Anda di halaman 1dari 5

MTs.

N 1 Mukomuko

Mapel : Aqidah Akhlak

Guru Mapel : Nurhidawati S.Pd

Bukti Kebenaran
Al-Qur’an

“AI-Quran adalah sebuah kitab, petunjuk, kebenaran, bukti,”

dan kebenaran yang abadi bagi kita sampai akhir zaman. "

- Prof. TVN Persaud

PENYUSUN

Kelas VIII.C Kelompok 3

FITRI NURAINI ISTIQAMAH AL-ARIEF

YESSI GRASEILA

SELIA MEI DWI JUWITA

ARGA RIFANDA

ULIYA RAMADHANI

IKHSAN ADITYA
Bukti Kebenaran Al-Qur’an

Untuk menguji kebenaran alquran dapat dilakukan melalui pendekatan ilmiah pada


Quran sangatlah dimungkinkan dalam membuktikan bahwa alquran ini adalah kitab yang
benar. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami dari Kelompok 3 Kelas VIII.C akan coba
melihat bukti bukti kebenaran alquran. 

QS. Annisa ayat 82

ً ‫ٱختِ ٰلَ ًفا َكث‬


‫ِيرا‬ ۟ ‫أَ َفاَل َي َتدَ َّبرُونَ ٱ ْلقُ ْرءَانَ َولَ ْو َكانَ مِنْ ِعن ِد َغ ْي ِر ٱهَّلل ِ لَ َو َجد‬
ْ ‫ُوا فِي ِه‬

Maka tidakkah mereka menghayati(merenungi) Al Quran? Sekiranya Al Quran itu bukan dari
Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya

Adapun beberapa bukti kebenaran Al-Qur’an, antara lain :

1. Terciptanya Jagat Raya


Alam semesta awalnya adalah satu nebula utama, kemudian ada ledakan yang dikenal dengan istilah
Big Bang yang menjadikan terciptanya galaksi, bintang-bintang, bulan, matahari, dan bumi. Teori Big
Bang ini ditemukan oleh seorang astronom yang berasal dari Amerika Serikat bernama Edwin
Humble pada tahun 1929.

Ternyata, teori Big Bang ini sudah disebutkan dalam Alquran 1400 tahun silam dimana Allah
berfirman yang artinya:

“Dan apakah orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi dahulu adalah suatu yang padu,
kemudian Kami pisahkan antara keduanya.” (Al Anbiyya: 30).

2. Bentuk Bumi
Sebelumnya manusia mengira bumi itu datar. Pada tahun 1577, Sir Francis Drake berkeliling dunia
untuk membuktikan bahwa bumi itu bulat. Padahal Allah telah berfirman dalam Alquran yang artinya:

“Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.” (An Naazi’aat: 30).


Kata Arab dahaha dalam surat An Naziat salah satu maknanya adalah “dihamparkan”, dan makna
lainnya berasal dari kata Arab duya yang berarti “telur”. Dan di zaman sekarang manusia tahu bahwa
bumi tidak sepenuhnya bulat seperti bola melainkan berbentuk lonjong pada kutub-kutubnya dan
ditengahnya bulat.

Jadi bentuknya seperti geo-spherical, mirip seperti telur. Kata Arab duya tidak merujuk pada telur
biasa, melainkan secara khusus merujuk pada telur burung unta. Bayangkan, Alquran telah
menyebutkan bentuk bumi adalah geo-spherical pada 1400 tahun yang lalu.

3. Cahaya Bulan
Sebelum hal ini terungkap, banyak manusia yang mengira bahwa bulan memiliki cahayanya sendiri,
tapi di zaman sekarang umat manusia mengetahui bahwa cahaya bulan bukanlah cahayanya sendiri,
melainkan cahaya refleksi (dari cahaya matahari). Fakta ini baru diketahui manusia pada 50-200 tahun
yang lalu. Sedangkan Allah telah menyebutkan pada 1400 tahun lalu dalam Alquran yang artinya:

“Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga
padanya matahari (sam) dan bulan yang bercahaya (dari refleksi).” (Al Furqaan: 61).

Kata Arab untuk matahari adalah “sam”, cahayanya selalu dijelaskan sebagai “siraj” yang berarti obor
atau lampu yang bercahaya, sedangkan bulan dalam bahasa arab adalah qamar, cahayanya selalu
dijelaskan sebagai “munir” atau “nuur”. Munir artinya cahaya yang berasal dari sumber lain, dan nuur
artinya cahaya yang terefleksi. Dan tidak pernah dimanapun cahaya bulan dijelaskan sebagai “siraj”.

4. Matahari Berotasi pada Porosnya


Dulu manusia mempelajari bahwa matahari berputar tapi tidak berotasi pada porosnya (statis). Namun
sekarang sains membuktikan bahwa matahari kira-kira butuh waktu 25 hari untuk menyelesaikan satu
rotasi. Pada 1400 tahun yang lalu Allah berfirman dalam Alquran yang artinya:

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari
keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al Anbiyya: 33).

Kata Arab “yasbahun” menjelaskan pergerakan dari suatu benda. Dan jika membicarakan tentang
benda langit, ini artinya bahwa matahari dan bulan selain berevolusi, keduanya juga berotasi pada
porosnya.

5. Siklus Air
Air berevaporasi dari laut, menjadi awan dan bergerak menjadi bintik-bintik air, kemudian awan itu
akan menurunkan hujan, dan siklus ini terus berulang. Siklus air dipelajari pada tahun 1580 ketika Sir
Bernard Palissy membicarakan tentang siklus air untuk pertama kalinya.

Namun apa yang Bernard Palissy ketahui pada 1580 sudah disebutkan di dalam Alquran 1400 tahun
yang lalu. Siklus air disebutkan dalam Alquran dengan detil yang mendalam pada beberapa surat.
Disebutkan dalam surat Az-Zumar: 21, Ruum: 24, Hijr: 22, Mu’minun: 18, Ruum: 48, Nuur: 43,
Nabaa’: 12-14, A’raaf: 57, Ra’d: 17, Furqaan: 48-49, Yaa Seen: 34, Faatir: 9, Jathiyah: 5, Qaaf:9-10,
Waaqi’ah: 67-70, Taariq: 11 dan banyak surat yang secara mendetil menyebutkan tentang siklus air.

6. Gunung sebagai Tiang Bumi


Para geologis berkata bahwa dalamnya muka bumi adalah 300.780 mil. Bagian intinya panas dan cair,
bagian luarnya adalah kerak tipis, hanya 1-20 mil tebalnya dan ada kemungkinan besar ia akan
berguncang karena fenomena melipat yang menciptakan pegunungan yang mencegah bumi dari
guncangan. Allah berfirman 1400 tahun yang lalu dalam Alquran yang artinya:

“Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan, dan gunung-gunung sebagai pasak.” (An Nabaa’: 6-
7).

Dimana sains setuju dengan hal ini, pesan ini juga difirmankan Allah yang artinya:

“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang
bersama mereka.” (Al Anbiyya: 31).

7. Batas yang Menghalangi Air Laut


Dalam bidang oseanologi, sebelumnya kita tahu bahwa ada dua jenis air, asin dan tawar. Namun
Alquran 1400 tahun lalu mengatakan bahwa yang artinya:

“Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang
lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi,” (Al
Furqaan: 53).

Manusia hanya tahu ada dua jenis air. Namun Alquran menyebutkan tentang “batas yang
menghalangi”. Hari ini orang tahu bahwa kapanpun satu jenis air mengalir ke jenis air lainnya, maka
air akan terhomogenisasi (menyatu). Area homogenisasi inilah yang disebut sebagai “pembatas
(barzakh)” dalam Alquran.
Beberapa fakta menarik mengenai Alquran yang perlu kita ketahui :

1. Diturunkan di tengah-tengah masyarakat dimana intelektualitas seseorang atau


kabilah diukur dengan kepandaiannya membuat syair.
2. Merupakan ucapan-ucapan yang ketika dibacakan membuat banyak pesohor
syair ketika itu bertekuk-lutut.
3. Dibacakan oleh seorang Nabi yang bahkan tidak bisa meski sekedar membaca
dan menulis (ummiy), apalagi membuat syair.
4. Berisi tentang kisah-kisah umat terdahulu yang disebut dalam kitab suci
terdahulu, sementara Nabi sendiri tidak pernah mempelajari kitab-kitab itu.
5. Turunnya membuat seorang yang sebelumnya dijuluki masyarakatnya dengan
“Al Amiin” (orang yang jujur/tepercaya) mendadak menjadi dijuluki “sang
pendusta”.
6. Turunnya membuat seorang yang dikenal masyarakatnya berakal sehat,
bijaksana, dan terpercaya secara mendadak dikatakan mengalami gangguan jiwa
(mungkin kalau bahasa orang sekarang, Schizophrenia)
7. Yang dibaca dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris bukanlah Quran,
melainkan terjemah Al Quran. Al Quran hanya berbahasa Arab sehingga tidak
dikenal Quran bahasa Indonesia, Quran bahasa Inggis, Quran bahasa Prancis, dll.
8. Terjemahannya tidak mewakili kandungan dan kedalaman maknanya secara
utuh (lost in translation), namun hanya sebagai pendekatan bagi yang tidak paham
bahasa Arab.
9. Quran memiliki susunan bahasa yang indah tapi keindahan itu hanya dirasakan
bagi mereka yang memiliki pehamaman mendalam pada sastra Arab.
10. Dijadikan dalil/referensi primer dalam ilmu linguistik bahasa Arab.
11. Menjadi satu-satunya buku yang dihafal jutaan manusia secara detail hingga
perhurufnya.

Demikian Makalah Ringkas tentang Bukiti Kebenaran Al-Qur’an ini kami susun dan sajikan, semoga
dapat menambah keimanan dan pemngetahuan kita bersama.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Guru Mapel Aqidah Akhlak MTs.N 1 Mukomuko yang
telah membimbing kami dalam penyusunan dan penyajian makalah ini.

Akhirul kalam, kami semua dari kelompok 3 mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT
bibarokati fil ilmi fiddunya wal akhiroh....

Anda mungkin juga menyukai