Anda di halaman 1dari 3

1.

Apabila perusahaan berperan sebagai pihak pemotong dalam


pelaksanaan PPh Potong Pungut, sebutkan kewajiban-kewajiban
perusahaan sebagai pihak yang memotong!
Kewajiban perusahaan sebagai pihak pemotong PPh :
• Melakukan pemotongan atas transaksi yang dikenakan PPh sesuai
dengan ketentuan tarif yang berlaku dan membuat Bukti Potong atas
pemotongan tersebut
• Melakukan penyetoran atas keseluruhan pemotongan yang dilakukan
paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya
• Melakukan pelaporan PPh atas keseluruhan pemotongan yang
dilakukan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya
Sebutkan juga sanksi-sanksi yang terkait, serta hal-hal yang harus
diperhatikan untuk menghindari sanksi pajak tersebut!
Sanksi-sanki yang terkait:
a. Sanksi denda:
SPT Masa dan Tahunan Terlambat disampaikan
b. Sanksi bunga:
• Keterlambatan penyetoran PPh yang telah dipotong
• Kekurangan atau tidak melakukan penyetoran PPh yang telah
dipotong
c. Sanksi kenaikan: Pengungkapan ketidak benaran SPT sebelum
terbitnya SKP
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menghindari sanksi pajak:
• PPh yang dapat timbul atas transaksi yang dilakukan serta ketentuan
tarif yang berlaku
• Batas waktu penyetoran Batas waktu pelaporan maksimal tanggal 20
bulan berikutnya
• Keseluruhan PPh yang telah dipotong, disetor, dan dilaporkan
jumlahnya harus sama.

2. PT. ABC merencanakan akan melakukan penggabungan usaha dengan


PT. XYZ, dimana pada tanggal efektif penggabungan tersebut, PT. ABC
akan mengambil alih seluruh harta dan menanggung semua kewajiban
dari PT. XYZ. Bagaimana aspek PPN dan PPh atas transaksi
penggabungan usaha tersebut dilihat dari sisi PT ABC dan PT XYZ?
ASPEK PPN
• Perusahaan setelah penggabungan/peleburan usaha tidak dapat
dikenakan tarif PPN 0% atas penyerahan di dalam daerah pabean,
kecuali PKP eksportir
• Perolehan sumber daya (aset) dari penggabungan/peleburan usaha
dua PKP tidak terutang PPN
ASPEK PPh
• Setiap pengalihan aktiva atau harta berupa tanah dan bangunan akan
dikenakan PPh final dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB) sehingga pengalihan dilakukan dalam rangka
merger perusahaan PPh final yang dikenakan adalah sebesar 5% dari
harga jual sedangkan untuk BPHTB dikenakan tarif 5% dari nilai jual
kena pajak selisih antara harga jual dengan nilai jual objek pajak tidak
kena pajak
• Atas keuntungan yang diterima perusahaan dalam rangka merger akan
dikenakan tarif pasal 17 UU PPh

3. A. Sebutkan atas masing-masing pembelian apakah Pajak


Masukan dapat dikreditkan? Jelaskan!
Pajak masukan yang dapat dikreditkan:
• Pembelian kaleng kemasan untuk mengemas susu kental manis
dapat dikreditkan karena susu kental manis adalah susu yang
telah diolah (diubah bentuk dari susu murni)
• Pembelian truk yang digunakan baik untuk perkebunan susu
segar maupun untuk pabrik susu kental manis, tetapi
pengkreditannya menggunakan pedoman penghitungan
pengkreditan pajak masukan sebagaimana diatur dalam PMK
No 78/PMK.03/2010
Pembelian botol kemasan untuk mengemas susu segar tidak dapat
dikreditkan karena susu segar bukan merupakan Barang Kena Pajak
yang atas penyerahannya tidak terutang Pajak Pertambahan Nilai

B. Berapakah nilai Pajak Masukan yang dapat dikreditkan pada


Masa Desember 2020?
• Pembelian kaleng kemasan untuk mengemas susu kental manis
10% x 30.000.000 = 3.000.000
• Pembelian truk yang digunakan baik untuk perkebunan susu
segar maupun untuk pabrik susu kental manis
Persentase rata-rata jumlah penyerahan yang terutang pajak
terhadap penyerahan seluruhnya:
1.200.000.000/20.000.000.000 x 100% = 60%
Pajak masukan atas pembelian truk: 60% x 300.000.000 =
180.000.000
Sehingga Pajak masukan yang dapat dikreditkan sebesar 183.000.000
C. Hitunglah nilai pemborosan perpajakan apabila PT Mookita
memilih untuk membebankan seluruh Pajak Masukan atas
pembelian tersebut!
• Pembelian kaleng kemasan untuk mengemas susu kental manis
10% x 30.000.000 = 3.000.000
• Pembelian botol kemasan untuk mengemas susu segar: 10% x
20.000.000= 2.000.000
• Pembelian truk yang digunakan baik untuk perkebunan susu
segar maupun untuk pabrik susu kental manis
Persentase rata-rata jumlah penyerahan yang terutang pajak
terhadap penyerahan seluruhnya:
1.200.000.000/20.000.000.000 x 100% = 60%
Pajak masukan atas pembelian truk: 60% x 300.000.000 =
180.000.000
Sehingga nilai pemborosan perpajakannya 185.000.000.

Anda mungkin juga menyukai