Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Desain dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu


penelitian yang berfokus pada pengalaman, interpretasi serta makna hidup
seseorang yang mengalaminya (Moleong, 2004).

Model penelitian kualitatif ini digunakan dengan pertimbangan-


pertimbangan yaitu pertama, peneliti berusaha untuk tidak memanipulasi latar
penelitian; kedua, metode ini secara khusus berorientasi pada hasil eksplorasi,
penemuan dan logika induktif yaitu peneliti tidak memaksakan diri dengan
membatasi penelitian pada upaya menolak atau menerima dugaan-dugaan
peneliti, melainkan mencoba memahami situasi sesuai dengan kenyataan yang
ada; ketiga, kontak dengan personal secara langsung yaitu peneliti berhadapan
langsung dengan orang yang diteliti; keempat, menekankan pada unsur
subjektifitas sebagai ciri utana dalam penelitian; kelima, desain yang fleksibel
yaitu penelitian kualitatif dapat berkembang sejalan dengan berkembangya
pekerjaan dilapangan (Poerwandari, 1998).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan studi


deskriptif fenomenologi yang menggambarkan cara pandang dan pendapat
informan berdasarkan situasi yang ada disekitar (Hamidi, 2005).

22
23

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari semua variabel yang menyangkut


masalah yang diteliti (Nursalam, 2003). Populasi dari penelitian ini adalah
wanita menopause di Desa Blerong Kecamatan Guntur Kabupaten Demak
yang berjumlah 184 jiwa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan teknik


sampling tertentu untuk bisa mewakili atau memenuhi populasi
(Nursalam, 2003). Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini
adalah dengan purposive sampel yaitu dalam memilih sampel dari
populasi dilakukan secara tidak acak dan didasarkan dalam suatu
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri
atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Moleong, 2004).

Penelitian kualitatif tidak mempersoalkan jumlah sampel, informan


bisa sedikit atau banyak tergantung dari tepat atau tidaknya pemilihan
informan kunci dan kompleksitas serta keragaman fenomena yang diteliti.

Dalam mengumpulkan data, jumlah sampel yang digunakan adalah


rentang antara 4-10 informan dengan melihat apakah data sudah
tersaturasi, apabila sampel kurang dari 10 sudah mencapai titik saturasi
maka peneliti menghentikan pencarian sampel. Dengan memperhatikan
kecakupan data dan disesuaikan dengan kemampuan peneliti (Moleong,
2004). Walaupun demikian, peneliti tetap mengoptimalkan informan
sebagai obyek penelitian untuk menggali data. Kriteria sampel meliputi
kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria tersebut menentukan
dapat atau tidaknya sampel digunakan.
24

Adapun kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebagai berikut :

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat


mewakili dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai
sampel (Notoatmodjo, 2002) yaitu :

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Wanita yang telah mengalami masa menopause usia 45-55 tahun.

2) Sehat jasmani dan rohani.

3) Mempunyai pasangan hidup.

4) Berdomisili di Desa Blerong Kecamatan Guntur Kabupaten


Demak.

5) Bersedia menjadi informan.

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak


dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel
penelitian (Notoatmodjo, 2002).

Kriteria eksklusi penelitian ini adalah wanita menopause dalam


keadaan sakit fisik dan kejiwaan.

C. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Desa Blerong Kecamatan Guntur Kabupaten


Demak.
25

D. Definisi Istilah

1. Wanita menopause merupakan wanita yang mengalami periode peralihan


dari fase reproduksi menuju fase usia tua (senium) yang terjadi akibat
menurunnya fungsi generatif ataupun endokrenologik ovarium.

2. Psikologi wanita menopause adalah tahap perkembangan individu


sebelum atau sesudah kelahiran sampai kematangan perilaku.

E. Alat penelitian dan Cara Pengumpulan Data

Menurut Moleong (2004), alat yang digunakan dalam pengumpulan


data untuk penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri dan instrument
penelitian yaitu pedoman wawancara dan dibantu dengan alat tulis, buku
catatan dan alat-alat yang dapat digunakan dalam mendokumentasikan
penelitian seperti foto, handycam, dll, serta mengacu pada pokok pertanyaan
yang akan menjadi tujuan dalam penelitian.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah


dengan wawancara mendalam (Indepht interview) untuk menggali secara
lengkap dan detail mengenai topik yang dibicarakan (Hudelson, 1996).

Menurut Morse J.M. (1996), proses pengumpulan data dapat


dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:

1. Tahap orientasi

Peneliti memperkenalkan diri kemudian mendekatkan kepada


informan, kemudian menjelaskan maksud dan tujuan penelitian,
kerahasiaan data yang diberikan dan menjelaskan hak sebagai informan
serta manfaat dari penelitian. Apabila informan bersedia maka dilanjutkan
26

dengan wawancara dan bila informan tidak menyetujui dengan alasan


tertentu selama proses wawancara belum berakhir, informan dapat
membatalkanya.

2. Tahap pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan wawancara dilaksanakan sesuai dengan


kesepakatan informan dan peneliti. Sebelum wawancara dilaksanakan,
peneliti menjelaskan kembali tujuan dari penelitian, waktu dan tempat
kontrak. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dalam 2-3 kali
pertemuan pada tempat yang telah disepakati bersama dengan informan,
dengan lama waktu setiap kunjungan 25-35 menit. Menurut Field dan
Morse (1985) dalam buku Moleong (2004) adalah lama wawancara
disarankan kurang dari 1 jam, karena lama wawancara yang sebentar lebih
efektif dari pada wawancara dalam jangka waktu yang lama. Namun
mengenai lama wawancara tergantung kesediaan informan. Peneliti
mengajukan pertanyaan saat wawancara berdasarkan pedoman
wawancara yang telah disusun oleh peneliti. Peneliti mencatat hal-hal
yang dianggap penting. Bila jawaban dari informan malenceng dari topik
pertanyaan, maka peneliti mengarahkan kembali informan pada
pertanyaan peneliti.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pada prinsipnya penelitian kualitatif adalah untuk menemukan teori


dari data yang ditemukan. Pada penelitian kualitatif menggunakan analisa data
secara content analysis. Dalam menganalisa data, peneliti memerlukan
pemusatan perhatian secara penuh, pergerakan tenaga, fisik dan pikiran.
Analisa data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke
27

dalam pola, kategori dan satu uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema
tertentu (Moleong, 2004).

Dalam proses analisa data dapat juga dilakukan secara manual dengan
langkah-langkah senbagai berikut (Moleong, 2004):

1. Hasil wawancara diketik secara lengkap kata demi kata.

2. Hasil ketikan kemudian dilihat keseluruhan secara utuh menurut


pengalaman tiap individu / informan yang mereka alami.

3. Peneliti membuat koding dengan kartu-kartu yang berisikan kata-kata


kunci dan membuat kategori. Penggunaan kategori ini untuk
mengidentifikasikan prevalensi terbanyak/ proiritas terbesar.

4. Kemudian dibuat skema yang mengaitkan beberapa kategori yang


menghasilkan tema-tema.

5. Apabila ada kartu yang tidak sesuai dengan kategori, maka kartu tersebut
dieliminasi.

6. Bila semua data telah terkumpul, peneliti membuat kesimpulan dengan


menginterpretasikan data yang diperoleh.

G. Validitas Data

Menurut Moleong (2004), untuk menentukan keabsahan suatu data


diperlukan teknik pemeriksaan yang didasarkan atas derajat kepercayaan,
keteralihan, ketergantungan dan kepastian sehingga dalam penelitian ini
menggunakan teknik trianggulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi tersebut
28

dapat dengan teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber,


metode, penyidik dan teori. Teknik triangulasi dalam penelitian ini dilakukan
dengan penggunaan sumber yaitu dengan membandingkan data dengan teknik
wawancara di tempat dan waktu yang berbeda dari pengumpulan data
sebelumnya. Yaitu dengan cara membandingkan data hasil pengamatan
dengan data hasil wawancara.

H. Etika Penelitian

Etika penelitian, meliputi (Nursalam, 2003):

1. Informed consent (informasi untuk responden)

Informed consent merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan


informan dengan memberikan persetujuan melalui imform consent,
dengan memberikan lembar persetujuan kepada responden sebelum
penelitian dilaksanakan. Setelah calon responden memahami atas
penjelasan peneliti terkait penelitian ini, selanjutnya peneliti memberikan
lembar informed consent untuk ditandatangani oleh sampel penelitian.

2. Anonimity (tanpa nama)

Merupakan usaha menjaga kerahasian tentang hal-hal yang berkaitan


dengan data responden. Pada aspek ini peneliti tidak mencantumkan nama
responden pada kuesioner dan hanya diberikan kode atau nomor
responden.

3. Confidentiality (kerahasiaan informasi)

Semua informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijamin


kerahasiannya oleh peneliti. Pada aspek ini, data yang sudah terkumpul
29

dari responden benar-benar bersifat rahasia dan penyimpanan dilakukan di


file khusus yang benar-benar milik pribadi sehingga hanya peneliti dan
responden yang mengatahuinya.

Anda mungkin juga menyukai