Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Gangguan jiwa pola perilaku/ sindrom, psikologis secara klinik terjadi pada
individu berkaitan dengan distres yang dialami, misalnya gejala menyakitkan,
ketunadayaan dalam hambatan arah fungsi lebih penting dengan peningkatan resiko
kematian, penderitaan, nyeri, kehilangan kebebasan yang penting dan ketunadayaan.
Penyebab ganggua jiwa terdapat pada unsur kejiwaan, akan tetapi ada penyebab
utama mungkin pada badan (Somatogenik), di Psike (Psikologenik), kultural (tekanan
kebudayaan) atau dilingkungan sosial (Sosiogenik) dan tekanan keagamaan
(Spiritual). Macam-macam gangguan jiwa dibedakan menjadi gangguan mental
organik dan simtomatik, skizofrenia, gangguan skizotipal dan gangguan waham,
gangguan suasana perasaan, gangguan neurotik, gangguan somatoform, sindrom
perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik. Gejala setiap
gangguan jiwa berbeda secara spesifik, secara umum akan terlihat dari perilaku yang
mereka tunjukkan.

B. Saran
Gangguan Jiwa bukanlah penyakit menular yang harus dihindari dan dikucilakan.
Justru penyakit ini butuh perhatian khusus dari orang-orang terdekat yang
mengalaminya. Memang penyakit ini tak dapat sembuh total, tetapi dapat
dikendalikan. Masyarakat harus tahu mengenai hal ini agar tidak menghakimi
seseorang atas penyakit jiwa yang dideritanya.

Anda mungkin juga menyukai