Anda di halaman 1dari 17

HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET DENGAN KEJADIAN INSOMNIA

PADA REMAJA DI KECAMATAN KOTA TENGAH PROVINSI


GORONTALO TAHUN 2021

Yusril M. Mamonto
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Olahraga Kesehatan
Universitas Negeri Gorontalo
Email : yusrilmamonto99@gmail.com

ABSTRAK
Separuh penduduk dunia pernah mengalami insomnia selama beberapa waktu
dalam kehidupannya. Insomnia merupakan persepsi yang tidak adekuat dari kualitas
dan kuantitas tidur dan merupakan keluhan paling umum dari gangguan tidur.
Penggunaan gadget pada remaja dapat mempengaruhi kesehatan seperti gangguan
tidur atau insomnia. Penelitian ini merupakan penelitian Analitik dengan design
penelitian Crossesctional. Sampel dalam penelitian ini adalah Remaja yang berada di
Wilayah Kerja Kota Tengah. Analisi data menggunakan Uji Chi Square. Penelitian
ini menggunakan beberapa variable Independen seperti Insomnia. Sedangkan
variabel dependennya yaitu Penggunaan Gadget.

Kata Kunci : Gadget, Insomnia, Remaja

ABSTRACT
Half of the world's population has experienced insomnia for some time in his life.
Insomnia is an inadequate perception of the quality and quantity of sleep and is the
most common complaint of sleep disorders. The use of gadgets in adolescents can
affect health such as sleep disturbances or insomnia. This research is an analytical
research with a cross-sectional research design. The sample in this study were
teenagers who were in the Central City Work Area. Data analysis using Chi Square
Test. This study uses several independent variables such as insomnia. While the
dependent variable is the use of gadgets.

Keywords: Gadget, Insomnia, Adolescent


PENDAHULUAN
Gadget juga menjadi salah satu kebutuhan utama untuk menunjang aktifitas
sehari-hari. Citra merek dan kualitas pada produk-produk gadget juga menjadi
pertimbangan bagi masyarakat untuk membelinya. Penggunaan gadget berjam-jam
dapat melupakan aktifitas lainnya. Terkait pengguna gadget, Indonesia termasuk 5
besar Negara komsumen gadget aktif setelah China, India dan Amerika Serikat,
Brazil dan Indonesia. Hampir setiap orang sekarang memegang gadget setiap
waktunya dan memiliki gadget lebih dari satu, gadget yang.dimiliki hamper
seluruhnya tersambung internet dan aktif tiap waktu (Puji & Probowani, 2019).
Remaja adalah individu yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-
kanak menuju dewasa. Masa remaja selalu disertai dengan perubahan aspek seperti
fisik, psikologis, emosional, dan social (Maruyama et al., 2013). Remaja seringkali
begadang hanya untuk menjelajahi internet sekedar mengakses jejaring social
sehingga menyebabkan remaja mengalami kurang tidur. Walaupun sekedar
mengakses jejaring sosial dengan chatting atau berinteraksi dengan pengguna lainnya
sebelum jam tidur dapat mengganggu pola tidur, memicu insomnia, sakit kepala dan
kesulitan interaksi. Insomnia merupakan salah satu gangguan tidur yang paling
seringdi jumpai. Biasanya timbul sebagai suatu gejala dari gangguan lain yang
mendasarinya, terutama gangguan psikologis seperti kecemasan, depresi atau
gangguan emosi lainnya (Ema et al., 2016).
Tidur merupakan salah satu komponen penting untuk menjaga kesehatan
individu. Tanpa tidur, manusia akan mengalami gangguan dalam kualitas hidup.
Manusia tidur selama sepertiga dari kehidupan mereka. Bagi sebagian besar orang,
tidur adalah hal yang mudah, namun bagi beberapa orang tidur merupakan suatu hal
yang sangat sulit dilakukan. Kondisi sulit tidur saat ini disebut sebagai insomnia
(Susanti, 2015).
Insomnia merupakan persepsi yang tidak adekuat dari kualitas dan kuantitas
tidur dan merupakan keluhan paling umum dari gangguan tidur. Terdapat beberapa
klasiFikasi dalam Insomnia. Menurut International Classification of Sleep Disorder
2 (ICSD-2), Insomnia ditegakkan apabila terdapat 1 atau lebih keluhan: kesulitan
memulai tidur, kesulitan untuk mempertahankan tidur sehingga sering terbangun dari
tidur, bangun terlalu dini hari dan sulit untuk tidur kembali, tidur dengan kualitas
yang buruk. Kesulitantidurdi atas terjadi meskipun terdapat peluangdan keadaan
yang cukup untuk tidur, serta setidaknya terdapat satu gangguan yang dialami pada
siang hari : kelelahan, gangguan atensi, konsentrasi, dan memori, gangguan dalam
hubungan sosial dan pekerjaan atau performa yang jelek di sekolah, gangguan mood
atau iritabel, mengantuk di siang hari, kekurangan energi inisiasi dan motivasi, sering
mengalami kesalahan, kecelakaan saat bekerja atau menyetir, nyeri kepala, gangguan
pencernaan akibat kurang tidur dan mengawatirkan kondisi ini (Susanti, 2015).
Faktor penyebab insomnia pada remaja disebabkan karena pola tidur yang
buruk, penggunaan media elektronik (televise, gadget, dan lain sebagainya). Penyakit
seperti migran, nyeri, gangguan psikologi, depresi, kafein, nikotin dan rokok. Hal ini
diperkuat dengan penelitian Haryono (2009) tentang penyebab insomnia pada remaja
disebabkan oleh gaya hidup remaja dan pola aktifitas remaja diluar jam sekolah
(Maruyama et al., 2013).
Berdasarkan faktor-faktor penyebab insomnia, insomnia dapat memberikan
dampak negatif pada seseorang. Natalita dkk (2011) menyatakan bahwa dampak
kekurangan tidur pada remaja dapat menyebabkan menurunnya perstasi akademis
sekolah, meningkatkan angka ketidakhadiran di sekolah, depresi, dan kecelakaan lalu
lintas pada remaja. Hal ini diperkuat dengan penelitian Gryglewska (2010)
menyatakan bahwa dampak dari kurang tidur pada seseorang dapat menyebabkan
menurunnya fungsi dari kekebalan tubuh, meningkatkan berat badan, meningkatkan
tekanan darah, menurunkan fungsi kognitif, serta adanya gangguan emosi pada
seseorang (Maruyama et al., 2013).
Cureresearch 2017 melaporkan bahwa 30% penduduk di dunia umumnya
mengalami insomnia kronis. Terdapat ¼ dari laporan menyatakan bahwa penduduk
di Amerika Serikat (AS) sesekali mendapatkan tidur yang buruk dan hampir 10%
mengalami insomnia kronis. Angka prevalensi insomnia di Indonesia adalah 10%
dari jumlah penduduk dan jumlah populasi atau sekitar 28 juta orang yang
mengalami insomnia. Tingginya insomnia tersebut, dikaitkan dengan
bertambmbahnya permasalahan yang terjadi dalam kehidupan, seperti depresi dan
kecemasan pada seorang (Maruyama et al., 2013).
Pravelensi kejadian gangguan tidur lansia di Indonesia berdasarkan survey
epidemiologi, 49% atau 9.3 juta lansia mengalami insomnia. Menurut penelitian
Fransiska dkk, (2014) 17 dari 27 orang reponden mengalami insomnia di Balai
Penyantunan Lanjut Usia Senja Cerah Paniki Kecamatan Mapanget Provinsi
Sulawesi Utara. Sedangkan penelitian Khorina dkk (dalam Erwani, 2017) 35 dari 58
orang responden mengalami insomnia di desa Trembulrejo kecamatan Ngawen
kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah (Afriani & Dewi, 2016).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo dari hasil sensus
penduduk (2010), secara umum jumlah penduduk lansia di sebanyak 62,11 ribu orang
atau 5,97 persen dari keseluruhan penduduk. Jumlah penduduk lansia laki-laki (28,22
ribu orang) lebih sedikit dari jumlah penduduk lansia perempuan (33,89 ribu orang).
Sebarannya jauh lebih sedikit didaerah perkotaan (20,95 ribu orang) dibandingkan di
daerah perdesaan (41,16ribu orang) (Afriani & Dewi, 2016).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kota Tengah Provinsi Gorontalo. Jenis
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan Cross
Sectional, untuk mengetahui Variabel Independen dan Dependen. Adapan Variabel
independen dalam penelitian ini adalah Penggunaan Gadget. Sedangkan variabel
Dependennya yaitu Insomnia. Populasi penelitian ini adalah Remaja yang berada di
Kecamatan Kota Tengah sebanyak 180. Instrumen penelitian menggunakan
kuesioner. Analisis yang digunakan Chi Square dengan nilai r 0,05.
REVIEW JURNAL

JUDUL, TAHUN PENULIS VARIABEL POPULASI/SAMPEL HASIL

Linda Ananda Humirah, - Independen : Populasi yang digunakan Kesimpulan dari penelitian ini adalah Ho
HUBUNGAN PENGGUNAAN
Baiq Nurul Hidayati, Eka Penggunaan adalah sebanyak 180 dengan ditolak (ada hubungan penggunaan
GADGET DENGAN KEJADIAN
Adithia Pratiwi, Fitri Gadget. sampel kelas X sebanyak 63 gadget terhadap kejadian insomnia saat
INSOMNIA PADA REMAJA SAAT
Romadonika, Indah - Dependennya : siswa dan kelas XI sebanyak pandemi Covid-19 di MAN 2 Mataram
PANDEMI COVID-19
Wasliah, Irwan Had Insomnia 37 siswa. tahun 2020).

Hasil analisa data dengan Chi Square


103 responden seluruh siswa
HUBUNGAN PENGGUNAAN - Independen : dengan nilai p sebesar 0,000 (p<0,05),
siswi kelas X SMA Negeri 9
GADGET DENGAN KEJADIAN Penggunaan menunjukkan bahwa tidak terdapat
Lela Kania, Sigit Tangerang Selatan
INSOMNIA PADA SISWA SISWI Gadget. hubungan antara intensitas penggunaan
Probowani menggunakan teknik
KELAS X SMA NEGERI 9 - Dependennya : gadget dengan insomnia pada remaja di
proportional stratified random
KOTA TANGERANG SELATAN Insomnia SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan.
sampling
Studi ini menggunakan

literatur review diperoleh dari


- Independen :
HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA database yaitu GWI (Global Literature review ini menunjukan bahwa
Penggunaan
SOSIAL DENGAN KEJADIAN Zamril Ahmad, Yesi Web Index), KSPBJ-IRS, penggunaan media sosial memiliki
media sosial.
INSOMNIA PADA MAHASISWA: A Maifita, Sri Ameliati Google Scholar yang di hubungan terhadap insomnia pada
- Dependennya :
LITERATURE REVIEW publikasi dari tahun 2013- mahasiswa
Insomnia
2019 dengan menggunakan

kriteria inklusi dan eksklusi

Populasi pada penelitian ini Hasil analisis dari total 20 orang

adalah seluruh mahasiswa responden yang merupakan pengguna


- Independen :
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL program studi ilmu media social dalam kategori rendah
Penggunaan
DALAM KEJADIAN INSOMNIA Asih Fatriansari, Rahmalia keperawatan STIK Siti sebagian besar tidak memiliki keluhan
media sosial.
PADA MAHASISWA Afriyani Khadijah Palembang insomnia yaitu 16 (70%), sedangkan dari
- Dependennya :
STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG berjumlah 102 orang total 31 orang responden yang
Insomnia
responden yang kemudian merupakan penguna media sosial dalam

ditarik kategori tinggi sebagian besar memiliki


sampling dengan keluhan insomnia yaitu 22 (71%),

menggunakan rumus slovin dengan hasil uji Chi-Square yaitu p =

berjumlah 51 orang responden 0.010, yang menyatakan bahwa terdapat

tehnik yang digunakan adalah hubungan yang signifikan antara

accidental sampling. penggunaan media sosial dan kejadian

insomnia pada mahasiswa.

Using a back-lit device for 1–2 hours

after lights out (adjusted odds ratio


Independent :
[AOR] = 1.50, p < 0.001), being
Between device use
Nyissa A. Walsh, Nicole Population: Two thousand awakened by a device
Associations between device use before before bed, and
Rodriguez, Lily M. Repa, three hundred and ninety (AOR = 1.34, p = 0.002), and believing
bed, mood disturbance, and insomnia mood disturbance
Eleanor King, Sheila N. students at a Canadian that device use negatively impacts sleep
symptoms in young adults, Sleep Health Dependent :
Garland, university, aged 18–3 (AOR = 2.27, p < 0.001) were associated
Insomnia Symptoms
with insomnia symptoms. Depression
in young adulths
contributed to the greatest unique

variance to insomnia (11.8%), followed


by anxiety (7.2%). Duration of device

use after lights out, being awakened by a

device and a negative perception of

device use on sleep accounted for an

additional 3%.

The results showed that a combination of

insufficient physical activity and heavy

smartphone use was positively associated

Independent : The sample population was with high levels of perceived stress and
Associations among physical activity and Xiangyu Zhai, Mei Ye,
physical activity and taken from three public poor sleep quality. Furthermore, students
smartphone use with perceived stress and Can Wang, Qian Gu, Tao
sleep quality of Chinese college students smartphone use universities in China and with both insufficient physical activity
Huang, Kun Wang,
Dependent : stress consisted of 3,864 college and heavy smartphone use behaviors
Zuosong Chen, Xiang Fan,
and sleep quality sophomores tended to have significantly higher odds

of reporting high levels of perceived

stress and poor sleep quality than

students with only one behavior or


neither of them, even after controlling

for the effects of gender, age, nationality,

BMI, tobacco and alcohol use, and

mother's educational level

The results showed that 1/3 of

participants reported poor subjective

Population student of chinese sleep quality. Smartphone addiction and

of university 427 Chinese bedtime procrastination had a significant


Effects of smartphone addiction on sleep Independent :
undergraduate students, aged positive relationship, whereas self-
quality among Chinese university smartphone
students: The mediating role of self- Meng Xuan Zhang, Anise 18 or older (M = 19.36; regulation had a significant negative
addiction
regulation and bedtime procrastination M.S. Wu female = 66%), who association, with poor sleep quality
Dependent : sleep
voluntarily completed an (which was assessed by sleep latency,
quality
anonymous online sleep duration, and subjective sleep

questionnaire quality).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat hubungan intensitas penggunaan

Populasi dalam penelitian ini smartphone dengan kualitas tidur pada


- Independen :
adalah seluruh siswa dan siswi remaja (P value = 0,000 < 0,05), dan
Penggunaan
Hubungan Intensitas Penggunaan kelas 1 SMA. Teknik terdapat hubungan antara intensitas
Elvie Febriani Dungga, Smartphone.
Smartphone Dengan Kualitas pengambilan sampling penggunaan smartphone dengan
Adlia Dulanimo - Dependennya :
Dan Kuantitas Tidur Pada Remaja penelitian ini adalah simple kuantitas tidur pada remaja kelas 1 SMA
Kuantitas Tidur
random sampling dengan (Pvalue = 0,000 < 0,05). Semakin tinggi
Pada Remaja
jumlah sampel 80 orang intensitas penggunaan smartphone maka

semakin menurunnya kualitas dan

kuantitas tidur.

HUBUNGAN PENGGUNAAN - Independen : Populasi pada Beradasarkan hasil penelitian yang

GADGET TERHADAP Penggunaan penelitian ini adalah 180, dilakukan di SMK Soeparman
Rosmawati, Muh. Anwar,
KUALITAS TIDUR REMAJA DI SMK gadget. sampel yang digunakan 100 Wonomulyo menunujukkan bahwa jenis
Andi Liliandriani
SOEPARMAN - Dependennya : responden dengan tehnik gadget tidak mempengaruhi kualitas

WONOMULYO Kuantitas Tidur purposive sampling di SMK tidur dengan nilai p=0,048, jenis aplikasi
Pada Remaja Soeparman Wonomulyo tidak mempengaruhi kualitas tidur

SMK dengan nilai p=0,487 dan yang

mempengaruhi pada penelitian ini adalah

lama penggunaan gadget dengan kualitas

tidur yaitu nilai p=0,038< 0,05 yang

berarti berhubungan.

HUBUNGAN PERILAKU Penelitian menunjukkan 114 responden


- Independen :
PENGGUNAAN GADGET (91,9%) termasuk dalam perilaku
Perilaku
HUBUNGAN PERILAKU Mochamad Faruq Husen, penggunaan gadget tinggi, sedangkan
Penggunaan Populasi yang sesuai sejumlah
PENGGUNAAN GADGET DENGAN Ns. Nikmatur Rohmah, S. pada kualitas tidur didapatkan 69
gadget. 181 anak usia remaja dan yang
KUALITAS TIDUR PADA ANAK Kep., M. Kes, Ns. responden (55,6%) termasuk dalam
- Dependennya : menjadi sampel ada 124
USIA REMAJA MAHASISWA Zuhrotul Eka Yulis A, S. kategori kualitas tidur buruk. Hasil uji
Kuantitas Tidur responden.
SEMESTER 2 DI FAKULTAS ILMU Kep., M. Kes statistik Spearman Rho di dapat nilai p
Pada anak usia
KESEHATAN UNIVERSITAS value -0,023 < 0,05 dengan keeratan
remaja.
MUHAMADIYAH JEMBER hubungan sangat lemah r = 0,205.
PEMBAHASAN
Gangguan tidur atau disebut juga insomnia sudah menjadi kebiasaan pada
usia remaja ditambah lagi faktor perilaku remaja yang sering menggunakan
gadget yang berlebihan bahkan penggunaan gadget yang sudah tidak normal.
Insomnia memiliki dampak negative seperti gangguan perkembangan, konsentrasi
menurun, terganggunya daya tahan tubuh dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil penelitian dari (Triana Dewi, 2021) dalam judul
Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Kejadian Insomnia Pada Remaja Saat
Pandemi Covid-19, 2021 dengan sampel penelitian 180 diantaranya kelas X ada
63 siswa, dan kelas XI ada 37 siswa menggunakan Jenis penelitian korelational
dengan desain pendekatan Analitik Crossectional. Dengan analisis data
menggunakan Chi Square menemukan hasil bahwa ada hubungan penggunaan
gadget dengan kejadian insomnia pada saat pandemic covid-19.
Berdasarkan hasil penelitian dari (Puji & Probowani, 2019) dalam judul
Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Kejadian Insomnia Pada Siswa Siswi
Kelas X Sma Negeri 9 Kota Tangerang Selatan dengan responden penelitian
sebanyak 103 responden seluruh siswa siswi kelas X SMA N 9 kota Tanggerang
Selatan menggunakan Jenis penelitian korelational dengan desain pendekatan
Analitik Crossectional. Dengan analisis data menggunakan Chi Square
menemukan hasil bahwa tidak ada hubungan antara intensitas penggunaan gadget
dengan kejadian insomnia pada saat siswa siswi.
Berdasarkan hasil penelitian dari (Ahmad et al., 2020) dalam judul
Hubungan Penggunaan Media Sosial dengan Kejadian Insomnia Pada Mahasiswa:
A Literature Review menggunakan literature diperoleh dari database yaitu GWI
(Global Web Index), KSPBJ-IRS, Google Scholar yang di publikasi dari tahun
2013-2019 dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Literature review
ini menunjukan bahwa penggunaan media sosial memiliki hubungan terhadap
insomnia pada mahasiswa.
Berdasarkan hasil penelitian dari (Penelitian, n.d.) dalam judul Hubungan
Penggunaan Media Sosial Dalam Kejadian Insomnia Pada Mahasiswa Stik Siti
Khadijah Palembang dengan responden penelitian sebanyak 102 responden
seluruh mahasiswa program studi ilmu keperawatan. menggunakan Jenis
penelitian korelational dengan desain pendekatan Analitik Crossectional. Dengan
analisis data menggunakan Chi Square menemukan hasil bahwa bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara penggunaan media sosial dan kejadian insomnia
pada mahasiswa.
Berdasarkan hasil penelitian Internasional dari Nyissa A. Walsh. Dkk
(2020) dalam Associations between device use before bed, mood disturbance, and
insomnia symptoms in young adults, Sleep Health dengan Participant: Two
thousand three hundred and ninety students at a Canadian university, aged 18–3.
menggunakan Jenis penelitian korelational dengan desain pendekatan Analitik
Crossectional. menemukan hasil bahwa bahwa penggunaan perangkat terdapat
hubungan yang signifikan dengan kejadian insomnia.
Berdasarkan hasil penelitian Internasional dari Xiangyu Zhai. Dkk (2020)
dalam Associations among physical activity and smartphone use with perceived
stress and sleep quality of Chinese college students dengan Populasi sampel
diambil dari tiga universitas negeri di Cina dan terdiri dari 3.864 mahasiswa tahun
kedua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi aktivitas fisik yang tidak
mencukupi dan penggunaan smartphone yang berat secara positif terkait dengan
tingkat stres yang dirasakan dan kualitas tidur yang buruk. Lebih lanjut, siswa
dengan aktivitas fisik yang tidak memadai dan perilaku penggunaan smartphone
yang berat cenderung memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk melaporkan
tingkat stres yang dirasakan dan kualitas tidur yang buruk dibandingkan siswa
dengan hanya satu perilaku atau tidak keduanya, bahkan setelah mengontrol efek
gender. usia, kebangsaan, BMI, penggunaan tembakau dan alkohol, dan tingkat
pendidikan ibu.
Berdasarkan hasil penelitian Internasional dari Meng Xuan Zhang. Dkk
(2020) dalam smartphone addiction on sleep quality among Chinese university
students: The mediating role of self-regulation and bedtime procrastination
dengan Populasi mahasiswa universitas Cina 427 mahasiswa sarjana Cina, berusia
18 tahun atau lebih (L = 19,36; perempuan = 66%), yang secara sukarela
menyelesaikan kuesioner online anonim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1/3
peserta melaporkan kualitas tidur subjektif yang buruk. Kecanduan smartphone
dan penundaan waktu tidur memiliki hubungan positif yang signifikan, sedangkan
regulasi diri memiliki hubungan negatif yang signifikan, dengan kualitas tidur
yang buruk (yang dinilai dengan latensi tidur, durasi tidur, dan kualitas tidur
subjektif).
Berdasarkan hasil penelitian dari (Rosmawati, Muh. Anwar, 2019) dalam
judul Hubungan Intensitas Penggunaan Smartphone Dengan Kualitas
Dan Kuantitas Tidur Pada Remaja dengan Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa dan siswi kelas 1 SMA jumlah sampel 80 orang menggunakan Jenis
penelitian korelational dengan desain pendekatan Analitik Crossectional. Dengan
analisis data menggunakan Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
ada hubungan intensitas pengguanaan smartphone dengan kualitas tidur.
Berdasarkan hasil penelitian dari (Journal et al., 2021) dalam judul
Hubungan Penggunaan Gadget Terhadap Kualitas Tidur Remaja Di Smk
Soeparman Wonomulyo dengan Populasi pada penelitian ini adalah 180, sampel
yang digunakan 100 responden dengan tehnik purposive sampling di SMK
Soeparman Wonomulyo menggunakan Jenis penelitian korelational dengan
desain pendekatan Analitik Crossectional. Dengan analisis data menggunakan Chi
Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan lama pengguanaan
gadget dengan kualitas tidur.
Berdasarkan hasil penelitian dari (Ipa & Di, 2017) dalam judul Hubungan
Perilaku Penggunaan Gadget Hubungan Perilaku Penggunaan Gadget Dengan
Kualitas Tidur Pada Anak Usia Remaja Mahasiswa Semester 2 Di Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhamadiyah Jember dengan Populasi yang sesuai
sejumlah 181 anak usia remaja dan yang menjadi sampel ada 124 responden.
Jenis penelitian korelational dengan desain pendekatan Analitik Crossectional.
Dengan analisis data menggunakan Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat hubungan perilaku pengguanaan gadget dengan kualitas tidur.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian di atas yang di ambil dari jurnal
internasional dan jurnal nasional dapat di simpulkan bahwa dari hasil penelitian
yang ditemukan diperoleh adanya hubungan antara penggunaan gadget,
penggunaan media sosial, intensitas penggunaan gadget, dan perilaku penggunaan
gadget memiliki hubungan dengan kejadian insomnia dan paling banyak
menyebabkan terjadinya pada usia remaja di karenakan remaja merupakan
pengguna terbesar gadget di dunia.

KESIMPULAN
Insomnia merupakan persepsi yang tidak adekuat dari kualitas dan kuantitas tidur
dan merupakan keluhan paling umum dari gangguan tidur. Kebanyakan pengguna
Gedget mengalami insomnia atau gangguan tidur. Hal Ini sejalan dengan
penelitian-penelitian diatas yang menunjukkan bahwa penggunaan gadged
berhubungan dengan kejadian Insomnia Pada remaja dikarenakan remaja paling
banyak menggunakan gadged dan paling banyak mengalami gangguan tidur.

DAFTAR PUSTAKA

Afriani, B., & Dewi. (2016). Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas

Brawijaya. 73–113.

Ahmad, Z., Maifita, Y., & Ameliati, S. (2020). Hubungan Penggunaan Media

Sosial Dengan Kejadian Insomnia Pada Mahasiswa: A Literatur Reviuw.

Jurnal Menara Medika, 3(1), 74–86.

https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menaramedika/index

Ema, A. M., Kusuma, F. H. D., & Widiani, E. (2016). Hubungan Tingkat Stres

Dengan Kejadian Insomnia Pada Remaja Pengguna Media Sosial Di Mts

Muhammadiyah I Malang. Nursing News : Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Keperawatan, 2(3), 10–20.

https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/view/563/448

Ipa, P., & Di, S. (2017). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における

健康関連指標に関する共分散構造分析Title. 29, 1–9.

Journal, J. N., Intensitas, H., Smartphone, P., Kualitas, D., Kuantitas, D., Pada, T.,
Dungga, E. F., Dulanimo, A., Kedokteran, J., & Negeri, U. (2021).

Association between the Intensity of Smartphone use with Quality and Sleep

Quantity in Teenagers. 3(2), 59–69.

Maruyama, R., Watanabe, K., & Ge, H. (2013). 丸山陸也 1) ,渡邉健斗 2) ,葛

漢彬 3). 18, 278–286.

Penelitian, A. (n.d.). PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DALAM KEJADIAN

INSOMNIA PADA MAHASISWA STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG Asih

Fatriansari , 2 * Rahmalia Afriyani Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti

Khadijah Palembang Abstrak PENDAHULUAN Insomnia merupakan suatu

ketidakmampuan pemenuha. 8, 12–18.

Puji, L. K. R., & Probowani, S. (2019). Hubungan Penggunaan Gadget dengan

Kejadian Insomnia Pada Siswa Siswi Kelas X SMA Negeri 9 Kota

Tangerang Selatan. Edu Masda Journal, 3(1), 77.

https://doi.org/10.52118/edumasda.v3i1.30

Rosmawati, Muh. Anwar, A. L. (2019). Hubungan Penggunaan Gadget Terhadap

Kualitas Tidur Remaja di SMK Soeparman Wonomulyo. Journal

Peqguruang: Conference Series, 1(1), 1–5.

Susanti, L. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Insomnia di

Poliklinik Saraf RS DR. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(3),

951–956. https://doi.org/10.25077/jka.v4i3.391

Triana Dewi. (2021). Hubungan Penggunaan Gadget Dan Kejadian Insomnia

Pada Remaja Saat Pandemi Covid-19. Jurnal Keperawatan, 13(1), 213–226.

Anda mungkin juga menyukai