Bisnis syariah dapat melakukan penjagaan terhadap akal,
Dalilnya: “Orang-orang yang makan riba itu tidaklah berdiri (bangkit dari kuburnya) melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila.” (Al-Baqarah [2]: 275) Al-Imam Ibnu Katsir berkata: “Orang-orang pemakan riba itu tidaklah dibangkitkan dari kubur mereka di hari kiamat melainkan seperti bangkitnya orang yang kesurupan saat setan merasukinya, yaitu berdiri dalam keadaan sempoyongan. Shahabat Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata: ‘Seorang pemakan riba akan dibangkitkan (dari kuburnya) di hari kiamat dalam keadaan gila (rusak akalnya).’ (Diriwayatkan oleh Al-Imam Ibnu Abi Hatim). Seperti itu pula yang diriwayatkannya dari Auf bin Malik, Sa’id bin Jubair, As-Suddi, Rabi’ bin Anas, Qatadah, dan Muqatil bin Hayyan (tentang ayat tersebut).” Dalam contoh yang lain terhadap implementasi bisnis, sebagaimana disampaikan QS al-Maidah [5]: 90, bahwa akal manusia bisa rusak akibat khamer dan apa saja yang memabukkan. (Biasanya dalam bisnis seringkali urusan entertainment / jamuan terhadap klien misalnya tidak jauh dari urusan “kesenangan sesaat”).