A. Transportasi Perkotaan
Sistem transportasi tidak hanya menggerakkan orang, tetapi juga dapat menjadi katalisator
untuk memajukan kota. Transportasi yang dikelola dengan sistem yang baik akan mampu
merangsang pertumbuhan sektor lain secara cepat, salah satu contohnya adalah ekonomi.
Pengorbanan yang besar dibutuhkan dalam membangun transportasi tersebut di suatu
perkotaan. Investasi dalam mengelola sistem transportasi yang dimaksud adalah
pengorbanan itu dalam bentuk dukungan memajukannya.
Ciri khas transportasi pada suatu daerah, khususnya perkotaan, adalah kepadatan.
Kepadatan muncul karena aktivitas dari orang-orang dan infrastruktur didalamnya.
Aktivitas pergerakan orang dalam transportasi perkotaan adalah pemindahan orang dan
barang dari daerah asal (origin) ke daerah tujuan (destination). Sifat kota yang tipikal ini
menjadi suatu keunikan transportasi perkotaan (urban transport)
Kota adalah lokasi yang memiliki tingkat akumulasi dan konsentrasi kegiatan ekonomi
yang tinggi, struktur tata ruang yang kompleks yang didukung oleh infrastruktur, termasuk
didalamnya sistem transportasi. Semakin besar sebuah kota, semakin besar kompleksitas
dan potensi gangguannya, terutama jika kompleksitas ini tidak dikelola secara efektif.
Produktivitas perkotaan sangat bergantung pada efisiensi sistem transportasinya. Efisiensi
ini memiliki tujuan berupa memindahkan tenaga kerja, konsumen, dan barang dari daerah
asal ke tujuan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini.
Berdasarkan gambar 1 sebelumnya ini, bisa dijelaskan bahwa ada suatu masalah implisit
dari transportasi perkotaan. Masalah itu juga merupakan masalah kuno yang bersumber
dari padatnya aktivitas pergerakan manusia dan barang pada perkotaan. Kemacetanlah
merupakan masalah yang dimaksud. Sumber dasar pada beberapa teori menyatakan bahwa
kemacetan muncul akibat: urbanisasi dan pertumbuhan lalu lintas yang tinggi. Dua akibat
ini menghasilkan kepadatan lalu lintas yang berujung kemacetan.
Kemacetan bukanlah salah satu masalah tranportasi perkotaan. Ada beberapa masalah lain
yang bisa diuraikan sebagai berikut.
2. Lahan Parkir
Kebutuhan akan lahan parkir menjadi bagian dari demand pada suatu wilayah
perkotaan. Banyaknya kendaraan bermotor telah memperluas permintaan akan tempat
parkir. Pemenuhan kebutuhan parkir secara resmi tidak bisa dipenuhi sehingga
mengakibatkan parkir liar yang bertebaran. Hal ini biasa terjadi di negara berkembang
yang susah dalam mengendalikan pertumbuhan kendaraan pribadi, terutama roda dua.
Masalah-Masalah yang telah dijelaskan sebelumnya ini harus dicarikan solusinya. Hal ini
bertujuan untuk mengefisienkan transportasi perkotaan tersebut. Tambahannya, efektifitas
pergerakan akan tercipta dalam lalu lintas sehingga ada nilai accessible di sana.
Tranportasi perkotaan itu sangat komplek karena ada moda darat, laut dan udara. Sistem
pada semua moda ini punya permasalahan. Tentunya, perhatian lebih ditujukan pada
transportasi darat. Ada masalah kuno pada moda darat, yaitu: kemacetan. Beberapa solusi
dapat ditawarkan dalam menanganinya. Perlu kerjasama antara perencana, pelaksana dan
penegak aturan untuk mendukung berjalannya solusi tersebut. Solusi-Solusi yang
dimaksud adalah:
1. Mengatasi masalah supply dan demand dengan memantau dan menekan pertumbuhan
antara kendaraan bermotor versus fasilitas yang disediakan.
2. Pengelolaan Lalu Lintas dalam menghasilkan kondisi yang aman, lancar dan cepat
sampai ke tujuan pergerakan.
3. Menggunakan transportasi massal (public transport) untuk mengalihkan penggunaan
kendaraan pribadi. Hal ini bisa dikaitkan dengan penggunakan moda kereta api dimana
sifatnya yang massal dan berorientasi kepada waktu.
D. Catatan Perkuliahan
Penjelasan sebelumnya adalah teori dalam elemen-elemen lalu lintas. Perlu adanya
penambahan referensi-referensi yang ada dengan memahami poin penting dari apa yang
sudah dijelaskan. Kembangkan secara mandiri dan tambah wawasan anda mengenai
materi minggu ketiga ini.