Anda di halaman 1dari 10

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 (UNTAG) SEMARANG

FAKULTAS HUKUM
JL. PAWIYATAN LUHUR BENDAN DUWUR TELP/FAKS. (024) 8446280 SEMARANG
JL. PEMUDA NO. 70 TELP. (024) 3546280 SEMARANG

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP


TAHUN AKADEMIK 2020 / 2021

MATA UJIAN : HUKUM ASURANSI


KELOMPOK : E1
HARI/TANGGAL : SENIN, 12 JULI 2021

PETUNJUK :
1. Hasil Pekerjaan Mahasiswa di Upload di Berkas Unggah Ujian, pada aplikasi
SKADA paling lambat pukul 24.00 WIB (JAM 12 MALAM), sesuai jadwal mata
kuliah yang diuji
2. Selama Ujian, Berkas Unggah Tugas Di Non-Aktifkan oleh Fakultas sehingga
tidak ada Mahasiswa yang bisa mengakses Unggah Berkas Tugas
3. Mahasiswa dilarang Mengcopy / Paste hasil pekerjaan teman lainnya!! Jika terbukti,
Maka pekerjaan tersebut akan di Drop!!

SOAL :

1. Jelaskan pengertian asuransi menurut KUHD dan UU Nomor 40 Tahun 2014


tentang Asuransi.

2. Di dalam UU Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian jenis usaha


perasuranian terdiri dari asuransi umum dan suransi syariah.
a. Jelaskan pengertian asuransi syariah.
b. Sebut dan jelaskan para pihak dalam perjanjian asuransi menurut UU Nomor 40
Tahun 2014.
c. Jelaskan perbedaan para pihak pada perjanjian asuransi dengan asuransi syariah

3. Lembaga asuransi mempunyai dua fungsi yaitu asuransi sebagai lembaga


pelimpahan risiko dan asuransi sebagai lembaga penyerap dana masyarakat.
a. Jelaskan pengertian asuransi sebagai lembaga pelimpahan risiko.
b. Asuransi sebagai lembaga penyerap dana masyarakat asuransi berbeda dengan
bank. Jelaskan perbedaan antara asuransi dengan bank.

4. Dalam KUHPerdata Pasal 1774 menyebutkan perjanjian asuransi termasuk dalam


jenis perjanjian untung-untungan. Jelaskan perbedaan asuransi dengan perjanjian
untung-untungan (pertaruhan).

5. Perjanjian asuransi merupakan perjanjian tertulis berupa kesepakatan bebas antara


perusahaan asuransi dengan pemegang polis.
Jelaskan:
a. Syarat sahnya perjanjian asuransi.
b. Jenis-jenis Polis yang terkenal di dunia.
c. Asas-asas perjanjian asuransi.

6. Jelaskan pengertian:
a. Asuransi rangkap;
b. Re asuransi.

7. BPJS merupakan penerapan Sistem Jaminan Nasional bagi masyarakat.


Jelaskan:
a. Pengertian BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan
b. Jelaskan prosedur kepesertaan BPJS.

Dosen Penguji,

Dr. Siti Mariyam, S.H.,


M.H
Nama : ARIS RIA IRAWAN
Kelas : E1
NPM : 191003742016946

JAWAB
1. Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan
pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan
asuransi sebagai imbalan.
2. a. Asuransi Syariah adalah kumpulan perjanjian, yang terdiri atas perjanjian
antara perusahaan asuransi syariah dan pemegang polis dan perjanjian di
antara para pemegang polis, dalam rangka pengelolaan kontribusi
berdasarkan prinsip syariah guna saling menolong dan melindungi.
b. Yang merupakan perjanjian dalam asuransi :
1) memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis
karena kerugian yang dideritanya, kerusakan, biaya yang timbul,
kehilangan keuntungan maupun tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin diderita tertaggung / pemegang polis karena
terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti tersebut; atau
2) memberikan pembayaran dengan acuan pada meninggalnya tertanggung
atau pembayaran yang didasarkan pada hidup si tertanggung dengan
manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan atau didasarkan pada hasil
pengelolaan dana.
c. Perbedaan paling utama antara asuransi syariah dan asuransi konvensional
(Non Sayriah) adalah dari konsep pengelolaannya. Proteksi Syariah memiliki
konsep pengelolaan Sharing Risk sedangkan Asuransi Konvensional (Non
Syariah) Transfer Risk.
Konsep pengelolaan asuransi konvensional berupa Transfer Risk adalah
perlindungan dalam bentuk pengalihan risiko ekonomis atas meninggal atau
hidupnya seseorang yang dipertanggungkan ke perusahaan asuransi sebagai
penanggung risiko. Atau dengan kata lain Peserta dengan membeli atau
bergabung sebagai peserta asuransi konvensional akan ditanggung risiko
ekonomisnya oleh perusahaan asuransi.
Sharing Risk merupakan pengelolaan asuransi syariah adalah konsep di
mana para peserta memiliki tujuan yang sama yakni tolong menolong, yakni
melalui investasi aset atau tabarru yang memberikan pola pengembalian
untuk menghadapi risiko tertentu menggunakan akad yang sesuai dengan
syariah yang diwakilkan pengelolaannya ke Perusahaan Asuransi Syariah
dengan imbalan Ujrah.
3. a. Asuransi atau yang sering disebut sebagai pertanggungan di dalam KUHD
Pasal 246 dijelaskan sebagai suatu perjanjian atas penanggung yang
mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi guna
memberikan kepadanya ganti rugi akibat kerusakan atau kehilangan akibat
suatu peristiwa yang tidak menentu.
Asuransi dapat kita definisikan sebagai sebuah aktivitas pelimpahan risiko
dari suatu pihak ke pihak lain yang didalamnya terdapat aturan-aturan dan
prinsip-prinsip yang dipatuhi oleh kedua belah pihak.
Dilihat dari sisi ekonomi, maka asuransi dapat dimaknai sebagai aktivitas
pengumpulan dana yang nantinya dapat digunakan untuk memberi ganti rugi
atau menutup kerugian kepada orang yang mengalami peristiwa tersebut.
Asuransi memiliki berbagai macam manfaat dilihat dari fungsinya. Fungsi
utama asuransi adalah sebagai pengalihan risiko.
b. Perbedaan Bank dan asuransi
1) Tujuan Layanan
Bank dibuat dengan tujuan untuk menghimpun dana yang berasal dari
masyarakat, untuk menyalurkannya dalam bentuk kredit dan sebagainya,
untuk meningkatkan kesejahteraan. Jadi jelas, masyarakat datang ke bank
untuk menyimpan uang mereka. Keuntungan yang besar bukanlah tujuan
utama.
Bank menawarkan layanan pembukaan rekening tabungan umum, serta
rekening tabungan untuk peruntukan khusus seperti pendidikan atau haji.
Selain itu, ada juga penawaran untuk deposito dengan berbagai jangka
waktu yang dapat dipilih sendiri oleh nasabah.
Sementara itu, asuransi menghimpun dana dengan menarik premi dan
memberikan perlindungan untuk para penggunanya. Maka alih-alih
menyimpan, tujuan penggunaan layanan asuransi adalah untuk berjaga-
jaga atau memberikan proteksi apabila terjadi sesuatu di masa depan.
Asuransi menawarkan proteksi atas resiko yang mungkin terjadi nantinya.
Perusahaan asuransi pun banyak ragamnya. Ada perusahaan asuransi
kerugian, agen asuransi, perusahaan asuransi jiwa, perusahaan penilai
kerugian asuransi, perusahaan reasuransi, dan perusahaan konsultan
aktuaria.
2) Jaminan Atas Tabungan
Tabungan yang Anda buat di bank, telah dijamin oleh pemerintah, lewat
lembaga bernama LPS (Lembaga Penyimpan Simpanan). Apabila terjadi
sesuatu pada bank tempat Anda menabung, maka LPS akan melindungi
uang yang tersimpan. Dengan demikian, dana nasabah tetap aman, tanpa
resiko kehilangan atau kebangkrutan.
Uang yang Anda masukkan ke asuransi dalam bentuk premi, tidak
mendapat jaminan dari LPS. Dengan demikian, semua resiko menurunnya
nilai premi yang telah disetorkan menjadi tanggung jawab pemegang polis
asuransi (nasabah). Ini biasanya dijelaskan dengan rinci pada kontrak
pembelian polis. Ada baiknya membacanya sebelum melakukan tanda
tangan kontrak.
3) Keuntungan yang Dijanjikan
Dengan keterbatasan hak bank untuk mengelola uang yang telah dihimpun,
resiko hilangnya uang nasabah sangat rendah. Namun hasilnya,
keuntungan dari menabung di bank tidaklah banyak. Ini sejalan dengan
tujuan penyimpanan. Maka sebaiknya nasabah tak berharap untung besar
atau melakukan investasi di bank.
Asuransi sebenarnya juga tidak menawarkan keuntungan besar seperti
pasar investasi. Namun memang benar bahwa nilai klaim sebuah polis bisa
sangat besar. Ada banyak faktor yang melatarbelakanginya. Salah satunya
adalah uang yang telah disetorkan ke asuransi melalui premi bisa saja
diinvestasikan ke instrumen dengan resiko tinggi.
4) Nilai Perlindungan
Dalam kasus-kasus tertentu, bank juga memberikan perlindungan.
Contohnya adalah pada tabungan pendidikan. Namun di bank,
perlindungan yang didapat dari tabungan pendidikan tentu tak bisa sebesar
yang didapatkan dari asuransi. Ini karena premi dibayarkan pihak bank.
Sementara itu, dalam asuransi, nilai pertanggungan akan dibayarkan dari
uang nasabah.
5) Fleksibilitas Pengambilan Uang
Sesuai dengan fungsinya, uang yang telah Anda tabung di bank bisa Anda
ambil sewaktu-waktu. Jika Anda memiliki kebutuhan terdesak, atau
sekedar ingin berbelanja, Anda tinggal menggesekkan kartu debet atau
mengambil uang cash di mesin ATM. Pengambilan uang dari rekening
tabungan bisa dilakukan dengan sangat mudah.
Tidak demikian pada asuransi. Tiap bulan Anda memang menyetorkan
premi untuk pembayaran polis asuransi. Namun premi ini tidak bisa
diambil sewaktu-waktu seperti pada rekening bank. Polis asuransi baru
bisa diambil jika ada kejadian yang sesuai dengan resiko yang ditanggung
oleh pihak asuransi.
Misalnya jika asuransi yang Anda pilih adalah asuransi jiwa, maka pada
saat seseorang meninggal karena sebab tertentu, polisnya bisa diklaim.
Untuk melakukan klaim dana asuransi, Anda harus mengikuti syarat-syarat
yang sudah disepakati.
4. Perjanjian untung-untungan adalah suatu perbuatan yang hasilnya
mengenai untung atau ruginya, baik bagi semua pihak maupun bagi
sementara pihak, bergantung kepada suatu kejadian yang belum tentu.
Selain asuransi, yang termasuk dalam perjanjian untung-untungan adalah
bunga cagak hidup, perjudian dan pertaruhan.
Perjanjian asuransi atau perjanjian pertanggungan mempunyai tujuan yang
lebih pasti, yaitu mengalihkan risiko yang sudah ada yang berkaitan dengan
kemanfaatan ekonomi tertentu sehingga tetap berada pada posisi yang sama.
Posisi atau keadaan ekonomi yang sama tersebut dipertahankan dengan
memperjanjikan pemberian ganti rugi karena terjadinya peristiwa yang
belum pasti, yang sekaligus sebagai syarat baik dalam perjanjian untung-
untungan maupun dalam perjanjian asuransi atau pertanggungan. Pada
perjanjian asuransi atau pertanggungan apabila peristiwa yang belum terjadi
itu benar-benar terjadi pasti menimbulkan kerugian ekonomi pada pihak
tertanggung.
5. a. Menurut pasal 1320 KUHPerdata Syarat sah perjanjian Asuransi :
- Sepakat mereka yang mengikatkan diri.
- Cakap untuk membuat suatu perikatan.
- Suatu hal tertentu.
- Suatu sebab yang halal (legal object)
- Mengandung legal form.
b. Jenis Asuransi :
- Asuransi Kesehatan. Asuransi kesehatan memberikan perlindungan
dengan jaminan biaya kesehatan dan perawatan bagi pihak
tertanggung jika mengalami kecelakaan atau jatuh sakit. Jenis asuransi
ini banyak diberikan oleh perusahaan atau instansi tempat seseorang
bekerja.
- Asuransi Jiwa. Asuransi jiwa menanggung atas kematian seseorang
dengan memberikan keuntungan finansial pada tertanggung atas
kematiannya. Ketika pihak tertanggung meninggal dunia, pemegang
polis akan menerima uang pertanggungan dari asuransi jiwa.
- Asuransi Pendidikan. Asuransi pendidikan dapat dikatakan sebagai
tabungan untuk masa depan demi menjamin pendidikan anak dari
pemegang polis (pihak tertanggung). Asuransi ini menjadi populer
karena semakin tingginya biaya pendidikan dari tahun ke tahun
sehingga tidak jarang orang tua yang kini memiliki asuransi
pendidikan.
- Asuransi Umum. Asuransi umum adalah perlindungan terhadap resiko
kerugian dan kehilangan yang dialami oleh pemegang polis. Salah
satu asuransi umum yang terkenal adalah Asuransi Kendaraan
Bermotor. Jaminan asuransi jenis ini biasanya bersifat jangka pendek.
c. Ada 5 asas penting yaitu asas kebebasan berkontrak, asas
konsensualisme, asas pacta sunt servanda, asas itikad baik, dan asas
kepribadian:
- Asas kebebasan berkontrak freedom of contract) ditentukan pada Pasal
1338 ayat (1) KUH Perdata, “Semua perjanjian yang dibuat secara sah
berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.”
Asas ini merupakan suatu asas yang memberikan kebebasan kepada
para pihak untuk: membuat atau tidak membuat perjanjian,
mengadakan perjanjian dengan siapa pun, menentukan isis perjanjian,
pelaksanaan, dan persyaratannya, serta menentukan bentuk
perjanjiannya apakah tertulis atau lisan.
- Asas konsensualisme terkandung di dalam Pasal 1320 KUH Perdata
sebagaimana telah dijelaskan di muka, bahwa asas ini menentukan
kata sepakat antara para pihak yang berkontrak khususnya dalam
perjanjian asuransi. Herlien Budionon mengatakan terkait asas
konsensualisme ini bahwa perjanjian pada pokoknya dapat dibuat
bebas tidak terikat bentuk dan tercapai tidak secara formal tetapi
cukup melalui konsensus belaka.
- Asas pacta sunt servanda terkandung di dalam Pasal 1338 ayat (1)
KUH Perdata, menentukan, “semua perjanjian yang dibuat secara sah
berlaku bagi mereka yang membuatnya sebagai undang-undang”.
Dalam pasal ini terkandung asas asas pacta sunt servanda, asas
kebebasan berkontrak, dan asas kepastian hukum. Kepastian hukum
dalam pasal ini berarti janji harus ditepati.
- Asas itikad baik (good faith) tersurat dengan tegas (eksplisit) di dalam
Pasal 1338 ayat (3) KUH Perdata, menentukan, “suatu perjanjian
harus dilaksanakan dengan itikad baik”. Sependapat dengan Mariam
Darus, bahwa asas itikad baik pada Pasal 1338 ayat (3) KUH Perdata
ini sebagai penyeimbang dari asas pacta sunt servanda yang
terkandung dalam Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata.
- Asas kepribadian terkandung dalam Pasal 1315 KUH Perdata,
menentukan, “pada umumnya tak seorang pun dapat mengikatkan diri
atas nama sendiri atau meminta ditetapkannya suatu janji dari pada
untuk dirinya sendiri”. Asas yang terkandung dalam pasal ini
mengisyaratkan bahwa perjanjian antara para pihak hanya berlaku
mengikat bagi kedua belah pihak saja (mereka saja).
6. a. Asuransi berganda dijelaskan sebagai pengaturan asuransi di mana
subjek atau risiko tertentu diasuransikan dengan berbagai polis asuransi
dari perusahaan asuransi yang sama, atau dengan beberapa perusahaan
asuransi, untuk periode yang sama.
b. Reasuransi adalah produk yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi
kepada perusahaan asuransi lain untuk menutupi kerugian besar.
7. a. BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan)
merupakan Badan Hukum Publik yang bertanggung jawab langsung
kepada Presiden dan memiliki tugas untuk menyelenggarakan jaminan
Kesehatan Nasional bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk
Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran,
Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya
ataupun rakyat biasa. BPJS Ketenagakerjaan (Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan) merupakan Badan Hukum Publik yang
bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia yang
memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi risiko sosial
ekonomi tertentu akibat hubungan kerja.
b. Prosedur kepesertaan BPJS
1) Calon peserta mendaftar secara perorangan di kantor BPJS Kesehatan
terdekat.
2) Mengisi formulir pendaftaran untuk memilih kelas BPJS dan juga
faskes tingat 1. Untuk peserta BPJS Kesehatan mandiri, sebaiknya
memilih kelas 1 dan 2
3) Serahkan formulir dan berkas yang telah diisi ke petugas untuk
pemeriksaan kelengkapan serta mengambil nomor antrian
4) Setelah itu, calon peserta akan mendapat nomor virtual account beserta
besaran iuran yang harus dibayar
5) Peserta yang telah menerima virtual account harus melakukan
pembayaran iuran pertama. Pembayaran iuran pertama paling cepat
setelah 14 hari setelah penerimaan virtual account dan paling lambat
sampai 30 hari.
6) Setelah melakukan pembayaran, jangan lupa simpan bukti pembayaran
7) Calon peserta menuju ke kantor BPJS tempat pendaftaran untuk
mencetak kartu BPJS Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai