Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MATA KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PERASAAN

Dosen Pengampu :

Juri, M.Pd

Disusun Oleh :
1. DALITA EKARISTI (201602687)
2. LUIS BONA (201602698)
3. MARGARITA RANI (201602699)
4. ROMULDA GALIO (201602704)

BADAN PERKUMPULAN PENDIDIKAN KARYA BANGSA

STIKP PERSADA KHATULISTIWA

2020/2021

KATA PENGANTAR

Dengan penuh syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul Perasaan ini di susun guna
memenuhi tugas dari Bapak Juri, M.Pd pada mata kuliah Psikologi Pendidikan.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Dengan dasar itu
maka kami mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai
pihak yangb berkepentingan dengan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi kita semua dan


bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.
Sintang, 20 Oktober 2020

Penyusun

DAFTAR ISI.

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………….…. i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………………………….. 1


B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………...…… 1
C. Tujuan Pembahasan ……………………………………………………………………...... 1
D. Manfaat Penulisan ………………………………………………………………………….. 1

BAB 2 PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………. 2

A. Pengertian Perasaan dan jenis-jenisnya ………………………………………….. 2


B. Keterkaitan hubungan perasaan dan emosi ……………………………………..
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi perasaan, intensitas perasaan,
serta nilai perasaan ……………………………………………………………………......

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………………………………..
B. Saran ……………………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan


proses mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda.
Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat
tentang jiwa manusia. sehingga psikologi juga mempelajari tentang
perasaan.

Perasaan itu termasuk kedalam gejala jiwa yang dimiliki oleh


semua orang hanya saja corak dan tingkahnya saja yang tidak sama. Dan
juga dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya
dinilai sebagai keadaan positif dan negatif. Di tinjau dari sifat fisiologis,
perasaan (feeling) adalah penginderaan, sehingga merupakan salah satu
fungsi tubuh untuk mengadakan kontak dengan dunia luar.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dan jenis-jenis perasan?
2. Mengapa hubungan perasaan dan emosi sering dikaitkan ?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perasaan, intensitas
perasaan, seta nilai perasaan.
C. Tujuan Pembahasan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Psikologi Pendidikan. Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka
tujuannya antara lain :
1. Untuk mengetahui pengertian perasaan serta jenis-jenisnya.
2. Untuk mengetahui hubungan antara perasaan dengan emosi.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perasaan,
intensitas perasaan, dan nilai perasaan.
D. MANFAAT PENULISAN
Dengan mempeelajari makalah ini diharapkan pembaca dapat
memperoleh pengetahuan dan wawasan tentang arti perasaan yang
sebenarnya. Dan semoga mahasiswa dapat memahami lebih lanjut
materi perasaan pada mata kuliah psikologi pendidikan ini.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERASAAN DAN JENIS-JENISNYA


Perasaan adalah suatu pernyataan jiwa, yang sedikit banyak
bersifat subjektif, untuk merasakan senang atau tidak senang dan yang
tidak tergantung kepada perangsang dan alat-alat indra. Bentuk
penilaiannya selalu bersifat subjektif dikarenakan lebih didasarkan pada
pertimbangan manusiawi daripada rasional, perasaan mengisi penuh
kesadaran manusia tiap saat dalam hidupnya. Perasaan selalu bersifat
subjektif karena ada unsur penilaian karena biasanya menimbulkan
suatu kehendak dalam kesadaran sesorang individu. Kehendak itu bisa
bersifat positif artinya individu tersebut tersebut ingin mendapatkan
yang dirasakannya sesuatu yang memberikan kenikmatan kepadanya,
atau juga bisa negative artinya ia hendak menghindari hal yang
dirasakannya sebagai hal yang akan membawanya kepada perasaan yang
tidak nikmat kepadanya. Menurut Prof. huksta memberi definisi sebagai
berikut.: perasaan adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat
mempertimbangkan dan mengukur Sesutu menurut rasa senang dan
tidak senang.
Perasaan sebagai gejala psikis, mempunyai tiga sifat, yaitu
1. Dihayati secara subjektif.
2. Pada umumnya berkaitan dengan gejala pengenalan.
3. Dialami oleh individu dengan rasa suka atau tidak suka, duka
atau gembira dalam gradiasi (derajat) serta macam-macam
tingkatan

Sifat-sifat perasaan antara lain :

1. Senang dan tidak senang.


2. Kuat dan lemah.
3. Lama dan tidak lama.
4. Relative.
5. Tidak berdiri sendiri sebagai pernyataan jiwa.

Perasaan dibagi menjadi dua golongan, yaitu :

1. Golongan zukoloi, ialah golongan orang yang selalu merasa


tenang gembira dan optimis.
2. Golongan diskolai, ialah golongan orang yang selalu merasa
tidak tenang, murung dan pesimis.

Sementara menurut Koentjaraningrat, perasaan adalah suatu keadaan


dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai
keadaan positif dan negative. Selain itu dalam pandangan Dirganusa, perasaan
(feeling) mempunyai dua arti. Ditinjau secara fisiologis, perasaan adalah
penginderaan, sehingga merupakan salah satu fungsi tubuh untuk mengadakan
kontak dengan dunia luar. Dalam psikologis, perasaan mempunyai arti menilai,
yaitu menilai terhadap sesuatu hal. Makna penilaian ini tampak misalnya : “saya
rasa nanti sore akan hujan”.

Jenis-jenis perasaan :
Salah satu dimensi yang dikemukan oleh wundt adalah mengenai
perasaan yang dikaitkan dengan waktu yaitu perasaan yang d nyata kan dengan
perasaan yang masih dalam jangkauan waktu yang akan datang.Dalam hal ini
teori harapan ini jelas ada nya kaitan antara perasaan dalam timbul dengan
kemungkinan tercapai nya tujuan dan penting nya tujan, walaupun tujuan
tersebut secara objektif belum di capai oleh individu yang bersangkutan .

Disamping itu Max Scheler 1950 berpendapat bahwa ada empat macam
tingkatan dalam perasaan.

1. Perasaan tingkat sensoris yaitu perasaan didasarkan atas kesadaran


yang berhubungan dengan stimulus pada kejasmian. Misalnya : rsa
sakit, panas, dingin.
2. Perasaan kehidupan vital yaitu perasaan yang tergantung pada
keadaan jasmani keseluruhan. Misalnya : rasa segar, lelah.
3. Perasaan psikis atau kejiwaan yaitu perasaan senang, susah, takut,
sedih, dsb.
4. Perasaan kepribadian yaitu perasaan yang berhubungan dengan
keseluruhan pribadi misalnya perasaan harga diri, perasaan putus
asa, dan perasaan puas.

Menurut Bigot 1950 juga memberikan klarifikasi atau pendapat


mengenai perasaan sebagai berikut :

1. Perasaan keinderaan yaitu perasaan yang berkaitan dengan alat


indera misalnya perasaan yang berhubungan dengan pengecapan,
misalnya : rasa pahit, asin, manis, pedas, perasaan lapar, haus, lelah
dan dsb.
2. Perasaan psikis atau kejiwaan masih dibedakan atas :
a. Perasaan intelektual, perasaan yang timbul apabila orang dapat
memecahkan suatu soal atau mendapatkan hal-hal baru sebagai
hasil kerja dari segi intelektual.
b. Perasaan kesusilaan, apabila orang mengalami hal-hal yang baik
atau buruk menurut norma-norma kesusilaan.
c. Perasaan keindahan, apabila seseorang mengalami sesuatu hal
yang indah atau tidak indah. Ada dua macam tipe perasaan ini
yaitu : perasaan keindahan positif, ialah perasaan yang timbul
kalau kita mengindera Sesutu yang buruk. Lalu perasaan
keindahan positif, ialah perasaan keindahan yang timbul apabila
kita mengindera sesuatu hal yang baik.
d. Perasaan harga diri, perasaan yang menyertai tentang seberapa
tingginya harga diri seseorang. Perasaan harga diri ini juga ada
dua macam yaitu perasaan harga diri positif, ialah perasaan yang
tibul apabila ia berbuat sesuatu sama atau lebih dari orang lain.
Sementara perasaan harga diri negative, ialah perasaan yang
timbul apabila kalau tidak bisa berbuat sesuatu hal yang sama
atau lebih dari orang lain.
e. Perasaan ketuhanan, perasaan yang menyertai seseorang tentang
ketuhanan yang serba sempurna dan diakui oleh seseorang
tersebut.
f. Perasaan kemasyarakatan atau perasaan sosial, perasaan ini
timbul dalam hubungannya dengan interaksi sosial yaitu
hubungan individu satu dengan individu lainnya.

Sedangkan W.Stren mengadakan pembagian perasaan sebagai berikut :

1. Perasaan yang bersangkutan dengan masa kini, misalnya perasaan


senang yang diperlihatkan masa sekarang dalam hubungan dengan
ransangan-rangsangan yang dialami pada waktu sekarang juga.
2. Perasaan yang yang bersangkutan dengan masa lampau, misalnya rasa
senang pada waktu sekarang yang ditimbulkan pada masa lampau.
3. Perasaan yang bersangkutan dengan masa yang akan datang, misalnya
perasaan senang sehubungan dengan peristiwa-peristiwa yang akan
datang.

Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata, membagi rumpun perasaan


menjadi sebagai berikut :

1. Perasaan indriah, terdiri atas perasaan keinderaan (sensoris),perasaan


yang timbul waktu indera kita menerima rangsangan.
2. Perasaan vital (kehidupan) ialah perasaan yang tergantung kepada
keadaan tubuh kita sewaktu-waktu, misalnya merasa senng karena
sehat.

Perasaan tanggapan, ialah perasaan yang mengiringi apabila kita menganggap


sesuatu atau keadaan, misalnya seorang prajurit masih merasa senang sekali
kalau dia ingat betapa sang saka berkibar dengan megahnya. Perasaan insting,
ialah perasaan yang yang mengiringi sesuatu insting yang sedang timbul,
misalnya kita akan merasa senang, kalau pada saat makan dimeja makan selalu
tersedia hidangan yang berganti-gantian.

B. KETERKAITAN HUBUNGAN PERASAAN DENGAN EMOSI


Manusia yang mempunyai kemampuan mengolah perasaannya
tidak akan menimbulkan reaksi negative, sedangkan jika perasaan
dibiarkan begitu saja tanpa adanya pengelolaan akan berakibat
menimbulkan emosi. Karena emosi akan menimbulkan gejolak suasana
hati. Hati yang baik, maka muncul emosi positif. Sebaliknya hati lagi jelek,
maka muncul emosi negative.
Perasaan dan emosi merupakan suatu kondisi yang berkaitan
dengan suasana hati. Dan umumnya disifatkan sebagai keadaan
(state)yang ada pada sesuatu waktu. Misalnya sesorang merasakan
sedih, senang, takut, marah ataupun gejala-gejala yang lain setelah
melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu. Dengan kata lain perasaan
dan emosi disifatkan sebagai satu keadaan kejiwaan pada organisme
atau individu sebagai akibat adanya peristiwa atau persepsi yang dialami
oleh organisme.
Chaplin (1972), berpendapat bahwa definisi mengenai emosi
cukup bervariasi yang dikemukakan oleh para ahli psikologis dari
berbagai orientasi. Emosi merupakan reaksi lebih kompleks yang
mengandung aktivitas derajat yang tinggi dan adanya perubahan dalam
kejasmanian serta berkaitan dengan perasaan yang lebih kuat, karena itu
emosi lebih intens daripada perasaan, dan sering terjadi perubahan
perilaku, hubungan dengan lingkungan kadang-kadang terganggu.
Perasaan dan emosi pada dasarnya merupakan dua konsep yang
berbeda dan tidak dapat dilepaskan. Perasaan selalu saja menyertai dan
menjadi bagian dari emosi. Menurut Nana Syaodih Sukadinata (2005),
perasaan menunjukkan suasana batin yang lebih tenang, tersembunyi,
dan tertutup. Contohnya : orang merasa marah ketika pemerintah
menaikkan harga BBM, dalam konteks ini marah merupakan hal yang
wajar tetapi jika perasaan marahnya menjadi lebih intens dalam bentuk
angkara murka dan menjadi tidak terkendali maka perasaan marah
tersebut menjadi sebuah emosi. Orang merasa sedih karena ditinggal
kekasihnya, tetapi kesedihannya diekspresikan secara berlebihan,
misalnya dengan selalu diratapi dan bermuram durja, maka rasa sedih
itu menjadi bentuk emosinya.
Perasaan dan emosi seseorang bersifat subyektif dan tomporer
yang muncul dari suatu kebiasaan ysng diperoleh selama masa
perkembangannya melalui pengalaman dari orang-orang dan
lingkungannya. Perasaan dan emosi membentuk suatu garis kontinum
yang bergeran dari ujung yang paling positif sampai pada yang negative,
seperti : senang-tidak senang, suka-tidak suka, tegang-lega, terangsang-
tidak terangsang.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERASAAN INTENSITAS
PERASAAN, DAN NILAI PERASAAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas perasaan


1. Kondisi fisik, keadaan fisik yang lemah atau sakit-sakitan dapat
membuat seseorang menjadi terlalu perasa dan over sensitive serta
mudah tersinggung.
2. Factor pembawaan.
3. Bergantung pada suasana hati.

Faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas perasaan


1. Kekuatan perasaan pengamatan pada umunya lebih kuat daripada
intensitas pada tanggapan, fantasia atau ingatan.
2. Perasaan-perasaan yang ditimbulkan oleh indera pembau dan
pengecap lebih intens daripada perasaan pengamatan, penglihatan
dan pendengaran.
3. Kondisi psiko-fisis (jasmani dan rohani).
4. Perulangan yang terus menerus akan membuat intensitas perasaan
menurun, karena kondisi yang demikian akan membuat perasaan
jadi menumpul.
5. Kecepatan dan kelincahan dapat membuat perubahan pada
intensitas perasaan.

INTENSITAS PERASAAN
Intensitas perasaan adalah kuat atau tidaknya perasaan yang timbul
karena suatu hal. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa :
1. Perasaan yang mengiringi pengamatan, lebih kuat dari pada
perasaan yang mengiringi tanggapan atau kenangan.
2. Perasaan yang menyertai pembau dan pengecap, lebih kuat
daripada perasaan yang menyertai penglihatan dan pendengaran.
3. Kekuatan perasaan dipengaruhi jasmani dan rohani.
4. Kalau sesuatu perasaan berlangsung lama, maka kekuatannya
makin berkurang.
5. Banyak mengulangi sesuatu, menyebabkan perasaan yang
menyertai semakin berkurang juga.

NILAI PERASAAN
Nilai perasaan bagi manusia secara umumnya yaitu :
1. Dengan perasaan kita dapat menyesuaikan diri dengan keadaan
sekitar, dengan keadaan tubuh kita, dan dengan masyarakat kita.
2. Dengan perasaan kita dapat ikut seta merasakan atau
mengalami, apa yang dirasakan atau dialami oleh sesame, meski
tempat berjauhan.
3. Terutama dengan perasaan ketuhanan, kita dapat bersama-sama
merasa nasib, tugas dan kewajiban kita terhadap Tuhan
demikian kita mempunyai rasa peri kemanusiaan antara
manusia, dan merasa senasip dengan segala makhluk.
4. Dengan perasaan kita sebagai manusia dibedakan dengan
makhluk-makhluk lainnya.
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perasaan adalah suatu pernyataan jiwa yang sedikit banyak
bersifat subjektif, untuk merasakan senang atau tidak senang dan tidak
tergantung kepada perangsang dan alat-alat indera. Bentuk penilaiannya
bersifat subjektif karena lebih mempertimbangkan manusiawi daripada
rasional. Perasaan mengisi seluruh bagian dalam manusia di setiap
hidupnya.
Manusia memiliki kemampuan mengolah perasaannya, namun
apabila perasaannya dibiarkan begitu saja maka akan menimbulkan
reaksi negative dan menimbulkan sebuah emosi. Perasaan dan emosi
merupakan suatu kondisi yang berkaitan dengan suasana hati. Dan
perasaan dan intensitas perasaan dapat dipengaruhi oleh beberapa
factor antara lainnya adalah kondisi fisik, factor pembawaan, dan
bergantung pada suasana hati. Kekuatan perasaan cenderung lebih kuat
daripada kekuatan tanggapan .
B. SARAN
Demikianlah makalah yang dapat kelompok kami buat, semoga dapat
berguna bagi kita semua terutama menambah wawasan kita tentang
pendidikan psikologi pendidikan materi Perasaan ini, kami hanya
manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, apabila banyak kekurangan
kami mohon kritik dan sarannya sehingga makalah ini dapat menjadi
lebih baik kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

cendekia.vol 15. No 1, januari-juni 2017.

Prof. Dr. Bimo, Walgito (2010). psikologi umum. Yogyakarta.

Yusuf, syamsu (2010). Psikologi anak dan remaja. Bandung : Rosda Karya.

Anda mungkin juga menyukai