Anda di halaman 1dari 134
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT ena ats See ‘en roa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR: KP.4084 /AJ.005/DRJD/2020 ‘TENTANG 'STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN PENIMBANGAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, Menimbang : .bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 134 Tahun 2015 tentang Penyclenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor Di Jalan diatur bahwa penyelenggaraan Unit Pelaksana_Penimbangan Kendaraan Bermotor dilalcukan oleh Direktur Jenderal; b.bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan dan tertib administrasi pada penyelenggaraan unit pelaksana penimbangan kendaraan bermotor, peru disusun stander operasional prosedur __penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor; c.bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana Gimakeud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan, Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang, Standar Operasional Prosedur __Penyelenggaraan. Penimbangan Kendaraan Bermotor; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 98 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republi Indonesia Nomor 4444); Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lali Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik: Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025}; Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik: Indonesia Nomor 4655); Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2012 tentang ‘Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angleutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5346); Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republike Indonesia Tahun 2019 Nomor 193, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5468); Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang ‘Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2014 Nomor 260, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5594); Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik. Indonesia Tahun 2015 Nomor 75}; Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203); Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 134 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan (Berita ‘Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1297}; Menetapkan 10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 20 tahun 2018 Perubahan alas Peraturan MenteriPerhubungan Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelola Transportasi Darat; 11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 49 Tahun 2018 tentang Tata Cara Penilaian Pelayanan Kinerja Pada Unit Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 729); 12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tabun 2018 Nomor 1756); 18, Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.736/AJ.108/DRJD/2017 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan; MEMUTUSKAN: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN PENIMBANGAN KENDARAAN BERMOTOR. Pasal 1 Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan yang dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor di bawah pengawasan Balai Pengelola ‘Transportasi Darat haus berpedoman pada standar operasional prosedur _penyelenggaraan _penimbangan kendaraan bermotor. Pasal 2 ‘Standar operasional prosedur penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri atas bidang: a. manajemen mutu; b. ketatausahaan; . sarana dan prasana transportasi jalan; Tatu lintas dan angkutan jalan; dan . pengoperasian Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor. Pasal 3 Standar operasional prosedur bidang mansjemen mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a reliputi: pemetaan dan pengendatian risiko; pengendalian informasi terdokumentasi; pengawasan sistem manajemen mutu internal penilaian kinerja Balai Pengelola Transportasi Darat; ‘tinjauan manajemen; penanganan ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan. Pasal 4 Standar operasionalprosedur bidang ketatausahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b meliputi: a. penyusunan rencana kerj b. pengelolaan surat masuk; cc pengelolaan surat keluar; nggaran; d.pelaksanaan evaluasi kinerja penyedia eksternal jasa (barang);, c. pengusulan penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN); f, pengembangan sumber daya manusia; pelaksanaan evaluasi setelah pengembangan sumber daya h. pelaksanaan evaluasi sasaran kineria; i. pemilihan penyedia eksternal barang/jasa dengan metode pengadaan langsung; j. pemilihan penyedia eksternal barang/jasa dengan metode penunjukkan langstung; . pemilihan penyedia eksternal barang/jasa dengan metode seleksi; dan 1. pelaksanaan sosialisasi_kebijakan _peryelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor. Pasal 5 Standar operasional prosedur bidang sarana dan prasarana transportasi jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 buruf e meliputi: fa.pemantauan dan pengawasan sarana prasarana Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor; .pemeliharaan dan perbaikan sarana prasarana Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor; .pengawasan dan penilaian kinerja Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor; d. survei kepuasan pelanggan; c. penanganan keluhan pelanggan, Pasal 6 ‘Standar operasional prosedur bidang lalu lintas dan angieutan jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d meliputi: ‘a pelaporan berkala hasil kegiatan pengawasan dan penindakan di Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor; dan b.pemantauan dan evaluasi kegiatan pengawasan dan penindakan di Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor. Pasal 7 nal prosedur bidang pengorerasian Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf e meliputi: @. penyusunan rencana kerja operasional Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor; , penetapan regu kerja; persiapan pergantian shift pengaturan lalu lintas kendaraan di area Unit Pelaksana ao enimbangan Kendaraan Bermotor; ¢. penanganan antrian penimbangan angkutan barang; f. pemeriksaan dokumen angkeutan barang: pendataan angleutan barang menggunakan sistem informasi penimbangan kendaraan bermotor h. pendataan angkutan barang menggunakan menggunakan penimbangan mandir; i. pemeriksaan persyaratan tcknis angkutan barang; J. Pemeriksaan tata cara muat angkutan barang; ik. penimbangan angleutan berang; 1. penindakan pelanggaran dokumen angletan barang; m, penindakan pelanggaran pereyaratan teleis angkutan Darang: fn. penindakan pelanggaran persyaratan dimensi kendaraan angleatan barang; ©. penindaken pelanggaran tata cara muat angutan barang; P. penindakan pelanggaran Kelebihan muaian angkutan Darang; @ penanganan kelebihan muatan Kendaraan angkutan Darang; © penanganan Kelebihan dimensi kendaraan angkutan Darang; S. penanganan Keadaan memaksa kerusakan lat penimbangan dan sistem informast; 1. penanganan kecelakaan kerja; 1, penanganan kejadian bencana alam; penanganan keadaan memaksa gangguan keamanan; w, penanganan keadaan memaksa kerusakan fasilitas lainnya; x. pemeliharaan lingkungan kerja Unit Pelaksana .n Bermotor; . penyusunan laporan pengawasan angkutan tarang; laporan kendaraan angkutan barang yang tidak: masuk Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor. Penimbangan Kendar Pasal 8 ‘Standar operasional prosedur penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini Pasal 9 (1) Pelaksanaan standar operasional prosedur sebagaimana Gimakeud dalam Pasal 2 merupakan tanggung jawab Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat. (2) Pelaksanaan standar operasional prosedur sebagaimana dimakeud pada ayat (1) digunakan sebagai salah satu penilaian kinerja Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor. Pasal 10 Direktur yang membidangi prasarana transportasi jalan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal ini.

Anda mungkin juga menyukai