gejala mengenal juga diiringi oleh gejala perasaan.
Gejala perasaan dipengaruhi oleh :
a. Keadaan jasmani, misalnya badan kita dalam keadaan sakit, perasaan akan lebih
mudah tersinggung dari pada kalau badan kita sehat.
b. Pembawaan, ada orang yang mempunyai pembawaan berperasaan halus, dan
sebagainya.
c. Perasaan seseorang berkembang sejak ia mengalami sesuatu, bahwa keadaan yang
pernah mempengaruhi dapat memberikan corak dalam perkembangan
perasaannya. Misalnya, keadaan kelurga, jabatan, pergaulan sehari-hari, cita-cita
hidup dan sebagainya.

Perasaan selain tergantung pada stimulus yang datang dari luar juga bergantung
kepada :

a. Keadaan jasmani individu yang bersangkutan


b. Keadaan dasar individu
c. Keadaan individu dalam suatu waktu, atau keadaan yang tenporer sesorang

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai, apabila orang bercakap-cakap


biasanya disertai dengan gerakan tangan. Gerakan ini bertujuan tidak lain untuk
memperjelas apa yang dikatakan. Sebagai contoh, orang yang sedang menghormati
orang lain untuk memperjelas apa yang dikatakan. Sebagai contoh, orang yang sedang
menghormati orang lain, biasanya disertai gerakan tangan yang tidak sama dengan
gerakan tangan yang menyertai perasaan marah, dan tidak sama pula dengan perasaan
orang yang sedang ketakutan. Dari contoh-contoh diatas, jelaslah bahwa antara gejala
emosi dengan keadaan tubuh. hubungan ini tidak hanya merupakan pengaruh searah,
melainkan benar-benar hubungan timbal balik.

Tanggapan-tanggapan tubuh terhadap perasaan dapat terwujud :

- Mimic, gerakan roman muka


- Pantomimic, gerakan anggota badan bagi orang bisu tuli, terdiri dari gerakan-
gerakan yang termasuk mimic dan pantomimic.
- Gejala pada tubuh, seperti denyut jantung bertambah cepat dari biasanya, muka
menjadi pucat dan sebagainya.
B. Tiga dimensi perasaan menurut WUNDT
Menurut W. Wundt perasaan tidak hanya dialami oleh individu sebagai perasaan
senang atau tidak senang, tetapi masih dilihat oleh dimensi lain. Dimensi pertama
menurut wundt ialah salah satu segi perasaan dialami sebagai yang menyenangkan.
Dimensi kedua, bahwa perasaan dapat dialami sebagai suatu hal yang “excited” atau
sebagai “inert felling”. Suatu perasaan yang dialami oleh individu dapat disertai
tingkah laku perbuatan yang menampak. Misalnya, orang yang menari-nari karena
gembira sekali menerima uang banyak atau llus ujian, tapi ada juga sekalipun
mendapat uang atau lulus ujian dapat mengalami suatu perasaan, ia tetap tenang saja
tanpa adanya perbuatan atau tingkah laku yang menampak. Dimensi yang ketiga,
yaitu “expextancy” dan “release felling”. Suatu perasaan yang dapat dialami oleh
individu sebagai suatu yang masih dalam penghargaan, tetapi ada pula perasaan yang
dialami individu karena peristiwa atau keadaan itu telah nyata terjadi atau telah
“releasae”.
Sehubungan dengan waktu dan perasaan, stem juga membedakan perasaan dalam tiga
golongan, yaitu :
 Perasaan presens, yaitu yang bersangkutan dengan keadaan-keadaan sekarang
yang dihadapi, hal yang berhubungan dengan situasi yang actual.
 Perasaan yang menjangkau maju, merupakan jangkauan ke depan dalam
kejadian-kejadian yang akan datang, jadi masih dalam penghargaan.
 Perasaan yang berhungan dengan waktu-waktu yang telah lalu, atau kebelang
yang telah terjadi, misal orang yang merasa sedih, karena teringat pada zaman
ke-emasannya beberapa tahun yang lalu.
- Efek dan stemming (suasana hati)
Efek merupakan peristiwa psikis dapat diartikan sebagai rasa ketegangan
hebat dan kuat, yang timbul dengan tiba-tiba dalam waktu singkat, tidak disadari
dan disertai dengan gejala-gejala jasmaniah yang hebat pula. Sebagai akibatnya,
pribadi yang dihinggapi efek tersebut tidak mengenal atau tidak menyadari lagi
terhadap sesuatu yang diperbuatnya. Efek ii pada umumnya tidak pernah
berlangsung lama, karena sifatnya yang terlalu kuat. Misalnya : ketakutan,
kemurkaan, kemuakan, ledakan dendam, kebencian yang menyala-nyala, cinta
birahi.
Wilhem wundt dalam buku psikologi umum tulisan bapak abu ahmadi
menjelaskan bahwa telah menemukan 3 komponen dari efek, yaitu
1. Efek yang disertai perasaan senang dan tidak senang.
2. Efek yang menimbulkan kegiatan jiwa atau melemahkan.
3. Efek yang berisi penuh dengan kegangan dan efek penuh releaks
(mengendorkan)
Stemming atau suasana hati dapat diartikan sebagai suasana hati yang
berlangsung agak lama, lebih tenang, berkesimbungan dan ditandai dengan
ciri-ciri perasaan senang atau tidak senang. Sebab-sebab suasana hati itu pada
umumnya ada dalam bawa sadar, namun adakalnya, juga disebabkan faktor
jasmaniah. Jika suasana ini konstan sifatnya maka peristiwa ini disebut
humeur.
- Simpati dan empati
Simpati ialah suatu kecenderungan untuk ikut serta merasakan segala sesuatu
yang sedang dirasakan oleh orang lain. Dengan kata lain, suatu kecenderungan
untuk ikut serta merasakan sesuatu yang sedang dirasakan oleh orang lain. Disini
ada situasi feeling with another person. Simpati dapat timbul karena persamaan
cita-cita, mungkin karena penderitaan yang sama, atau karena berasal dari daerah
yang sama. Gejala perasaan yang berlawanan dengan simpati ialah antipati. Gejala
perasaan menunjukan ketidaksenangan ini dapat terwujud suatu kebencian. Dari
kebencian ini terdapat unsur berlawanan atau bermusuhan. Antipati ini timbul
karena bermacam-macam sebab seperti halnya simpati.
Empati ialah suatu kecnderungan untuk merasakan sesuatu yang dilakukan
orang lain andai kata dia dalam situasi orang lain tersebut. Karena empati, orang
menggunakan perasaannya dengan efektif didalam situasi orang lain, didoron g
oleh emosinya seolah-olah dia ikut mengambil bagian dalam gerakan-gerakan
yang dilakukan orang lain. Disini ada situasi “feeling into a person or thing”.
C. Macam-macam perasaan
Max Scheler mengajukan pendapat bahwa ada empat tingkatan dalam perasaan, yaitu:
1) Perasaan tingkat sensoris yaitu, perasaan yang berdasarkan atas kesadaran yang
berhubungan dengan stimulus pda kejasmanian, misalnya rasa sakit, panas,
dingin.
2) Perasaan ini bergantung kepada keadaan jasmani seluruhnya, misalnya rasa segar,
lelah, dan sebagainya.
3) Perasaan kejiwaan, perasaan ini merupakan perasaan seperti perasaan gembira,
susah, takut.
4) Perasaan kepribadian, yaitu perasaan yang berhubungan dengan keseluruh pribadi,
misalnya perasaan harga diri, perasaan putus asa, perasaan puas.

Disamping itu konstamm memberikan klasifikasi sebagai berikut :

a) Perasaan keindraan, adalah perasaan yang berhubungan dengan alat-alat indera,


misalnya perasaan yang berhubungan dengan pengecapan, umpamanya asam,
asin, pahit, manis, dan lain-lain.
b) Perasaan kejiwaan dalam golongan ini, masih dibedakan menjadi beberapa
macam, antara lain :
1. Perasaan intelektual yaitu perasaan yang timbul bila orang dapat memecahkan
suatu soal, atau mendapat hal-hal yang baru sebagai hasil karya dari segi
intelektualnya.
Perasaan ini juga merupaka pendorong atau dapat memotivasi dalam lapangan
ilmu pengetahuan.
2. Perasaan kesusilaan, perasaan ini timbul kalau orang mengalami hal-hal yang
baik tau buruk menurut norma-norma kesusilaan. Hal-hal yang bai akan
menimbulkan perasaan yang positif, sedangkan hal-hhal yang buruk akan
menimbulkan perasaan yang negatif.
3. Perasaan keindahan, perasaan ini timbul kalau orang mengamati sesuatu yang
indah atau yang jelek, yang indah merupakan perasaan yang positif dan yang
jelek merupaka perasaan yang negatif.
4. Perasaan kemasyarakatan, perasaan ini timbul dalam hubungan dengan orang
lain. Perasaan kebangsaan merupakan perasaan kemasyarakatan.
5. Perasaan harga diri, perasaan ini merupakan perasaan yang menyertai harga
diri seseorang. Perasaan ini akan positif, yaitu timbul kalau orang mendapat
penghargaan terhadap dirinya. Perasaan ini akan bersifat negatif, yaitu bila
orang mendapat kekecewaan.
6. Perasaan ketuhanan, perasaan ini berkaitan dengan kekuasaan tuhan.
Kelebihan manusia sebagai mahkluk tuhan adalah dianugrahkannya
kemampuan mengenal tuhan. Perasaan ini digolongkna peristiwa psikis yang
paling mulia dan luhur. Kemampuan yang demikian tidak terdapat pada diri
binatang ataupun tumbuhan. Menurut pandangan filsafat ketuhanan (Theologi)
manusia disebut “homo divinans” yaitu sejarahnya senantiasa memiliki
kepercayaan terhadap tuhan dan hal-hal yang bersifat ghoib. Maka kehidupan
religious ini tidak bergantung pada tingkat kebudayaan, maupun kebangsaan.
D. Unsur-unsur perasaan
Adapun unsur-unsur perasaan ialah :
a. Bersifat subjektif dari pada gejala mengenal
b. Bersangkut-paut dengan gejala mengenal
c. Perasaan tidak sebagai rasa senang atau tidak senang, yang tingkatannya tidak
sama.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa perasaan ialah suatu keadaan
rohani yang senang atau tidak senang, perasaan juga dirasakan sebagai suatu hal yang
exited dan innert feeling, sesuatu perasaan yang dialami oleh individu itu dapat
disertai tingkah laku perbuatan yang nampak expextancy dan release feeling. Dan
perasaan itu juga dapat dibagi kedalam 4 tingkatan perasaan dan unsur-unsur perasaan
serta simpati dan empati yang dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
B. Saran
Kami percaya tulisan dalam makalah ini masih ada kekurangan dan kekhilafan.
Karena itu, dengan berpegang bahwa “tak ada gading yang tak retak” maka dengan
rendah hati masukan dan kritikan dari pembaca akan menyempurnakan makalah ini.
Atas masukannya kami mengucapkan banyak-banyak trimkasih.

DAFTAR PUSTAKA

- http://ahmadbarokah05.blogspot.com/2012/10/tiga-dimensi-perasaan-menurut-
wundt.html
- https://berbagiilmuteologia.blogspot.com/2017/03/normal-0-false-false-false-en-
us-x-none.html

Anda mungkin juga menyukai