Anda di halaman 1dari 6

1.

Istilah hukum dan ekonomi pada masa sekarag mempunyai beberapa pengertian didalam
bidang pendidikan yang semakin berkembang. Syariah atau dalam kata bahasa arab yang
memiliki pengertian sebagai “ jalan yang harus diikuti “.
2. Bahasa hukum dan ekonomi sering dikaitkan dengan kata keadilan dan perekonomian,
kemudian dalam pengrtian syariah, istilah adil sering didasarkan pada kata saling
menghormati antara seseorang terhadap yang lainnya
3. Hukum dan ekonomi merupakan suatu bidang keilmuan yang mana pada konteks dan
teksnya saling mempunyai keterkaitan satu sama lainnya

Pengertian Hukum Ekonomi menurut pendapat Sunaryati Hartono adalah keseluruhan


kaidah-kaidah dan putusan-putusan hukum yang secara khusus mengatur kegiatan dan
kehidupan ekonomi di Indonesia.

Menurut Soedarto, Pengertian Hukum Ekonomi ialah keseluruhan peraturan, khususnya


yang telah dibuat oleh pemerintah atau badan pemerintah, baik itu secara langsung
maupun tidak langsung bertujuan untuk mempengaruhi perbandingan ekonomi di pasar-
pasar, yang terwujud dalam perundangan perekonomian. Dalam perundangan itu diatur
kehidupan ekonomi dari negara termasuk rakyatnya.

Rochmat Soemitro mengungkapkan bahwa Pengertian Hukum Ekonomi merupakan


sebagian dari keseluruhan norma yang dibuat oleh pemerintah atau penguasa sebagai satu
personifikasi dari masyarakat yang mengatur kehidupan kepentingan ekonomi
masyarakat yang saling berhadapan.

Dari pengertian hukum ekonomi yang disampaikan para pakar diatas, dapat disimpulkan
bahwa Pengertian Hukum Ekonomi adalah keseluruhan kaidah hukum yang mengatur
dan mempengaruhi segala sesuatu yang berkaitan dengan dan kehidupan perekonomian
nasional negara, baik kaidah hukum yang bersifat privat maupun publik, tertulis dan tidak
tertulis, yang mengatur kegiatan dan kehidupan perekonomian nasional negara.

4. Pengertian secara umum Kontak bahasa (language contact) atau sentuh bahasa adalah


saling pengaruh antara dua atau lebih bahasa atau ragam bahasa karena penutur berbagai
bahasa tersebut sering berinteraksi. Kontak bahasa muncul pada beragam fenomena,
termasuk konvergensi bahasa, perubahan bahasa, peminjaman, dan releksifikasi. Produk
umum dari kontak bahasa adalah bahasa pijin, bahasa kreol, bahasa campuran, dan alih
kode.

Pengertian menurut Thomason (2001: 1) berpendapat bahwa kontak bahasa adalah


peristiwa penggunaan lebih dari satu bahasa dalam tempat dan waktu yang sama.
Penggunaan bahasa ini tidak menuntut penutur untuk berbicara dengan lancar sebagai
dwibahasawan atau multibahasawan, namun terjadinya komunikasi antara penutur dua
bahasa yang berbeda pun sudah dikategorikan sebagai peristiwa kontak bahasa.
Sebagai contoh, ketika dua kelompok wisatawan saling meminjamkan alat masak selama
dua atau tiga jam, mereka pasti akan berusaha untuk saling berkomunikasi satu sama lain.
Peristiwa komunikasi ini, meskipun mungkin dalam bentuk yang sangat sederhana, sudah
masuk dalam kategori kontak bahasa.

5. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara bangsa Indonesia yang mana bahasa
Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa melayu sejalan dengan perkembangan
rasa kebangsaan atau nasionalisme Indonesia
6.  Manurut Prof Mahadi SH (1983:215), bahasahukum Indonesia adalah bahasa Indonesia
yang corak penggunaan bahasanya khas dalam duniahukum.
(Prof Mahadi dan Drs. Sabarudin Ahmad1979 dalam Sudjiman 1999)
1. Bahasa hukum Indonesia (BHI) adalah bahasa Indonesia yang dipergunakan dalam bid
anghukum, yang mengingat fungsinya mempunyai karakteristik tersendiri; oleh
karena itu bahasahukum Indonesia haruslah memenuhi syarat-syarat dan kaidah-kaidah
bahasa Indonesia.
2. Karakteristik bahasa hukum terletak pada kekhususan istilah, komposisi, serta gayanya
3. BHI sebagaibahasa Indonesia merupakan bahasa modern
yang penggunaannya harustetap, terang, monosemantik, dan memenuhi syarat
estetika.
4. Simposium melihat adanya kekurangsempurnaan di dalam bahasa hukum
yang sekarangdipergunakan, khususnya di dalam semantik kata, bentuk, dan komposisi
kalimat.

7. Dasar Hukum
Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dan bahasa Negara berdasarkan Undang-
Undang Nomor 24 tahun 2009. Nama lengkapnya dari Undang-Undang ini adalah UU
No. 24 tahun 2009 tentang : BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA SERTA
LAGU KEBANGSAAN. Dalam hal ini saya akan menampilkan khususnya tentang bahasa.
Tentang Bahasa termuat dalam pasal 25 s.d. 45, dengan uraian berikut ini :
BAB III
BAHASA NEGARA
Bagian Kesatu
Umum
Pasa 25
Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi  negara dalam Pasal 36 Undang-
Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa
yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan
yang dikembangkan sesuai dengan dinamika peradabanbangsa.
Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai jati diri bangsa,
kebanggaan nasional, sarana pemersatu berbagai suku bangsa, serta saranakomunikasi
antardaerah dan antarbudaya daerah.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara  sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, pengantar
pendidikan,komunikasi tingkat nasional,pengembangan kebudayaan nasional, transaksi dan
dokumentasi niaga, serta sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmupengetahuan,
teknologi, seni, dan bahasa media massa.
Bagian Kedua
Penggunaan Bahasa Indonesia
Pasal 26
Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam peraturan  perundang undangan.
Pasal 27
Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam dokumen resmi negara.
Pasal 28
Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pidato resmi Presiden, Wakil Presiden, dan
pejabat negara yang lain yang disampaikan di dalam atau di luar negeri.
Pasal 29
Bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan nasional.
Bahasa pengantar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menggunakan bahasa asing
untuk tujuan yang mendukung kemampuan berbahasa asing peserta didik.
Penggunaan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk
satuan pendidikan asing atau satuan pendidikan khusus yang mendidikwarga negara asing.
Ikuti pasal selanjtnya....

Pasal 30
Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pelayanan administrasi publik di instansi
pemerintahan.
Pasal 31
Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota  kesepahaman atau perjanjian yang
melibatkan lembaga negara, instansi pemerintah Republik Indonesia, lembaga swasta Indonesia
atau perseorangan warga negara Indonesia.
Nota kesepahaman atau perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
melibatkan pihak asing ditulis juga dalam bahasa nasional pihak asing tersebutdan/atau bahasa
Inggris.

Pasal 32
Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam forum yang bersifat nasional atau forum yang
bersifat internasional di Indonesia.
Bahasa Indonesia dapat digunakan dalam forum yang bersifat internasional di luar negeri.
Pasal 33
Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam komunikasi resmi di lingkungan kerja pemerintah
dan swasta.
Pegawai di lingkungan kerja lembaga pemerintah dan swasta sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) yang belum mampu berbahasa Indonesia wajib mengikuti ataudiikutsertakan
dalam pembelajaran untuk meraih kemampuan berbahasa Indonesia.
Pasal 34
Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam laporan setiap lembaga atau perseorangan
kepada instansi pemerintahan.
Pasal 35
Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam penulisan karya ilmiah dan publikasi karya
ilmiah di Indonesia.
Penulisan dan publikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk tujuan atau bidang
kajian khusus dapat menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing.
Pasal 36
Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nama geografi di Indonesia.
Nama geografi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya memiliki 1 (satu) nama resmi.
Bhasa Indonesia wajib digunakan untuk nama  bangunan atau gedung, jalan,
apartemen atau permukiman, perkantoran, kompleks perdagangan,merek dagang,
lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi yang didirikan atau dimiliki oleh
warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia.
Penamaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) dapat menggunakan bahasa
daerah atau bahasa asing apabila memiliki nilai sejarah, budaya, adat istiadat,
dan/atau keagamaan.
Pasal 37
Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam informasi tentang produk barang atau jasa
produksi dalam negeri atau luar negeri yang beredar di Indonesia.
Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilengkapi dengan bahasa daerah
atau bahasa asing sesuai dengan keperluan.
Pasal 38
Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam rambu umum, penunjuk jalan, fasilitas umum,
spanduk, dan alat informasi lain yang merupakan pelayanan umum.
Penggunaan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disertai bahasa
daerah dan/atau bahasa asing.
Pasal 39
Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam informasi melalui media massa.
Media massa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menggunakan bahasa daerah atau
bahasa asing yang mempunyai tujuan khusus atau sasaran khusus.
Pasal 40
Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan Bahasa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 26 sampai dengan Pasal 39 diatur dalam Peraturan Presiden.
Bagian Ketiga
Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa Indonesia
Pasal 41
Pemerintah wajib mengembangkan, membina, dan melindungi bahasa dan sastra
Indonesia agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya dalam kehidupanbermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, sesuai dengan perkembangan zaman.
(2)    Pengembangan, pembinaan,     dan pelindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan oleh lembaga kebahasaan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengembangan, pembinaan, dan pelindungan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 42
Pemerintah daerah wajib mengembangkan, membina, dan melindungi bahasa dan sastra
daerah agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya dalam kehidupanbermasyarakat sesuai
dengan perkembangan zaman dan agar tetap menjadi bagian dari kekayaan
budaya Indonesia.
Pengembangan, pembinaan, dan pelindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan oleh pemerintah daerah di bawah koordinasi
lembaga kebahasaan.
Ketentuan lebih lanjut mengenai pengembangan, pembinaan, dan pelindungan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Pasal 43
Pemerintah dapat memfasilitasi warga negara Indonesia yang ingin memiliki kompetensi
berbahasa asing dalam rangka peningkatan daya saing bangsa.
Ketentuan lebih lanjut mengenai fasilitasi untuk meningkatkan kompetensi berbahasa asing
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Bagian Keempat
Peningkatan Fungsi Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Internasional
Pasal 44
Pemerintah meningkatkan fungsi Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional
secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan.
Peningkatan fungsi Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dikoordinasi oleh lembaga kebahasaan.
Ketentuan lebih lanjut mengenai peningkatan fungsi Bahasa Indonesia menjadi bahasa
internasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Bagian Kelima
Lembaga Kebahasaan
Pasal 45
Lembaga kebahasaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (2), Pasal 42 ayat (2), dan
Pasal 44 ayat (2) dibentuk sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
danbertanggung jawab kepada Menteri.

8. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia

Fungsi  bahasa  yang  utama dan  pertama  sudah terlihat  dalam  konsepsi bahasa  di 
atas,  yaitu  fungsi  komunikasi  dalam  bahasa  berlaku  bagi  semua bahasa apapun dan
dimanapun. 

Dalam berbagai literatur bahasa, ahli bahasa (linguis) bersepakat dengan fungsi-fungsi
bahasa berikut:
1.  fungsi ekspresi dalam bahasa
2.  fungsi komunikasi dalam bahasa
3.  fungsi adaptasi dan integrasi dalam bahasa
4.  fungsi kontrol sosial (direktif dalam bahasa)

Di  samping  fungsi-fungsi  utama  tersebut,  Gorys  Keraf  menambahkan beberapa 


fungsi  lain  sebagai  pelengkap  fungsi  utama  tersebut.  Fungsi tambahan itu adalah:
1.  Fungsi lebih mengenal kemampuan      diri sendiri.
2.  Fungsi lebih memahami orang lain 
3.  Fungsi belajar mengamati dunia, bidang ilmu di sekitar dengan cermat.
4.  Fungsi  mengembangkan  proses  berpikir  yang  jelas,  runtut,  teratur, terarah, dan
logis;
5. Fungsi  mengembangkan  atau  memengaruhi  orang  lain  dengan  baik dan menarik 
6.  Fungsi mengembangkan kemungkinan kecerdasan ganda: 

9.  pengertian literatur? Literatur yaitu bahan bacaan atau dasar yang bisa dijadikan rujukan
dalam seuah penulisan karya ilmiah. Pada umumnya literatur berasal dari buku, ataupun
jurnal ilmiah, sehingga shahih digunakan sebagai sumber referensi. Sedangkan dalam
bahasa inggris, literatur berasal dari kata literature yang berarti kesusastraan atau karya
sastra, baik dalam bentuk novel, drama, atau puisi. Literatur tidak melulu berupa tulisan,
dapat juga berbentuk non buku seperti rekaman, piringan hitam, laser desk, film, kaset,
dan lain sebagainya yang bisa memberikan informasi.

Sedangkan pengertian literatur menurut para ahli yaitu bahan bacaan yang dapat


digunakan dalam berbagai aktifitas, baik secara intelektual maupun rekreasi (ALA
Glosary of Library and information Science (1983)) literatur sendiri dapat digolongkan
menjadi literatur primer dan literatur sekunder, dan tersier. Dimana tingkat ketajaman
analisis setiap literatur berbeda. Literatur primer yaitu karya tulis asli yang memuat
sebuah teori atau sebuah gagasan dalam berbagai bidang, misalnya laporan penelitian,
paten, disertasi, makalah seminar dan lain-lain. Sedangkan literatur sekunder yaitu yaitu
literatur yang meringkas, atau mengindeks literatur primer, jadi tidak berisi literatur baru.
Pada literatur tersier memuat petunjuk untuk mendapatkan literatur sekunder, misalnya
blibliografi direktori.
10. Pengertian Teks
Kridalaksana (2011:238) dalam Kamus Linguistiknya menyatakan bahwa teks adalah (1)
satuan bahasa terlengkap yang bersifat abstrak, (2) deretan kalimat, kata, dan sebagainya
yang membentuk ujaran, (3)  ujaran yang dihasilkan dalam interaksi
manusia. Berdasarkan tiga pengertiantersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian teks
adalah satuan bahasa yang berupa bahasa tulis maupun berupa bahasa lisan yang
dahasilkan dari interaksi atau komunikasi manusia.
Pengertian Konteks
Kridalaksana (2011:134) menyatakan bahwa konteks adalah (1) aspek-aspek lingkungan
fisik atau sosial yang kait mengait dengan ujaran tertentu, (2) pengetahuan yang sama-
sama memiliki pembicara dan pendengar sehingga pendengar paham apa yang dimaksud
pembicara.
Mulyana (2005: 21) konteks merupakan sebab dan alasan terjadinya suatu pembicaraan.

Anda mungkin juga menyukai