Anda di halaman 1dari 3

8 Ayat Alkitab tentang Perjamuan Kudus Dalam Acara Ibadahnya

Perjamuan kudus adalah salah satu sakramen yang sangat penting bagi umat Kristiani.
Mengapa? Karena sakramen ini adalah perintah langsung dari Yesus pada perjamuan terakhir-
Nya bersama dengan kesebelas murid. Yesus meminta agar perjamuan dilakukan bagi
pengikut-pengikut-Nya sebagai peringatan akan Dia. Dan tidak hanya itu, perjamuan kudus
memiliki makna yang lebih mendalam lagi. Hal ini karena perjamuan kudus menyangkut tubuh
dan darah-Nya yang telah Ia curahkan bagi kita dalam bentuk roti dan anggur. Nah, untuk
memahami lebih lanjut mengenai makna perjamuan kudus, mari kita langsung baca ayat-ayat
Alkitab yang berbicara tentang perjamuan kudus, diantaranya:

Matius 26:26-28
“Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-
mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: ‘Ambillah, makanlah,
inilah tubuh-Ku.’ Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya
kepada mereka dan berkata: ‘Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.”
Yang pertama ini kita mulai dengan ayat ketika Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk
melakukan perjamuan kudus, dan meminta mereka menjadikan roti dan anggur sebagai
peringatan akan Dia. Ayat inilah yang juga mendasari adanya sakramen perjamuan kudus atau
sakramen ekaristi dalam umat Katolik.

Markus 14:22-24
“Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap
berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: ‘Ambillah,
inilah tubuh-Ku.’ Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya
kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu. Dan Ia berkata kepada mereka:
‘Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.”
Ayat ini tidak jauh beda dengan ayat yang pertama, yaitu mengenai perintah Tuhan Yesus
untuk mengadakan perjamuan kudus. Selain dalam Matius dan Markus, pembaca juga dapat
menemukan perintah yang hampir sama pada Lukas 22:15-20.

1 Korintus 11:24-25
“dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: ‘Inilah
tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!’ Demikian
juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: ‘Cawan ini adalah perjanjian baru yang
dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan
akan Aku!”
Berbeda dengan kedua ayat di atas, untuk yang satu ini dikatakan oleh Rasul Paulus saat
bersama jemaat di Korintus. Paulus berusaha menyatukan jemaat yang terpecah melalui
perjamuan Tuhan, dan mengingatkan mereka untuk saling mengasihi karena mereka telah
menjadi satu dalam tubuh Kristus.
1 Korintus 11:27
“Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia
berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.”
Ayat ini memberitahu kita mengenai syarat untuk dapat ikut ambil bagian dalam perjamuan
kudus. Dan kita bisa lihat sendiri, bahwa kita harus dalam keadaan layak untuk dapat menikmati
perjamuan Tuhan. Dalam ajaran Katolik, yang dimaksud layak di sini adalah mereka yang
berada dalam kondisi rahmat atau tidak melakukan dosa berat sebelumnya. Apabila tidak
dalam keadaan rahmat, umat harus melakukan sakramen pengakuan dosa terlebih dahulu. Dan
kalau ia memaksakan untuk tetap mengikuti ekaristi atau perjamuan kudus dalam keadaan
tidak layak, itu artinya ia menghinakan Tuhan.

1 Korintus 11:28
“Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti
dan minum dari cawan itu.”
Nah, ini yang dikatakan oleh Rasul Paulus bahwa kita perlu memeriksa hati kita sebelum ambil
bagian dalam perjamuan kudus. Apakah masih ada dosa yang belum terampuni? Apakah di
hati kita masih banyak kebencian? Apa kita belum mengakui dosa-dosa kita di hadapan Tuhan?
Kalau ada salah satu jawaban yang belum, maka sebaiknya kita membereskan hati kita terlebih
dahulu agar kita layak untuk menerima perjamuan-Nya.

1 Korintus 11:29
“Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan
hukuman atas dirinya.”
Iman Kristiani percaya bahwa roti dan anggur dalam perjamuan kudus merupakan tubuh dan
darah-Nya. Dan apabila kita melaksanakan perjamuan kudus hanya untuk formalitas tanpa
memaknai roti dan anggur dengan sungguh-sungguh, maka itu tandanya kita belum paham
mengenai arti penebusan dosa yang dilakukan oleh-Nya dan belum menyadari betapa mahal
harga yang dibayar-Nya untuk menebus dosa kita.

Yohanes 6:54
“Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku
akan membangkitkan dia pada akhir zaman.”
Inilah janji Yesus kepada mereka yang sungguh-sungguh mengimani bahwa roti dan anggur
merupakan tubuh dan darah-Nya. Pada ayat selanjutnya, yaitu pada Yohanes 6:55 Yesus
menegaskan bahwa tubuh-Nya benar-benar makanan dan darah-Nya benar-benar minuman.
Dan bagi orang yang percaya, Ia akan beroleh hidup kekal dan Yesus akan membangkitkannya
pada akhir zaman

Yohanes 6:56
“Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam
dia.”
Apabila kita percaya mengenai kuasa roti dan anggur seperti yang dikatakan oleh Yohanes
6:54, maka kita juga akan berada di dalam Yesus dan Yesus di dalam kita. Dan apabila kita
telah di dalam Yesus, maka kita akan bertumbuh di dalam-Nya karena Dialah pokok anggur dan
kita adalah ranting-ranting-Nya. Kita akan berbuah lebat dan hal tersebut akan menyatakan
karakter Kristus melalui diri kita.

Anda mungkin juga menyukai